Dalam pendahuluan kitab klasik selalu diawali dengan basmalah, puji kepada Allah, sholawat dan syahadat. Hal itu sebagaimana yang dijelaskan Yai Abdullah Habib Faqih Langitan merupakan empat hal wajib dalam dunia mushonnif (min jihadi shina'ah)
Sedangkan yang bersifat sunnah ada tiga, yaitu memperkenalkan diri (biografi singkat pengarang kitab), kelebihan kitab dan abstrak (garis besar isi kandungan kitab tersebut).
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah. Puji ada empat: Allah kepada diriNya sendiri, Allah kepada mahluk, mahluk kepada Allah, dan mahluk ke sesama mahluk. Semua pujian itu pada hakekatnya adalah kepadaNya, milikNya.
Dia yang menguasai seluruh alam. Tidak pernah disepakati berapa jumlah alam yang ada. Bumi hanyalah sebagian kecil dari bagian alam itu sendiri. Ini biasa dibahas di kitab tauhid dan tasawuf. Sedangkan kitab sullam at-taufiq ini kitab fiqih.
Gusti Allah itu tidak terdiri atas juz-juz (bagian) tetapi merupakan dzat yang memiliki kesatuan utuh tidak perlu dan bergantung kepada sesuatu yang lain. Ini yang membedakan dengan mahluk.
Hal itu yang dimaksud dengan "la syarika lah" yang berarti juga dalam konteks internal dzatNya. Dalam konteks eksternal juga Allah tidak membutuhkan siapapun atau dzat lain untuk melakukan atau menetapkan segala sesuatu.
Merupakan sifat paling utama dalam diri Nabi Muhammad adalah julukan "abduhu" yang berarti hambanya Allah. Bukan Rosul, bukan Auliya, tapi hamba adalah maqom tertinggi sebab hamba artinya hanya bersandar kepadaNya semata. Kanjeng Nabi adalah hamba, yang berarti juga seseorang
Yang hanya bersandar kepada Allah. Maqom tertinggi dan paling mulia.
Setiap muqoddimah selalu diawali sholawat kan ya, lalu dilanjut "wa ala alihi wa shohbihi wa tabi'in" di sini yang disebut dengan keluarga adalah keluarga secara nasab, artinya mereka yang beriman dan memiliki hubungan keluarga dengan Kanjeng Nabi. Namun secara doa, wa ala alihi
Ini ditujukan kepasa seluruh umat Islam. Lalu sahabat Nabi. Sahabat adalah orang Islam yang bertemu langsung dengan Nabi. Bukan via mimpi. Bertemu dalam arti berjumpa secara fisik meskipun buta seperti Abdullah Umi Maktum yang buta, tapi tetap seorang sahabat.
Yang dimaksud tabi'in dalam konteks ini tidak hanya zaman setelah masa sahabat tetapi juga umat Islam pada umumnya yang mengikuti jejak Nabi. Yang berarti di sini adalah Islam ahlusunah wal jamaah.
Yang dimaksud dengan perkara wajib adalah sesuatu yang dilakukan mendapat pahala dan bila ditinggal dapat dosa. Sesuatu yang wajib seperti sholat harus dikerjakan sebab wajib. Bila ditinggal diancam olehNya dengan siksaan sebab dosa itu tadi.
Kitab ini (sullam at-taufiq) merupakan kitab ringkas yang dimaksud untuk meraih kasihNya dengan cara melakukan perintahNya secara benar. Artinya jika kita melakukan syariat yang benar maka kita akan ibadah dengan benar pula, yang sebab itu bisa mendatangkan mahabbah Tuhan.
Sebagaimana yang jadi ciri khas ulama klasik adalah berharap jika apa yang tertulis di kitabnya adalah ilmu dariNya. Kitab ini supaya selalu dalam ridha Allah sebab kitab ini adalah dariNya, untukNya, dan ditujukan pada jalanNya. Semoga mendapatkan taufiq dan keberkahan bagi
Siapapun yang mempelajari kitab ini, membedah isi kandungannya dan bisa mengamalkannya. Yang berimbas pada lebih giat lagi beribadah baik wajib maupun sunnah, mendapatkan pertolongan dan petunjuk Allah.
Unroll @threadreaderapp
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
