Short thread
@bacahorror #bacahorror
Tomi salah satu dari keluarga sederhana disebuah pedesaan yang jauh dari kota, dia mempunyai seorang bibi. Perempuan berumur tigapuluh tahunan ini, adik dari Pak Burhan. Bibi Tomi biasa dipanggil dengan sebutan bulek Lis atau bibik Lisa oleh Tomi.
Semua keluarga Tomi tahu akan kelebihan yang diwariskan kepada bik Lisa. Mulai dari dari kakek nenek dan buyutnya serta saudara-saudara yang lain.
Diumur 17 tahun Lisa diberi banyak amalan, karena memang diumur itu Lisa dirasa sudah siap menjadi wadah penerus ilmu para leluhurnya.
Sekian lama penduduk desa mencari, belum ada hasil. sekitar satu jam pak Burhan melihat sebuah kepala yang menyembul dari lubang itu, perlahan ia mendekati. setelah tahu itu adalah kepala adiknya.
"Sudah ayo ikut aku" Ucap Pak Burhan
Dengan cepat pak burhan menarik adiknya untuk naik dari bekas kubangan air itu.
Sebenarnya Rumah Lisa bersebelahan dengan rumah ayah dan kakaknya. Hal ini dilakukan karena pesan dari ibu pak Burhan.
Kedatangan Lisa pun disambut banyak orang dirumahnya. Semua warga senang dengan kembalinya Lisa, malam hari saat dirumah orang tua Lisa semakin sangat ramai.
"Dari rumah teman-teman pak?" Jawab Lisa
"Teman mana lagi, kamu sudah menghilang lebih dari sebulan nduk. kasihan suami dan anakmu?"
"Memang ada apa dengan temanmu, ingat kamu sekarang sudah punya keluarga?"
"Terus, gak khawatir giman nduk?"
"Iya pak maafkan Lisa"
Semenjak kejadian itu Lisa jarang keluar kedunia lain, tapi teman-temannya yang sering berkunjung kerumah Lisa.
Lisa dan suaminya memulai berdagang buah disekitaran Mojokerto, dengan lapak kecil disamping jalan raya.
Suatu malam Lisa, disaat ia berjaga sendirian. Tiba2 Ada satu keluarga cina yg membeli buah dilapaknya.
Waktu sampai, dia melihat hanya pemandangan gelap, dan angin yang berhembus.
diminggu berikutnya keluarga ini kembali lagi untuk membeli buah ditempat Lisa, sekitar jam dua belas mereka mengahampiri lapak Lisa kembali.
Meski Pelanggan tak kasat mata mereka juga seperti manusia biasa.
Memang cukup aneh keluarga Lisa, tapi seperti inilah kehidupan yang dijalani oleh bibiku dan mereka.
"Cari apa mbak?" Tanya Bik lis yang sudah di depan lapaknya
"ini bu, lagi cari mata saya" Jawab gadis SMA itu sambil menunduk
"Tolong ya buk kalau ketemu mata saya"
"Ya mbak"
Merasa ada yang aneh, di pagi hari sewaktu semua sudah berkatifitas seperti biasanya. Lisa menghampiri tetangga ibu-ibu sesama pedagang, ia mulai mencari tahu akan sosok anak SMA ini.
"Mbak, kemarin ada apa disini?" Tanya Lisa
"Ada kecelakaan mbak Lis, didepan lapak sampean" Jawab penjual Nasi
"Anaknya meninggal mbak"
"Bola matanya ada yang hilang???"
"Iya mbak bener itu, kok mbak Lis tahu"
"Yang bener mbak Lis..hiiii....hiiii..wah aku jadi takut kalau begini mbak"
"Gak papa mbak , aman kok. bantuin nyariian ya kasian anaknya"
"hemmmm,,,ya sudah kalau begitu mbak"
Lisa pun kembali kelapanya sambil menunduk mencari bola mata anak itu, sampai akhirnya ia melihat diujung lapaknya ada sesuatu seperti bola ping pong.
Hingga malam hari tiba, gadis SMA itu kembali mencari bola matanya.
"Mbak masuk sini"
"iya bu, ada apa"
"ini bola matanya sudah ketemu"
gadis ini langsung masuk, sedang Lisa langsung memberikan Bola mata yang sudah dibungkus kain itu.
"Terima kasih bu, doakan saya"
"Iya mbak"
Tapi masalahnya sendiri berlanjut, semenjak dia mulai banyak teman lagi.
Tak mau berlama - lama larut akan kisruh dalam urusan rumah tangga dan lapaknya, samsul dengan bijaksana untuk menutup usaha buahnya saat itu juga.
tapi kondisi keuangan mereka sat itu berbeda, karena Merasa semakin lama semakin besar pengeluaran.
setelah ditingga samsul, Lisa sendirian diwarung. Dia tidak ada lagi yang menemani, disaat warung semakin ramai lama - lama Lisa yang sendirian merasa kewalahan.
Saat itu Tomi yang baru lulus tak menampik kesempatan datang, hitung-hitung kerjaan ini buat menambah pengalaman baru baginya.
Jadi hari itu menajdi hari yang berat untuk Tomi karena harus terjaga agak malam, hal itu pun dilaksanakan dengan baik oleh Tomi meski agak berat rasanya.
Hingga Jam 21.30 wib telah tiba, sosok keluarga cina itu memang benar-benar datang ke warung Lisa.
Tomipun berdiri didepan warung melihat mereka berjalan pergi menjauhinya.
Tapi saat dia kembali, dia melihat meja diwarungnya,
dan yang terakhir sosok dilihat Tomi seorang pria berjubah putih, hanya sosok inilah wajahnya seperti manusia tapi mukanya pucat. Semua pengunjung yang ada ini diam, tidak ada gerakan sama sekali.
Semakin lama Tomi memandang dengan seksama, Tomi semakin takut hingga tak bisa bergerak. Jantungnya mulai berpacu cepat dan keringat dingin mulai menetes.
Melihat kenyataan didepannya, Saat itu juga tomi langsung lemas dan pingsan ditempat.
Tak berapa lama akhirnya Tomi mulai tersadar, dia yang takut langsung berlari keluar warung.
Habis dhuhur Tomi pun ijin pulang secara baik-baik, kali ini Lisa kembali sendirian diwarung satenya.
Waktu terus berjalan, warung pun semakin ramai. Sedang Samsul suami Lisa pun tetap mengirim jatahnya kepada Lisa.
Entah apa sebenarnya masalah keluarga itu yang sedang dihadapi,
Masih teringat diingatan Tomi, setelah kemarahan itu buliknya Lisa kerumah kakeknya untuk pamit pergi kesuatu tempat yang sangat jauh! Lisa juga saat itu menitipkan kedua putrinya kepada kakek dan Ayah Tomi.
Semua keluarga yg ditinggalkan sudah merelakan, terkait kondisi Lisa saat ini masih hidup atau sudah tiada.
-Selesai-