Jalan alternatif Semarang - Temanggung
Based on true story
- a Thread.
#semarang #temanggung
Tanpa berpikir lama kami nikmati sajian yg ada
Tanpa berpikir lama kami nikmati sajian yg ada
Saat makan, sangat terlihat wajah kami yang sangat lelah, terutama Yunita.
Tanpa terasa jam sudah menunjukkan pukul 19.45 tandanya kami harus melanjutkan perjalanan pulang,
Jam 20.00 kami mulai perjalanan tandanya kami akan melewati dingin dan gelapnya jalanan Sumowono.
Yunita yang sudah bertingkah aneh hanya melamun di sepanjang jalan, sampai-sampai mempengaruhi caranya berkendara,
Melihat Yunita dan Rahayu menepi, Yusril ikut mengikuti ”Kenapa yu” tanya Yusril ke Rahayu
Yusril yang sudah faham hanya membiarkan dan menyuruhnya lekas kembali jalan. Sebelum berjalan Rahayu mengingatkan Yunita dan Yusril agar membaca ayat kursi dan istigfar di sepanjang jalan.
Disitu saya mulai mengurangi kecepatan hingga akhirnya sampai di persimpangan jalan raya. Saya dan Yola berhenti menunggu, tak lama Ahmad dan Fitri datang.
Saat di Indomart terkejutnya saya melihat Yunita menangis diatas motor, saat saya tanya kenapa dia hanya menangis dan mengatakan ”Aku wedi (Aku takut)” .
”100 meter lagi ada masjid, kita berhenti disana sekalian shalat Isya” ajak saya.
Kami hanya mengandalkan doa-doa yang kami bisa untuk menetralisir keadaan dan berharap agar keadaan lekas membaik.
Jika saya deskripsikan perempuan itu berambut panjang acak-acakan, mengenakan pakaian putih panjang sedikit lusuh dan wajahnya tertutup rambutnya yang panjang.
Tanpa memikirkan begitu lama saya mulai shalat Isya walaupun dalam hati saya sangat ketakutan. Selama shalat saya pejamkan mata agar saya tidak melihat perempuan itu.
Saya lihat Yunita sudah jauh membaik setelah shalat dan kami harus segera melanjutkan perjalanan pulang. Saat bersiap-siap Yunita memberi tau jika perempuan yang mengikutinya tadi memperhatikan kita saat shalat.
Tapi syukurlah sekarang keadaan sudah berangsur membaik, saat perjalanan pulang tidak ada kejadian aneh lagi.
Kurang lebih jam 23.30 kami tiba di Semarang, kami sepakat mengantarkan Yunita ke kontrakannya bersama-sama.
Hari berganti, saya sudah melihat Yunita di kampus lagi. Kami kembali kumpul lagi dan banyak menceritakan kejadian-kejadian menarik selama perjalanan kami,
Tamat.
Foto jalan di awal thread saya ambil di internet. Dan selebihnya berdasarkan pengalaman saya bersama kawan-kawan saya.
Terima kasih sudah membaca kisah kami hingga akhir.
Stay Safe bagi kawan-kawan semua yg ingin berpetualang di masa sekarang 👋🏻
Barusan juga Yunita baru ingat part tentang dimana dia tak beraturan mengendarai motornya.
Jadi di salah satu tikungan dia melihat ada jalan yg jalannya
Namun saat dia istigfar tiba-tiba jalan dihadapannya menghilang dan berubah menjadi jurang, seketika Yunita membelokan motornya dengan tiba-tiba