A thread

Pengkafiran Itu Berat Resikonya!

Pengkafiran bukanlah masalah yang mudah, tetapi masalah yang sangat berat resikonya dan amat berbahaya.
Pengkafiran juga berdampak hukum-hukum yang sangat banyak sekali, baik masalah akherat maupun dunia, seperti ancaman pedih baginya berupa laknat, murka, terhapusnya amal, tidak diampuni, kekal di neraka dan lain sebagainya.
Demikian juga hukum-hukum dunia seperti cerai dengan istri, dihukum bunuh, tidak ada hak waris, haram disholati, tidak boleh dikubur di pekuburan kaum muslimin dan hukum-hukum lainnya yang dijelaskan dalam kitab-kitab fiqih.
Bila ini adalah konsekwensi mengkafirkan kaum muslimin secara umum, lantas bagaimanakah kiranya dengan mengkafirkan ulama dan pemerintah, termasuk adalah menterinya yang muslim?! Tentu ini lebih berbahaya dan dampaknya sangat mencekam.
Sebab mengkafirkan ulama dan umara memiliki dua dampak negatif yang besar; dampak negatif dari segi syar'i dan kemasyarakatan:
Pertama: Dampak negatif dari segi syar'i, karena ulama yang dicap kafir tidak akan dipercaya oleh manusia lagi, atau minimal adalah diragukan kredibilitas mereka.
Dengan demikian maka pada hakekatnya orang yang mengkafirkan ulama tersebut berarti menghancurkan syari'at Islam, sebab syari'at Islam itu diambil dari para ulama para pewaris Nabi, sedangkan para nabi tidaklah mewariskan dinar dan dirham tetapi mereka mewariskan ilmu.
Kedua: Dampak kemasyarakatan, karena apabila pemerintah telah dianggap kafir maka akan terjadi kerusakan, kekacauan dan pemberontakan yang tidak diketahui kesudahannya kecuali oleh Allah.
Oleh karenanya, harus waspada dari pemikiran seperti ini dan hendaknya mengingatkan orang yang berpemikiran rusak tersebut dan mengatakan padanya:
Jika anda menilai bahwa seorang alim melakukan kekufuran maka hubungilah dia dan berdialoglah dengannya tentang masalah tersebut agar jelas masalahnya. Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Koran Al-Muslimun, edisi 593. Tanggal 28/1/1417 H dan 14/6/1996 M)
Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan berkata:

"Tidak boleh berbicara masalah ini kecuali seorang yg memiliki ilmu pengetahuan, sehingga dia tidak mengkafirkan kecuali orang yg dikafirkan Allah dan rasulNya disebabkan melakukan salah satu pembatal keislaman yg disepakati oleh ulama.
Oleh karenanya, seorang muslim harus berilmu terlebih dahulu sebelum berbicara dan tidak berbicara kecuali di atas ilmu, karena jika tidak demikian lalu dia mengkafirkan seorang muslim, maka dia telah melakukan dua kriminal yang sangat berbahaya:
Pertama: Mengatakan tentang Allah tanpa dasar ilmu, padahal Allah berfirman:

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَىٰ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا أَوْ كَذَّبَ بِآيَاتِهِ ۗ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang membuat-buat suatu kedustaan terhadap Allah, atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Sesungguhnya orang-orang yang aniaya itu tidak mendapat keberuntungan. (QS. Al-An'am: 21)
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya. (QS. Al-Isra': 36)
Kedua: Melakukan kejahatan kepada seorang muslim yang dia kafirkan, sebab apabila dia mengkafirkan seorang muslim berarti artinya dia harus dipisah dari istrinya, tidak ada saling mewarisi, tidak dikubur di kuburan kaum muslimin dan sebagainya.
Oleh karenanya, seorang yang berbicara masalah ini harus memiliki ilmu, ilmu yang diambil dari para ulama robbaniyun yang kuat, bukan hanya sekadar hafalan kitab atau menelaah kitab saja". (At-Takfir Waa Dhowabituhu hlm. 101-102).
Penjelasan ini bukan berarti menafikan hukum takfir, baik muthlaq maupun muayyan (individu maupun secara umum). Takfir memang hukum syar'i yang haq.
Namun ada rambu-rambu yang ketat, persyaratan dan penghalang yang harus terpenuhi, sehingga tidak semua orang berhak mengambil peran ini sehingga serampangan dalam menerapkan dan mengobral tuduha.
Maka nasehatku, sibukkanlah dirimu dengan ilmu, amal dan dakwah, jangan sibuk dengan masalah2 berat yang engkau tak sanggup memikulnya. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita semua.

Disalin dari tulisan Ust Abu Ubaidah Yusuf as Sidawi.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Ittiba' Salaf

Ittiba' Salaf Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @_Ittiba

16 Oct
A thread

Biografi : Atba' Tabi'it Tabi'in

~Asy-Syafi'i~

Bag : III

Pujian para Ulama’ dan kekaguman mereka bukan saja datang dari orang-orang yang seangkatan dengan beliau dalam ilmu, akan tetapi datang pula pujian itu dari para Ulama’ yang menjadi guru beliau.
Antara lain ialah Sufyan bin Uyainah, salah seorang guru beliau yang sangat dikaguminya. Sebaliknya Sufyan pun sangat mengagumi Imam Asy-Syafi`i, sampai diceritakan oleh Suwaid bin Saied sebagai berikut:

“Aku pernah duduk di majelis ilmunya Sufyan bin Uyainah.
Asy-Syafi`i datang ke majelis itu, mengucapkan salam dan duduk utk mendengarkan Sufyan yg sedang menyampaikan ilmu. Waktu itu Sufyan sedang membaca sebuah hadits yg sangat menyentuh hati. Betapa lembutnya hati beliau mendengar hadits itu menyebabkan Asy-Syafi mendadak pingsan.
Read 21 tweets
27 Sep
A thread

Biografi : Atba' Tabi'it Tabi'in

~ Asy-Syafi'i ~

Bag : II (Sambungan)

Beliau juga menyatakan: “Aku tidak membaca Al-Muwattha’ Malik, kecuali mesti bertambah pemahamanku.”
Dari berbagai pernyataan beliau di atas dapatlah diketahui bahwa guru yang paling beliau kagumi adalah Imam Malik bin Anas, kemudian Imam Sufyan bin Uyainah. Di samping itu, pemuda ini juga duduk menghafal dan memahami ilmu dari para Ulama’ yang ada di Al-Madinah,
seperti Ibrahim bin Sa’ad, Isma’il bin Ja’far, Atthaf bin Khalid, Abdul Aziz Ad-Darawardi. Beliau banyak pula menghafal ilmu di majelisnya Ibrahim bin Abi Yahya. Tetapi sayang, guru beliau yang disebutkan terakhir ini
Read 26 tweets
25 Sep
A thread

Biografi : Atba' Tabi'it Tabi'in

~ Asy Syafi'i ~
Bag : I

Di kampung miskin di kota Ghazzah di bumi Palestina, pada th. 150 H lahirlah seorang bayi lelaki dari pasangan suami istri yg berbahagia, Idris bin Abbas Asy-Syafi`ie dgn seorang wanita suku Azad.
Bayi lelaki keturunan Quraisy ini akhirnya dinamai Muhammad bin Idris Asy-Syafi`ie . Demikian nama lengkapnya sang bayi itu. Namun kebahagiaan keluarga miskin ini dengan kelahiran bayi tersebut tidaklah berlangsung lama.
Karena beberapa saat setelah kelahiran itu, terjadilah peristiwa menyedihkan, yaitu ayah sang bayi meninggal dunia dalam usia yang masih muda. Bayi lelaki yang rupawan itu pun akhirnya hidup sebagai anak yatim.
Read 26 tweets
26 Aug
Ok, ane jawab akh @Lycan4rmy .

Di dalam kitab Fatawa Wa Ara-u 'Ulama-il 'Alamil Islami fil Ghazwil 'Iraqi lil Kuwait wa Atsarihi al Mudammirah, disebutkan beberapa fakta dari berbagai macam kejahatan Saddam dan partai Ba'atsnya yg berideologi Sekuler. Diantaranya :
Saddam mengerahkan tentaranya untuk mencaplok negara kecil Kuwait dengan mengerahkan pasukannya sampai pada perbatasan Arab Saudi, untuk menetor kaum muslimin dan pemerintahannya. Bahkan mereka telah memasuki sebagian wilayah Saudi dengan meluncurkan rudal2nya-
...ke pusat pemerintahan Riyadh. Betapa banyak kaum muslimin yg tidak mengerti apa2 ikut terbunuh dan dibantai.

Yg tak kalah kejam adalah perbuatan mereka di daerah Kurdistan yg merupakan salah satu daerah dari Provinsi Kurkuk.
Read 5 tweets
24 Aug
Jangan terkagum-kagum dgn ketabahan dan keteguhan para khariji. Kalau khariji jaman ini teriak doang cinta syahid tapi takut mati, maka khariji dulu saat di eksekusi para shohabat masih baca Qur'an dalam keadaan mengalir darah dari matanya.
Sebagaimana di ceritakan oleh Al Imam Ibnul Jauzi rahimahullah :

"Ketika khalifah Ali bin Abi Tholib telah wafat, maka diseretlah seorang khariji yg bertindak sebagai pelaku pembunuhan bernama Ibnu Muljim untuk di eksekusi.
-Maka Abdullah bin Ja'far memotong kedua tangannya dan kakinya, tapi dia tidak berteriak dan berbicara sedikitpun. Kemudian matanya dipaku dengan paku panas, dia juga tetap tidak berteriak, bahkan dia membaca surah Al 'Alaq sampai habis dalam keadaan mengalir darah dari matanya.
Read 7 tweets
24 Aug
A thread

~ Aqidah dan Manhaj ~

Kekaguman dan kecenderungan pada seseorang berpengaruh besar pada jiwa, pemikiran, sikap, agama dan kepribadian seseorang.

Rasulullah ﷺ bersabda :

الرجل على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
"Seseorang itu di atas agama orang yg dicintainya. Oleh karena itu hendaknya setiap orang dari kalian melihat siapa yg ia jadikan teman dekatnya".

📚 HR At Tirmidzi 2378

📚 HR Abi Dawud 4833

📚 HR Ahmad II/303.334

📚 Ash Shohihah 927
Seorang yg kagum pada tokoh2 khariji akan terpengaruh dengan aqidah dan manhaj takfiri juga. Orang yg kagum, Cinta, dan cenderung dgn ahlul bid'ah, maka dia tergolong ahlul bid'ah tersebut. Demikianlah mizan yg ditetapkan dan diwariskan oleh Rasulullah ﷺ dalam menilai seseorang.
Read 19 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!