, 26 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
KONFLIK LAUT NATUNA, DIMANA PELUANG INDONESIA?

*Sebuah utas*
Terkait konflik Laut Natuna banyak pihak yg salah kaprah:
Pertama, sikap tegas membela kedaulatan bangsa dianggap sebagai sikap ingin perang.
Kedua, karena pikirannya hanya tentang perang senjata maka kalkulasinya adalah kekuatan militer Indonesia tak mungkin mengalahkan China
Pemahaman bahwa tegas berarti ingin perang itu salah, demikian pula anggapan kita tak perlu tegas karena tak mungkin mengalahkan China
Lebih sesat lagi himbauan menteri dan dan menko yg meminta masyarakat santai negerinya dijarah hanya karena investasi China di Indonesia
Untuk menyikapi konflik laut Natuna ini pertama yg harus kita lakukan adalah melihat dimana kekuatan kita terhadap China. Maksudnya adalah semua sumber daya, bukan hanya kekuatan militer saja. Lalu manfaatkan semua kekuatan tersebut sebagai senjata.
Apa kekuatan kita? Banyak sekali.
1. Pasar yg besar.
2. Ekonomi yg berkembang.
3. SDA.
4. Utang.
Dll.

Jangan ketawa dulu. Utang, ya utang, bisa juga kita jadikan senjata. Setelah ini akan kami buktikan bahwa bangsa kita pernah dan sukses melakukannya.
Pada awal pemerintahan Orde Baru dulu Soeharto diwarisi oleh kondisi ekonomi yg carut-marut. Untuk itu mau tidak mau diperlukan 'bantuan' dari negara2 lain. Maka dibentuklah IGGI yg merupakan konsorsium pemberi pinjaman pada Indonesia
IGGI terdiri dari negara Australia, Belgia, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Inggris, Amerika, Austria, Kanada, Selandia Baru, Norwegia, Swiss, Bank Dunia, IMF, Bank Pembangunan Asia (ADB), UNDP, serta OECD
Bisa dikata IGGI inilah yg menjadi penopang ekonomi Orde, sedemikian pentingnya peran IGGI sehingga tanpa bantuannya (dulu utang diberi nama bantuan) ekonomi Indonesia Orde Baru tidak akan semaju yg telah dicatat sejarah
Tapi suatu saat IGGI melewati garis batas yg tidak bisa ditolerir oleh Pak Harto, yaitu ikut campur urusan dalam negeri Indonesia. Lebih tepatnya ikut campur urusan Timtim.
Akibat tragedi Santa Cruz di Timtim yg memakan banyak korban pada November 1991, Menteri Kerja Sama Pembangunan Kerajaan Belanda JP Pronk menyurati pemerintah Indonesia akan menangguhkan pencairan bantuan (utang) sampai dia diizinkan melakukan inspeksi ke Timtim
Demi menerima ultimatum ini Soeharto pun tersinggung berat! Maka saat itu juga dia putuskan untuk membubarkan IGGI. Tanpa mempertimbangkan peran IGGI dalam pembangunan Indonesia selama 25 tahun dan di masa depan. Kedaulatan Indonesia tidak boleh ditawar dengan utang
Apa yg terjadi? Justru negara2 pemberi utang tersebutlah yg akhirnya kelabakan sendiri. Sebab ternyata yg selama ini dinamai bantuan bukanlah bantuan sesungguhnya, tetapi banyak keuntungan yg dinikmati negara2 tersebut lewat utang yg disalurkan ke Indonesia
Saat itu barulah terungkap bagaimana negara2 pemberi bantuan tersebut menikmati konsesi luar biasa atas SDA Indonesia sebagai imbal balik dari utang yg diberikannya. Diluar pokok dan bunga berbunganya tentu saja.
Secara ekonomi keuntungan yg didapat negara2 donor dari segala konsesinya di Indonesia berlipat2 dibanding bunga pinjaman yg diberikan ke Indonesia. Wajarlah jika posisinya mereka lebih membutuhkan Indonesia.
Sedemikian takutnya negara2 tersebut kehilangan segala keuntungan sebagai negara donor Indonesia akhirnya dicari jalan tengah yg memuaskan ketersinggungan Pak Harto.
Akhirnya IGGI dibubarkan dan dibentuk konsorsium baru bernama CGI yg anggotanya sama tapi minus Belanda.
Dari fakta sejarah diatas kita bisa memahami bahwa bangsa ini memiliki kekuatan yg besar jika segala potensi dijadikan senjata. Bahkan termasuk utang.
Saat itu posisi Indonesia jauh lebih bergantung pada IGGI dibanding saat ini kita terhadap China
Lalu bagaimana posisi kita terhadap China sekarang? Apakah benar kita lebih butuh China dari pada China butuh Indonesia? Apakah tanpa China Indonesia akan bubar?
Ini pertanyaan penting agar kita tak terjebak narasi yg disebarkan oleh trio LBP, Edhy Prabowo dan Prabowo
Segala investasi dan utang dari China ke Indonesia bukanlah tanpa reserve. Mereka butuh menyalurkan produk2nya ke pasar dan Indonesia memiliki pasar yg besar. Bahkan mereka juga butuh menyalurkan tenaga kerjanya. Tak perlu ditutupi lagi!
Tanpa Indonesia China akan rugi besar! Terlebih mengingat kepentingannya dalam perang dagang dengan USA!
Tanpa Indonesia China akan kesulitan mendapatkan SDA, pasar untuk produk2nya, dan penyaluran tenaga kerjanya!
Dengan memanfaatkan semua kekuatan yg ada seperti cara Pak Harto terhadap IGGI dulu maka posisi tawar kita sesungguhnya sangat kuat terhadap China. Masalahnya beranikah kita melakukannya?
Dan yg terpenting adalah, apakah pehabat2 kita sudah bebas konflik kepentingan terkait masalah dengan China ini?
Jangan2 ada beberapa pejabat yg punya relasi bisnis dengan China lalu mencapuradukkan urusan bisnisnya dengan kedaulatan negara?
Dalam konflik ini semua kekuatan harus dipakai sebagai senjata, dalam konflik semua unsur bangsa harus saling menguatkan demi NKRI.
Anasir2 yg mengeluarkan pernyataan2 yg melemahkan posisi tawar negaranya sendiri terhadap China bisa dinyatakan sebagai PENGKHIANAT BANGSA!
Tak perlu khawatir pembangunan infrastruktur tak akan jalan tanpa China! Gandeng Jepang dan negara2 lain, pasti mereka akan datang dengan wajah sumringah!

China lebih butuh Indonesia dari pada Indonesia butuh China!
Berpuluh tahun kita putus hubungan diplomatik dengan China tapi Indonesia tetap tegak berdiri. Mengapa sekarang tiba2 kita tergantung seolah tak bisa hidup tanpa China?

Kita tak menolak investasi tapi kita menolak jika investasi harus mengorbankan kedaulatan NKRI!
Sekian kultwit kami. Jangan khianat apalagi kau bela-bela antek asing!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with #99

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!