Kekalahan ini menyebabkan sisa pasukan kembali melarikan diri untuk berkumpul di Daha, ibukota Singasari. Pasukan Ike Mese, Kau Hsing, dan Raden Wijaya melakukan pengejaran dan berhasil memasuki Daha
Beberapa hari kemudian. Pada hari ke-19 terjadi peperangan yang sangat menentukan bagi kerajaan Singasari.
Dilindungi oleh lebih dari 10.000 pasukan raja Jayakatwang berusaha memenangkan pertempuran mulai dari pagi hingga siang hari.
Dalam peperangan ini dikatakan bahwa pasukan Mongol menggunakan meriam yang pada zaman itu masih tergolong langka di dunia.
Terjadi tiga kali pertempuran besar antara kedua kekuatan yang berseteru ini di keempat arah kota dan dimenangkan oleh pihak para penyerbu.
Pasukan Singasari terpecah dua, sebagian menuju sungai dan tenggelam di sana karena dihadang oleh orang-orang Mongol, sedang sebagian lagi sebanyak lebih kurang 5.000 dalam keadaan panik akhirnya terbunuh setelah bertempur dengan tentara gabungan Mongol-Majapahit.
Salah seorang anak Jayakatwang yang melarikan diri ke perbukitan di sekitar ibukota dapat ditangkap dan ditawan oleh pasukan Kau Hsing berkekuatan seribu orang.
Jayakatwang menyadari kekalahannya, ia mundur dan bertahan di dalam kota yang dikelilingi benteng.
Pada sore harinya ia memutuskan keluar dan menyerah karena tidak melihat kemungkinan untuk mampu bertahan.
Kemenangan pasukan gabungan ini menyenangkan bangsa Mongol. Seluruh anggota keluarga raja dan pejabat tinggi Singasari berikut anak-anak mereka ditahan oleh bangsa Mongol
Sejarah Cina mencatat bahwa sebulan kemudian setelah penaklukan itu, Raden Wijaya memberontak dan membunuh 200 orang prajurit Mongol yang mengawalnya ke Majapahit untuk menyiapkan persembahan kepada Kaisar Kubilai Khan.
Adalah Sora dan Ranggalawe, dua panglima perang Majapahit yang sempat membantu orang-orang Mongol menjatuhkan Jayakatwang, melakukan penumpasan itu.
Setelah itu, dengan membawa pasukan yang lebih besar, Raden Wijaya
menyerang balik orang-orang Mongol dan memaksa mereka keluar dari Pulau Jawa.
Shih Pi dan Kau Hsing yang terpisah dari pasukannya itu harus melarikan diri sampai sejauh 300 li (± 130 kilometer), sebelum akhirnya dapat bergabung kembali dengan sisa pasukan yang menunggunya.
di pesisir utara. Dari sini ia berlayar selama 68 hari kembali ke Cina dan mendarat di Chuan-chou.
Setelah Daha runtuh pada bulan April tahun 1293 oleh serbuan tentara tartar dan bantuan Sanggramawijaya,
desa Majapahit dijadikan pusat pemerintahan kerajaan baru yang disebut kerajaan Majapahit.
Pada waktu itu wilayah Majapahit meliputi kerajaan lama Singasari, hanya sebagian besar dari jawa timur. Sepeninggal Rangga Lawe pada tahun 1295,
atas bantuan Wiraraja dengan janji Sanggramawijaya, kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua.
Bagian timur, yang meliputi daerah Lumajang, diserahkan kepada Wiraraja. Pada akhir abad tigabelas kerajaan Majapahit meliputi Kediri, Singasari, Janggala (Surabaya), dan Pulau Madura.
Penumpasan Nambi pada tahun 1316 daerah Lumajang bergabung lagi dengan Majapahit yang tercatat dalam Lamongan. Maka sejak tahun 1331 wilayah Majapahit diperluas berkat penundukan Sadeng, ditepi sungai Badadung dan Keta di pantai Utara dekat Panarukan
yang diberitakan dalam Nagarakertagama pupuh XLVIII (48):2, XLIX (49):3 dan dalam Pararaton.
Pada waktu itu wilayah kerajaan Majapahit meliputi seluruh Jawa Timur dan Pulau Madura.
Uraian Nāgarakṛtāgama pupuh XLVIII (48):2, XLIX (49):3 adalah sebagai berikut:
Nāgarakṛtāgama pupuh XLVIII (48) : 2 ring sakakala mukti-guna-paksa-rupa madhumesa ta pwa caritan sri jayanagara n’umangkat anghilangaken musuh ri lamajang bhrasta pu nambi sak sakulagotra ri pajarakan kutanya kapugut wrinwrin ares tikang jagat kaprawiran ira sang narendra siniw
(Tersebut pada tahun ring sakakala mukti-guna-paksa-rupa (1238Ç) bulan Madu, Baginda Jayanagara berangkat ke Lumajang menyirnakan musuh,
Kotanya Pajarakan dirusak, Nambi sekeluarga dibinasakan,
INILAH BEBERAPA BUKTI-BUKTI BAHWA MAJAPAHIT DAPAT MEMPERSATUKAN NUSANTARA
Catatan-catatan Sejarah dari Luar Jawa, yang tidak pernah tertulis di pulau jawa.
1. Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu) -> Menyinggung bahwa Majapahit memiliki kekuasaan yg besar dan menyebutkan tentang banyaknya raja-raja Nusantara yg tunduk pada Raja Majapahit. Juga mengabadikan kisah penyerangan Majapahit ke Singapura yg meruntuhkan Kerajaan Tumasik.
Serangan ini merupakan permintaan seorang pejabat (Rajuna Tapa) yg ingin membalas dendam pada Raja Singapura (Parameswara) perlakuannya terhadap putri sang pejabat. Pasca Tumasik runtuh, Raja Singapura berhasil lolos ke Semenanjung Melayu & kemudian mendirikan Kerajaan Malaka.
Menteri Keuangan Sri Mulyani membongkar teka-teki di balik disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja. Menurut dia, ada ambisi besar yang dilakukan pemerintah, yakni melakukan reformasi ekonomi secara besar-besaran.
Sri Mulyani Soal Pajak di UU Cipta Kerja
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan alasan klaster perpajakan masuk dalam Undang-Undang Cipta Kerja.
Mulyani menjelaskan mengenai penentuan pajak perorang, aturan sanksi administrasi
Sri Mulyani menjelaskan mengenai penentuan pajak perorang, aturan sanksi administrasi dan pajak dividen investasi.
Menurut Sri Mulyani, UU Cipta Kerja mendorong dana pemilik modal agar dana lebih produktif dalam bentuk investasi.
Pihak Pemerintah dan semua fraksi DPR RI telah menyepakati 11 klaster RUU Omnibus Law Cipta Kerja dan sudah membahas lebih dari 7.000 DIM (Daftar Inventarisasi Masalah). Kesepakatan ini tentu saja melalui pertimbangan yang matang
dan mengamomodir masukan dan kritik dari berbagai pihak terkait dan masyarakat.
Dengan demikuan, proses penyelesaian RUU Cipta Kerja secara substansi telah selesai dibahas. Artinya tinggal dilakukan sinkronisasi dan perumusan oleh Tim Sin (Tim Sinkronisasi)
dan Tim Mus (Tim Perumus) sampai dengan dihasilkan final-draft RUU Cipta Kerja yang akan segera disahkan di rapat Paripurna.
Ini adalah kabar baik. Pasalnya, Omnibus Law Cipta Kerja dinilai oleh para ekonom akan dongkrang munculnya investasi dan UMKM,
Kekuatan manusia adalah ketika ia menjadi pemenang sejati dalam kehidupannya ..
Bukan lewat kelebihannya,
Tetapi lewat KEBAJIKANnya.
Jangan samakan antara kebenaran dan kebaikan,
Sebab itu berbeda karena didalam hidup Manusia baik belum tentu benar,
Tetapi manusia benar biasanya baik.
Suatu hari kamu pasti akan mengerti, bahwa menjadi Orang Baik lebih sulit dari pada menjadi ORANG PINTAR.
Karena Kepintaran itu adalah sejenis bakat, sedangkan KEBAIKAN itu adalah Pilihan..
Ada hal penting dalam hidup tentang mengapa dan bagaimana cara manusia melewati kehidupan?
Terkadang tidak selamanya kemalangan Itu melekat,
Dan tidak selamanya juga kebahagiaan
Itu didapat.
ring agniswari saka tang satru sirnna
sadeng mwang ketalah dinon ing swabhrtya
tewek ning jagad raksana bwatnya sumrah
ri sang mantry anama madatyanta wijna.
(Tahun ring agniswari saka (1253Ç), Sirna musuh
di Sadeng, Keta diserang,
Selama bertakhta, semua terserah,
Kepada menteri bijak, Mada namanya.)
Wilayah otonomi luas
Wilayah kerajaan Majapahit, khususnya di Jawa dibagi menjadi sejumlah propinsi yang membawahi sejumlah penguasa lokal: bupati, akuwu, dan demang. Para penguasa lokal ini menerima kekuasaan dari raja.
~ ☆Omnibus Law Cipta Kerja Dibutuhkan Kehadirannya ~☆
Wabah Covid-19 telah membawa dampak pada sektor kesehatan, juga sektor perekonomian seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. Pada sektor ekonomi ada jutaan pekerja kena PHK dan 90-an persen,
UMKM dan unit usaha besar terkena dampak.
Karenanya dibutuhkan solusi yang bisa mengatasi pandemi sekaligus memulihkan ekonomi. Dengan kata lain, persoalan pandemi dan merosotnya perekonomian di Tanah Air harus diselesaikan secara beriringan.
Perumusan RUU Cipta Kerja yang sudah dilakukan sebelum pandemi Covid-19 dinilai banyak ekonom sangat relevan untuk segera disahkan untuk memulihkan ekonomi setelah pandemi.