My Authors
Read all threads
Selamat pagi...resesi atau tidak resesi? Saya memilih tak terjebak pada istilah dan angka. Lebih penting, apa respon kebijakan pemerintah untuk menghadapi pandemi ini. Saya ulas sedikit pemahaman saya thd pernyataan Pak @mohmahfudmd , Pak @airlangga_hrt , dan Bu Sri Mulyani.
1. Kemarin beredar tautan berita online menginformasikan seolah ada perbedaan pendapat antara Menkeu, Menko Polhukam, dan Menko Perekonomian terkait resesi. Saya coba mendalami pernyataan yg disampaikan dan meletakkan dlm konteks yg lebih sesuai. Menurut saya, tak ada perbedaan.
2. Perbedaan yg saya maksud tentu di tataran substansi dan intensi. Baik Ibu Sri Mulyani, Pak Mahfud, maupun Pak Airlangga berbicara ttg resesi dlm konteks yg berbeda dg intensi yg sama: memijak realitas, tetap awas, sekaligus membangun optimisme. Jika dipahami sekuensial, clear
3. Pertama, Bu Sri Mulyani yg pertama menyampaikan sinyal itu ke publik saat konferensi pers APBN KiTa, minggu lalu. Bu Menkeu berpijak pada realisasi APBN sd Juli 2020 dan data ekonomi terkini. Beliau menyampaikan proyeksi pertumbuhan Q3 dlm range -2% - 0%. Ini sangat realistis.
4. Menkeu menegaskan, itu realitas yg akan kita hadapi jika diproyeksikan dr capaian saat ini. Maka Pemerintah fokus pada kerja keras, mengerahkan seluruh daya upaya - baik menangani kesehatan, sosial, dan ekonomi - agar capaian lebih baik. Ini pesan kuncinya: kerja keras #PEN
5. Kerja keras itu terus dilakukan dan ditingkatkan, melalui koordinasi, sinergi dan asistensi. Jemput bola agar penganggaran dan penyerapan anggaran lebih baik. Satgas pun menyusun tim dan prioritas. Stimulus diredesain agar "PAKDE" (panjang, kuat, dan gede). Ini ikhtiar.
6. Panjang: sampai akhir Des 2020 dan dilanjutkan di 2021. Kuat: dukungan buat UMKM ditambah dg banpres produktif, pinjaman sangat lunak, karyawan dapat subsidi upah. Gede: penerima BLT ditambah beras, penerima sembako ditambah uang tunai. Dan dinamis, terus mendengarkan masukan.
7. Narasi RAPBN 2021 pun selaras, yakni percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi fundamental. Ada prioritas yg disusun lbh fokus dan tajam. APBN lbh terlihat "money follows program" krn bbrp program prioritas dikerjakan lintas K/L dan sektor. Ini konteks yg amat jelas
8. Pak @mohmahfudmd bicara dlm forum terbatas dan maksudnya jelas: menyampaikan realitas dg tetap menjaga optimisme. Maka beliau bilang: meski (secara teknikal) akan resesi, tapi itu bukan krisis ekonomi. Artinya tak berarti lantas jadi serba buruk. Justru sebaliknya. Kenapa?
9. Ya karena itu istilah teknis. Yang lebih penting adalah optimisme dan menjaga trust. Ini sejalan dg upaya pemerintah utk terus bekerja bagi rakyat dg program2 belanja sosial. Jadi Pak @mohmahfudmd tak bicara kebijakan ekonomi, tetapi kondisi ekonomi sbg bingkai isu polhukam.
10. Pak @airlangga_hrt jg menyampaikan pandangan ttg resesi. Menurut beliau, meski Q3 tumbuh negatif, tapi tidak bisa dibilang resesi kalau realisasinya lebih baik dibanding Q2 -5,32%. Apa maksudnya? konteksnya: merawat optimisme. Tak sembunyikan angka karena Menkeu sdh bicara.
11. Menko Perekonomian ingin menyampaikan dr perspektif substansial/material, bahwa meski secara teknikal ini resesi, tapi karena realisasi Q3 lebih baik maka tak bisa dibilang keadaan memburuk. Lagi2, ini ajakan utk tetap optimis, menjaga trust, dan memastikan pemerintah bekerja
12. Demikian bacaan saya yg kebetulan mengikuti dari jarak cukup dekat diskusi terkait resesi dan upaya keras pemerintah utk mencegahnya. Pemerintah tidak denial atau serba-menampik kemungkinan resesi, tapi memilih utk bekerja keras, bersama seluruh elemen bergotong royong.
13. Pemerintah di masa pandemi adalah harapan satu2nya. Maka sdh tepat kalau narasi yg dibangun adalah optimisme, merawat harapan dg tetap memijak realitas. Terus mendengarkan dg telinga awas, dan bertindak dg mata batin yg tajam. Tak mungkin sendiri, harus bersama-sama.
14. Tentu saja ada kekurangan di sana sini. Tapi itu bukan alasan untuk pesimis apalagi saling menyalahkan. Itu undangan bagi semua pihak utk terlibat aktif mengawasi, memberi masukan, mengkritik keras. Semua demi Republik yg kita amat cintai ini. Semoga pandemi segera berlalu.
15. Jadi, resesi atau tidak resesi? Saya memilih tak terjebak dalam dikotomi serba-ringkas itu. Lebih produktif dan solutif (maaf pinjam bu Tedjo), kalau kita mendiskusikan kebijakan yg efektif, setajam dan sekeras apapun. Kalau pengin tau pasti, tunggu 5 Nov 2020. Meski sy beda
16. Saya memilih tak menunggu. Saya memilih singsingkan lengan baju, terlibat bekerja semampu saya. Waktu yg tersisa adalah peluang dan berkah, jika kita bisa memanfaatkannya. Maka, mari sukseskan Program #PemulihanEkonomiNasional demi Indonesia yg bangkit dan makin baik. Salam
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Prastowo Yustinus

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!