My Authors
Read all threads
APA YANG KAU LAKUKAN.?
"maafkan kami.."
TIDAK ADA KATA MAAF. KAU HARUS MEMPERTANGGUNG JAWABKAN SEMUA INI

-MELANGGAR LARANGAN-
_Horror Story_

@bacahorror #bacahorror
Baru pulang kerja..
Mandi dlu, sholat.
Dan langsung kita mulai wait bentar ya.😊
*srekkk.. Srekkk*

Langkah dari seorang remaja yang menginjak dedaunan kering yang berjalan memasuki hutan.
Bermodalkan ketapel serta beberapa batu di kantongnya,
Remaja itu berburu burung yang biasa dia lakukan di sore hari.
Dengan membawa sebilah badik yang dia selipkan di pinggangnya. Dimana ketika berhasil mengenai burung atau pun ayam hutan yang dia temui untuk langsung di sembelih.
Dari kejauhan, terlihat seekor ayam hutan dengan sibuk mengikis dedaunan mencari makan.

"nah ada satu..
Lumayan makan enak malam ini"
Ujar remaja itu yang melihat ayam hutan tengah sibuk mencari makan.

Remaja itu pun mendekat perlahan.
Ayam hutan itu tidak menyadari
Kehadirannya.
Hingga pada posisi yang tepat, remaja itu mulai melepas ketapel dari lehernya,
Mengambil batu di saku celananya dan mulai membidik.

*splassshhhh*

Batu itu melesat dan tepat mengenai kepala ayam itu.
"Yeeayy kena.." ucap pemuda itu girang dan cepat-cepat menghampiri ayam tadi.

Ayam itu pun menggelepak tak tentu arah.
Dengan cepat remaja itu langsung mengeluarkan badik di pinggangnya lalu menyembelih ayam itu.
"perburuan hari ini tidak sia-sia.
Ibu pasti senang aku bawaain ayam untuk lauk malam ini."
Ucap remaja itu.

Setelah ayam tadi selesai dia sembelih, remaja itu pun pulang kedesa.
Namun di tengah perjalanan,
Dia mendengar suara mengaum yang cukup besar hingga membuatnya terkejut.
Bulu kuduknya sampai merinding mendengar suara itu.

"suara apa itu tadi.? Apa itu datuk?
Batinnya.
Remaja itu pun memperhatikan sekitar.
Hari yang sudah mulai petang membuat pandangan di hutan kurang jelas.
Lalu ketika melihat kebelakang, tak jauh dari tempatnya berdiri.
Seekor harimau tengah memandanginya.
Dengan sigap, remaja tadi berdiri menghadap harimau tersebut. Karna menurut tetua desa yang dia dengar, jika bertemu harimau harus memperlihatkan kening supaya harimau itu tidak menerkam agar harimau itu tau jika manusia itu adalah umatnya nabi.
Dengan keringat yang bercucuran. Remaja tadi berjalan mundur sambil memperhatikan harimau itu.

"Datuk.. Maafkan saya. Saya berburu hanya untuk mencari makan. Jangan ganggu saya datuk." Ucap remaja itu yang masih berjalam mundur.
Kini harimau itu diam, remaja tadi masih berjalan mundur hingga ketika jaraknya dengan harimau itu sudah cukup jauh remaja tadi berlari sekencang mungkin hingga sampai kedesa.
Dengan nafas ngos-ngosan, remaja tadi langsung berlari kesebuah rumah gubuk tua di ujung desa.

Dengan napas yang tidak teratur remaja itu mengetuk pintu layaknya seperti di kejar setan.

"yang.. Eyang..."
Ucap remaja itu yang masih mengetuk pintu.
Lalu tak lama keluar Seorang laki-laki tua mengenakan tanjak melayu di balik pintu.
"astagfirullah.. Nak.. Kalo mengetuk pintu ya ucap salam." ucap laki-laki tua itu.

Remaja itu hanya diam namun tubuhnya tetap gemetar dengan keringat membasahi tubuhnya.
"ada apa ini nak pandu.? Kamu seperti dk kejar setan saja"

"iiituu eeyangg..
Aku.. Aku melihat datuk berada di sekitaran hutan ketika aku sedang berburu." ucap pandu yang masih gemetar.

Raut wajah lelaki tua itu berubah mendengar itu.
"ya sudah.. Cepat sekarang kamu pulang kerumah." perintah eyang kelana kepada pandu.
Pandu pun mengangguk lalu langsung pulang kerumah.

"Gawat.. Itu adalah sebuah pesan.."
Batin eyang kelana.
Eyang lana pun masuk ke dalam rumah dan mengambil bajunya.
Lalu pergi ke tempat kepala desa.

"assalamualaikum"

"walaikumsallam..
Ehh pak lana naik pak." ucap kepala desa melihat kelana berkunjung.

Lana pun duduk di kursi yang ada di depan rumah itu.
"apa ada masalah pak?"
Ucap surya yang mengetahui jika kelana berkunjung kerumahnya kemungkinan akan ada masalah yang akan datang.

"Begini sur, tadi pandu kerumah. Katanya sewaktu berburu, dia melihat ada datuk di sekitaran hutan tak jauh dari desa. Aku merasakan akan ada
Musibah jika kita tidak menanganinya."
Ucap kelana pada surya.

Surya pun mengusap-ngusap janggutnya.
"sudah lama datuk tidak memperlihatkan dirinya. Kalo begitu malam nanti saya akan kumpulkan sebagian warga untuk memeriksa desa" ucap surya menanggapi pernyataan kelana.
Tepat jam 7 sebagian warga yang di kumpulkan surya pun mulai memeriksa rumah ke rumah.
Surya sengaja tidak mengumumkan kepada semua warga. Karna jika di umumkan secara terang-terangan akan membuat pelaku jadi waspada.
Penerangan didesa yang masih menggunakan obor disetiap rumah
Membuat para warga sedikit kesulitan dalam penglihatan.
Ketika tengah memeriksa di setiap rumah ada satu rumah dan obor di depan rumahnya tidak menyala. Membuat surya dan para warga curiga.

"pak.. Ini kan rumahnya ayu si janda itu. Kenapa obor rumahnya tidak di hidupkan ya."
Ucap salah seorang warga mengatakan kepada surya.

Surya pun mengangguk dan mengerti maksud dari warga itu.
Dengan langkah yang pelan, surya dan para warga pun menghampiri rumah itu.
Terdengar pelan suara desahan seorang wanita dan laki-laki berlawanan.
Para warga dan surya saling menatap seolah mereka mengerti langkah selanjutnya.
Tanpa basa-basi, salah satu warga langsung menggebrak pintu rumah dengan keras.

"bbraaakkkk"
Kemudian para warga masuk dengan cepat hingga sampai di pintu kamar rumah itu mereka melihat sepasang manusia tengah bertelanjang melakukan hubungan

"Astagfirullah.."
Serentak para warga mengucap.

"Indra... BIADAB sekali kau.. Istrimu tengah mengandung sementara
Kau malah bermain dengan janda ini" teriak surya.

Para warga yang geram lantas langsung menyeret mereka berdua keluar rumah.
Hingga suara yang bising itu membuat warga desa berhamburan keluar. Melihat apa yang terjadi.
Kini semua warga bisa melihat
Laki-laki dan wanita bertelanjang tengah jadi pertontonan warga.
Lalu tiba-tiba seorang wanita dengan perut besar berlari mendekat.
Sambil menangis tersendu-sendu. Dia melihat laki-laki itu.
"Tega kamu mas..
Tega sekali kamu.. Ini.. Ini anak kamu yang di kandungan aku. Tega sekali kamu berhianat dengan janda itu." ucap wanita hamil itu sambil menangis.

"maaf.. Maafkan aku ani.. Aku khilaf"

Dengan air mata yang masih mengalir hamil tadi lantas langsung
Pergi meninggalkan kerumunan itu.

"'Bakar.. Bakar saja mereka berdua ini" ucap para warga yang geram atas tindakan hina itu.
Kemudian para warga pun mulai riuh dan ada yang membawa bahan bakar untuk segera disiramkan kepada dua orang itu.
Hingga tak lama, kelana datang mengampiri kerumunan orang itu.
Dia melihat sepasang manusia itu yang telah dalam keadaan telanjang.
"cukupp..
Jangan di bakar" teriak kelana kepada para warga.
" ini tidak bisa di maafkan lagi mbah.. Mereka harus di habisi agar desa kita tidak terkenal sial." ucap salah satu warga dengan suara lantang.

"iya iya benar."
"bakar.. Bakar saja."
Iyaa betul" tambah para warga yang lainya.
"tunggu dulu.." kini kelana kembali berteriak.

Serentak para pun mulai diam.
"Datuk menyampaikan pesan.
Mereka harus di hukum mati karna telah melangggar aturan desa bahkan ini telah melampaui batas."
"mereka harus di arak keliling desa, lalu di rajam hingga mati"
tambahnya.
Hingga para warga pun banyak yang setuju lalu.
Kini dua orang tadi telah di arak keliling desa sesuai apa yang di katakan kelana.
Hingga dua orang tadi
Setelah selesai di arak,
Kini dua orang di di kubur hidup-hidup dan hanya kepalanya yang terlihat. Lalu kepala mereka mulai di lempari dengan batu hingga sampai mereka mati.
Keesokan paginya ani yang dengan perut yang sedang mengandung itu memutuskan untuk pergi pulang kerumah orang tuanya.

"ANAK INI TIDAK AKAN MENURUN PRILAKUMU"

....
20 Tahun kemudian...
Di teras rumah,
Terlihat seorang pemuda berpakain rapi dan sedang mengenakan sepatu dengan rambut yang klimis di sisir ke kanan membuatnya terlihat sedikit tampan.

"buk.. Jojo pergi dulu ya."

"tunggu.. Ini jaket kamu ketinggalan. Di luar dingin" ucap seorang wanita
Yang tidak begitu tua membawakan jaket itu. Lalu mengenakannya kepada jojo.
"kuliah yang bagus ya nak..
Jangan pacaran. Jangan cinta-cintaan. Jangan bikin malu ibu ya" ucap wanita itu berpesan dengan jojo. Bahkan bukan hanya hari itu saja, sang ibu hampir setiap hari
Berpesan kepada jojo anaknya itu setiap kali mau pergi berangkat kuliah.
Meski begitu, jojo tidak pernah bosan mendengar nasihat ibunya itu. Karna dia tau betapa susahnya sang ibu membesarkannya. Sejak kecil, jojo tidak pernah tau siapa bapaknya. jangankan untuk melihat,
Namanya saja jojo tidak tahu.
Setiap kali jojo bertanya perihal bapaknya, ibunya selalu menangis hingga membuat jojo tidak tega lalu mengurungkan niatnya.

Jojo pun melangkah ke sepeda motor butut yang dia beli dengan uang yang dia kumpulkan selama bekerja dari lulus SMP.
Suara nyaring dari kenalpot motor pun mulat terdengar. Dan jojo pun melaju ke arah kampus.

*planggtangg tangg tangg tangg*

"ehh jojo.. Jojo udah dateng"
Ucap segerombolan wanita yang mendengar suara motor jojo.
Mereka pun berdiri menungu di parkiran.
Ketika jojo telah sampai di parkiran. Para wanita tadi mendekat,
"halo jo.. Selamat pagi.."
Ucap salah satu wanita itu.

"emm iya pagi"
Ucap jojo acuh tak acuh menjawabnya.
"ini jo makan sarapan buat kamu. Ini buatan aku sendiri loh" tambah wanita yang lainya.
"ihh apa sih kamu.. Jojo itu gak suka makanan dari kamu.. Gak enak.. Benerkan jo?"
Cetus teman wanita yang lainya.

Karna pusing dengan tingkah para wanita itu jojo pun pergi meninggalkan mereka dan menuju ke ruang kelasnya.
Jojo pun di sapa dengan teman temannya.
Namun jojo lebih akrab dengan rudi dan fatur karna menurut jojo. Cuman mereka berdua yang satu frekuensi dengannya.
Maksud satu frekuensi disini sama-sama dari kalangan orang susah namun berdiri tegar melawan dunia.
Mereka sangat menyukai tantangan. Semakin ada tempat yang di katakan terlarang mereka semakin penasaran.
Namun, jika urusan wanita jojo tidak pernah mau. Meskipun rudi memaksanya berkali-kali ketika malam untuk pergi ke tempat hiburan malam jojo tidak pernah mau ikut.
Berhubung libur semester sebentar lagi mau tiba rudi punya usut untuk merencanakan liburan.

"gimana kalo liburan ini kita mendaki gunung K.?"
Saran fatur kepada jojo dan rudi.
Serentak, rudi dan jojo mentertawakan fatur.
"halahh.. Udah basi kali tur. Udah banyak yang kesana.. Gak asik ah." ucap rudi.

"iya nih. Yang kita cari itu tempat yang orang lain belum pernah datangi." tambah jojo.

Fatur hanya terdiam namun bibirnya tetap tersenyum.
"haa aku tau.. Gimana kalo kita kekampung halamanku.?"

"hmm emang disana ada apa?" tanya jojo.
"yahh.. Gk ada yang istimewa sih jo.. Tapi disana ada danau yang airnya jernih. " jawab rudi.

"apaan sih rud. Kalo cuma danau noh.. Belakang rumah gua juga ada." jawab jojo dengan
Ketus.

"bukan hanya itu jo. Kata abangku disana kita bisa melihat harimau sumatra yang langka itu loh. Dia bisa berkeliaran di sekitaran hutan" ucap rudi

"hmm.. Menarik nih"

"selain harimau ada apa lagi rud?.
Musang ada gak?"
Ledek fatur sambil tertawa menutup mulut.
"banyak..
Kenapa.?. Lu mau satu untuk di kasih makan kopi. Udah itu bijinya mau lu seduh.. Dasar anak senja indiehome." ucap rudi.

"ehh srius srius..
Jadi beneran nih mau ke kampung lu rud?"
Ucap jojo memastikan.
"gua sih oke oke aja jo"

"lu gimana tur?"

"gua akan ikut asal lu janji bakal tetap ikut meski nanti gua bawa yang aneh-aneh"

"aneh-aneh.. Maksud lu apaan sih" ucap jojo yang tidak mengerti maksud fatur.

Fatur mengedipkan matanya kepada rudi. Rudi pun mengerti.
"udah iyain aja jo. Ni anak emang rada gila" celetup rudi agar jojo mengiyakan kemauan fatur.

"oke oke deh serah lu aja"
Jawab jojo.
"baiklah..nanti jika sampai di kampungku akan aku kasih liat kuburan dua orang penzina yang di kubur hidup-hidup."
Ucap rudi di akhir percakapan
Namun membuat jojo dan fatur semakin penasaran.

"hahh.. Penzina?"
Terdengar suara motor dari luar yang menandakan jojo telah pulang.

Tak lama jojo pun mengucap salam sembari masuk kerumah.
"jojo pulang buk"

Jojo pun setelah melepas sepatu dan meletakan tas di tempat biasanya, jojo pun mencuci kaki tantangannya.
"jo.. Ayo kesini makan siang dulu. Ibu masak masakan kesukaan kmu loh"
Teriak ani memanggil anaknya dari meja makan.

Setelah selesai mencuci kaki dan tangannya. Jojo pun meja makan.

"wahh sambel jengkol..
Makasih ya buk"
Ucap jojo dengan senyum yang begitu tulus
Dengan semangat jojo mengambil piring dan mengaut nasi dari dalam bakul.
Melihat jojo yang begitu semangat membuat ani begitu senang. Hingga dia hanya menatap anaknya yang sedang makan. Setelah menyuap nasi beberapa kali, jojo baru menyadari ternyata ani tidak ikut makan
"Lah.. Ibuk kok gak ikut makan?"
Ucap jojo yang berhenti menyuap nasinya.

" hehe ibu liat kamu makan aja udah kenyang jo. Ayo tambah lagi.. Makan yang banyak" ucap ani.

Tanpa mengatakan apa-apa jojo masih berlanjut makan.
Namun tiba-tiba ani menangis.
Sontak membuat jojo terkejut dan berhenti makan.
" ehh ehh.. Ibuk.. Kok nangis. Ada apa buk?"

Kini jojo memeluk ani
Berusaha menenangkan seorang ibu dengan pelukan anaknya.

"melihat kamu makan, ibu jadi keinget sama bapakmu jo. Dia juga suka sama masakan ibu yang satu ini.
Orangnya gak crewet jo. Sama seperti kamu. Tapi.."
Tangis ani begitu pecah.
Hingga ani tidak melanjutkan ucapnnya.
Jojo masih saja memeluk ani agar ani merasa lebih tenang dan melupakan masalalu.
Lagi-lagi jojo tidak berhasil mengungkap identitas siapa ayahnya di karenakan sang ibu yang terus menangis ketika mengingat ayahnya.

Malam harinya seperti biasa, jojo tengah belajar di ruang tamu menemani ibunya yang duduk di kursi mesin jahit sambil menjahit baju
"gimana kuliah nya jo? Gak ada masalahkan?"

Ucap ani dengan mata yang masih fokus melihat jarum jahit yang menusuk-nusuk kain yang dia jahit.

"iya aman kok buk. Gak ada masalah.
Ohh iya buk, akhir semester jojo mau pergi liburan kerumah temen buk"
"temen kamu yang mana?"

"itu buk si rudi..
Nanti perginya barengan dia sama fatur juga"
Jelas jojo.

"yaudah kalo pergi kekampung orang nanti hati-hati.
Yakin ya cuman bertiga. Awas kalo ada perempuan ikut ya.." ancam ani pada jojo dengan maksud mengingatkan agar jojo tidak
Lupa pesannya.

"hehe enggak kok buk. Enggak."
Jawab jojo seadanya.

Disetiap saat ani selalu mengingatkan jojo akan hal itu. Lantas membuat jojo lebih berfikir keras. Tentang apa maksud dari larangan sang ibu kepadanya hingga itu di ucapkan berulang-ulang.
Hingga dia terpikir sesuatu.
"apa benar ada kaitannya dengan ayah"
Batinnya.
"halo rud.. Lu dimana?"
"di kosan. Langsung kesini aja jo. Fatur juga blm muncul."

"oke gua otw nih" ucap jojo dan langsung mematikan telpon.
Jojo pun pergi menuju kosannya rudi.
Tepat di mana libur akhir semester telah tiba. Sesuai kesepakatan mereka pun pergi berlibur
Ke kampungnya rudi.

Terlihat rudi telah menunggu di depan teras kosannya.

"kuyy dak lagi ni" ucap jojo menghampiri rudi.

"bentar. Nungguin fatur si penganut senja dulu.. Pant*k memang tu anak paling lama nungguinnya."
Gerutu rudi.
Tak lama, terlihat dua orang berambut panjang menghampiri mereka.

"kuuyy langsung pergi"

Ketika jojo melihat, wajahnya berubah merah padam. Seakan dia kesal.
Fatur yang ternyata waktu itu bersama wanita yang di boncengnya.

"rud.. Kamu sini dulu.
Kau juga".
Ucap jojo
Sambil menunjuk fatur.
Kemudian jojo mengajak mereka agak lebih jauh dari wanita itu untul berbicara.
"lu udah berapa kali gua bilang. Kenapa lu masih bawa cewek sih" ucap jojo sambil menunjuk fatur
Jojo terlihat sangat kesal.

"yaa maaf jom habisnya aku gak ada motor. Itu kan aku pake motor dia. Kebetulan dia juga liburan ini bete katanya."
"ahh iya ni fatur. Udah tau jojo itu gak bisa.
Btw nama cewenya siapa tur. Cantik juga" celetup rudi.

"lila"

"ahh lu sama aja" ucap jojo sambil menepuk kepala rudi.
"udah la jo. Gak papa.. Kan yang bawa tu cewe fatur juga. Lu tetap dengan gua dan gak boncengan sama tu cewe kok."

"lu masih ingat dengan tiga penyebab pertemanan jadi hancur.
Harta, Tahta."
"Wanita" ucap rudi dan fatur serentak.

"nah itu paham."

Karna udah terlanjur
Dan alasan fatur masuk akal untuk di terima jojo.
Jojo pun terpaksa mengikuti perkataan rudi dan fatur setelah di pujuk berkali-kali.
Mereka pun kembali tempat dimana ada wanita tadi.
Rudi pun saling berkenalan dengan wanita itu berbeda dengan jojo
Yang hanya diam di motor dan tidak mengubris wanita itu.
Dan ternyata malah wanita itu yang menghampiri jojo.

"lila." ucap wanita itu mengulurkan tanganya.
Jojo pun menatap dan hanya mengangguk.
Wanita itu masih saja mengulurkan tangan berharap jojo memperkenalkan diri juga.
Namun jojo tetap saja diam.
"nama mas siapa?"
Tambah wanita itu.

"jojo"
Ucapnya dengan cuek tanpa menyambut uluran tangan wanita itu.
"salam kenal"
Dan wanita itu pun kembali ke motornya
Mereka pun memulai perjalanan menuju kampung rudi.
Tempatnya yang cukup jauh dan memakan waktu sekitar dua jam.
Jojo boncengan bersama rudi sementara fatur bersama lila.
Hampir setengah perjalanan, mereka telah meninggalkan kota dan memasuki area pelosok dimana kiri kanan telah
Tidak lagi terlihat rumah melainkan hanya pohon tinggi yang lebat.
Karna jalan masih tanah liat sshingga ketika panas akan tercipta debu yang begitu tebal. Berbekal helm dan masker mereka pun melaju.

Ketika melaju jojo sudah tidak bisa lagi melihat kedepan karena tertutup debu
Yang di buat fatur yang mendahuluinya.
Lalu
"bbrraakkk"
Dengan sigap jojo menginjak remnya hingga hampir terjatuh.
"seperti menabrak sesuatu," batin jojo.

Kelakson motor pun ia bunyikan untuk mengode fatur yang tengah melaju agar berhenti.

"kenapa jo" ucap rudi yang heran
Dengan jojo yang tiba-tiba berhenti.

"aku seperti menabrak sesuatu rud."

"masa sih.. Aku dari tadi gak rasa apa-apa cuma kaget pas lu tiba-tiba ngerem mendadak" ucap rudi.
Tanpa mengubris jojo hanya turun dari motornya.
Ketika jojo mengecek di bawah motornya,
Seekor anak monyet terlindas di bannya dan tubuh anak monyet itu masih tersangkut di bawah ban motor dan menyeretnya sekitar satu meter.

"pant*k.. Turun rud.. Turun"
Teriak jojo dengan cepat rudi pun turun
Kemudian jojo memundurkan motornya agar mayat monyet itu
Terlepas dari ban yang menghimpitnya.

Fatur pun datang
"ada apa kok berhenti tiba-tiba."
Rudi hanya menunjuk ke arah anak monyet yang mati itu menunjukannya kepada fatur.

Wajah jojo kelihatan sangat cemas.
"perasaan gua gak enak. Kita pulang aja" ucap jojo.

"ha pulang? Dikit lagi sampai ini.
Nanggung anjir" gerutu rudi.

"iya lu gimana sih jo. Kok bisa gak liat adak monyet yang lewat?"
Tambah fatur.
"anj*ng kalian ya.. Gimana gua mau liat debu lu nutupin penglihatan gua" ucap jojo.

"yaudah la tinggalin aja" ucap fatur.

"iya ayo cepetan jo. Dikit lagi nyampe kampung gua" tambah rudi.

"udah kita pulang aja gua ngerasa gak akan baik baik saja kalo kita mengalanjutin
Perjalanan" ucap jojo.

"sejak kapan kau jadi penakut gini ha. Gua jadi kecewa sama lu jo" ucap fatur yang marah dan langsung turun dari motor.

Rudi pun mencoba melerai mereka, karna memang kalah suara dan di paksa dengan rudi dan fatur jojo terpaksa mengikuti perkataan temannya
Jojo hanya diam cukup lama.
"yaudah iya bangs*t kita lanjut. Tapi tunggu dulu"
Jojo pun membuka helm dan jaketnya.
Kemudian dia membuka baju serta baju dalamannya. Sehingga tubuhnya terlihat setengah badan. Jojo pun membungkus mayat monyet tadi menggunakan baju dalamannya.
Darah yang berceceran membuat baju dalaman jojo berbercak berwarna merah.
Di sisi lain, lila terlihat tengah memperhatikan tubuh jojo.
"gila ini cowo.. Badannya mantep banget" batin lila.

Setelah selesai, jojo kembali mengenakan bajunya dan mayat monyet tadi di masukannya
Kedalam kantong kresek bekas yang dia temukan.

"sampai di rumahmu nanti mau gua kuburin. Gua harus bertanggung jawab" ucap jojo

Lalu mereka pun melaju menuju kampung rudi.

Kini mereka berjalan ber iringan hingga sudah terlihat rumah-rumah yang menandakan mereka telah sampai.
Mereka pun berhenti di salah satu rumah.
"ayo naik. Ini rumah abang gua" ucap rudi.

Rudi pun mendahului mereka dan langsung naik kerumah sambil menyucap salam.
"assallamuallaikum. Bang.. Bang pandu.."
Ucap rudi yang langsung melangkah masuk kerumah
Diikuti fatur dan lila
Berbeda dengan jojo,
Ia justru pergi menuju ke samping rumah sambil membawa kresek yang berisi mayat monyet tadi.
Jojo mencari-cari kayu untuk mengorek tanah. Kemudian tanah pun di galinya cukup dalam.
Ketika mengeluarkan ingin mengeluarkan mayat monyet yang berada di kresek tadi.
Jojo heran.
"hah.. Kemana mayat monyet tadi kok gak ada" ucapnya pelan.

Kini yang tersisa hanyalah kain baju dalaman jojo yang berlumuran darah semetara mayat monyetnya sudah tidak ada.
"joo.. Jojo.. Lu dimana"
Ucap rudi yang berteriak dari dalam rumah.
Dengan sigap jojo menutup lubang yang ia gali tadi dan kain yang di keresek tadi dia masukan lagi kedalam keresek lalu membuangnya ke kolong rumah.

Dan jojo pun langsung naik kerumah.
"ini bang temen aku satu
Lagi" ucap rudi mengenalkan jojo kepada pandu.
"jojo bang."
Sambil mengulurkan tangannya.
Pandu pun memperhatikan jojo dia seperti mengingat seseorang ketika melihat jojo.
"kamu dari kota? Bukan dari desa ini?" ucap pandu yang masih memperhatikan jojo.
"saya asli dari kota bang. Temen kuliah rudi. Ke desa ini saja baru pertama kali."
Ucap jojo.

"hmm.. Begitu..
Wajahmu mengingatkan aku dengan seseorang"

Semua orang menjadi diam.
"Seseorang? Siapa bang" tanya jojo yang penasaran.

Pandu terdiam cukup lama. saat pandu ingin mengatakan, istrinya memanggil dari dapur.
"pak.. Tolongin ini.. Kompornya gak mau hidup"

"tunggu sebentar ya. Istirahat saja dulu itu pake dua kamar yang kosong itu" ucap pandu
Sambil menunjuk dua kamar yang bersebelahan yang mana satu kamarnya bekas rudi sebelum dia pergi merantau ke kota.

Rudi, fatur dan jojo satu kamar yang sama sementara lila sendirian di kamar sebelahnya.
Karna memang hari yang sudah mulai sore mereka pun mandi bergantian.
Kamar mandi ada di belakang rumah dengan jarak sekitar 5 meter dari rumah karna sumurnya terletak disana. Rudi dan fatur pun selesai mandi hingga giliran jojo.
Ember pun di lempar ke dalam sumur jojo mulai menarik katrol untuk menaikan ember.
Setelah beberapa kali menimba
Air di bak penuh.
jojo pun selesai mandi dan hanya handuk yang menutupi setengah badannya. Ketika dia ingin kembali kerumah lila sudah ada di belakangnya.
Ketika jojo menoleh dia terkejut dengan lila yang hanya mengenakan tengtop dan membawa perlengkapan mandinya.
Jojo pun
Tertunduk.
"kenapa pergi sekarang kamu kan bisa menunggu dirumah sampai aku di rumah." ucap jojo

"emm ehh iya maaf jo.
Aku sekalian mau minta tolong makanya aku cepet-cepet." ucap lila
"gak usah sok akrab gitu.
Mau minta tolong apa?"
"iya maaf mas.
Ini aku mau minta tolong ambilkan air di sumur itu. Aku gak bisa narik katrolnya" ucap lila

"maaf aku harus cepat kembali kerumah" tolak jojo.
"ku mohon mas jo"
Lila pun memelas

Jojo melihat mata lila yang berkaca jika dia benar-benar membutuhkan pertolongan
Jojo pun menggelengkan kepalanya lalu kembali menunduk.
"yasudah.. Tunggu di situ" ucap jojo dan jojo pun mulai melemparkan timba ke dalam sumur.
Ketika jojo menarik katrol itu.
Tubuhnya yang sixpack itu terbentuk membuat lila begitu kagum melihatnya.
"woww.. Ini cowo pasti rajin banget olahraga gila perutnya idaman banget" batin lila yang terus memperhatikan jojo.

"emm kamu pasti rajin olahraga ya mas" ucap lila mencoba agar suasana tidak hening.

"enggak juga."
Jawab jojo dengan cuek.
"lantas bagaimana perutmu bisa sesempurna itu?"

"dari kecil aku sudah terbiasa kerja berat. Dan ini semua terbentuk alami.
Ehh tunggu dulu.. Kau memperhatikan ku ya"
Ucap jojo menatap lila dengan tajam.
Lila hanya tertawa kecil sambil menutup mulutnya.

"kalo begini aku jadi males ngambilkan air" tambah jojo.

"yaa maaf mas.. Iya iya aku gak liat mas lagi "

Dengan wajah kesal jojo melanjutkan menarik katrol sumur itu.
Hingga bak mandi pun penuh kembali.
"terima kasih ya mas" ucap lila dengan lembut.

Jojo hanya diam dan langsung meninggalkan kamar mandi.
Ketika sampai di kamar rudi dan fatur menatap jojo dengan senyum-senyum.

"wahh asik tuh jo dapet liat gitar sepanyol" ledek fatur
"apaan sih anj*ng. Cewe yang lu bawak noh manja bat. Minta di ambilin air segala lagi" gerutu jojo

Rudi dan fatur tertawa hanya tertawa.
"malah ketawa.. Seneng kalian ya"

"hahaha gak papa jo. Seengaknya kan setimpal dapat liat gitar spanyol"
"gitar spanyol pala lu"

Fatur pun mendekat lalu berbisik kepada jojo.
"itu cewe liar jo. Di ajakin juga mau"

"bangs*t lu ya.. Gua gak tertarik yang begituan" ucap jojo sambil mendorong fatur.
"noh.. Lu tawarin sama rudi" tambah jojo yang langsung menghampiri tasnya
Mencari pakaian.
Rudi dan fatur hanya tertawa dari tadi.
Meski begitu jojo tidak pernah marah dengan dua sahabatnya itu.
Bagi mereka maki memaki sudah biasa karna mereka tay level tertingga persahabatan itu adalah hinaan dan makian.
Malam itu, mereka tidur dengan nyenyak. Apa mungkin karena mereka terlalu lelah karna menempuh perjalanan siang tadi.

sesuai kesepakatan, paginya mereka mau pergi ke danau di penghujung hutan yang kata rudi pemandangan disana sangat indah.
Mereka harus pergi pagi-pagi agar pulangnya tidak kesorean.
Setelah selesai bersiap,
Mereka pun pergi.

Ketika di perjalanan, jojo melihat semua nisan yang berdempet dua. Disana terlihat banyak sekali batu batu kecil yang bertumpuk.

"rud. Itu nisan siapa?" ucap jojo
"itulah kuburan dari dua penzina yang di katakan abang gua dulu.
Kejadian itu sudah sangat lama jo."
Mereka pun terhenti di nisan itu memandanginya

"sebesar itu kah dosanya sampai harus di bunuh rud. Latar belakangnya gimana sampai dua orang itu di cap sebagai penzina"
"hm.. Jangan cerita disini. Merinding gua. Sambil di jalan aja" ucap fatur

"halah lebay lu banci." ledek jojo sambil memukul kepala fatur.

Mereka pun melanjutkan perjalanan.
Lila terlihat masih memandangin nisan itu hingga hawa dingin mulai merasuk tubuhnya membuatnya
Menggeliat pelan.

"lilaa.. Lu ngapain?" teriak fatur
Yang melihat lila tertinggal di belakang.
Kemudian lila pun berlari menghampiri mereka.

Di perjalan, rudi pun mencerita ringkas cerita bagaimana dua orang itu di tangkap. Meski cerita itu hanya dia dapat dari abangnya pandu
Karna waktu kejadian itu rudi saja belum lahir.

"Terus. Eyang kelana yang di katakan abangmu itu orangnya masih hidup ya rud?"
Tanya fatur.

"masih.. Beliau tinggal di ujung desa. Tadi kita melewatinya kok."

Jojo dan fatur hanya mengangguk.
Jojo menyimpulkan jika
Harimau atau biasa yang di sebut datuk itu melihatkan wujudnya kepemukiman. Kemungkinan ada yang tidak beres di kampung.begitulah mitos yang bisa jojo dapat dari cerita rudi.

Di belakang, lila terlihat begitu aneh. Tingkahnya yang memain-mainkan rambut serta tersenyum sendiri
Ketika memperhatikan jojo rudi dan fatur.
Namun mereka tidak menyadarinya dan terus jalan hingga akhirnya sampai di danau yang si maksud rudi.

"wahh ini bukan hanya indah rud. Ini surga dunia" ucap jojo yang terpesona dengan danau itu.
"kan udah gua bilang. Danau disini berbeda dengan danau di belakang rumahmu yang banyak benda ngambangnya" ledek rudi.

Di samping itu, fatur melihat lila. Hingga lila pun mengedipkan matanya.

"yaa benar.. Ini surga dunia" ucap fatur yang masih melirik lila.
Jojo dan rudi pun dengan semangat terjun kedanau itu bermain di air terjun mengalir dari dataran tinggi yang mana airnya memenuhi danau itu.
Membuat mereka melupakan semuanya.
Tanpa sadar, ternyata fatur dan lila tidak ada disana.
Hampir satu jam, fatur baru terlihat dan ikut bergabung di bawah air terjun bersama jojo dan rudi.

"lu dari mana?"
Ucap jojo yang menyadari fatur baru datang.

"buang hajat tadi jo. Sakit perut gua habis makan banyak malam tadi di rumah bang pandu."
"ohh iya gua lupa. Lu kan rakus" ucap jojo tertawa diikuti rudi.

Setelah puas mandi di danau itu mereka pun mutuskan untuk kembali kedesa.
Sesampainya di desa,
Orang-orang terlihat sangat heboh.

Mereka tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang di katakan orang desa.
Namun hanya terdengar samar-samar yang mangatakan
"Datuk kembali"
Bergegas mereka kembali kerumah menemui bang pandu.
"Ada apa bang?. Kenapa para warga menjadi heboh begitu?" ucap rudi.

"ada warga yang melihat datuk di hutan. Dan hampir menyerang warga itu.
Kalian pergi kedanau itu habis melakukan apa?"
Teriak bang pandu dengan marah.
"kami hanya mandi disana dan tidak melakukan apa-apa"
Jawab rudi.
fatur dan jojo hanya bisa diam.
Dia merasa tidak enak dengan bang pandu karna mereka sebagai pendatang di desa itu.

"Baiklah kalo begitu. Malam ini kita semua duduk di depan teras agar para warga tidak menuduh
Kalian. Sementara temanmu yang wanita itu di kamar saja."
Jelas bang pandu.
Mereka pun hanya mengangguk setuju.

Malam harinya, terlihat para warga tengah berpatroli memeriksa setiap rumah.
Bang pandu ikut berpatroli semetara jojo rudi dan fatur duduk di teras sesuai saran bang
Pandu.

Lama mereka duduk di teras,
Tiba-tiba perut jojo terasa sakit dia pun berdiri.

"mau kemana jo?"
Ucap rudi yang menyadari.

"mau buang hajat. Sakit perut gua" ucap jojo.
Jojo pun masuk kerumah.
Di balik tirai kamar lila dia seperti sedang menunggu.
Hingga ketika jojo
Lewat lila memanggilnya.
" mas.. Mas jojo.. Bisa minta tolong gak" ucap lila pelan.
Jojo yang tidak merasa curiga pun mendekat.
"tolong apa? Aku sakit perut mau buang hajat dulu"

"lampu kamarnya konslet mas. Aku gak bisa perbaiki gelap. Aku jadi takut" ucap lila.
Dilihat jojo kamar itu memang gelap karna lampunya tidak hidup.
"kamu tunggu di luar"
Ucap jojo.
Kemudian jojo pun merogoh sakunya dan mengeluarkan korek api yang memiliki senter kecil.
Ketika jojo masuk ke kamar dalam keadaan gelap jojo mencoba mencari lampu, kemudian berdiri
Di atas ranjang sambil memutar-mutar bola lampu.

Ketika itu pun terdengar suara pintu tertutup.
*cceekklekk*
jojo menoleh kearah pintu dan senter pun dia sorotkan yang ternyata ada lila yang menutup pintu.
"apa yang kau lakukan bangs*t"

"shhuutttt.. Tidakkah kau ingin bermain denganku sejenak" ucap lila dengan manja sambil berjalan maju kearah jojo.

"mundurr.. Mundur kau.."

Dengan cepat lila mendorong jojo hingga mereka terbaring di atas ranjang. Mereka saling bergulat
Hingga jojo menahan lila dengan kedua tanganya posisi jojo berada di atas lila.
" aku tidak akan mau melakukan ini" Teriak jojo.
Wajah lila terlihat pasrah.
Hingga terdengar suara pintu di dobrak.
"bbrrakkkk"
*cletek*
Bunyi saklar lampu yang dihidupan.
Membuat seisi kamar terlihat.
Orang telah ramai berada depan pintu.

"laki-laki biadab.. Mau memperkosa teman sendiri" teriak fatur
Jojo pun tekejut.

"tidak.. Tidak seperti yang kalian lihat" ucap jojo mencoba
Mencoba menjelaskan.

Lila menangis tersendu-sendu bersandiwara layaknya jika dialah yang ingin di perkosa
"SERET DIA.." Ucap salah seorang warga.
Lantas, ketika para warga ingin menangkap jojo.
Dengan sigap melompat ke jendela kamar.
Hingga jojo pun lari kehutan.
Jojo berlari sekuat tenaga ke dalam hutan. Lampu lampu sorot warga yang mengejar jojo masih terlihat.
Jojo terus saja berlari.
Hingga di tengah hutan, dia melihat speasang bola mata dengan bentuk tubuh seperti kera bergelantungan di atas pohon. Kera itu berlari dari satu
Pohon ke pohon lainya. Hanya bola matanya yang berwarna merah yang bisa jojo lihat. Jojo pun berlari mengikutinya karna hutan terlalu gelap membuatnya tidak bisa melihat jalan.
Ketika jojo benar-benar sudah jauh dari desa, dia masih saja terus berlari
Hingga kera yang dia ikuti tadi menghilang.
Jojo merasa sangat lelah. Hingga tanpa sadar dia terjatuh dan pingsan di tengah hutan.
"mas.. Mas indra"
Ucap seorang wanita didepan rumah dengan tangan melambai.
Lalu seorang laki-laki yang tengah lewat mampir kerumah wanita itu rantaran di panggil tadi.

Jojo melihat itu semua.
"siapa wanita itu. Dan siapa laki-laki itu." Batin jojo.

"Ada apa yu"
"Mas indra mau
Kemana?"
"ke mushola.. Sholat berjamaah."
"emm aku bisa minta tolong gak mas. Isiin minyak di obor aku itu. Obornya gak mau nyala lagi"
Ucap wanita itu sambil menunjuk obor yang tergantung di depan rumah.

Laki-laki itu hanya mengangguk karna dia tau ayu hanya seorang
Diri di rumah dan mungkin saja dia butuh pertolongan.

"minyaknya ada di dapur mas ayo masuk sini" ucap wanita itu.

Tanpa merasa curiga laki-laki itu pun masuk ke dalam rumah.
Ketika sudah di dalam wanita itu menutup pintu rumah.
"apa yang kau lakukan kenapa pintunya di tutup?"

"ah mas indra sudah hampir 2 tahun aku menjanda. Aku begitu merindukan kehangatan"

"jangan yu.. Jangan..
Aku sudah punya istri dan istriku sekarang tengah mengandung."

Wanita itu semakin mendekat. Bergelinjang
Layaknya wanita penggoda.
Kemudian dia menarik tangan laki-laki itu menuntunnya ke kamar. Satu persatu baju laki-laki itu di lepas oleh wanita itu begitu pula dengan wanita itu sendiri. Laki-laki itu terlihat tidak berdaya ingin melawan
Ketika wanita itu ingin menaiki lelaki yang tengah berbaring di atas ranjang.
Pintu pun di dobrak keras oleh segerombolan orang.

Jojo melihatnya begitu segerombolan orang tadi menyeret laki-laki itu layaknya bintang.
Namun anehnya dia tidak melihat wanita itu
Di tengah keramaian. Jojo melihat Seorang wanita yang tengah mengandung berlari menghampiri laki-laki itu.
Wanita hamil itu menangis.
"Wanit itu"

Kemudian laki-laki tadi di seret laludi kubur dan hanya kepalanya yang tersisa. Di sebelahnya dia laki-laki tadi dia melihat
Sebatang pohon pisang yang ikut terkubur sama halnya dengan laki-laki yang dia lihat.
Laki-laki itu berteriak. Mana kala batu-batu yang di lemparkan banyak orang mengenai mata hidung mulutnya. Teriakannya begitu keras. Terdengar sangat menggema di telinga jojo.
"toolonnggg...
Tolloonggggg"

..
*aahhhh*
Jojo terbangun dari mimpinya.
Kepalanya terasa sangat sakit.
Tanpa sadar kini dia telah berbaring di atas tikar anyam dengan bantal kapuk.
Tubuhnya di tempeli dedaunan sirih.
"Aku mana"
Ucapnya pelan.
Matanya menyelidik sekitar
Dia sama sekali tidak mengenali tempat itu.
Gubuk tua namun dengan aksesoris pusaka,di setiap sudut dan dinding.
"Sudah sadar."

Suara itu mengagetkan jojo suara yang begitu parau.
Lalu seorang kakek tua dengan tanjak di kepalanya menghampiri jojo yang tengah terbaring.
Jalan orang tua itu tertatih hingga harus mengenakan tongkat.

"Siiappaa kau" ucap jojo gemetar.
"jangan takut anak muda.
Nama ku Kelana..
Aku menemukanmu tergeletak di tengah hutan.. Untung saja datuk menjagamu saat kau tengah tak sadarkan diri.
Dia hanya duduk melingkar di sekitarmu"

"ha.. Datuk.. Maksud kakek harimau.?"

Kakek itu hanya mengangguk.
Membuat jojo semakin
Gemetar. Wajahnya berubah pucat.
Dia baru ingat waktu itu dia berlari setelah di tuding memperkosa lila. Karena lelah dia pun terjatuh di tengah hutan. Namun dia tidak menyangka jika selama dia pingsan di hutan harimau itu menjaganya.
"bagaimana mungkin kek.
Bukankah datuk murka kepadaku karna telah berbuat dosa."

"datuk tau yang mana yang bersalah dan tidak. Jika kau tidak di hukumnya ketika berada di hutan berarti bukan kau pelaku yang membuat ia murka" jelas kakek itu kepada jojo.

Jojo pun terdiam.
"lantas.. Apa yang membuat datuk murka kek.?"

"nanti kau akan lihat sendiri. Sekarang beristirahatlah" ucap kakek itu dan langsung pergi meninggalkan jojo.
Jojo pun kembali terbaring di tikar itu.
Ketika terbaring jojo kembali tertidur.
Ia bermimpi,
Namun kali ini dia bermimpi seperti berada di danau sewaktu siang itu dia pergi bersama temannya.
Kondisi danau sangat sepi. Tidak ada seseorang pun di sana
Dal sunyi, jojo seperti mendengar suara orang mendesah,
Jojo pun semakin penasaran.
Ia mencoba mencari sumber suara.
Di sebuah danau itu terdapat batu yang cukup besar.
Sumber suara itu berasal dari batu besar yang jojo lihat. Jojo pun mendekat.
Ketika melihat di balik batu itu, dia melihat fatur bersama lila melakukan hubungan badan
"astagfirullah.. Jadi ini alasan anj*ng itu bersikeras mau ke desa ini" batin jojo yang melihat itu.
Tak lama setelah itu,
Terlihat cahaya putih menghampiri fatur dan lila disana. Cahaya itu berubah menjadi seseorang dengan jubah berwarna putih membawa cambuk kawat berduri
Dengan menyala-nyala bagai bara di setiap duri di cambuk itu cahaya itu ternyata di ikuti oleh seekor harimau putih yang bentuknya sangat besar. Bahkan dua kali lipat dari batu yang berada di danau itu.
Jojo pun gemetar melihat harimau itu.
Kelihatannya harimau itu begitu
Marah atas perbuatan fatur dan lila. Hingga dia mengaum begitu kuat.
Jojo pun menutup telinganya.

*degg*
Jojo terbangun dengan sigap.
Napasnya terenggah dengan kringat membasahi keningnya.
Dilihatnya ternyata hari sudah gelap.
Terdengar suara ketukan di pintu
*tokk tokk tokk*
"jojo pun berusaha bangkit dan ingin membukakan pintu.
Namun di tahan oleh mbah kelana.

"tunggu nak.. Biar aku saja. Kau berdiri di belakangku"
Ucap mbah kelana sambil menahan jojo lalu mendorongnya mundur dengan pelan.
Baru saja mbah kelana membuka pintu yang ternyata di balik pintu itu adalah pandu dan sebagian warga yang telah berada di depan rumah mbah kelana.

"mbah.. Tolong mbah.. Ada dua anak kesurupan di rumah saya" ucap pandu.

Kemudian salah seorang warga yang melihat jojo
Di dalam rumah mbah kelana lantas berteriak.
"itu.. Itu dia penzina yang kabur waktu itu. Tangkap.. Tangkap dia"

"ettss.. Apa yang baru saja kau katakan tadi.
Anak ini tidak bersalah. Jangan main hakim sendiri." ucap mbah kelana dengan nada tinggi.
Warga tadi langsung diam
Sorot mata warga begitu tajam melihat jojo.
"ayo kita kerumahmu..
Nak.. Ayo ikut. Apakah kau mau melihat siapa yang sebenarnya membuat datuk murka"
Ucap mbah kelana.
Ucapan mbah kelana tadi didengar para warga. Hingga para warga merasa heran. Karna yang mereka tau
Jojo lah penyebab semua itu.
Jojo pun hanya mengangguk dan mengikuti mbah kelana.

Hingga sampai di rumah pandu.
Telah terbaring dua orang dengan tubuh gerasak grusuk.
Tangannya tak henti-henti mencakar tubuhnya sendiri.
Wajah, kaki perut hingga kepala. Sehingga membuat
Luka goresan yang cukup banyak.
Bukan lagi darah yang keluar dari luka goresan itu melainkan nanah yang bau nya begitu busuk hingga warga yang melihat menutup hidungnya.
Jojo mengenali dua orang itu.
Fatur dan lila entah sedang di rasuk atau bagaimana. Tingkahnya seperti orang gila yang menyakiti diri sendiri.

Rudi pun hanya bisa duduk menangis melihat temannya begitu.
Mbah kelana pun masuk lantas langsung memegang kening fatur.
Mulutnya seperti tengah merapal sesuatu.
Hingga fatur berteriak.
"AAAGGHHH.. JANGAN.. JANGAN GANGGU.. MEREKA ADALAH SYARAT UNTUK MENSUCIKAN TEMPATKU KEMBALI. TEMPATKU TELAH DINODAI OLEH DUA MANUSIA BIADAB INI. NYAWA.. BAHKAN NYAWA MEREKA TIDAK SEBANDING DENGAN SEEKOR KAMBING"
Suara itu begitu mengerikan dengan mengaum beberapa kali bagai harimau.
Mbah kelana tau jika datuk sangat marah besar.

"Datuk.. Tolong lepaskan dua anak ini. Untuk mensucikan hutan akan kami ganti dengan sepuluh ekor sapi."
"WAHAHA... KAU.. KAU SUDAH BERANI MENENTANGKU?
KEPUTUSANKU MUTLAK. INI HUKUMAN BAGI DIA MANUSIA INI KARNA TELAH MELANGGAR LARANGAN. PERBUATAN YANG BAHKAN LEBIH HINA DARI BINATANG"

dengan keras fatur yang tengah kerasukan memukul mbah kelana hingga termundur.
Kemudian fatur mencakar perut lila hingga membuat robek perutnya dari mulut lila pun mengeluarkan darah.
Begitu lila telah terbunuh.
Fatur merobek mulutnya sendiri hingga dia pun juga mati.
Para warga yang melihat itu sebagian menutup mata. Karna tidak kuat meliahtnya.
Jojo pun mendekat kepada rudi yang tengah menangis.
Rudi pun minta maaf kepada jojo karna sempat menuduh jojo melakukan pemerkosaan.
Jojo pun menceritakan kenapa waktu di danau itu
Fatur dan lila terlambat bergabung mandi dengannya.

Kini semua orang tau apa yang di lakukan fatur dan lila.
Semua telah bersalah sangka kepada jojo.

Kisah kelam 20 tahun yang lalu pun terjadi lagi.
Mengetahui itu adalah ayahnya tengah di goda oleh seorang janda Jojo pun meminta kepada mbah kelana agar para warga mau membongkar mayat indra yang waktu itu di kuburkan sangat tidak layak.
Jojo mengetahuinya sewaktu dia bermimpi dalam ketidaksadarannya waktu itu
Atas pujukan mbah kelana, para warga pun bersedia.
Jojo telah menceritakan isi mimpinya tersebut. Kini mbah kelana tau. Dan meminta maaf dengan jojo. Karna telah semena-mena di waktu dulu membuat ayahnya begitu.
Ketika kuburan ayu ikut dibongkar.
Tidak di temukan bekas tulang
Belulang. Yang ada hanya sebatang pohon pisang.
Mbah kelana pun mengatakan jika tubuh ayu di jadikan untuk jamuan penghuni hutan untuk mensucikan tempat itu. Karna ayu sudah melamui batas salah satu kelakuannya wanita itu genit kepada suami orang didesa.

Tulang belulang indra
Pun di kuburkan dengan layak kembali.
Mayat fatur dan lila sengaja di tahan untuk menghubungi pihak keluarga mereka tentang bagaimana sindikat baiknya mau di bawa pulang di kuburkan di kota atau di desa itu saja.
Anehnya ketika berusaha menghubungi pihak keluarga fatur juga lila.
Pihak keluarga mengatakan jika fatur bukan anggota keluarganya. Begitu pula dengan lila
Dengan begitu mayat mereka terpaksa di kuburkan didesa itu namun berdempetan tepat di mana indra di di kuburkan dulu.
"jojo pulang bu"

Mendengar suara itu ani langsung berlari menuju ke pintu depan rumah.
"Kenapa perginya lama sekali nak"

Ucap ani sambil memeluk jojo.
Jojo pun membalas pelukan ibunya itu.
"aku bertemu bapak buk"

Ucapan jojo membuat ani kaget,
"Bagaimana.. Bisa"

"ternyata ibuk satu kampung dengan rudi.
Banyak kejadian yang aku lalui.
Bukankah nama bapak indra?"

Ani hanya diam mendengar ucapan jojo terlihat air matanya mulai mengalir
"bapak di goda oleh wanita itu. Di dalam hati, bapak sebenarnya tidak ada niat ingin menghianati ibuk. Maafkanlah bapak buk."

Tangis ani begitu pecah.
Jojo meluapkan semuanya ia sudah siap mendengar tangis ibunya itu.
"maafkan ibu nak. Yang selama ini menutupi tentang ayah kamu.
Itulah alasan ibu melarang kamu bedekatan dengan wanita. Ibu tidak ingin terjadi kejadian seperti ayah kamu dulu"

Jojo hanya tersenyum lalu mengusap air mata ibunya.
Kini jojo menjalani hidup sebagai mana biasanya, seperti biasa jojo pergi kuliah. Namun dia tidak lagi melihat rudi dan fatur di kelasnya.
Jojo pun lebih sering menghabiskan waktu sendiri.
Ketika di dalam kelas, jojo bertanya kepada teman lainya.
Menanyakan keberadaan rudi dan fatur alasan kenapa tidak kuliah lagi. Meskipun jojo tau apa yang terjadi dengan mereka.
"hah.. Fatur.? Siapa dia.?
Bukankah selama ini kau hanya berdua rudi ketika di dalam kelas, lalu sekarang dia dimana? Kenapa tidak masuk kelas?".

"semua kehidupan tentang fatur seaakan lenyap. Apa ini hukuman dari datuk"
Selesai~
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Kang_Cerita(H)

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!