Thread by @negativisme

emang manusia itu egois banget ya? kalo urusin kepentingannya semua kompak, tapi kalo ada mahluk lain yang terancam, gak semua orang peka, padahal orang utan juga punya hak hidup yg sama.

lalu, siapa yg mesti bertanggung jawab atas rusaknya habitat orang utan? ya seperti biasa, di negara +62 biasanya suka saling lempar kesalahan.

selain di Kalimantan atau Riau yang terjadi karhutla, di Tapanuli Selatan yaitu di Sumut lagi jadi perhatian, karena lagi-lagi habitat orang utan terancam.

di sini sedang dibangun PLTA Batang Toru, yang menurut tudingan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia sih paling berpengaruh terhadap masalah ini,

Klaimnya ribuan hektar hutan primer habitat orang utan dibinasakan, padahal dari 7000 ha izin lokasi, hanya 650 ha yg terpakai, kebanyakan bekas ladang dan kebun karet dari rakyat. Bahkan ada 400an Ha yg direhabilitasi untuk habitat orang utan.

ada yg nenarik di sini, Walhi tidak menentang pertambangan emas yg sudah merusak sekitar 3000an Ha ekosistem Batang Toru. Kira-kira kenapa ya?

kalo lihat ini sih agak aneh, info juga bahwa di sebelah PLTA sudah ada 3 HGU perkebunan yg sudah mulai beroperasi. Kayaknya ada semacam gaya komisi-komisian ya? yg suka recokin hal yg justru banyak manfaatnya.

dan diam pada yg lebih parah, asal ada...Uhuknya.

kalo dibandingkan 3 kegiatan ekonomi diatas, PLTA Batang Toru adalah yg paling minim dampaknya terhadap habitat orang utan.

Heran, WALHI ribut soal asap, padahal itu kan dampak dari perubahan iklim, kemarau panjang, El Nino, eee tapi kok mau PLTA Batang Toru yg bisa menggantikan PLTD mau disetop? hehehe

kalo anti batubara, anti nuklir, anti BBM, anti PLTA, anti geothermal, terus listrik kita dari mana?

tapi kok gak anti tambang emas ya?
Heran akutu

Halooo @Walhinasional kenapa bisa begitu? apakah ada udang dibalik batu, atau ada emas dibalik itu?