Profile picture
, 16 tweets, 3 min read Read on Twitter
Salah satu ciri khas demo mahasiswa di Indonesia dibanding dgn yg di negara lain adalah: Demo di Indonesia berciri institutional. Pendemo memakai jaket almamaternya atau membawa panji2 bendera masing2. Yg di tempat lain lebih spontanitas mahasiswa tanpa banyak attribut.
Univ2 di Indonesia juga khas, setiap mahasiswa ada seragam berupa jaket seperti org kerja lapangan.

Di lain tempat umumnya mahasiswa pakainya t-shirts atau pakaian biasa doang. Ada sweater yg dijual di toko kampus dgn logo, tapi jarang sekali yg pake jaket kek mau kerja.
Entah ada yg perhatikan kaga, sebenarnya gerakan mahasiswa di Indonesia sangat elitis. Makanya mereka tampil elite dgn jaket khas dan panji2. Sejak kapan mahasiswa Indonesia bertingkah spt ini?

Kalo kita pelajari dr sejarah, gerakan ini ga muncul spontan, tapi direkayasa militer
Gerakan mahasiswa Indonesia mendapat tempat yg sakral pada awal Orba. Itu memang dirancang oleh militer kelompok Soeharto. Peran mahasiswa dinaikkan sehingga terasa wah.

Kenapa Soeharto menggunakan mahasiswa? Krn kalo tidak akan terlihat jelas itu kudeta militer.
Jadi mahasiswa didukung dan ditepokin supaya terlihat bahwa pengambil-alihan kekuasaan itu bukan kudeta, tapi tantangan yg datang dari kaum intelektual muda.

Lalu lahirlah tokoh2 legendaris spt Soe Hok Gie, dsb..
Sesudah itulah terlihat gerakan mahasiswa dibakukan, serasa ada sense of mission, ada glorification. Pakaian jaket UI thn 1966 diteruskan sampai sekarang, dan dicontoh oleh semua universitas. Memakainya mungkin mendatangkan rasa bangga..
Kayaknya peran mahasiswa sebagai topping yg disorongkan setiap kali ada elite mau merombak kekuasaan akan diteruskan di masa mendatang selama kebebasan berekspresi belum benar2 dihargai.

Walaupun peran mahasiswa semakin minim, krn masyarakat umum semakin berpendidikan..
Mungkin dulu wkt masyarakat umumnya cuma tamat SD, atau SMP, melihat mahasiswa itu sbg dewa intelektual.

Tapi disaat kini, apalagi wkt mendatang, umumnya masyarakat lebih tinggi pendidikannya drpd mahasiswa, mrk melihat mahasiswa spt anak kecil. Makanya efek mahasiswa menurun.
Saat ini konyol sekali, kritikan terhadap mahasiswa adalah mrk ga baca RUU yg diprotes. Ga mempersiapkan diri.

Akhirnya mahasiswa mundur sampai ada yg melakukan aksi pengrusakan. Keknya dulu kalo baca2 thn 1966, ga ada mahasiswa yg merusak, mrk cuma pawai doang.
Lebih baik mahasiswa mengikuti jaman sih.. Era BEM, atau Senat Mahasiswa sdh lewat. Mahasiswa itu bukan lagi pemilik kemampuan intelek spt dulu. Seharusnya mahasiswa jika mau protes, benar2 dari passionnya, dan tampil sbg individu, bkn bagian dari BEM misalnya.
Lihat gerakan mahasiswa di Amerika, kira2 begitulah ntar cara mahasiswa protes. Protes dalam waktu panjang sekali, tetapi tidak merusak. Jadi yg diuji adalah endurance, bisa berbulan2 bertahun2. Mrk protes dlm kelompok kecil, melakukan diskusi2 dsb, secara konsisten.
Satu event yg membuat sy rada miris melihat mahasiswa adalah ketika BEM diterima DPR baik2. Lihat cara bicara sang Maha Siswa. Itu bkn dialog atau debat, mrk merasa spt Sang Kebenaran.

Sy setuju dgn banyak tuntutan mrk, tapi muak melihat sikap spt itu.
Ketika berhadapan dgn DPR, itulah kesempatan untuk berdebat dgn anggota Dewan yg kita tahu ga berfungsi itu. Itulah saat terbagus untuk membego2kan anggota Dewan.. Tapi eh, malah kesempatan ini dilewatkan, lalu diganti yel2 monolog.
Para aktivis mahasiswa itu sama sekali tidak mengerti, bahwa ladang paling penting dlm pergerakan semacam ini adalah pembentukan opini umum, bukan memaksakan kehendak.

Kenapa pula anggota Dewan atau pemerintah harus ikut tuntutan kalian? Toh mrk yg dpt mandat, bukan kalian..
Saya setuju dgn banyak tuntutan mereka. Tetapi jadi malu dgn cara mrk menyampaikan dan memaksakan tuntutan tsb.

Karena itulah sy pikir mereka sdh menjadi tidak banyak beda dgn para pemaksa bersorban, dan bisa jadi ada yg jadi perusuh juga.
Dan perhatikan, BEM juga tidak mandiri, mrk ketahuan mmg mendpt "wejangan" dari banyak pihak yg bersengketa. Ini melahirkan tanda tanya, seberapa besar independensi gerakan mereka.

Tapi ya, dari sejarahnya, gerakan mahasiswa di Indonesia mmg tidak pernah benar2 independen.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Daemoen
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!