Apa dampak pandemi #COVID-19 pada kemiskinan di Indonesia?
SMERU mengestimasi jumlah orang miskin baru pada 2020 sebesar 1,3 juta (dampak terkecil) hingga 8,5 juta orang (dampak terbesar).
Sebuah utas (1/10)
SMERU mengestimasi jumlah orang miskin baru pada 2020 sebesar 1,3 juta (dampak terkecil) hingga 8,5 juta orang (dampak terbesar).
Sebuah utas (1/10)
Dalam melakukan estimasi, kami menjadikan guncangan dalam periode 2005–2006 akibat kenaikan harga bahan bakar yang tinggi dan diperburuk oleh kenaikan harga beras sebagai tolok ukur. (2/10)
Guncangan pada periode 2005–2006 digunakan sebagai tolok ukur karena periode tersebut adalah peristiwa terakhir yang menyebabkan turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia. (3/10)
Kami menggunakan distribusi pengeluaran rumah tangga pada 2020 untuk mengestimasi tingkat kemiskinan. Kemudian, kami melakukan simulasi berdasarkan berbagai proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020 akibat pandemi #COVID-19. (4/10)
Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei Sosial-Ekonomi Nasional (#Susenas) yang dikumpulkan oleh @bps_statistics. (5/10)
Kami menemukan bahwa tingkat kemiskinan akan meningkat menjadi 9,7% pada Maret 2020 (dampak terkecil) atau lebih dari 1,3 juta orang akan masuk ke dalam kelompok miskin. (6/10)
Namun, dengan simulasi yang lebih besar, tingkat kemiskinan akan meningkat menjadi 12,4% atau 8,5 juta lebih orang akan menjadi miskin (dampak terbesar). (7/10)
Artinya, tingkat kemiskinan yang meningkat menjadi 12,4% sama dengan kondisi pada 2011. Dengan kata lain, usaha pemerintah selama 9 tahun untuk menurunkan angka kemiskinan akan sia-sia. (8/10)
Baca kertas kerja kami berjudul "The Impact of COVID-19 Outbreak on Poverty: An Estimation for Indonesia" selengkapnya di bit.ly/smeru-wp-impac…
Ikuti diskusi daring @FKP_Indonesia yang akan membahas lebih jauh tentang estimasi perhitungan SMERU tentang dampak pandemi #COVID-19 terhadap kemiskinan di Indonesia pada Selasa, 21 April 2020, jam 10.00 WIB. Registrasi: bit.ly/seminar-fkp-21…. (10/10)
