,
13 tweets,
4 min read
Read on Twitter
Alhamdulillah, kmrn malam saya berkesempatan nonton bareng film #BumiManusia dan ngobrol dgn sutradaranya Mas @Hanungbramantyo.. 
Acara nobar ini diselenggarakn olh Garbi DKI Jakarta @GarbiJakarta..
Pertama, saya mengapresiasi keseriusan Mas @Hanungbramantyo ikut mengembangkan industri film nasional..
Saya mengikuti film2 Mas @Hanungbramantyo dan saya melihat banyak sekali progress, baik dari sisi teknis maupun tema2 yg diangkat..
Banyak terobosan.. Termasuk memilih Iqbaal, salah satu ikon anak milenial.. Ini pendekatan komunikasi yg menarik.. Mendekatkan sejarah dan karya sastra ke generasi baru..
Ini sejalan dgn apa yg kita bahas di #ArahBaruIndonesia ttg perlunya mengembangkan industri kebudayaan sbg salah satu soko guru ekonomi masa depan..
Film ini juga bisa jd pengingat, sudah saatnya kita keluar dari konflik lama “kanan-kiri”.. Saya bertetangga dgn alm Pak Pramoedya di Utan Kayu tapi tidak sempat bertemu..
Saya dulu membaca karya2 sastra dari penulis2 lain.. Itu disebabkan sekat-sekat yg berasal dari konflik lama..
Sebagian sebab mengapa kita tdk bisa memahami Indonesia secara utuh, sbg potongan bumi di mana kita semua tumbuh sbg manusia, adlh sekat itu tadi..
Jika kita berhasil melampaui sekat2 ini, insya Allah, kita bisa memahami diri kita sbg bangsa jauh lebih baik..
Narasi kebangsaan tanpa gap kanan-kiri inilah yg akan kita kembangkan di #GARBI.. Dan inilah yg dibutuhkan Indonesia masa depan..
Saya mengajak teman2 milenial, walau sudah nonton filmnya, tetap membaca novel Bumi Manusia.. Setiap media, ada kenikmatannya masing2.. Kenikmatan membaca buku tdk bisa diganti dgn nonton film.. Begitu juga sebaliknya..
Kita tunggu karya2 berkualitas dr Mas @Hanungbramantyo dan teman2 sienas Indonesia.. Kobarkan semangat Indonesia!!
