Saya ada sedikit cerita …. Pada “zaman” saya dulu, belum ada SNMPTN. Kami mengenal apa yang disebut PMDK (jalur undangan).
Kaget? Jelas. Enggak percaya? Jangan ditanya. Masalahnya, saya mengalahkan “master-master” di kelas, dan saya antara … percaya-enggak percaya.
Masalahnya, menurut “sebagian orang” ada beberapa siswa yang “secara mengejutkan” masuk di dalam daftar tersebut. Saya pribadi sejujurnya pun terkejut.
Sejujurnya, memang ada. Itu terlihat dari beberapa nilai remedial yang ternyata belum masuk, sehingga memengaruhi nilai akhir.
Yang khawatir siapa? Orang tua saya. Orang tua saya khawatir dengan satu pilihan saya itu. Sejujurnya, saya pun khawatir. Takut enggak masuk kuliah.
Orang lain, mungkin sudah berlari.
Sama, mereka pun sama “terlukanya”, tapi mereka tahan luka itu, dan langsung lari karena tahu perjuangan masih panjang.
Namun, kalau kamu betul-betul mau mendapatkan jaket almamater yang kamu impikan itu, ini bukan saatnya kamu sedih dan tidak termotivasi.
Diri ini yang harus tangguh. Diri ini yang harus bisa tahan terhadap segala tantangan dan cobaan.