"maafkan kami.."
TIDAK ADA KATA MAAF. KAU HARUS MEMPERTANGGUNG JAWABKAN SEMUA INI
-MELANGGAR LARANGAN-
_Horror Story_
@bacahorror #bacahorror
Mandi dlu, sholat.
Dan langsung kita mulai wait bentar ya.😊
Langkah dari seorang remaja yang menginjak dedaunan kering yang berjalan memasuki hutan.
Bermodalkan ketapel serta beberapa batu di kantongnya,
Remaja itu berburu burung yang biasa dia lakukan di sore hari.
"nah ada satu..
Lumayan makan enak malam ini"
Ujar remaja itu yang melihat ayam hutan tengah sibuk mencari makan.
Remaja itu pun mendekat perlahan.
Ayam hutan itu tidak menyadari
Hingga pada posisi yang tepat, remaja itu mulai melepas ketapel dari lehernya,
Mengambil batu di saku celananya dan mulai membidik.
*splassshhhh*
Batu itu melesat dan tepat mengenai kepala ayam itu.
Ayam itu pun menggelepak tak tentu arah.
Dengan cepat remaja itu langsung mengeluarkan badik di pinggangnya lalu menyembelih ayam itu.
Ibu pasti senang aku bawaain ayam untuk lauk malam ini."
Ucap remaja itu.
Setelah ayam tadi selesai dia sembelih, remaja itu pun pulang kedesa.
Dia mendengar suara mengaum yang cukup besar hingga membuatnya terkejut.
Bulu kuduknya sampai merinding mendengar suara itu.
"suara apa itu tadi.? Apa itu datuk?
Batinnya.
Hari yang sudah mulai petang membuat pandangan di hutan kurang jelas.
Lalu ketika melihat kebelakang, tak jauh dari tempatnya berdiri.
Seekor harimau tengah memandanginya.
"Datuk.. Maafkan saya. Saya berburu hanya untuk mencari makan. Jangan ganggu saya datuk." Ucap remaja itu yang masih berjalam mundur.
Dengan napas yang tidak teratur remaja itu mengetuk pintu layaknya seperti di kejar setan.
"yang.. Eyang..."
Ucap remaja itu yang masih mengetuk pintu.
"astagfirullah.. Nak.. Kalo mengetuk pintu ya ucap salam." ucap laki-laki tua itu.
Remaja itu hanya diam namun tubuhnya tetap gemetar dengan keringat membasahi tubuhnya.
"iiituu eeyangg..
Aku.. Aku melihat datuk berada di sekitaran hutan ketika aku sedang berburu." ucap pandu yang masih gemetar.
Raut wajah lelaki tua itu berubah mendengar itu.
Pandu pun mengangguk lalu langsung pulang kerumah.
"Gawat.. Itu adalah sebuah pesan.."
Batin eyang kelana.
Lalu pergi ke tempat kepala desa.
"assalamualaikum"
"walaikumsallam..
Ehh pak lana naik pak." ucap kepala desa melihat kelana berkunjung.
Lana pun duduk di kursi yang ada di depan rumah itu.
Ucap surya yang mengetahui jika kelana berkunjung kerumahnya kemungkinan akan ada masalah yang akan datang.
"Begini sur, tadi pandu kerumah. Katanya sewaktu berburu, dia melihat ada datuk di sekitaran hutan tak jauh dari desa. Aku merasakan akan ada
Ucap kelana pada surya.
Surya pun mengusap-ngusap janggutnya.
"sudah lama datuk tidak memperlihatkan dirinya. Kalo begitu malam nanti saya akan kumpulkan sebagian warga untuk memeriksa desa" ucap surya menanggapi pernyataan kelana.
Surya sengaja tidak mengumumkan kepada semua warga. Karna jika di umumkan secara terang-terangan akan membuat pelaku jadi waspada.
Penerangan didesa yang masih menggunakan obor disetiap rumah
Ketika tengah memeriksa di setiap rumah ada satu rumah dan obor di depan rumahnya tidak menyala. Membuat surya dan para warga curiga.
"pak.. Ini kan rumahnya ayu si janda itu. Kenapa obor rumahnya tidak di hidupkan ya."
Surya pun mengangguk dan mengerti maksud dari warga itu.
Dengan langkah yang pelan, surya dan para warga pun menghampiri rumah itu.
Terdengar pelan suara desahan seorang wanita dan laki-laki berlawanan.
Tanpa basa-basi, salah satu warga langsung menggebrak pintu rumah dengan keras.
"bbraaakkkk"
"Astagfirullah.."
Serentak para warga mengucap.
"Indra... BIADAB sekali kau.. Istrimu tengah mengandung sementara
Para warga yang geram lantas langsung menyeret mereka berdua keluar rumah.
Hingga suara yang bising itu membuat warga desa berhamburan keluar. Melihat apa yang terjadi.
Kini semua warga bisa melihat
Lalu tiba-tiba seorang wanita dengan perut besar berlari mendekat.
Sambil menangis tersendu-sendu. Dia melihat laki-laki itu.
Tega sekali kamu.. Ini.. Ini anak kamu yang di kandungan aku. Tega sekali kamu berhianat dengan janda itu." ucap wanita hamil itu sambil menangis.
"maaf.. Maafkan aku ani.. Aku khilaf"
Dengan air mata yang masih mengalir hamil tadi lantas langsung
"'Bakar.. Bakar saja mereka berdua ini" ucap para warga yang geram atas tindakan hina itu.
Kemudian para warga pun mulai riuh dan ada yang membawa bahan bakar untuk segera disiramkan kepada dua orang itu.
Dia melihat sepasang manusia itu yang telah dalam keadaan telanjang.
"cukupp..
Jangan di bakar" teriak kelana kepada para warga.
"iya iya benar."
"bakar.. Bakar saja."
Iyaa betul" tambah para warga yang lainya.
Serentak para pun mulai diam.
"Datuk menyampaikan pesan.
Mereka harus di hukum mati karna telah melangggar aturan desa bahkan ini telah melampaui batas."
tambahnya.
Hingga para warga pun banyak yang setuju lalu.
Kini dua orang tadi telah di arak keliling desa sesuai apa yang di katakan kelana.
Hingga dua orang tadi
Kini dua orang di di kubur hidup-hidup dan hanya kepalanya yang terlihat. Lalu kepala mereka mulai di lempari dengan batu hingga sampai mereka mati.
"ANAK INI TIDAK AKAN MENURUN PRILAKUMU"
....
20 Tahun kemudian...
Terlihat seorang pemuda berpakain rapi dan sedang mengenakan sepatu dengan rambut yang klimis di sisir ke kanan membuatnya terlihat sedikit tampan.
"buk.. Jojo pergi dulu ya."
"tunggu.. Ini jaket kamu ketinggalan. Di luar dingin" ucap seorang wanita
"kuliah yang bagus ya nak..
Jangan pacaran. Jangan cinta-cintaan. Jangan bikin malu ibu ya" ucap wanita itu berpesan dengan jojo. Bahkan bukan hanya hari itu saja, sang ibu hampir setiap hari
Meski begitu, jojo tidak pernah bosan mendengar nasihat ibunya itu. Karna dia tau betapa susahnya sang ibu membesarkannya. Sejak kecil, jojo tidak pernah tau siapa bapaknya. jangankan untuk melihat,
Setiap kali jojo bertanya perihal bapaknya, ibunya selalu menangis hingga membuat jojo tidak tega lalu mengurungkan niatnya.
Jojo pun melangkah ke sepeda motor butut yang dia beli dengan uang yang dia kumpulkan selama bekerja dari lulus SMP.
*planggtangg tangg tangg tangg*
"ehh jojo.. Jojo udah dateng"
Ucap segerombolan wanita yang mendengar suara motor jojo.
Mereka pun berdiri menungu di parkiran.
"halo jo.. Selamat pagi.."
Ucap salah satu wanita itu.
"emm iya pagi"
Ucap jojo acuh tak acuh menjawabnya.
"ini jo makan sarapan buat kamu. Ini buatan aku sendiri loh" tambah wanita yang lainya.
Cetus teman wanita yang lainya.
Karna pusing dengan tingkah para wanita itu jojo pun pergi meninggalkan mereka dan menuju ke ruang kelasnya.
Namun jojo lebih akrab dengan rudi dan fatur karna menurut jojo. Cuman mereka berdua yang satu frekuensi dengannya.
Maksud satu frekuensi disini sama-sama dari kalangan orang susah namun berdiri tegar melawan dunia.
Namun, jika urusan wanita jojo tidak pernah mau. Meskipun rudi memaksanya berkali-kali ketika malam untuk pergi ke tempat hiburan malam jojo tidak pernah mau ikut.
"gimana kalo liburan ini kita mendaki gunung K.?"
Saran fatur kepada jojo dan rudi.
Serentak, rudi dan jojo mentertawakan fatur.
"iya nih. Yang kita cari itu tempat yang orang lain belum pernah datangi." tambah jojo.
Fatur hanya terdiam namun bibirnya tetap tersenyum.
"hmm emang disana ada apa?" tanya jojo.
"yahh.. Gk ada yang istimewa sih jo.. Tapi disana ada danau yang airnya jernih. " jawab rudi.
"apaan sih rud. Kalo cuma danau noh.. Belakang rumah gua juga ada." jawab jojo dengan
"bukan hanya itu jo. Kata abangku disana kita bisa melihat harimau sumatra yang langka itu loh. Dia bisa berkeliaran di sekitaran hutan" ucap rudi
"hmm.. Menarik nih"
"selain harimau ada apa lagi rud?.
Musang ada gak?"
Ledek fatur sambil tertawa menutup mulut.
Kenapa.?. Lu mau satu untuk di kasih makan kopi. Udah itu bijinya mau lu seduh.. Dasar anak senja indiehome." ucap rudi.
"ehh srius srius..
Jadi beneran nih mau ke kampung lu rud?"
Ucap jojo memastikan.
"lu gimana tur?"
"gua akan ikut asal lu janji bakal tetap ikut meski nanti gua bawa yang aneh-aneh"
"aneh-aneh.. Maksud lu apaan sih" ucap jojo yang tidak mengerti maksud fatur.
Fatur mengedipkan matanya kepada rudi. Rudi pun mengerti.
"oke oke deh serah lu aja"
Jawab jojo.
Ucap rudi di akhir percakapan
Namun membuat jojo dan fatur semakin penasaran.
"hahh.. Penzina?"
Tak lama jojo pun mengucap salam sembari masuk kerumah.
"jojo pulang buk"
Jojo pun setelah melepas sepatu dan meletakan tas di tempat biasanya, jojo pun mencuci kaki tantangannya.
Teriak ani memanggil anaknya dari meja makan.
Setelah selesai mencuci kaki dan tangannya. Jojo pun meja makan.
"wahh sambel jengkol..
Makasih ya buk"
Ucap jojo dengan senyum yang begitu tulus
Melihat jojo yang begitu semangat membuat ani begitu senang. Hingga dia hanya menatap anaknya yang sedang makan. Setelah menyuap nasi beberapa kali, jojo baru menyadari ternyata ani tidak ikut makan
Ucap jojo yang berhenti menyuap nasinya.
" hehe ibu liat kamu makan aja udah kenyang jo. Ayo tambah lagi.. Makan yang banyak" ucap ani.
Tanpa mengatakan apa-apa jojo masih berlanjut makan.
Namun tiba-tiba ani menangis.
" ehh ehh.. Ibuk.. Kok nangis. Ada apa buk?"
Kini jojo memeluk ani
Berusaha menenangkan seorang ibu dengan pelukan anaknya.
"melihat kamu makan, ibu jadi keinget sama bapakmu jo. Dia juga suka sama masakan ibu yang satu ini.
Tangis ani begitu pecah.
Hingga ani tidak melanjutkan ucapnnya.
Jojo masih saja memeluk ani agar ani merasa lebih tenang dan melupakan masalalu.
Malam harinya seperti biasa, jojo tengah belajar di ruang tamu menemani ibunya yang duduk di kursi mesin jahit sambil menjahit baju
Ucap ani dengan mata yang masih fokus melihat jarum jahit yang menusuk-nusuk kain yang dia jahit.
"iya aman kok buk. Gak ada masalah.
Ohh iya buk, akhir semester jojo mau pergi liburan kerumah temen buk"
"itu buk si rudi..
Nanti perginya barengan dia sama fatur juga"
Jelas jojo.
"yaudah kalo pergi kekampung orang nanti hati-hati.
Yakin ya cuman bertiga. Awas kalo ada perempuan ikut ya.." ancam ani pada jojo dengan maksud mengingatkan agar jojo tidak
"hehe enggak kok buk. Enggak."
Jawab jojo seadanya.
Disetiap saat ani selalu mengingatkan jojo akan hal itu. Lantas membuat jojo lebih berfikir keras. Tentang apa maksud dari larangan sang ibu kepadanya hingga itu di ucapkan berulang-ulang.
"apa benar ada kaitannya dengan ayah"
Batinnya.
"di kosan. Langsung kesini aja jo. Fatur juga blm muncul."
"oke gua otw nih" ucap jojo dan langsung mematikan telpon.
Jojo pun pergi menuju kosannya rudi.
Tepat di mana libur akhir semester telah tiba. Sesuai kesepakatan mereka pun pergi berlibur
Terlihat rudi telah menunggu di depan teras kosannya.
"kuyy dak lagi ni" ucap jojo menghampiri rudi.
"bentar. Nungguin fatur si penganut senja dulu.. Pant*k memang tu anak paling lama nungguinnya."
Gerutu rudi.
"kuuyy langsung pergi"
Ketika jojo melihat, wajahnya berubah merah padam. Seakan dia kesal.
Fatur yang ternyata waktu itu bersama wanita yang di boncengnya.
"rud.. Kamu sini dulu.
Kau juga".
Ucap jojo
Kemudian jojo mengajak mereka agak lebih jauh dari wanita itu untul berbicara.
Jojo terlihat sangat kesal.
"yaa maaf jom habisnya aku gak ada motor. Itu kan aku pake motor dia. Kebetulan dia juga liburan ini bete katanya."
Btw nama cewenya siapa tur. Cantik juga" celetup rudi.
"lila"
"ahh lu sama aja" ucap jojo sambil menepuk kepala rudi.
"lu masih ingat dengan tiga penyebab pertemanan jadi hancur.
Harta, Tahta."
"Wanita" ucap rudi dan fatur serentak.
"nah itu paham."
Karna udah terlanjur
Jojo pun terpaksa mengikuti perkataan rudi dan fatur setelah di pujuk berkali-kali.
Mereka pun kembali tempat dimana ada wanita tadi.
Rudi pun saling berkenalan dengan wanita itu berbeda dengan jojo
Dan ternyata malah wanita itu yang menghampiri jojo.
"lila." ucap wanita itu mengulurkan tanganya.
Jojo pun menatap dan hanya mengangguk.
Namun jojo tetap saja diam.
"nama mas siapa?"
Tambah wanita itu.
"jojo"
Ucapnya dengan cuek tanpa menyambut uluran tangan wanita itu.
"salam kenal"
Dan wanita itu pun kembali ke motornya
Tempatnya yang cukup jauh dan memakan waktu sekitar dua jam.
Jojo boncengan bersama rudi sementara fatur bersama lila.
Hampir setengah perjalanan, mereka telah meninggalkan kota dan memasuki area pelosok dimana kiri kanan telah
Karna jalan masih tanah liat sshingga ketika panas akan tercipta debu yang begitu tebal. Berbekal helm dan masker mereka pun melaju.
Ketika melaju jojo sudah tidak bisa lagi melihat kedepan karena tertutup debu
Lalu
"bbrraakkk"
Dengan sigap jojo menginjak remnya hingga hampir terjatuh.
"seperti menabrak sesuatu," batin jojo.
Kelakson motor pun ia bunyikan untuk mengode fatur yang tengah melaju agar berhenti.
"kenapa jo" ucap rudi yang heran
"aku seperti menabrak sesuatu rud."
"masa sih.. Aku dari tadi gak rasa apa-apa cuma kaget pas lu tiba-tiba ngerem mendadak" ucap rudi.
Tanpa mengubris jojo hanya turun dari motornya.
Ketika jojo mengecek di bawah motornya,
"pant*k.. Turun rud.. Turun"
Teriak jojo dengan cepat rudi pun turun
Kemudian jojo memundurkan motornya agar mayat monyet itu
Fatur pun datang
"ada apa kok berhenti tiba-tiba."
Rudi hanya menunjuk ke arah anak monyet yang mati itu menunjukannya kepada fatur.
Wajah jojo kelihatan sangat cemas.
"ha pulang? Dikit lagi sampai ini.
Nanggung anjir" gerutu rudi.
"iya lu gimana sih jo. Kok bisa gak liat adak monyet yang lewat?"
Tambah fatur.
"yaudah la tinggalin aja" ucap fatur.
"iya ayo cepetan jo. Dikit lagi nyampe kampung gua" tambah rudi.
"udah kita pulang aja gua ngerasa gak akan baik baik saja kalo kita mengalanjutin
"sejak kapan kau jadi penakut gini ha. Gua jadi kecewa sama lu jo" ucap fatur yang marah dan langsung turun dari motor.
Rudi pun mencoba melerai mereka, karna memang kalah suara dan di paksa dengan rudi dan fatur jojo terpaksa mengikuti perkataan temannya
"yaudah iya bangs*t kita lanjut. Tapi tunggu dulu"
Jojo pun membuka helm dan jaketnya.
Kemudian dia membuka baju serta baju dalamannya. Sehingga tubuhnya terlihat setengah badan. Jojo pun membungkus mayat monyet tadi menggunakan baju dalamannya.
Di sisi lain, lila terlihat tengah memperhatikan tubuh jojo.
"gila ini cowo.. Badannya mantep banget" batin lila.
Setelah selesai, jojo kembali mengenakan bajunya dan mayat monyet tadi di masukannya
"sampai di rumahmu nanti mau gua kuburin. Gua harus bertanggung jawab" ucap jojo
Lalu mereka pun melaju menuju kampung rudi.
Kini mereka berjalan ber iringan hingga sudah terlihat rumah-rumah yang menandakan mereka telah sampai.
"ayo naik. Ini rumah abang gua" ucap rudi.
Rudi pun mendahului mereka dan langsung naik kerumah sambil menyucap salam.
"assallamuallaikum. Bang.. Bang pandu.."
Ucap rudi yang langsung melangkah masuk kerumah
Diikuti fatur dan lila
Ia justru pergi menuju ke samping rumah sambil membawa kresek yang berisi mayat monyet tadi.
Jojo mencari-cari kayu untuk mengorek tanah. Kemudian tanah pun di galinya cukup dalam.
Jojo heran.
"hah.. Kemana mayat monyet tadi kok gak ada" ucapnya pelan.
Kini yang tersisa hanyalah kain baju dalaman jojo yang berlumuran darah semetara mayat monyetnya sudah tidak ada.
Ucap rudi yang berteriak dari dalam rumah.
Dengan sigap jojo menutup lubang yang ia gali tadi dan kain yang di keresek tadi dia masukan lagi kedalam keresek lalu membuangnya ke kolong rumah.
Dan jojo pun langsung naik kerumah.
"ini bang temen aku satu
"jojo bang."
Sambil mengulurkan tangannya.
Pandu pun memperhatikan jojo dia seperti mengingat seseorang ketika melihat jojo.
"kamu dari kota? Bukan dari desa ini?" ucap pandu yang masih memperhatikan jojo.
Ucap jojo.
"hmm.. Begitu..
Wajahmu mengingatkan aku dengan seseorang"
Semua orang menjadi diam.
Pandu terdiam cukup lama. saat pandu ingin mengatakan, istrinya memanggil dari dapur.
"pak.. Tolongin ini.. Kompornya gak mau hidup"
"tunggu sebentar ya. Istirahat saja dulu itu pake dua kamar yang kosong itu" ucap pandu
Rudi, fatur dan jojo satu kamar yang sama sementara lila sendirian di kamar sebelahnya.
Karna memang hari yang sudah mulai sore mereka pun mandi bergantian.
Ember pun di lempar ke dalam sumur jojo mulai menarik katrol untuk menaikan ember.
Setelah beberapa kali menimba
jojo pun selesai mandi dan hanya handuk yang menutupi setengah badannya. Ketika dia ingin kembali kerumah lila sudah ada di belakangnya.
Ketika jojo menoleh dia terkejut dengan lila yang hanya mengenakan tengtop dan membawa perlengkapan mandinya.
Jojo pun
"kenapa pergi sekarang kamu kan bisa menunggu dirumah sampai aku di rumah." ucap jojo
"emm ehh iya maaf jo.
Aku sekalian mau minta tolong makanya aku cepet-cepet." ucap lila
"gak usah sok akrab gitu.
Mau minta tolong apa?"
Ini aku mau minta tolong ambilkan air di sumur itu. Aku gak bisa narik katrolnya" ucap lila
"maaf aku harus cepat kembali kerumah" tolak jojo.
"ku mohon mas jo"
Lila pun memelas
Jojo melihat mata lila yang berkaca jika dia benar-benar membutuhkan pertolongan
"yasudah.. Tunggu di situ" ucap jojo dan jojo pun mulai melemparkan timba ke dalam sumur.
Ketika jojo menarik katrol itu.
Tubuhnya yang sixpack itu terbentuk membuat lila begitu kagum melihatnya.
"emm kamu pasti rajin olahraga ya mas" ucap lila mencoba agar suasana tidak hening.
"enggak juga."
Jawab jojo dengan cuek.
"dari kecil aku sudah terbiasa kerja berat. Dan ini semua terbentuk alami.
Ehh tunggu dulu.. Kau memperhatikan ku ya"
Ucap jojo menatap lila dengan tajam.
"kalo begini aku jadi males ngambilkan air" tambah jojo.
"yaa maaf mas.. Iya iya aku gak liat mas lagi "
Dengan wajah kesal jojo melanjutkan menarik katrol sumur itu.
Hingga bak mandi pun penuh kembali.
Jojo hanya diam dan langsung meninggalkan kamar mandi.
Ketika sampai di kamar rudi dan fatur menatap jojo dengan senyum-senyum.
"wahh asik tuh jo dapet liat gitar sepanyol" ledek fatur
Rudi dan fatur tertawa hanya tertawa.
"malah ketawa.. Seneng kalian ya"
"hahaha gak papa jo. Seengaknya kan setimpal dapat liat gitar spanyol"
Fatur pun mendekat lalu berbisik kepada jojo.
"itu cewe liar jo. Di ajakin juga mau"
"bangs*t lu ya.. Gua gak tertarik yang begituan" ucap jojo sambil mendorong fatur.
"noh.. Lu tawarin sama rudi" tambah jojo yang langsung menghampiri tasnya
Rudi dan fatur hanya tertawa dari tadi.
Meski begitu jojo tidak pernah marah dengan dua sahabatnya itu.
Bagi mereka maki memaki sudah biasa karna mereka tay level tertingga persahabatan itu adalah hinaan dan makian.
sesuai kesepakatan, paginya mereka mau pergi ke danau di penghujung hutan yang kata rudi pemandangan disana sangat indah.
Setelah selesai bersiap,
Mereka pun pergi.
Ketika di perjalanan, jojo melihat semua nisan yang berdempet dua. Disana terlihat banyak sekali batu batu kecil yang bertumpuk.
"rud. Itu nisan siapa?" ucap jojo
Kejadian itu sudah sangat lama jo."
Mereka pun terhenti di nisan itu memandanginya
"sebesar itu kah dosanya sampai harus di bunuh rud. Latar belakangnya gimana sampai dua orang itu di cap sebagai penzina"
"halah lebay lu banci." ledek jojo sambil memukul kepala fatur.
Mereka pun melanjutkan perjalanan.
Lila terlihat masih memandangin nisan itu hingga hawa dingin mulai merasuk tubuhnya membuatnya
"lilaa.. Lu ngapain?" teriak fatur
Yang melihat lila tertinggal di belakang.
Kemudian lila pun berlari menghampiri mereka.
Di perjalan, rudi pun mencerita ringkas cerita bagaimana dua orang itu di tangkap. Meski cerita itu hanya dia dapat dari abangnya pandu
"Terus. Eyang kelana yang di katakan abangmu itu orangnya masih hidup ya rud?"
Tanya fatur.
"masih.. Beliau tinggal di ujung desa. Tadi kita melewatinya kok."
Jojo dan fatur hanya mengangguk.
Jojo menyimpulkan jika
Di belakang, lila terlihat begitu aneh. Tingkahnya yang memain-mainkan rambut serta tersenyum sendiri
Namun mereka tidak menyadarinya dan terus jalan hingga akhirnya sampai di danau yang si maksud rudi.
"wahh ini bukan hanya indah rud. Ini surga dunia" ucap jojo yang terpesona dengan danau itu.
Di samping itu, fatur melihat lila. Hingga lila pun mengedipkan matanya.
"yaa benar.. Ini surga dunia" ucap fatur yang masih melirik lila.
Membuat mereka melupakan semuanya.
Tanpa sadar, ternyata fatur dan lila tidak ada disana.
"lu dari mana?"
Ucap jojo yang menyadari fatur baru datang.
"buang hajat tadi jo. Sakit perut gua habis makan banyak malam tadi di rumah bang pandu."
Setelah puas mandi di danau itu mereka pun mutuskan untuk kembali kedesa.
Orang-orang terlihat sangat heboh.
Mereka tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang di katakan orang desa.
Namun hanya terdengar samar-samar yang mangatakan
"Datuk kembali"
Bergegas mereka kembali kerumah menemui bang pandu.
"ada warga yang melihat datuk di hutan. Dan hampir menyerang warga itu.
Kalian pergi kedanau itu habis melakukan apa?"
Teriak bang pandu dengan marah.
Jawab rudi.
fatur dan jojo hanya bisa diam.
Dia merasa tidak enak dengan bang pandu karna mereka sebagai pendatang di desa itu.
"Baiklah kalo begitu. Malam ini kita semua duduk di depan teras agar para warga tidak menuduh
Jelas bang pandu.
Mereka pun hanya mengangguk setuju.
Malam harinya, terlihat para warga tengah berpatroli memeriksa setiap rumah.
Bang pandu ikut berpatroli semetara jojo rudi dan fatur duduk di teras sesuai saran bang
Lama mereka duduk di teras,
Tiba-tiba perut jojo terasa sakit dia pun berdiri.
"mau kemana jo?"
Ucap rudi yang menyadari.
"mau buang hajat. Sakit perut gua" ucap jojo.
Jojo pun masuk kerumah.
Di balik tirai kamar lila dia seperti sedang menunggu.
Hingga ketika jojo
" mas.. Mas jojo.. Bisa minta tolong gak" ucap lila pelan.
Jojo yang tidak merasa curiga pun mendekat.
"tolong apa? Aku sakit perut mau buang hajat dulu"
"lampu kamarnya konslet mas. Aku gak bisa perbaiki gelap. Aku jadi takut" ucap lila.
"kamu tunggu di luar"
Ucap jojo.
Kemudian jojo pun merogoh sakunya dan mengeluarkan korek api yang memiliki senter kecil.
Ketika jojo masuk ke kamar dalam keadaan gelap jojo mencoba mencari lampu, kemudian berdiri
Ketika itu pun terdengar suara pintu tertutup.
*cceekklekk*
jojo menoleh kearah pintu dan senter pun dia sorotkan yang ternyata ada lila yang menutup pintu.
"shhuutttt.. Tidakkah kau ingin bermain denganku sejenak" ucap lila dengan manja sambil berjalan maju kearah jojo.
"mundurr.. Mundur kau.."
Dengan cepat lila mendorong jojo hingga mereka terbaring di atas ranjang. Mereka saling bergulat
" aku tidak akan mau melakukan ini" Teriak jojo.
Wajah lila terlihat pasrah.
Hingga terdengar suara pintu di dobrak.
*cletek*
Bunyi saklar lampu yang dihidupan.
Membuat seisi kamar terlihat.
Orang telah ramai berada depan pintu.
"laki-laki biadab.. Mau memperkosa teman sendiri" teriak fatur
Jojo pun tekejut.
"tidak.. Tidak seperti yang kalian lihat" ucap jojo mencoba
Lila menangis tersendu-sendu bersandiwara layaknya jika dialah yang ingin di perkosa
"SERET DIA.." Ucap salah seorang warga.
Lantas, ketika para warga ingin menangkap jojo.
Dengan sigap melompat ke jendela kamar.
Hingga jojo pun lari kehutan.
Jojo terus saja berlari.
Hingga di tengah hutan, dia melihat speasang bola mata dengan bentuk tubuh seperti kera bergelantungan di atas pohon. Kera itu berlari dari satu
Ketika jojo benar-benar sudah jauh dari desa, dia masih saja terus berlari
Jojo merasa sangat lelah. Hingga tanpa sadar dia terjatuh dan pingsan di tengah hutan.
Ucap seorang wanita didepan rumah dengan tangan melambai.
Lalu seorang laki-laki yang tengah lewat mampir kerumah wanita itu rantaran di panggil tadi.
Jojo melihat itu semua.
"siapa wanita itu. Dan siapa laki-laki itu." Batin jojo.
"Ada apa yu"
"Mas indra mau
"ke mushola.. Sholat berjamaah."
"emm aku bisa minta tolong gak mas. Isiin minyak di obor aku itu. Obornya gak mau nyala lagi"
Ucap wanita itu sambil menunjuk obor yang tergantung di depan rumah.
Laki-laki itu hanya mengangguk karna dia tau ayu hanya seorang
"minyaknya ada di dapur mas ayo masuk sini" ucap wanita itu.
Tanpa merasa curiga laki-laki itu pun masuk ke dalam rumah.
Ketika sudah di dalam wanita itu menutup pintu rumah.
"ah mas indra sudah hampir 2 tahun aku menjanda. Aku begitu merindukan kehangatan"
"jangan yu.. Jangan..
Aku sudah punya istri dan istriku sekarang tengah mengandung."
Wanita itu semakin mendekat. Bergelinjang
Kemudian dia menarik tangan laki-laki itu menuntunnya ke kamar. Satu persatu baju laki-laki itu di lepas oleh wanita itu begitu pula dengan wanita itu sendiri. Laki-laki itu terlihat tidak berdaya ingin melawan
Pintu pun di dobrak keras oleh segerombolan orang.
Jojo melihatnya begitu segerombolan orang tadi menyeret laki-laki itu layaknya bintang.
Namun anehnya dia tidak melihat wanita itu
Wanita hamil itu menangis.
"Wanit itu"
Kemudian laki-laki tadi di seret laludi kubur dan hanya kepalanya yang tersisa. Di sebelahnya dia laki-laki tadi dia melihat
Laki-laki itu berteriak. Mana kala batu-batu yang di lemparkan banyak orang mengenai mata hidung mulutnya. Teriakannya begitu keras. Terdengar sangat menggema di telinga jojo.
Tolloonggggg"
..
*aahhhh*
Jojo terbangun dari mimpinya.
Kepalanya terasa sangat sakit.
Tanpa sadar kini dia telah berbaring di atas tikar anyam dengan bantal kapuk.
Tubuhnya di tempeli dedaunan sirih.
"Aku mana"
Ucapnya pelan.
Matanya menyelidik sekitar
Gubuk tua namun dengan aksesoris pusaka,di setiap sudut dan dinding.
Suara itu mengagetkan jojo suara yang begitu parau.
Lalu seorang kakek tua dengan tanjak di kepalanya menghampiri jojo yang tengah terbaring.
Jalan orang tua itu tertatih hingga harus mengenakan tongkat.
"Siiappaa kau" ucap jojo gemetar.
Nama ku Kelana..
Aku menemukanmu tergeletak di tengah hutan.. Untung saja datuk menjagamu saat kau tengah tak sadarkan diri.
Dia hanya duduk melingkar di sekitarmu"
"ha.. Datuk.. Maksud kakek harimau.?"
Kakek itu hanya mengangguk.
Membuat jojo semakin
Dia baru ingat waktu itu dia berlari setelah di tuding memperkosa lila. Karena lelah dia pun terjatuh di tengah hutan. Namun dia tidak menyangka jika selama dia pingsan di hutan harimau itu menjaganya.
Bukankah datuk murka kepadaku karna telah berbuat dosa."
"datuk tau yang mana yang bersalah dan tidak. Jika kau tidak di hukumnya ketika berada di hutan berarti bukan kau pelaku yang membuat ia murka" jelas kakek itu kepada jojo.
Jojo pun terdiam.
"nanti kau akan lihat sendiri. Sekarang beristirahatlah" ucap kakek itu dan langsung pergi meninggalkan jojo.
Jojo pun kembali terbaring di tikar itu.
Ia bermimpi,
Namun kali ini dia bermimpi seperti berada di danau sewaktu siang itu dia pergi bersama temannya.
Kondisi danau sangat sepi. Tidak ada seseorang pun di sana
Dal sunyi, jojo seperti mendengar suara orang mendesah,
Ia mencoba mencari sumber suara.
Di sebuah danau itu terdapat batu yang cukup besar.
Sumber suara itu berasal dari batu besar yang jojo lihat. Jojo pun mendekat.
Ketika melihat di balik batu itu, dia melihat fatur bersama lila melakukan hubungan badan
Tak lama setelah itu,
Terlihat cahaya putih menghampiri fatur dan lila disana. Cahaya itu berubah menjadi seseorang dengan jubah berwarna putih membawa cambuk kawat berduri
Jojo pun gemetar melihat harimau itu.
Kelihatannya harimau itu begitu
Jojo pun menutup telinganya.
*degg*
Jojo terbangun dengan sigap.
Napasnya terenggah dengan kringat membasahi keningnya.
Dilihatnya ternyata hari sudah gelap.
Terdengar suara ketukan di pintu
"jojo pun berusaha bangkit dan ingin membukakan pintu.
Namun di tahan oleh mbah kelana.
"tunggu nak.. Biar aku saja. Kau berdiri di belakangku"
Ucap mbah kelana sambil menahan jojo lalu mendorongnya mundur dengan pelan.
"mbah.. Tolong mbah.. Ada dua anak kesurupan di rumah saya" ucap pandu.
Kemudian salah seorang warga yang melihat jojo
"itu.. Itu dia penzina yang kabur waktu itu. Tangkap.. Tangkap dia"
"ettss.. Apa yang baru saja kau katakan tadi.
Anak ini tidak bersalah. Jangan main hakim sendiri." ucap mbah kelana dengan nada tinggi.
Warga tadi langsung diam
"ayo kita kerumahmu..
Nak.. Ayo ikut. Apakah kau mau melihat siapa yang sebenarnya membuat datuk murka"
Ucap mbah kelana.
Ucapan mbah kelana tadi didengar para warga. Hingga para warga merasa heran. Karna yang mereka tau
Jojo pun hanya mengangguk dan mengikuti mbah kelana.
Hingga sampai di rumah pandu.
Telah terbaring dua orang dengan tubuh gerasak grusuk.
Tangannya tak henti-henti mencakar tubuhnya sendiri.
Wajah, kaki perut hingga kepala. Sehingga membuat
Bukan lagi darah yang keluar dari luka goresan itu melainkan nanah yang bau nya begitu busuk hingga warga yang melihat menutup hidungnya.
Fatur dan lila entah sedang di rasuk atau bagaimana. Tingkahnya seperti orang gila yang menyakiti diri sendiri.
Rudi pun hanya bisa duduk menangis melihat temannya begitu.
Mbah kelana pun masuk lantas langsung memegang kening fatur.
Hingga fatur berteriak.
"AAAGGHHH.. JANGAN.. JANGAN GANGGU.. MEREKA ADALAH SYARAT UNTUK MENSUCIKAN TEMPATKU KEMBALI. TEMPATKU TELAH DINODAI OLEH DUA MANUSIA BIADAB INI. NYAWA.. BAHKAN NYAWA MEREKA TIDAK SEBANDING DENGAN SEEKOR KAMBING"
Mbah kelana tau jika datuk sangat marah besar.
"Datuk.. Tolong lepaskan dua anak ini. Untuk mensucikan hutan akan kami ganti dengan sepuluh ekor sapi."
KEPUTUSANKU MUTLAK. INI HUKUMAN BAGI DIA MANUSIA INI KARNA TELAH MELANGGAR LARANGAN. PERBUATAN YANG BAHKAN LEBIH HINA DARI BINATANG"
dengan keras fatur yang tengah kerasukan memukul mbah kelana hingga termundur.
Begitu lila telah terbunuh.
Fatur merobek mulutnya sendiri hingga dia pun juga mati.
Jojo pun mendekat kepada rudi yang tengah menangis.
Rudi pun minta maaf kepada jojo karna sempat menuduh jojo melakukan pemerkosaan.
Jojo pun menceritakan kenapa waktu di danau itu
Kini semua orang tau apa yang di lakukan fatur dan lila.
Semua telah bersalah sangka kepada jojo.
Kisah kelam 20 tahun yang lalu pun terjadi lagi.
Jojo mengetahuinya sewaktu dia bermimpi dalam ketidaksadarannya waktu itu
Jojo telah menceritakan isi mimpinya tersebut. Kini mbah kelana tau. Dan meminta maaf dengan jojo. Karna telah semena-mena di waktu dulu membuat ayahnya begitu.
Ketika kuburan ayu ikut dibongkar.
Tidak di temukan bekas tulang
Mbah kelana pun mengatakan jika tubuh ayu di jadikan untuk jamuan penghuni hutan untuk mensucikan tempat itu. Karna ayu sudah melamui batas salah satu kelakuannya wanita itu genit kepada suami orang didesa.
Tulang belulang indra
Mayat fatur dan lila sengaja di tahan untuk menghubungi pihak keluarga mereka tentang bagaimana sindikat baiknya mau di bawa pulang di kuburkan di kota atau di desa itu saja.
Pihak keluarga mengatakan jika fatur bukan anggota keluarganya. Begitu pula dengan lila
Dengan begitu mayat mereka terpaksa di kuburkan didesa itu namun berdempetan tepat di mana indra di di kuburkan dulu.
Mendengar suara itu ani langsung berlari menuju ke pintu depan rumah.
"Kenapa perginya lama sekali nak"
Ucap ani sambil memeluk jojo.
Jojo pun membalas pelukan ibunya itu.
Ucapan jojo membuat ani kaget,
"Bagaimana.. Bisa"
"ternyata ibuk satu kampung dengan rudi.
Banyak kejadian yang aku lalui.
Bukankah nama bapak indra?"
Ani hanya diam mendengar ucapan jojo terlihat air matanya mulai mengalir
Tangis ani begitu pecah.
Jojo meluapkan semuanya ia sudah siap mendengar tangis ibunya itu.
Itulah alasan ibu melarang kamu bedekatan dengan wanita. Ibu tidak ingin terjadi kejadian seperti ayah kamu dulu"
Jojo hanya tersenyum lalu mengusap air mata ibunya.
Jojo pun lebih sering menghabiskan waktu sendiri.
Menanyakan keberadaan rudi dan fatur alasan kenapa tidak kuliah lagi. Meskipun jojo tau apa yang terjadi dengan mereka.
Bukankah selama ini kau hanya berdua rudi ketika di dalam kelas, lalu sekarang dia dimana? Kenapa tidak masuk kelas?".
"semua kehidupan tentang fatur seaakan lenyap. Apa ini hukuman dari datuk"