My Authors
Read all threads
Kualitas sistem pendidikan suatu negara ditentukan, antara lain, oleh kualitas guru karena perannya dalam proses pembelajaran. Namun, kinerja guru Indonesia masih dianggap blm maksimal.

Mengapa begitu sulit bagi Indonesia untuk merekrut guru yang berkualitas baik?

(1/12)
Beberapa masalah yang diidentifikasi memengaruhi kualitas guru Indonesia adalah ketidakhadiran guru di kelas, distribusi guru belum merata, dan polemik guru honorer.

#ProgramRISE mengkaji proses perekrutan guru di Indonesia untuk mencari akar masalahnya.

(2/12)
Kajian dilakukan dgn meninjau regulasi terkait perekrutan guru dan wawancara mendalam dgn pemangku kepentingan terkait. Temuan kajian tsb dilaporkan dlm #workingpaperRISE terbaru: The Struggle to Recruit Good Teachers in Indonesia: Institutional and Social Dysfunctions.

(3/12)
#ProgramRISE menemukan 3 faktor yang menyebabkan sulitnya merekrut guru-guru berkualitas baik di Indonesia.

Apa saja ketiga faktor tersebut? Lalu, apa yang bisa dilakukan Pemerintah Indonesia untuk mengatasinya?

(4/12)
Faktor pertama adalah faktor kelembagaan/institutional.

Di era desentralisasi, pembagian kewenangan di antara kementerian maupun antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah masih tumpang-tindih. (5/12)
Faktor kedua adalah faktor ekonomi politik.

Para pemangku kepentingan seringkali memanfaatkan profesi guru untuk mencapai kepentingan mereka daripada tujuan pendidikan. (6/12)
Faktor ketiga adalah faktor dinamika sosial.

Guru dibebani oleh dinamika sosial profesi, seperti menganggap status PNS adalah jaminan kesejahteraan, dan ekspektasi sosial yg lebih mengutamakan senioritas daripada kecakapan kerja sebagai indikator kinerja guru. (7/12)
Untuk mengatasi faktor-faktor penghambat tsb, #ProgramRISE menawarkan 3 area perubahan yg dapat dipertimbangkan oleh pembuat kebijakan yang menyasar faktor kelembagaan, ekonomi politik, dan dinamika sosial.

(8/12)
1) Ciptakan standar mengajar yg lebih realistis. Profesi guru harus disamakan dgn pekerjaan profesional lainnya, mis. spt dokter, yg membutuhkan kecakapan dan keahlian khusus sehingga terhindar dari tarik-menarik kepentingan kelembagaan di level lokal dan kementerian.

(9/12)
2) Dorong kepemimpinan politik yg menekankan pentingnya guru profesional. Harus ada political will yang besar dari pemimpin politik untuk menegosiasi kebijakan agar lebih mengutamakan pentingnya pendidikan daripada kepentingan pribadi.

(10/12)
3) Untuk menyasar faktor sosial, perlu ditetapkan batas waktu untuk masa kerja guru honorer agar ada kejelasan peningkatan karier menjadi guru tetap. Hal ini diperlukan agar guru tidak menjadikan PNS menjadi tujuan karier.

(11/12)
Baca pembahasan lebih lengkap tentang dinamika proses perekrutan guru di Indonesia
di #workingpaperRISE The Struggle to Recruit Good Teachers in Indonesia: Institutional and Social Dysfunctions.

Unduh laporannya di bit.ly/RISE-kertasker…

(12/12)
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with The SMERU Research Institute

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!