My Authors
Read all threads
Selamat malam
Thread Kali ini saya akan menceritakan tentang anak yang memiliki kelebihan sebagai INDIGO.

Mungkin sebagian besar semua orang sudah tau bagaimana seseorang yang mempunyai kelebihan ini.
#bacahorror
Saya akan menceritakan flashback -+10th yang lalu. Awal mula dia lahir dari perut sang ibu dan banyak yang suka dengan anak ini termasuk yang tidak terlihat, Hingga ancaman dari makhluk gaib.
Cerita ini berdasarkan kisah nyata dan sudah ada ijin dari narasumbernya. Untuk itu mari kita simak dengan seksama. Mau percaya apa tidak saya serahkan kepada pembaca. Untuk nama dan tempat saya samarkan alasan privasi. Terimakasih.
---------
Rijal anak pertama dari sutarjo dan rumini. Seperti orang tua pada umumnya bahagianya mereka setelah 9bulan menunggu anak pertama lahir. Rijal tumbuh besar berbeda dengan anak balita lainnya. Di usia kurang dari 1 tahun Rijal sudah bisa bicara lancar dan berjalan.
Orang tua rijal bersyukur karena di usia itu mereka sudah bisa berkomunikasi lancar, layaknya berkomunikasi dengan anak dewasa. Saat di usia itu Rijal sudah bermain dengan anak usia 5tahun yang notabene sudah bersekolah taman kanak-kanak.
Masyarakat sekitar juga bingung dengan pertumbuhan Rijal karena berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Mereka berfikir ada yg aneh dengan Rijal. Tapi fikiran itu hanya angin belaka, yang tidak terlalu di gubris. Yang penting mereka senang bermain dan tidak merugikan yang lain.
Suatu saat Rijal sedang bermain bersama budhe nya di belakang halamannya.

"Rijal... Ayo melu budhe neng mburi omah, golek pelem dinggo lotisan" Ajak budhe.
( Rijal... Ayo ikut budhe ke belakang rumah, nyari mangga buat lotisan)

"Ayok budhe Rijal nderek" Jawab Rijal
(Ayok budhe Rijal ikut)

Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka cari, Rijal melihat sesuatu yang aneh.

"Budhe.. Budhe... Niku enten andong apik banget" Ucap Rijal
(Budhe.. Budhe... Itu ada andong bagus banget)

"Andong opo to jal, wong ra eneng opo opo kok" Jawab budhe
(Andong apa sih jal, gak ada apa apa kok)

"Niku lho budhe teng nduwur kali, jarane putih budhe, andonge apik banget " Ucap Rijal dengan senang.
( itu lho budhe diatas sungai, kudanya putih, andong nya bagus banget)
"Ah mbok jangan aneh aneh kw ki jal, meden medeni budhe lho" Jawab budhe ketakutan.
( ah jangan aneh aneh kamu jal, nakut nakutin budhe lho)

Di situ Rijal melihat andong dengan kuda putih, dan disaat itu juga ada yang turun dari andong itu berpenampilan pakaian serba hijau
Seperti ini ilustrasi nya.
Ternyata itu ratu Kidul. Dengan tatapan kosong, Rijal di datangi penunggang andong tersebut dan rambut Rijal di belai. Rijal hanya menatapnya tidak bisa berucap sepatah katapun. Karena usia Rijal yang masih dini itu, Rijal belum tau siapa sosok wanita-
Yang membelai rambutnya.

"Jal... Jal... Jal.... Heh kok malah ngalamun, ayok muleh" Ucap budhe.
( jal.. Jal.. Jal... Heh kok malah melamun, ayok pulang)

"Njih budhe" Jawab Rijal kaget.
Sebelum Rijal melangkah kakinya untuk kembali kerumah, dari belakang ada sesuatu yang mengikuti rijal. Sosok itu berwujud macan loreng tapi dengan panjang -+12meter. Rijal kaget karena dengan ukuran besar seperti itu. Rijal lari meninggalkan budhe.
"Ealah malah ditinggal mlayu" Ucap budhe.
(Ealah malah ditinggal lari)

Sesampainya dirumah Rijal menceritakan kejadian itu ke bapak dan ibunya. Tetapi karena Rijal masih kecil dianggap orangtuanya hanya imajinasi anaknya saja.
"Hah.. Hah.. Hah" Suara ngos-ngosan Rijal.

"Pak.. Pak.. Ak mau bar weruh andong karo jaran putih karo macan loreng gede banget pak" Ucap Rijal dengan tergopoh-gopoh.
(Pak.. Pak.. Pak saya tadi habis liat andong sama kuda putih sama macan loreng besar banget)
"Hahahaha..." Ketawa bapaknya.
Latarbelakang keluarga Rijal, terutama untuk pak sutarjo, beliau memiliki penjaga seekor macan. Pak sutarjo tertawa agar anaknya tidak takut akan hal yang baru saja di lihatnya. Teman Rijal semakin banyak, dalam tanda kutip "teman gaib".
Suatu saat, pak sutarjo dan istrinya pergi untuk menjaga warung di depan sekolahan. Karena matapencaharian keluarga tersebut hanya berdagang angkringan.

"Le.. Bapak ro ibuk jogo warung sik ya, Rijal karo budhe neng ngomah ya" Ucap pak Tarjo.
(Nak.. Bapak sama ibu jaga warung dulu ya, Rijal sama budhe dirumah)

"Rijal mengangguk tanda setuju"

Karena angkringan buka sampe malam, jadi Rijal dirumah sama budhe sampai mereka pulang.
"Budhe... Rijal ngantuk.. " Kata Rijal

"Iyo Le, bobok sik wae nek ngantuk... Budhe tak nonton TV " Jawab budhe.
(Iya kak, tidur dulu saja kalau sudah ngantuk.. Budhe nonton TV)

Waktu Rijal tidur, Rijal bermimpi didatangi makhluk yang kemarin mengikutinya.
Seekor macan loreng yang besar, macan itu berkata ke Rijal.
"Le... Awakmu dianugerahi karo sik kuoso iso ndelok bangsa sik ra ketok" Ucap macan.
(Nak.. Dirimu dianugerahi sama yang kuasa bisa melihat bangsa makhluk yang tidak terlihat)
"Njenengan sinten.. Kok saget ngomong" Ucap Rijal kaget.
(Kamu siapa.. Knp bisa bicara)

"Aku macan loreng Le, sik melu awakmu pas neng mburi omah wingi" Jawab sang macan.
(Saya macan loreng nak, yang ikut kamu waktu di belakang rumah kemarin)
"Le bapakmu kae yo nduwe penjogo macan.. Dadi nek bapakmu sesuk ndelok ak melu awakmu rasah kaget" Ucap macan
(Nak bapakmu itu juga mempunyai penjaga macan, jadi kalau bapakmu besok melihat saya mengikutimu jangan kaget)
"Ak melu awakmu mergo di utus karo ratu Kidul dinggo njogo awakmu" Ucap macan lagi.
(Saya mengikuti dirimu karena utusan dari ratu Kidul untuk menjagamu)

"Buk... Buk... Buk... " Suara Rijal memanggil ibuknya.

Rijal terbangun dan memanggil ibuknya.
Budhe kaget karena Rijal memanggil ibuknya dengan keras.

"Eneng opo jal... Ibukmu iseh neng warung " Ucap budhe.
(Ada apa jal.. Ibukmu masi diwarung)

"Budhe.. Rijal ngimpi ditekani macan" Kata Rijal ketakutan.
(Budhe.. Rijal mimpi didatengin macan)
"Oalah... Mek ngimpi Le, makane nek bobok ki ndongo sik" Ucap budhe.
(Oalah... Cm mimpi nak, makanya kalau mau tidur berdoa dulu)

"Tp macane iso ngomong budhe" Ucap Rijal
(Tp macannya bisa bicara budhe)

"Kakean ntn kartun raj koe ki" Jawab budhe sambil tertawa
(Kebanyakan nonton kartun raj kamu tu)

Setelah mimpi malam itu, Rijal didatengi teman baru. Ada tuyul, kuntilanak, pocong, genderuwo, segala bentuk setan datang ke Rijal. Tetapi Rijal tidak takut sama sekali karena ada penjaga seekor macan tersebut.
Waktu malam itu selepas pak sutarjo dan istri pulang dari angkringan, pak Tarjo melihat Rijal seperti sedang bermain dengan seseorang tapi tidak terlihat.

Jadi pak Tarjo itu walaupun mempunyai penjaga tetapi tidak bisa melihat langsung.
"Le... Kw dolanan ro sopo kok ngomong dewe" Ucap pak Tarjo.
(Nak kamu mainan sama siapa kok bicara sendiri)

"Niki pak, Rijal duwe konco anyar, iki macan loreng" Ucap Rijal semangat.
(Ini pak, Rijal punya teman baru, ini macan loreng)
Dengan muka kaget bapaknya, pak Tarjo lalu membaca doa dan meminta bantuan penjaganya untuk dilibatkan. Betapa kagetnya pak Tarjo melihat macan loreng yang sangat besar itu.
"Mbah iki anaku, ojo diganggu nggih" Batin pak Tarjo.
(Mbah ini anaku, jangan diganggu ya)

"Ak ra ngganggu, ak diutus karo ratu Kidul kanggo jogo anak iki" Ucap macan loreng.
(Saya tidak menganggu, saya diutus sama ratu Kidul untuk menjaga anak ini)
"Oh.. Ngapunten mbah kulo mboten teros, njih nek menawi namung di nggeh njogo lare kulo, mboten nopo² mbah, pangapuranipun mbah" Batin pak Tarjo.
(Oh.. Maaf mbah saya tidak tau, baik kalau hanya untuk menjaga anak saya, tidak apa² mbah, maafkan saya)
"Hmmmm" Ucap macan loreng.
"Kui macanmu di jogo ojo sak penake dewe, neng kene eneng sik luwih duwur " Ucap macan loreng
(Itu macanmu dijaga jangan semaunya sendiri, disini ada yang lebih tinggi)
"Njih mbah" Batin pak Tarjo
(Baik mbah)

Di cerita ini Saya akan menuju dimana Rijal di manfaatkan sama tetangganya untuk mencari benda pusaka.
Menginjak usia 7 tahun. Rijal sudah duduk dibangku sekolah dasar, pola pikir Rijal berbeda dengan anak seusianya, terlalu matang untuk usia tersebut. Memiliki rasa empati yang tinggi , sifat kedewasaannya. Dimana anak yang pada umumnya merasakan senangnya bermain dengan -
Anak seumurannya. Tapi Rijal berbeda.

Pada suatu saat, Rijal bertemu dengan pakdhe nya. Yang sebelumnya pakdhe nya sudah tau kalau Rijal memiliki kelebihan tersebut.
"Le.. Meh nendi ayo melu pakdhe" Ajak pakdhe.
(Nak mau kemana ayo ikut pakdhe)

"Ajeng ten pundi pakdhe? " Jawab Rijal
(Mau kemana pakdhe)

"Tak kek i duite 20ewu mengko jal, gelem ra?" Ajak pakdhe dengan iming iming uang.
(Saya kasih uang 20rb nanti jal, mau tidak)

Karena iming iming uang dari pakdhe, Rijal menyetujui ajaknya. Rijal tidak tau kalau pakdhe mangajaknya untuk mencari benda pusaka.
Pakdhe mengajak Rijal kesuatu tempat, kebun yang sangat gelap. Yang notabene kebun itu angker. Perjalanan dari rumah ke kebun memakan waktu sebentar hanya setengah jam.
"Pakdhe... Rijal ajeng dijak tenpundi niki kok neng kebon? " Ucap Rijal.
(Pakdhe.. Rijal mau diajak kemana ini kenapa di kebun)

"Mengko nek wes tekan tak kandani le" Jawab pakdhe.
(Nanti kalo sudah sampe tak kasih tau)
Setelah sampai di kebun, Rijal melihat semua penghuni disitu, banyak sekali setan sampai Rijal hanya diam saja gak berani ngomong kalau disitu banyak setannya.

"Pakdhe... Kok neng kebon ameh golek opo niki" Ucap Rijal
(Pakdhe.. Knp di kebun mau nyari apa ini)
"Iyo Le, ak njaluk tulung awakmu, golekno bendo pusoko sik iso di jikok neng kene" Jawab pakdhe.
(Iya nak, saya minta tolong kamu, carikan benda pusaka yang bisa kamu ambil disini)

"Loh... Ak raiso pakdhe, ak ra duwe ilmu" Ucap Rijal dengan tegas.
(Loh.. Saya gak bisa pakdhe, saya gak punya ilmu)

"Di cobo sik jal, wong durung di jajal kok muni raiso" Ucap pakdhe ngegas.
"Nendi sik eneng jal, duduhne pakdhe" Kata pakdhe lagi.
(Di coba dlu jal, blm dicoba kok sudah bilang gak bisa)
(Dmn yang ada jal, kasih tau pakdhe)
Karena dengan iming-iming uang tadi Rijal tetap mencoba untuk mencarinya.

"Kae pakdhe.. Neng ngisor watu gede eneng keris" Ucap Rijal
(Itu pakdhe dibawah baru besar ada keris)

Dengan senang pakdhe langsung menyuruh Rijal untuk mencabut keris tersebut.
Hanya dengan tenaga seadanya Rijal mencoba untuk mencabut keris itu. Tertapi gak bisa karena terlalu berat, dan Rijal ingat kalau dia mempunyai penjaga macan loreng. Rijal mencoba berkomunikasi dengan macan tersebut.
"Mbah kulo nyuwun tenagane" Batin Rijal
(Mbah saya minta tenaganya)

Gak tau kenapa Rijal dengan mudahnya mencabut keris tersebut.

"Pakdhe niki kerise pun saget " Ucap Rijal.
(Pakdhe ini kerisnya sudah bisa)
Kali ini percakapan saya buat Indonesianya aja ya. Dari kemarin waktu bikin thread ini mendadak pusing, jadi saya UP sedikit² aja. Kemarin waktu ktmu rijal katanya saya di gangguin karena bikin thread ini. Tp sudah di omongin sama rijal suruh lanjutin aja.
Setelah pakdhe sudah mendapatkan keris itu, pakdhe memenuhi janjinya untuk mengasihkan uang untuk rijal. Selembaran uang warna hijau bagi rijal itu banyak. Dan sebelum mereka meninggalkan kebun tersebut, rijal dibisiki sama Kuntilanak.
"Jangan lagi kembali kesini...atau akan tau akibatnya..hihihihi" Bisik Kuntilanak.

"Rijal hanya mengangguk tanda setuju"

Pakdhe yang begitu senangnya, sudah merencanakan untuk menjual lagi keris pusaka itu ke orang lain.
Hari besoknya pakdhe merencanakan mengajak rijal untuk mencari benda pusaka lagi. Sudah hampir 1 tahun rijal di ajak pakdhe nya untuk mencari benda pusaka tersebut, hingga akhirnya di ketahui oleh bapaknya.
"Jal... Mulai besok kalau pakdhe kamu mengajak mencari benda pusaka lagi, jangan mau!! " Ucap pak sutarjo marah.

"Baik Pak , rijal janji gak akan mau lagi kalau diajak pakdhe" Jawab rijal.

"Soalnya bahaya buat kamu, kalau belum punya ilmu tinggi, -
Nyawa taruhannya jal" Ucap pak sutarjo mengingatkan.

Rijal mengangguk tanda mengerti.

Sampai akhirnya rijal menginjak umur 15tahun , rijal mendalami ilmu kebatinan nya dan berguru dengan gurunya.
Suatu saat rijal bertemu dengan teman lamanya yang lebih tua.

"Loh mas dika, gmn kabarnya? lama gak ketemu.. Sekarang kerja dmn? " Sapa rijal.

"Eh rijal, alhamdulillah baik ini, sekarang kerja di toko ini" Ucap dika teman rijal.
Disini rijal langsung bisa menebak si dika. Kalau di tempat dika bekerja itu ada yang tidak beres. Karena pemilik toko memiliki pesugihan dengan taruhan nyawa karyawannya. Entah itu nanti karena kecelakaan kerja atau yang lainnya.
"Uda berapa tahun mas kerja disana? Kata rijal.

" Lumayan jal, udah 3tahun lebih, lha sekarang kamu sekolah dmn? " Jawab dika.

"Oh udah lama ya mas, ini mas saya bantuin bapak sama ibuk jaga angkringan kalau sore aja tapi, kalo pagi sekolah.. Hehe" Ucap rijal.
"Lumayan mas buat nambah² uang jajan"imbuh rijal.

" Lha iya jal, daripada main² gak jelas mending bantuin bapak ibuk" Ucap dika.

"Mas dika, boleh ngomong sesuatu gak " Kata rijal dengan serius.
"Mas kalau saran saya, mas dika keluar aja dari tempat bekerja yang sekarang, soalnya ada yang gak beres mas sama pemilik tokonya" kata rijal serius.

Sambil mengeryitkan dahinya.
"Maksudnya gmn ya jal? " Jawab dika
"Gini mas, kalau pemilik toko tempat mas dika bekerja itu menggunakan pesugihan mas" Ucap rijal.

"Hah... Yang bener jal, kamu tau darimana? Jangan sembarangan lho jal ngomongnya!! "Jawab dika.
"Saya gak sembarangan mas kalo ngasih tau, nanti takutnya mas dika jadi salah satu tumbalnya, kalo mas dika berkenan, nanti sehabis tutup warung ikut saya mas kerumah" Ucap rijal.

"Mau ngapain jal? " Jawab dika
"Ya pokoknya nanti ikut saya mas, demi kebaikan mas dika"imbuh rijal.

" Yoweslah..nanti saya kerumahmu habis kamu tutup warung" jawab dika dengan penasaran.

"Yaudah jal saya balik dulu ya, nanti saya kerumahmu jam 10an setelah kamu tutup warung" imbuh dika.
Karena waktu sudah menunjukan pukul 10malam, rijal segera membereskan warungnya dan segera pulang. Terlihat seseorang sedang menunggunya di depan rumah rijal. Ternyata rijal sudah ditunggu oleh mas dika.
"Udah dari tadi mas nunggunya? "Kata rijal.

" Belum jal, barusan sampe juga ini" Jawab dika.

"Monggo mas masuk dulu, saya tak masukin barang² warung dulu" Ucap rijal.

Begitu dika masuk rumah rijal, dia merasakan hawa yang berbeda, hening.
Itu yang dirasakan dika, matanya awas melihat setiap sudut ruangan itu. Seperti ada yang sedang memperhatikan dirinya. Tiba-tiba terdengar suara tertawa...

"Hihihihi"....
" Hmmmm... Hmmmm"
"Maaf mas menunggu lama, sekalian bersih² tadi" Ucap rijal yang tiba-tiba mengagetkan dika.

"AllahuAkbar jal... Getgeti wae" Jawab dika kaget karena tibatiba rijal berdiri di belakangnya.

"Hehehe... Maaf mas mengagetkan" Ucap rijal dengan tawa lirih.
"Sialan kamu jal, marai deg degan wae" Jawab dika.

"Oh iya mas, maaf jg tadi ada yang gangguin mas dika ya, itu di belakang pintu masuk ada mbak kunti lagi liatin mas dika" Ucap rijal.

"Heh mbak kunti ??... Mbok Jangan nakut²in gitu jal" Jawab dika ketakutan
"Iya itu mas ada mb kunti disitu, saya bisa liat soalnya" Ucap rijal

"Mbuh ah jal, udah buruan tadi katanya mau ngasih tau saya masalah pekerjaan yg saya tempatin sekarang? Ada apa?" Jawab dika dengan penasaran.
"Iya mas, seperti yang saya sarankan tadi, kalo bisa mas dika segera keluar aja dari pekerjaan di toko itu, ya itu tadi karena pesugihan "ucap rijal.

" Kamu tau darimn kalo ada pesugihan" Jawab dika.
"Saya bisa lihat dari diri mas dika, kelihatan mas dika secara tak kasat mata kalau mas dika seperti di " Kencang".ucap rijal

Dika Sedikit gak percaya dengan ucapan rijal tersebut. Akhirnya rijal mencoba untuk berkomunikasi dengan macan loreng yang mengikuti rijal waktu itu.
Rijal memejamkan matanya dan mencoba berkomunikasi dengan sang macan. Untuk meminta bantuan kekuatan guna mengambil kencagan yang ada di diri mas dika. Tak butuh waktu lama, rijal mulai mendekati mas dika dan seolah-olah mencabut sesuatu yang ada di leher mas dika.
"Sudah mas, kencangan mas dika sudah saya lepaskan, tp saran saya mas dika harus segera keluar dari tempat kerja itu, kalau tidak nanti bakalan balik lagi mas itu " Ucap rijal tiba-tiba mengagetkan mas dika.
"Oh iya mas, besok waktu datang ke toko, coba lihat reaksi juragannya giman waktu melihat mas dika" Imbuh rijal.

Setelah semua selesai, dika ijin untuk balik kerumah dan menunggu bagaiman reaksi juragannya. Seperti apa yang di katakan rijal tadi.
"Kriiingg.. Kriiiinnggg.... (Suara bunyi HP rijal)

" Halo mas dika, gmn mas? Ucap rijal

"Halo jal, sumpah saya kaget bukan main, waktu saya datang ke toko, juragan sudah menunggu saya di dalam dengan muka marah" Jawab dika
"Terus gmn mas " Ucap rijal

"Ya saya ketakutan jal, seperti kerasukan setan dan ngomong gak jelas " Jawab dika

"Ya udah mas, santai ada saya, saya bisa bantu kalau mas dika di apa²in sama dia" Ucap rijal menenangkan dika.
"Santai... Santai gundulmu jal, terus aku kon pie iki, langsung mulih ra kerjo opo pie? " Jawab dika kebingungan
(Santai... Santai kepalamu jal, terus saya harus gmn, langsung pulang gak kerja atau gmn)

"Hahahaha.... Rijal ketawa
"Biangane jal malah guyu, ak panik iki!! " Jawab dika
(Sialan jal malah ketawa, saya panik ini)

"Sorry.. Sorry mas lha lucu soalnya" Ucap dika ngledek.

"Yaudah hari ini saya tak masuk aja mau sekalian pamitan resign" Jawab dika
"Iyo mas lebih cepat lebih baik, kalo masalah pekerjaan masih banyak mas yang lebih baik , masalahnya nyawamu mas nanti yg ilang" Ucap rijal

"Oke jal, yawes tak lanjut kerja sik" Jawab dika
Kabar buruknya setelah dika keluar dari tempat kerjanya, juragannya sekarang sakit dan akhirnya meninggal dunia.
Untuk cerita mas dika saya akhiri disini.

Dan untuk kisah rijal sebenarnya masih banyak yang pengen saya ulas lg, tp nunggu yang lebih serem dulu.

Sekian.
Selamat malam.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with kalong

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!