Thread by @fauzanalrasyid

Hampir tiap hari, saya dapat pesan curhat. Intinya lebih kurang: “Kak, aku bisa ngga ya masuk (isi sendiri PTN-nya)?”

Saya izin pakai foto makara UI karena saya cuma foto ini, dan anggaplah ini semacam “representasi” (kalian bisa bayangkan kampus mana pun) impian kalian, hehehe.

Gini temen-temen, semoga ini bisa sedikit memberi kalian harapan di tengah ketidakpastian, hehehe.

Saya percaya ada tiga kunci sukses: usaha/kerja keras, keberuntungan (nasib), dan doa.

Dari tiga hal tadi, kita enggak bisa mengubah nasib. Itu sesuatu yang sudah diatur oleh yang punya alam semesta ini. Pada akhirnya, kita harus percaya bahwa Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang kita mau.

Kalau dalam Islam, yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurut Allah. Kira-kira begitu ya ....

Namun, sebelum sampai ke sana, sebelum berserah diri pada “nasib”, kita bisa mengusahakan dua lainnya: berusaha dan berdoa. Cerita ini ada hubungannya dengan bulan Ramadan.

Waktu saya mau di posisi kalian dulu, ya … pada masanya bertahun-tahun lalu, hehehe, saya ingat saat Ramadan jatuh pada bulan September. Saat itu, saya berarti masih semester awal kelas XII.

Saya akui, saya bukan orang yang paling religius, tapi saya percaya dengan kekuatan doa. Kekuatan doa orang tua dan pastinya kekuatan doa diri sendiri.

Buat teman-teman yang muslim, tentu tahu bahwa ada waktu-waktu tertentu ketika doa itu pasti diterima langsung oleh Allah. Salah satunya adalah doa orang yang berpuasa. Itu pasti. Artinya, sebagai muslim, kita beriman, kita wajib percaya itu.

Itu yang saya lakukan.

Selama bulan Ramadan, saya enggak absen sekali pun berdoa supaya saya masuk UI. Saya percaya bahwa, insya Allah, doa saya langsung tembus ke pintu langit. Khususnya selama bulan Ramadan ini.

Sekali lagi, itu bulan September. Ujian masuk PTN baru bulan Mei pada tahun berikutnya.

Apa yang mau saya sampaikan di sini adalah, khususnya buat kalian yang muslim, yang menjalankan puasa, berdoalah ….

Enggak ada yang bikin kalian lebih tenang dan ikhlas menjalankan ini semua selain dengan berdoa dan menyerahkan semuanya kepada Allah. Serius, percaya deh ….

Saya sangat percaya itu. Saya lakukan itu, dan mungkin … sebagian besar faktor yang membuat saya diterima waktu itu karena doa.

Sejujurnya, ujian saya waktu itu luar biasa sulit, betul-betul di luar dugaan. Saya dapat lokasi ujian di UNJ waktu itu ….

Ngga ada seorang pun yang keluar ruang ujian mukanya cerah, kusut semua, itu saking susahnya. Saya pun begitu ....

Namun, karena saya percaya bahwa semua sudah diatur, bahwa apa yang ditakdirkan untuk kita tidak akan meleset sedikit pun, ya udah … pasrahkan saja … toh saya sudah belajar setahun penuh, intensif tiga bulan terakhir, dan saya percaya Allah tahu apa yang saya mau dalam hati.

Berdoa, guys, mumpung bulan Ramadan. Waktunya pas banget … Percaya deh …

Yang pasti, harus belajar yang giat.

Itu pasti, tapi dengan kita berdoa, hati akan jadi lebih tenang karena kita tahu kita punya pegangan. Itu kalau saya ya ….

Oh, walau ini konteksnya Islam, tapi hal yang sama berlaku untuk siapa pun, pemeluk agama apa pun.

Percaya pada doa karena kamu ngga sendirian … percaya pada doa karena itu yang akan menguatkan kita di saat-saat yang paling putus asa sekali pun.

Jadi, untuk kamu yang merasa takut karena masa depan ngga pasti … semangat ya … Tuhan tahu betul apa isi hatimu, tapi Tuhan juga mau dengar pintamu.

Sekian ya ... mungkin lama-lama nanti saya buat kultum … 😅

OH, satu lagi, saya lupa ... guys, kalau doa itu ngga boleh malu-malu, harus spesifik. Kalau kamu mau masuk jurusan tertentu di UI, misalnya, sebut dan mintalah dengan penuh keyakinan dalam doamu.

Kalau kamu mintanya ngga spesifik, seperti ... "berikanlah yang terbaik", ya ... hasilnya pun belum tentu sesuai yang kamu mau. Setidaknya, sebelum kamu selesai ujian, berdoalah sespesifik mungkin, serius.

Intinya, isi hati sama ucapan kamu harus sinkron. Jangan hati kamu maunya apa, tapi keluarnya dalam doa malu-malu. Jangan ya ... belajar yakin, belajar percaya ...

Udah gitu aja, hehe, semangat! 🔥