-Sort thread-
Kisah ini adalah pengalaman salah satu sahabat karib saya. Sampai saat ini dia masih hidup dan sering berkomunikasi, ketemu dgn saya.
Roy, pemuda pemilik bengkel mobil di Jatim.
Pagi itu tdk seperti biasanya, karena sdh ada dua mobil pick up yg menunggu bengkelnya buka. Lama menunggu dua org tsbt, dgn cpt menghampiri Roy
"Ya mas" jawab Roy
"Emang mau kemana mas, pagi2 kok sudah siap2 pergi jauh"
"He...he..biasa mas dapet job dari mbah Parjo"
"Memang Job apaan mas?"
"Biasa, nganter kiriman keselatan"
"Cepet mas ya, mau muat nih sdh ditunggu mbah Parjo dirumahnya"
"Ya mas, beres"
Roy dengan cepat memasukkan dua pickup kepelataran bengkel. mereka bertiga mulai mengerjakan.
tidak sampai satu jam dua mobil selesai diberesi. Mas Ndol membayar semua biayanya tapi masih kurang.
"Mas sisanya nanti kalau pas berangkat ya, nanti lewat sini lagi kok"
Mas ndol pun pergi, mengambil muatan di rumah mbah Parjo. Jarak dari bengkel dan rumah mbah Parjo sendiri tidaklah jauh. Kurang lebih sekitar 5 KM. Benar kata mas Ndol, beberapa jam kemudian pick upnya berhenti didepan bengkel Roy. Dia turun dan mendatangi Roy,
"Iki mas kurangannya" kata mas Ndol sambil menyodorkan beberapa uang pecahan lima puluh ribuan.
"Oh ya mas, makasih. Sebenarnya kirim apa sih mas kok terburu-buru gitu?"
"Mas pengen tahu?"
"Ayok, sini mas"
Roy pun mengikuti Mas Ndol berjalan menuju pick upnya. sampai di bak belakang, Mas ndol membuka pelan terpal yg sudah diikat kuat. Roy pun melihat sambil sedikit membungkuk dan memicingkan matanya
"Iku ndase opo ae mas?"
"Akeh Roy, iki ndase sapi karo kebo tok" ( banyak Roy, ini kepala sapi sama kerbau saja)
"Sak munu akehe arep didol ng ndi?" (segitu banyaknya mau dijual kemana)
"Di dol piye to mas? iki arep dilarung neng laut" (Di jual bagaimana sih mas?
"Gendeng mbah Parjo, gae opo yoan ngelakoni koyok ngunu" (Gila mbah Parjo, buat apa juga melakukan seperti itu).
"Gak ngerti mas, mbah Parjo soale kan sakti, mungkin iki syarate wonge gae lelakune" ( Tidak tahu mas, mbah Parjo soalnya kan sakti,
"Ohh, Ngunu yo mas" (Oh, begitu ya mas)
"Iyo paling....hahaha, ya wes aku tak budal sek mas" (Iya paling, ...hahaha, ya sudah aku tak berangkat dulu mas)
"Ya mas, makasih. hati2"
Kemudian Mas ndol menutup kembali terpalnya.
2 pick up penuh isinya dan berbagai ubo rampe di lepas kelaut, sebagai prosesi ritual rutin mbah Parjo.
Mulai orkes, pagelaran wayang, ludruk dan yg terakhir acara Tayub.
Baik buah atau semua sajian.
Sewaktu Roy, datang ke acara tersebut tamu2 dari luar tidak seperti layaknya manusia seutuhnya.
Karena mereka semua berkepala hewan, ada yg keplanya sapi,kerbau, kambing dsb.
"Mas ayo balek ae, gak nggenah mbah Parjo iki" (Mas ayo kembali saja, tidak beres mbah Parjo ini)
"Iyo dek, rasane kok awakku dadi gak enak. Opo maneh rawone karo gedange mau rasane anyep kabeh" (Iya dek, rasanya kok badanku jadi gak enak,
"Ayok mas,"
Kemudian mereka pulang, tanpa melihat pagelaran tayub sampai selesai.
Sampai dirumah, kakaknya Roy badanya menggigil panas dingin. begitu juga dengan Roy, kejadian yg tiba2 setelah makan dirumah mbah Parjo.
Hari itu Roy dan kakaknya pergi untuk berobat, tapi kondisinya selama dua hari masih tetap sakit, tanpa ada perubahan berarti.
Dihari ketiga, Roy dan kakaknya dibawa pergi berobat-
Sejenak beliau memandangi Roy dan kakaknya, setelah dirasa mengetahui beberapa hal aneh. Mas Tejo mengambil dua botol air dan ditaruh disamping Roy.
Sampai akhirnya, mereka berdua muntah2.isi muntahan mereka pun tak lazim.
setelah semua isi dikeluarkan, dengan bau yg sangat tidak sedap.Roy merasa jijik melihat itu semua, tapi badannnya dan kakaknya sudah mulai membaik.
Panasnya reda dan rasa pusing, mual pun hilang.
Disamping trauma kejadian yg pernah ia alami, dan menurutnya mbah Parjo bersekutu dengan mahluk dunia lain.
Beliau memang terkenal didaerah kami, dlm hal mistis.
Apalagi setelah kematian beliau, banyak menimbulkan masalah baru bagi anak2nya.
-SEKIAN-