Thread by @maman1965

Apakah aku dendam atau marah...?
Insya Allah, tidak.
Ketika 19 saudara saya (adik, ipar, sepupu, keponakan, cucu samping) terpapar covid19 hampir bersamaan waktunya, tidak ada yg saya keluhkan di medsos. Kami hanya bahu-membahu saling dukung, berbagi vit, obat dan doa

Ketika hanya 1 yg bs ditampung di RSUD Sumedang dan 18 'hanya' bisa isoman di rumah, kami tetap bersyukur, masih ada yg bs tertangani di rumah sakit.

Kenapa kami tetap bersyukur? Krn 1 org itu yg paling gawat krn sdh tdk bs bernapas, dan dukungan bantuan sekeliling mengalir luar biasa. Org Indonesia itu luar biasa dlm soal membantu sesamanya. Bersyukur aku terlahir di negeri ini.

Vitamin dan obatin yg tersisa ketika saudara2 saya berangsur pulih, bs kita berikan kepada sanak famili, tetangga dan org2 di sekitar yg juga terdampak covid19.

Ada keluarga sy yg wafat? Ada! Dan dukungan banyak pihak saat pemakaman juga luar biasa. Terima kasih.

Insya Allah, hari ini satu keponakan sy yg masih dirawat di Wisma Atlet juga akan kembali ke rumah. Doa saya, semoga pandemi segera berlalu. Kita semua dikuatkan, dan semua bs mendapat jatah vaksin, sesuai aturan dan antrean yg ditetapkan...

Ibu mertua sy wafat 12 Mei 2020, ibu kandung saya menyusul 12 Juli 2020. Meski "tidak divonis" terpapar Covid19, tp proses pemakamannya mengikuti prosedur yg ketat. Dan juga hanya dihadiri keluarga dekat, dan tetangga yg mau mengangkat jenazah ibu hingga ke liang lahat.

Terima kasih. Terima kasih. Mari terus saling menjaga dan mengingatkan...

Mengingatkan dlm kebenaran dan dalam kesabaran, menyempurnakan tuntunan untuk beriman dan beramal saleh.

Kalau tidak bisa mengingatkan, jangan menyesatkan.

Demi masa...