Ini cerita yang diceritakan ibu saya, didengarnya dulu dari para tetua.
⭕️⭕️LEGENDA HANTU TUJU⭕️⭕️
A Thread
@bacahorror
#bacahorror
Saya tulis nanti ya, kelar taraweh biar lebih leluasa.
"Mau kemana kau Imas malam-malam begini?" Tanya salah satu tetangga.
"Mau mencari Bang Upang, tak biasanya dia ndak pulang" kata Imas.
"Jangan kau ceritakan pada siapapun, jangan!" Bisik Hantu Tuju itu. Wajahnya mengancam. Imas dapat merasakan udara dingin menusuk-nusuk dadanya.
"Aku mencarimu Bang" kata Imas.
"Tak perlulah kau mencariku Imas. Aku laki-laki dewasa, badanku kuat. Tak ada yang perlu kau khwatirkan" kata Upang.
"Halah, aku tak perlu kau khawatirkan" kata Upang. Imas tertunduk sedih. Ia bahkan lupa menceritakan kehamilannya. Tubuhnya lemah, dan Upang malah marah-marah.
"Aku sudah makan duluan. Tadi perutku lapar" kata Upang.
"Baiklah" kata Imas. Ia masuk ke dapur untuk makan namun semua makanan yang ia siapkan sudah habis.
"Iya. Kenapa? Kupikir kau sudah makan. Lagipula kau hanya di rumah, pastilah kau tidak terlalu lapar bukan?"
"Kalau begitu Imas masak ikan yang abang tangkap saja"
"Tidak ada ikan. Aku tidak dapat apa-apa hari ini Imas" kata Upang.
"Ada yang mau aku bilang bang?"
"Ada apa?"
"Aku mengandung bang" kata Imas. Ah sudah dari siang ia ingin menyampaikan itu.
"Mengandung?"
"Iya Bang, kita akan punya anak"
"Salah bagaimana?"
"Sudahlah Imas, jangan berkhayal. Tak mungkin kita akan punya anak" kata Upang. Ia membaringkan badannya, tidur membelakangi Imas.
"Hei Imas, masuklah! Kenapa kau berdiri di situ seperti tunggul kayu?" Seru Mak Salmah.
Mak Salmah cekatan memeriksa Imas.
"Tak perlu takut Imas. Semua baik-baik saja" kata Mak Salmah.
"Kandunganmu sehat luar biasa" tambahnya.
"Pakailah ini, ini akan membuat kau aman Imas."
Imas mengangguk.
"Mintak rela Mak" kata Imas setengah berbisik.
Hingga di suatu siang saat Imas pulang dari hutan ia menemukan pakaiannya sudah dimasukkan ke dalam keranjang, diletakkan di teras bersama barang lainnya.
"Keluar kau dukun iblis!" Seru warga yang marah. Bukan tanpa alasan, beberapa kali warga melihat hantu Tuju di kampung itu. Warga cemas.
Ya, malam itu Imas pergi dari gubuk di tengah hutan untuk mencari Mak Salmah. Waktu melahirkan sudah dekat.
"Ada apa Mak? Ada apa?"
"Dia tidak ada Imas. Dia tidak ada"
Bayi itu lahir tak bernyawa. Imas meraung sejadi-jadinya.
"Maafkan aku Imas. Seandainya tubuhku masih lengkap, pastilah aku akan menolongmu" kata Mak Salmah. Imas meraung dan menangis.
"Maafkan aku Imas, tapi sebentar lagi aku harus pergi. Kau kuatlah di sini. Dunia ini jahat Imas. Bilau kita tak menerkam, kitalah yang diterkam" kata Mak Salmah. Imas dapat merasakan kesedihan memenuhi gubuk itu.
"Apa itu Imas?"
"Berikan aku ilmu itu Mak, berikan au ilmu hantu Tuju" pinta Imas.
"Aku sudah tak peduli Mak. Giliranku menerkam. Aku sudah tak punya siapa-siapa. Ini takdirku Mak" kata Imas.
"Abangggg!"
Upang kaget bukan kepalang. Dimatikannya rokok dan disambarnya parang yang tergantung di dinding.
"Kau renggut bahagiaku, maka kau tak pantas bahagia Upang!!!!"
Upang menggigil, tertunduk.
"Uni, Uni!" Kata Upang sambil berusaha menyalakan lampu minyak.
🧠🧠🧠🧠🧠
Terimakasih supportnya. Silahkan follow untuk menanti thread yang lainnya.
Yang kelar baca silahkan berkomentar.