My Authors
Read all threads
Oke, gw akan coba membuat thread mengenai #COVID19indonesia . Karena informasinya saat ini terlalu banyak hoax dan kehawatiran yang berlebih
Tidak semua pasien batuk pilek kita periksakan #COVID19indonesia , pasien yang diperiksakan harus sesuai dengan indikasi guideline WHO, yaitu pasien dengan kategori pengawasan
Ini merupakan definisi pasien pengawasan #COVID19indonesia, yaitu pasien dari Wuhan/China dengan gejala demam/batuk pilek/ pneumonia.. pasien dari negara terjangkit dengan pneumonia.. pasien dengan gejala diatas yang memiliki riwayat kontak dengan pasien covid/orang wuhan
Pasien pengawasan #COVID19indonesia inilah yg wajib diperiksakan virusnya, Cara baca tabelnya mendatar ya, jadi Ada 30an kriteria, 1 kriteria saja cukup untuk Kita meminta diperiksakan virusnya
Bagaimana dengan pasien batuk pilek yang baru pulang dari jepang? Atau demam setelah Dari singapur? Kan negara2 itu terbukti memiliki kasus. #COVID19indonesia
Nah kalo kasus yg tadi masuknya dalam kategori pemantauan, selama 2 minggu pasien dikarantina dirumah, diberikan obat, lapor ke puskesmas Dan tidak perlu diperiksakan spesimen #COVID19indonesia
Oia risiko perjalanan dari negara uang terjangkit itu adalah riwayat berpergian selama 14 Hari sebelum gejala muncul ya, jadi kalo sebulan yang lalu ke singapurnya dan demammya sekarang ya kita anggap tidak Ada risiko #COVID19indonesia
Inilah jawaban kenapa 200 WNI yang dipulangkan dari wuhan tidak ada yang diperiksakan spesimennya, karena mereka tidak bergejala dan masuk kedalam kategori pemantauan saja.. jadi alasannya bukan karena harga reagen yang mahal ya (headline media) #COVID19indonesia
Pasien yang saat ini terkena #COVID19indonesia dapat terdeteksi karena ada WNA yang terdiagnosis di luar negri, sehingga dirunut secara retrospektif (investigasi riwayat kontak dan gejala yg lalu) dan dilakukanlah pemeriksaan virus pada orang indonesia yang bergejala
Setelah 2 kasus yang kita temukan ini, maka akan menjadi lebih banyak pengawasan dan pemantauan, sehingga pemeriksaan virus akan meningkat. Hasilnya: snow ball effect. Muncul2 pasien2 lainnya Yang terkonfirmasi
Tapi kok pasiennya tidak sesak? Atau sehat2 aja kelihatannya? Iya, #COVID19 ini 80% hanya batuk pilek meriang, 10% radang Paru (sesak), 7% gagal napas (masuk icu), Dan 3% meninggal.
Pasien yang batuk pilek Tanpa sesak bisa menularkan virusnya, yang Dalam masa inkubasi kemungkinan juga bisa, inilah mengapa banyak pasien yg terinfeksi #covid19 heran, dilingkungannya tidak ada yang sakit berat, tapi dia bisa terinfeksi
Dari data ini maka banyak pasien2 Yang di isolasi, perawatan di RS, mereka hanya berisitirahat di RS, tidur2an, main tik tok (berita di media), karena gejala Yang di derita ringan, mereka diisolasi agar tidak menyebarkan virus #COVID19 ke orang lain
Apa yang menyebabkan gejala virus #COVID19 ini menjadi berat?jawabannya adalah daya tahan tubuh Yang rendah (usia tua,hiv) dan penyakit penyertanya (kencing manis, penyakit kardiovaskular, gagal ginjal,dll)
Intinya virus #COVID19 ini lebih rendah kemampuannya dalam menimbulkan gejala, tapi tinggi dalam penyebaran infeksinya. Cocok sebagai senjata teroris, menimbulkan teror bukan sebagai senjata nuklir
Berarti apa yang harus Kita lakukan dok sekarang? virusnya terbukti di Indonesia! Yang pertama adalah tetap tenang dan mawas diri. Tenang karena penyakit ini tidak seperti video2 hoax di cina yang berjatuhan seperti Zombi, mawas diri untuk memproteksi diri (masker,cuci tangan)
Berikutnya adalah mempelajari apa itu pasien pengawasan dan pemantauan, sehingga apabila kita masuk dalam kriteria tersebut bisa langsung melaporkan ke tenaga medis terkait. PUSKESMAS adalah tempat yang paling mudah
Jangan ragu untuk meminta izin ke dokter perusahaan atau HRD bila kita masuk dalam kategori Pasien dalam pemantauan, bed rest total dilakukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan dilakukan pemantauan gejala penyakit
Untuk pemeriksaan virus #COVID19 bukan diperikdakan melalui darah ya, tapi dengan apusan tenggorokan atau dengan dahak. Bila negatif, diulang kembali 24 jam berikutnya, bila hasilnya kembali negatif maka pasien bisa dikeluarkan dari pengawasan
Bagaimana dengan pengobatannya ? Saat ini telah ada regimen yang direkomendasikan untuk #covid19. Obat malaria (cloroquine) + darunavir (atau hiv) atau oseltamivir (antivirus flu burung) + atazanvir (anti hiv). Namun setau saya belum dipatenkan scr resmi. Di Indo? Bisa diberikan
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with dr. Jaka Pradipta Sp.P

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!