Semua orang mengerti anjuran sedekah memiliki banyak keutamaan, hingga disabdakan oleh Baginda Rasulullah bahwa "Wash-Shadaqatu Burhan" (dan sedekah adalah bukti).
Bukti atas apa?
Yah bukti kebenaran, kejujuran dan ketulusan atas iman yg kita yakini.
Lingkup sedekah sangat luas, bisa berupa harta juga non-harta yg intinya segala amal atau perbuatan baik yg kita lakukan.
Bahkan disabdakan oleh Nabi,
"Senyummu di hadapan saudaramu merupakan sedekah.β
"Wahai Rasulullah, ini satu sha' kurma. Semalaman saya bekerja menimba air hingga saya memperoleh dua sha' kurma. Satu sha' saya ambil, sedangkan satu sha' lagi adalah yang sekarang ini yang saya datangkan kepada engkau."
Kemudian Rasulullah memerintahkan agar buah kurma itu dikumpulkan bersama sedekah yg lainnya.
Melihat hal itu, orang-orang munafik mengejeknya dan berkata:
"Sesungguhnya Allah & Rasul-Nya tidak memerlukan satu sha' kurma, lalu apa yg bisa diperbuat dgn satu shaβ kurmamu itu?"
Kemudian ada Sahabat Nabi yg bernama Abdurrahman bin Auf.
ia berkata kepada Rasulullah,
"Sesungguhnya aku mempunyai 100 uqiyah emas untuk sedekah."
Umar bin Khattab yg menyaksikan itu pun berkata padanya,
"Apakah engkau gila?"
Abdurrahman bin Auf menjawab, "Saya tidak gila"
Maka Rasulullah bersabda,
"Apakah engkau rela melakukannya?"
Abdurrahman bin Auf menjawab,
βYa! Semua hartaku berjumlah delapan ribu. Yang empat ribu telah saya pinjamkan kepada Tuhan, sedangkan yang empat ribu lainnya saya pegang untuk saya sendiri."
Maka Rasulullah bersabda
"Semoga Allah memberkati apa yg engkau pegang dan apa yang engkau berikan."
Tetapi orang-orang munafik mencelanya dan mengatakan,
"Demi Allah, tidak sekali-kali Abdurrahman bin Auf memberikan pemberiannya itu melainkan PAMER."
π
Tentu saja orang-orang itu BERDUSTA atas tuduhan tersebut.
Dengan adanya peristiwa itu, maka Allah Ta'ala MENURUNKAN AYAT yang membela Abdurrahman bin Auf dan orang yg datang dengan membawa sedekah satu sha' kurma.
(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yg mencela orang-orang mukmin yg memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, .... hingga akhir ayat.
Beliau Kiai Feminis, ulama yg mengkaji perempuan dgn berperspektif keadilan bagi umat manusia, khususnya perempuan. "Fiqh Perempuanβ buku yg menjadikan Yai @Huseinmuh553 dikenal dunia.
Mungkin krn bnyk bicara Feminisme jg kurang dikenal org. Wallahualam.
ππΌπΉβ€
Kemudian dalam Sahih Muslim diriwayatkan dari Anas bin Malik :
"Waktu yang diberikan kepada kami untuk mencukur kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak, memotong bulu kemaluan adalah tidak lebih dari empat puluh malam."
Kenapa orang brengsek dipanggil anjing?
Padahal anjing punya karakter SETIA.
Kenapa orang tidak punya adab dikatain orang kampung?
Padahal yg dari kampung biasanya LEBIH SOPAN.
Kenapa pengecut dibilang banci?
Padahal banci BERANI melawan stigma.
Manusia terlahir dgn FITRAH sbg makhluk yang berakal, berbudaya & bermartabat. Termasuk bermartabat dalam mempertahankan gengsinya.
Beberapa orang terkesan BUTUH MENCACI untuk menutupi kekurangan diri.
Dia butuh mempersalahkan orang lain untuk menepis kesalahan dirinya.
π
Sifat fitrah itu perlahan tenggelam oleh ego dan hawa nafsu yg mendominasi situasi. Lalu dia MERASA dirinya hebat dan tidak peduli dampaknya terhadap orang lain.
Dia tidak segan menjadikan sasarannya sebagai objek yg menderita tanpa adanya rasa penyesalan.
Dalam bab bersikap lembut pada wanita, Imam Bukhari menuliskan Hadits:
"Wanita bagai tulang rusuk, jika kamu memaksa utk meluruskannya, niscaya kamu akan mematahkannya & jika kamu bersenang-senang dengannya, kamu dapat bersenang-senang namun padanya terdapat kebengkokan."
Dalam Hadits Bukhari di atas, Beliau memakai lafadz "bagai tulang rusuk".
Makna hadits ini adalah sebuah anjuran sekaligus peringatan dari Rasulullah untuk mengingatkan para pria agar bersikap lemah lembut pada perempuan.