2 minggu yang lalu, aku diminta oleh seorang owner kafe di Palembang utk mengkurasi 2 kopi arabika single origin (dari 1 daerah tertentu) dari Indonesia.
Karena aku belum pernah mengkurasi dr daerah itu sebelumnya, aku pun minta sahabatku, Rico, untuk tandem mengkurasi bareng
Kurasi itu apa sih? Itu adalah proses mengetahui mutu kopi dari green bean (biji kopi yg belum di panggang), hingga ke roasted bean (sudah di pangggang) & siap utk dikonsumsi masyarakat. Proses kurasi ini sebenarnya bersifat proses reverse engineering.
~
Dari roasted bean, mundur ke green bean, hingga ke proses pasca panen. Dari sample yg di kirim, aku bisa memberikan saran kepada owner kafe potensi dari kopinya, dan kepada petani jika ada perbaikan yg dirasa perlu
Tapi kali ini, aku mulai dr tengah, yaitu dari green bean.
Sample baru datang. Aku selalu minta sampel berupa
- 500 gram green bean yang belum di sortir
- 100 gram roasted bean jika ada
Sampel harus dikirim dalam kemasan yg kedap udara. Agar terhindar dari bau dan paparan cahaya. Biasanya sih pakai kemasan kopi seperti ini. Di dalamnya ada aluminum lining.
Lalu dari green bean yang tersedia, aku akan menimbang sejumlah 350 gram, dan mulai mensortir.
Hasil sortir ini nanti akan menentukan kualitas si green bean.
Ini panduan dalam menyortir kopi.
Biji kopi yang hitam, cokelat, bolong, berjamur, benda asing (robusta dianggap benda asing jika sedang menyortir arabika); termasuk sbg cacat primer.
Biji yg pecah, mengapung, berbentuk kerang, kulit tanduk dll; termasuk sbg cacat sekunder
Bentuk cacat ini harus dihapal di luar kepala, gaes 😜. Karena ada juga biji kopi yg bentuknya jelek tapi tidak mengandung cacat apapun.
Ada gambar di bawah ini, biji cacat sudah aku pisahkan dengan biji yang bagus. Hayo, biji cacat ada di cangkir kiri atau kanan?
Kalo cacatnya sedikit, nyortirnya enak. Kalo cacatnya banyak, rasanya mata ini ampe juling
Sortir teros kak!.
Aku butuh yang bagus-bagus kopinya. Jangan kasih kendor!
Dari kopi yang bagus, aku akan timbang seberat 50 gram untuk dipanggang menggunakan mesin panggang sampel merek Ikawa.
Kopinya berbaris siap dipanggang pakai Ikawa. Alat ini praktis banget karena bisa memilih banyak mode utk memanggang kopi.
Karena aku memakai sistem dari Specialty Coffee Association (SCA), cukup klik aja mode sample roast. Nanti alatnya akan memanggang sendiri sesuai log yg ada
7 menit ajeh. Praktis 🤭
Maaf guys. Silver skin itu kulit ari, bukan kulit tanduk 🙏.
Yaitu lapisan terakhir dari aneka kulit yg melindungi kopi.
Lalu....
Kopinya sudah selesai di panggang, siap untuk di cupping. Ets, tapi harus nunggu dulu selama 24 jam, sesuai dengan protocol cupping dari SCA
Keesokan harinya, kita cupping nih.
Kak Rico yang menimbang kopinya. Rasio yang digunakan adalah: 55 gram kopi untuk setiap 1 Liter air. Kalo kopi yang dipakai seberat 12 gram, maka air yg digunakan 218 ml. Ini matematika sederhana kok 🤭
Lihat deh, ada kopi di sendok plastik.
1 sendok kopi tadi berfungsi untuk flushing mesin grinder (mesin giling).
Oya, 1 sample kopi membutuhkan 5 cup kopi yang akan kita minum semua. Untuk mengetahui, adakah cacat pada kopi yg sudah di panggang
Siapin airnya. Air yg digunakan adalah air dengan standar yg sudah ditetapkan oleh SCA
Suhunya adalah 92°C
Aku juga mempersiapkan score sheet. Supaya tidak bias, cukup menggunakan angka aja, ga usah disebutin asal kopinya
Penilaian pertama adalah fragrance (bau yg dikeluarkan oleh kopi saat masih kering, belum diseduh)
Lalu, kita tuangkan airnya sesuai urutan gelas, dari gelas pertama sampai gelas ke lima
Kopi harus digiling
Wah kopi yg di giling itu entah kenapa lompat 😁. Tapi ya tentu saja kopinya harus di giling yak. Ga boleh nyeduh kopi bulet2 gitu.
Setelah airnya di tuang, aku harus menunggu hingga 4 menit (detik pertama dihitung dr tuangan pertama di gelas pertama). Selama 4 menit itu, aku akan mencium lagi aroma kopi.
Aku ulang ya:
Fragrance: bau kopi sebelum kena air
Aroma: bau kopi setelah kena air.
Setelah alarm 4 menit berbunyi, aku akan memecah "crust". Crust adl kopi yg mengapung di permukaan. Cara memecah crust ini : memutar sendok di permukaan 3x sambil dicium aromanya. Ini adl saat terakhir menilai aroma. Once it break, it's gone. Saat ini harus konsentrasi penuh.
Setelah melakukan "crust break", sisa foam (busa) yg ada di permukaan akan di "skim". Tujuannya agar minyak yg ada di permukaan itu tidak mengganggu saat kita sendok, dan juga agar lapisan minyaknya tdk menutup reseptor di lidah.
Afik dan Acil membantu skimming 🙏
Caranya skimming seperti pada video.
Sendok harus selalu dibasuh saat berpindah antara cupping bowl satu ke yang lainnya
Timer tadi masih jalan lho. Setelah menit ke-8, kami pun mulai mencicipi kopinya.
Kami akan mencicipi di 3 suhu yg berbeda:
Panas - 71°C
Hangat - 60°C
Dingin - 21°C
Setelah lama latihan, biasanya aku langsung tahu pergerakan penurunan suhu tanpa pakai termometer.
Dan penilaianku pun selesai. Ternyata, dari menuang air hingga mengisi form, aku butuh waktu 34 menit pas. Sementara Rico masih mentabulasi angka.
Dalam menilai kopi ini, ada yg namanya "rule of silent". Kami tidak boleh mengeluarkan suara sedikit pun dari mulut kami, kecuali suara seruputan dari sendok.
Lihat deh, aku cenderung menjauh dari Rico saat memberi nilai.
Kalo scoresheet sudah diberi nilai, maka jangan lupa untuk selalu membersihkan semua peralatan cupping terlebih dahulu, baru boleh melakukan hal lain. Membersihkan peralatan adalah salah satu bentuk best practice dari cupping protol
Karena ini project tandem, aku dan Rico harus menyamakan persepsi. Persepsi ya, bukan nilai. Karena kami minum kopi yang sama, seharusnya kami memiliki persepsi rasa yang sama. Ga mungkin kan aku bisa nemuin rasa strawberry tapi Rico nemu rasa ban kebakar.
Twit ini masih bersambung. Tapi karena sisa pekerjaannya besok, maka masih akan aku sambung besok ya.
Aku akan beri beberapa insight dan menjawab pertanyaan dari teman-teman 🙏
Bisa mengisi score sheet adalah puncak dari belajar tentang kopi sensory.
Aku mengajar dasar-dasar sensory di Fulcaff, Grand Depok City. Kelas ini diperlukan utk tau apa saja yang harus dipelajari agar bisa mengisi scoresheet
@Muhamma37679435
Aku punya 20 gram kopi. Maka air yg aku pakai seharusnya: 20 / 0.055 = 363 ml ≈ 363 gram
Jadi pakai gelas ukuran & bentuk apapun tidak masalah kalo tau cara ini
Bagaimana rasio tubruk biasa? Aku ga tau. Di luar cupping aku ga "ngopi tubruk biasa".
Lanjut ya.
Masih inget kemaren aku menyortir kopi?
1 sample merupakan sample dengan kualitas specialty. Karena tidak ada defect equivalent. Sedikit sekali nilai cacatnya.
Sementara sample yang lain aku nyatakan sebagai kualitas commercial. Saking aku ga sanggup ngitung defectnya, aku timbang aja deh 🤭.
Selanjutnya, sample yang dinyatakan specialty, dipanggang lagi dengan 3 profile roast yang berbeda. Sementara sample commercial hanya dipanggang 1 saja dengan standar SCA
Tetap dengan tandem yang sama
Kali ini cukup 2 cup saja per profile roast, tidak perlu sampai 5
Lihat, ada salah satu dari sample yang crust nya mengalami self-break sebelum menit ke-4.
Self-break berarti pada saat reaksi Maillard terjadi di mesin roasting, tidak cukup waktu utk mengubah karbohidrat pada kopi menjadi gula, sementara suhu sudah diturunkan.
Ini adalah bentuk akhir dr seluruh pekerjaan kurasi.
Biasanya akan ada 1 lembar lagi berupa catatan dari grader mengenai langkah2 apa yg bisa diambil petani utk menaikkan mutu kopi dari commercial menjadi specialty.
Lalu, semua dokumen & sample ini siap di kirim kepada client.
Demikianlah kisahku saat mengkurasi kopi single origin. Semoga menjawab rasa penasaran teman-teman tentang alur kerjanya.
Seperti biasa, aku akan membuka tanya jawab tentang pekerjaan ini.
Bebek bakar + gurame dobraknya juara. Sambel sepuasnya ga tll pedes, sambel bebeknya pedes banget. Perkedel jagungnya enak. Harga sekitar 35K/orang udah makan kenyang. Ada 3 lokasi, salah satunya di penginapan Flip-Flop, Antasari
2. Mie Sukarame
Kalo belum pernah makan locupan, inilah waktunya kenalan. Locupan = mie gendut terbuat dr beras. Mi ayam ama locupannya juara. Mi oriental yg diapproved o/ semua sahabat gue yg keturunan Tionghoa. 1 porsi mi doang = 25K.Tahu kok nya jg juara. Lokasi Antasari
Siang ini aku bikin pempek adaan. Sayang ga bisa step by step karena aku ngadon sendiri & ga ada yg dokumentasiin. Waktu mau goreng, baru aku ditemani bedinde. Tapi rasep ini aku jamin enak seperti pempek mahal dan anti gagal #pempek#pempekadaan#ResepLaila
Bahan:
1kg daging tenggiri giling
4 putih telur
1 sachet kecil santan instan
200ml air es
2,5 sdm garam halus
1,5 sdm gula (wajib)
1 sdm kaldu jamur / msg
1 sdt merica bubuk 1/2 sdt baking soda
Baw mer put mentah cincang
1 sdm terigu
500 gram tapioka
1 liter minyak goreng
Catatan:
Ikan, santan, & putih telur harus dalam keadaan dingin. Jadi masukkan bahan2 ini minimal 2 jam dalam kulkas sebelum memasak.
Takaran yg aku pakai semua adl peres, tidak munjung ya. Yg ga tau apa itu peres & munjung: google, ok? Kalo kurang asin ya tambahin garem dikit.
Laila and The Chocolate Factory
.
Ini cerita sewaktu aku di undang ke pabrik pembuatan Mason Chocolate di Taro, Bali. Sebenarnya ini cerita lama, tapi baru bisa aku bagikan di sosmed setelah dapat ijin dari Mason.
.
-Sebuah Utas-
Semua berawal saat aku main ke Espresso Room (ER) Coffee di Bali, Maret 2018, sewaktu jadi juri utk Final Indonesia Barista Championship. Oleh Stanley, owner ER, aku dikasih cokelat susu merek Mason. Aku ragu sesaat, karena ga terlalu suka cokelat susu.
Yang mengejutkan, ternyata flavor notes yang aku dapat saat cokelat ini nempel di lidah bukan cuma susu dan cokelat, tapi rasa teh hibiscus (rosella), dan delima merah. Aku agak takjub sih. Aku bilang ke Stanley: Stan, gue mau dong cokelat lainnya dari Mason.
Jadi sebulan lalu aku laper. Depan rumah ada abang somay lewat. Akutu orangnya males beli abang gerobakan. Biasanya gaenak kan. Tapi itu wow somaynya enak banget. Bulikku sampe ajak kenalan abangnya. Namanya Adit. Masih muda ganteng. Dimintai no hp katanya dia ga punya hp.
Aku nggumun aja masa babang somay ganteng gitu gada hp, harigini gamungkin banget kan ya?. Selang 4 hari kemudian beli lagi. Aduh somaynya enak. Kita ampe foto bareng ama si Adit ini. 3 hari dr itu, 4 warga RT gue digerebek narkoba dong. Dan si Adit ga pernah nongol lagi 😶
Gue tinggal di kompleks Polresta Bandar Lampung. Dan bulek gue ibu RTnya udah 15 tahun. Dan abang somay + semua abang yg lewat kenal semua ama Bulek gue. Makanya misteri nih si Adit. Padahal kami seneng banget somaynya Adit. Adit, we miss your somay!
Adek sepupu gue (cewek) mo menikah di daerah Dharmawangsa bulan depan. Karena ini Covid dan sangat berisiko karena Jeketi kan zona merah, pihak kedua mempelai sepakat hny berupa akad nikah kecil aja. Akad kecil ini tnyt ribet banget.
Permasalahan di mulai saat menentukan siapa yg di undang dr pihak keluarga. Masalahnya ya, keluarga gue ini keluarga besaaaaar sekali. Dengan beberapa diantaranya masih punya ego orang Jawa yg tinggal di Sumatera yang setinggi langit dan bintang. Maklumlah transmigran.
Jadi pihak Om gue (sbg anak No 7) hanya mengundang kakak No1 & No3 (Mamak). Keponakan cuma sedikit yg di undang & ga boleh bawa suami/istri/anak
.
Lalu mulai banyak yg berpikir negatif ttg hal daftar undangan ini 😢
Gue aja berpikir kasih amplop via transfer rekening + kasih doa