1. Buat adik2ku, para millenial. Ada bbrp kunci sederhana untuk “melanggengkan rezeki” selain tak henti iqra/baca/read, berupaya maksimal, menjaga amanah yang diberikan & bersyukur atas apa pun yang didapatkan...
2. Jaga hubungan silaturahmi, jgn cuma datang saat butuh saja, jalin terus tali persaudaraan dalam duka, apalagi saat suka. Percayalah, “berbagi itu tidak mengurangi.”
3. Seperti halnya dlm cinta, jk hrs pamit dr tempat kerja, pamitlah dg baik2. Jangan “rusak” pintu tempatmu keluar, krn bkn tdk mungkin kamu akan terpanggil kembali utk memasuki pintu itu.
4. Jgn pernah menghina tempatmu dulu bekerja, jg partner2 kerjamu, krn “dunia ini sempit”; sebaliknya berterimakasihlah krn pernah bersama mereka dan mendptkan pengalaman dan ilmu di tempat itu bersama mereka.
Hilangkan sifat “dipoyok dilebok”, nggak berkah.
Hilangkan sifat “dipoyok dilebok”, nggak berkah.
5. Jangan pernah memfitnah atau mencaci maki dan merendahkan pertner kerja atau tempatmu bekerja. Org besar menjd besar bukan dg mengecilkan dan menghinakan org lain.
6. Hindari sebisa mungkin klaim: itu krn saya, kamu bs begitu krn saya, karena saya, krn sy..
Tapi, krn kita bersama!
Biarkan org lain yg menilaimu, jangan manjakan egomu dg menilai dirimu sendiri, dan “menjual murah dirimu” dg : MEMUJI-MUJI DIRI SENDIRI DAN MERENDAHKAN ORG LAIN
Tapi, krn kita bersama!
Biarkan org lain yg menilaimu, jangan manjakan egomu dg menilai dirimu sendiri, dan “menjual murah dirimu” dg : MEMUJI-MUJI DIRI SENDIRI DAN MERENDAHKAN ORG LAIN
7. Terakhir, partner2 sy di bagian HRD sejumlah perusahaan mengaku: memantau medsos pelamar saat membuka lowongan kerja. Jd hati2 dg rekam jejakmu di media sosial.
Kehebatanmu, talenta besarmu menjd tak bernilai semata krn ulahmu di medsos
Kehebatanmu, talenta besarmu menjd tak bernilai semata krn ulahmu di medsos
8. Sy pernah bekerja di Kelompok Kompas Gramedia, dari wartawan kontrak sampai jd pemimpin redaksi di usia 27, 1986 - 2004; lalu pamit dan kemudian menjd direktur produksi/managing director rumah produksi/agency Avicom 2004 - 2012, dan pamit baik2 di posisi puncak
9. Begitu mundur dr Avicom, tempat kerja sy yg lama, Kel Konpas Gramedia lgsg membuka pintu kembali. Lewat @penerbitkpg sy diminta menulis buku; dan TV7/ KompasTV meminta sy menjd pemandu talkshow dan kreator sejumlah acara.
10. Partner2 saya di kementerian dan lembaga selama sy di Avicom juga meminta sy menjd konsultan komunikasi. Dan rekan kreatif saya di Avicom, adalah partner2 kerja sy di kerja2 kreatif selanjutnya, meski sy sdh tdk di Avicom.
Silaturahmi tak cuma perpanjang usia, tp jg rejeki.
Silaturahmi tak cuma perpanjang usia, tp jg rejeki.
11. Sungguh, punya 1000 kawan itu sedikit, tapi punya 1 musuh itu sangat banyak.
Jd percayalah, persahabatan itu indah bila dibina dg hati, bkn dengan belati
Jd percayalah, persahabatan itu indah bila dibina dg hati, bkn dengan belati
12. Contoh terakhir pg tadi, teman kreatif sy di sebuah stasiun tv — lama tak bekerja sama, tapi minimal seminggu sekali saling sapa — tiba2 mengajak ketemuan, ngajak makan siang dan lgsg nyodorin kerjaan 26 episode. Alhamdulillah...
13. Di angka 13 yg bukan angka sial, sy mau bilang, silaturahmi itu superajaib.Kl kau tulus menjalinnya, insya Allah akan lulus... Itu pula yg sy rasakan saat terlibat di Indonesia Lawak Klub Trans7, Q&A MetroTV, jg di beberapa program news TVOne/MetroTV yg kerap mengundang sy.
14. Oh iya satu lg, Panasonic Gobel Awards, dmn sy jd salah satu pencetus idenya. Sdh berlgsg sejak 1998 hingga kini dan membuat silaturahmi sy dg Keluarga Rachmat Gobel tak pernah putus hingga kini.
15. Alhamdulillah 60an judul acara tv, ribuan episode telah ikut sy garap dan “libati” dlm berbagai peran/posisi bersama sahabat-sahabat saya yang hebat-hebat. Dan kami msh sering ngopi2 bareng meski sdg tdk dlm produksi bersama. Kata kuncinya tetap: silaturahmi!
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
