Mbah @ismailfahmi, apakah pidato @EmmanuelMacron yang ini - yang aku dengar bareng @sheikarauf - yang disalahartikan? Itu pidato tgl 2 Oktober 2020 yg lalu. Sedangkan pidato beliau kemarin, tentang “Nous sommes unis”, kita bersatu, itu jelaskan ttg Liberté, Égalité & Fraternité.
Kalau pidato yg terakhir, ttg “Nous sommes unis” - Kita bersatu - sebagai “rendre hommage national à Samuel Patty” - mengenang/hormati korban teroris Pak Samuel, dan setahuku di situ gak ada penghinaan thd agama, CMIIW Mbah @ismailfahmi.
@EmmanuelMacron pidato di situ, « Rien ne nous fera reculer, jamais. » - Tak ada yang membuat kita mundur, tak akan pernah.
Lanjut @EmmanuelMacron, « La liberté, nous la chérissons ; l’égalité, nous la garantissons ; la fraternité, nous la vivons avec intensité. » - Kebebasan kita rayakan, kesetaraan kita jamin, perdaudaraan kita jalani dgn sepenuhnya.
Lanjut @EmmanuelMacron, « Notre histoire est celle de la lutte contre les tyrannies et les fanatismes. » Sejarah kita itu sejarah perjuangan melawan tirani dan fanatisme.
« Nous continuerons » - Kita lanjutkan.
Lanjut @EmmanuelMacron, « Nous respectons toutes les différences dans un esprit de paix. » Kita menghormati semua perbedaan dalam satu semangat perdamaian.
Lanjut @EmmanuelMacron, « Nous n'acceptons pas les discours de haine et défendons le débat raisonnable. » Kita tidak terima pidato-pidato/ujaran-ujaran kebencian dan membela/mempertahankan debat yg masuk akal.
« Nous continuerons. » - Kita lanjutkan.
Terakhir, @EmmanuelMacron tegaskan, « Nous nous tiendrons toujours du côté de la dignité humaine et des valeurs universelles. » - Kita akan selalu berpegang teguh di sisi kemuliaan kemanusiaan dan nilai-nilai universal.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
@ismailfahmi@EmmanuelMacron Sabar Mbah @ismailfahmi, santrimu ini mencoba mengulang-nonton lagi, biar sesuai pesan Mbah “We don't claim to be neutral, but we insist on being truthful.” 🙏🏼🙏🏼🙏🏼
@EmmanuelMacron tegaskan lagi, « Le problème n’est pas la laïcité. La laïcité, c'est la liberté de croire ou de ne pas croire, la possibilité d'exercer son culte à partir du moment où l'ordre public est assuré. »
@ismailfahmi@EmmanuelMacron Masih ttg laïcité - yang buatku berbeda dgn sekulerisme. Laïcité itu dari kata dasar « laïc » atau « laïque » yg merupakan antonim atau lawan kata dari « clérical » atau « cléricale ».
Ada siapa di balik Omnibus Law? Mbuh siapa, tapi yang jelas ada Mas @aniesbaswedan di Satgas bersama 127 org yg lain. Mohon maaf sekadar mengingatkan bhw 2024 itu dekat dan para politisi itu bisa&biasa makan nasi goreng bareng semeja meskipun kabarnya bersitegang lho gaes.🙏🏻🙏🏼🙏🏽
Dan tentu ada Mas Ponakannya Om, yang pas Pilkada DKI dukung siapa hayo? Eh, sampai sekarang ding. Hiya, hiya, hiya...
Monggo dipendeliki. Tanya mereka satu per satu yang ada di Satgas Omnibus Law itu, kalau kita keberatan. Silakan mention aja mereka, biar mereka jelaskan ke kita.
Tepat 3 tahun 11 bulan 9 hari sebelum akhirnya Inggris keluar dari Uni Eropa atau 4 bulan sebelum Referendum, berdasarkan algoritma dan tentu saja wirid, terawanganku sbg tukang rewangnya Gus @GPAnsor_Satu Alhamdulillah presisi. #KawanDosen#PGSD#SantriNU
Dear mahasiswaku, wabil khusus yang ngambil kelas cyberspace and digital diplomacy, please jangan gumunan, jangan kagetan! Ya memang begitu, faktanya. Kalau kalian lakukan aksi atau operasi gitu, apalagi sensitif, pakai WA, Telegram, Signal dan sejenisnya? Ya KELAAAR!
Khan WA, Telegram, Signal dan sejenisnya sudah ada enkripsinya, passwordnya? Harusnya aman dong? Spt yg kusampaikan di kelas, itu sejatinya hanya memberikan “PERASAAN AMAN”.
Namanya “perasaan” sering kali susah nyikapinya. Mirip “perasaan” kalian saat ada temen cakep banget terus baik banget ama kalian, kalau lihat kalian selalu tersenyum gimana gitu. Eh, pas ditembak, doinya bilang “Kita temenan aja ya...” Modyar!
Mbah @cenderoeng dan Kakek @AltoLuger sudah prediksi hal ini awal bulan lalu! Sontoloyo kabeh memang itu para dalang yang bikin ulah, dengan pola yang selalu sama! Ya termasuk itu, tikus-tikus yang sembunyi di gorong-gorong kastil, Cuk!
Terkait konflik Papua akan diarahkan pada konflik horizontal. Kakek @AltoLuger sampaikan itu polanya sama persis dengan di Ambon! Mbah @cenderoeng bilang juga itu mirip di Sampit, Timor Leste! Para dalangnya siapa? Aktivis? Ngana pikir mereka siapa? Kalau bloon jangan gitu amat!
Konflik-konflik di Republik ini, selalu saja dilakukan oleh para conflictpreneurs! Polanya selalu sama, motifnya kurang lebih sama asunya! Ya, termasuk selalu saja mudah ditebak Mbah @cenderoeng dan Kakek @AltoLuger. Kalean yang kemeruh, mbok leren! Tobat!
@hasmi_bakhtiar@mantriss Ben, c’est comprehensible, la raison pour laquelle @hasmi_bakhtiar tu n’es pas inscrit au doctorat. Je m’en doute également que tu finisses ton Master en relations internationales à @univlille3
@hasmi_bakhtiar@mantriss@univlille3 Retournons à nos moutons, mon petit @hasmi_bakhtiar... C’est con de dire ou d’écrire « kekhilafahan UE ». Comme pour le Daesh et ses camarades y compris Hizb ut-Tahrir, le califat apporte une solution globale: 1 seule communauté, 1 seule loi, 1 seul chef.