saya gak pernah merasakan sesuatu yg buruk sampai sejauh ini. cerita Sorop yg saya mulai tanggal 1 januari 2020 rupanya adalah cerita yg seharusnya saya kesampingkan dulu, setidaknya untuk saat ini. karena seujurnya saya tidak pernah di ganggu sampai sejelas ini.
saya ingat bagaimana waktu pertama kali saya bilang saya akan datang ke tempat beliau kepada narasumber pencerita dengan harapan mendengar pengalaman supranatural yg memang menjadi hal yg menarik yg selalu saya cari, hal ini bertepatan dengan saya ada urusan di kota itu.
setiap pergi kemanapun saya selalu mengajak satu kawan saya untuk menemani. karena sebenarnya saya itu adalah orang yg penakut sekali.
lucu sekali memang. satu satunya tempat di mana saya tidak pernah takut adalah kamar saya sendiri. kenapa?
karena di kamar saya, tepat di tanahnya sebelum pembangunan rumah ini sudah di tanami satu benda yg di miliki oleh tuan tanah sebelumnya sebagai perjanjian bahwa hanya kamar saya yg tidak boleh di masuki oleh mereka. entah saya pernah menceritakan ini atau tidak sebelumnya.
saya akan kembali ke cerita Sorop, alasan kenapa saya mengurungkan diri untuk melanjutkannya adalah karena kawan saya yg melihatnya dengan mata kepala sendiri.
dia berdiri tepat di belakang saya saat kami menginap di salah satu kamar hotel tempat saya singgah sehari.
saya adalah orang yg rasional bahkan 4 bulan lalu saat cerita saya ada yg viral saya di beri saran sama kawan saya untuk bertemu sama seseorang karena katanya di timur ada yg sedang mencari saya. tahu siapa? ya. dia perempuan yg saat ini sedang bertapa di alas P*rw*!!
dia bilang perempuan itu tidak suka dengan apa yg saya tulis. saya sih gak percaya, tapi kawan saya menyampaikan ini pesan dari orang yg harus saya temui, sialnya dia tahu semua yg pernah saya tulis termasuk getih anget. akhirnya saya pun menemuinya.
singkatnya. orang yg saya temui tidak seperti yg saya bayangkan, orangnya baik dan hanya memberi wejengan sembari berjanji akan ikut jaga saya karena ini menyangkut urusan ketidaksukaan tanpa alasan. intinya, orang ini kemarin menghubungi saya untuk tidak melanjutkan cerita ini.
balik ke teman saya.
teman saya ini memang berguru, jadi dia bisa melihat hal-hal aneh walaupun kadang saya masih suka menertawakannya tapi saat itu kali pertama saya lihat wajahnya menunduk terus dan dia baru cerita saat di gerbong kereta.
hal ini bertepatan dengan berhentinya saya menulis untuk waktu yg lama, sekaligus mungkin saya terlalu banyak kerja di depan laptop, tapi setiap kali mau menulis lagi bahu saya pasti mengeras dan kepala seperti di timpa batu besar, akhirnya saya menulisnya pun sebentar-sebentar.
terakhir, kemarin saat hujan deras di rumah saya yg di depannya adalah pohon pisang sekilas saya melihat sesuatu di sana berdiri dari celah jendela kaca hitam rumah, figur yg teman saya juga lihat.
seorang denga tubuh tegap tanpa busana dengan warna kulit hitam gosong berdiri.
setelah saya bertanya pada narasumber perihal ini karena firasat saya juga tidak enak akhirnya kita sepakat jangan dulu karena memang belum sewu dino' ne (seribu harinya), saya pengen cerita ini lebih rinci tapi takutnya tidak etis saja. jadi saya mau istirahat saja sebentar.
saya mungkin akan rehat dari twitter satu atau dua minggu, tapi saya akan tetap nulis di wattpadd, ada cerita yg sudah saya persiapkan judulnya ini masih ada hubungannya dengan trah pitu, tapi ini akan lebih jauh lagi. jadi, semoga kita semua selalu dalam perlindungannya. 🙏
oh ya. kalian bisa baca wattpad tanpa buat akun kok, saya tidak mau membuat kalian repot haha.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
gambar ilustrasi dalam cerita ini menggunakan foto kembang Wijayakusuma, alasannya sederhana hanya untuk penggambaran filosofis dari apa yg coba saya utarakan dalam bentuk narasi dari maksud kembang Laruk dalam cerita ini.
untuk nama, tempat dan sebagainya rasanya tidak perlu ditulis karena, anggap saja cerita pengalaman narasumber ini sebagai penggingat, ambil baiknya buang buruknya, selebihnya dinikmati saja sebagai sajian kalau manusia masih terlalu kecil untuk tau perihal apa yg ada diluar sana
RESMI YA tanggal rilisnya. Sehat-sehat semua. Sampai bertemu di bioskop tanggal 24 februari 2022!!
Yang sedomisili boleh banget kalau mau nonton bareng saya, haha. Kemungkinan saya juga akan keliling kebeberapa kota secara pribadi. Jadi kalau ketemu boleh sekali menyapa saya.
Sebenarnya saya suka sekali ngobrol sama orang, mendengarkan orang-orang yg mau cerita sudah menjadi keseharian yg menyenangkan bagi saya jadi kalau ketemu saya dan mau tanya-tanya soal apapun pasti akan saya jawab dengan excited.
Jadi kalau ke bioskop ada laki-laki yg kalau kemana-mana bawa buku KKN ditangannya itu pasti saya, sapa saja. Nanti bisa ngobrol-ngobrol bareng 🔥🔥
Maaf ya untuk semalam saya belum bisa menyelesaikan ceritanya, tapi kalau tidak ada halangan nanti malam saya akan coba melanjutkannya lagi. oh, sekalian, mulai kemarin saya juga hadir di Karyakarsa, dan mungkin akan rutin mengisi e-book bagi pembaca digital
buat kalian yg ingin mengikuti kepingan detail dari salah satu cerita Trah Pitu lakon bisa sekali mengkoleksi bab per-bab dari cerita salah satu SONGKOR. yaitu keluarga Kala SOBO. e-booknya bisa menjadi koleksi tersendiri.
sudah lama sekali saya tidak menulis di burung biru ini karena aktifitas saya yg semakin padat, jadi mumpung ada luang, dan kebetulan ada beberapa orang yg DM perihal sesuatu yg juga baru saya pelajari, maka, di malam hujan rintik-rintik ini, saya akan membagikan sebuah cerita.
cerita ini dialami oleh seseorang yg baru saya temui tidak kurang dari beberapa bulan yg lalu, masih cukup baru, saya tidak menyebut kota, alamat atau apapun, karena bagi saya hal seperti itu tidak terlalu penting untuk diceritakan, ambil baiknya buang buruknya.
Bagian paling gak asyik itu kalau ke kamar mandi malam-malam begini, kenapa?
Pengalaman sewaktu masih bekerja di pabrik keramik trus dapat shift malam, pas ke kamar mandi untuk menuntaskan hajat, membuka pintu keluar itu akan selalu saya ingat sampai kapan pun.
Bagaimana tidak. Bayangkan setelah perasaan lega menyelesaikan apa yg sempat tertunda, kemudian disambut oleh wanita.
Iya benar-benar sosok wajah wanita hanya saja kulitnya putih pucat, melotot, tanpa ekspresi apapun, sedang melihat kita dalam posisi ngesot. Bayangkan dulu.
Untung saja waktu itu tidak jatuh pingsan, tidak juga lari karena ya dalam kondisi seperti itu otak kita kaya ngeblank, akhirnya, jalan melewati beliau sambil ngucap "NUWUN SEWU", sejak saat itu gak pernah lagi berani buang air disitu lagi kalau dapat shift malam.
Pernah gak sih kalian melihat atau menemukan sehelai rambut panjang di dalam kamar yg kalau diperhatikan tidak ada kemiripannya sama sekali dengan rambut yg ada di kepala sendiri?
gimana kalau membahas hal ini, kebetulan saya ada satu cerita perihal tentang rambut asing ini.
rambut adalah bagian tubuh yg menurut saya sangat penting selayaknya seperti bagian tubuh yg lain, meski pun rambut tersebut sudah terpisah dari bagian tubuh kita yg lain.
karena, mahkota kepala kita ini bisa dijadikan media untuk menyakiti mau pun medium perantara ilmu sihir.