HinduGL Profile picture
2 Nov, 16 tweets, 3 min read
Mengapa Orang Hindu Jarang Hafal Kitab Weda?

Pertanyaan ini sering sekali diajukan oleh penganut agama lain kepada penganut Hindu, sementara di internal Hindu justru jarang dibahas.

— a thread —
Proses pengajaran agama Hindu mirip seperti air, ia mengalir saja sembari memberi hidup dan kesuburan pada semua yang dilaluinya.

Menghafal Weda memang tidak menjadi budaya dalam agama Hindu.
Sebagai agama tua yang tidak terseret perdebatan kitab palsu atau asli, penganut Hindu tidak merasa perlu membuktikan bahwa kitabnya asli dan tidak berubah sedikitpun, dengan mengajukan bukti banyaknya penghafal Weda.
Sebaliknya, penganut Hindu secara jujur mengakui bahwa Weda yang ada sekarang yang jumlahnya 20.724 ayat itu mungkin hanya 1/4 (seperempat) atau bahkan kurang dari keseluruhan yang pernah diterima oleh para Maharsi ribuan tahun sebelum masehi.
Apa yg ada sekarang adl hasil kodifikasi Maharsi Vyasa dari banyak Maharsi sebelumnya. Tuhan yg begitu luas dan serba maha, rasanya memang sulit dirangkum dgn 1 juta ayat sekalipun. Kesadaran ini penting agar tdk mudah jumawa, sombong, yg justru berlawanan dgn tujuan spiritual.
Lalu apa yang diajarkan kepada penganut Hindu ? Ajaran Hindu terdiri dari 3 kerangka : upakara (ritual), susila (etika) dan tattwa (filsafat). Ibarat telur, kulitnya adalah upakara, putihnya adalah susila, dan kuningnya adalah tattwa.
Maka yg diajarkan kepada siswa umum adalah sari2nya, perasan tafsirnya, dari ketiga aspek tsb. Selain melalui buku2 pelajaran agama, ajaran2 tsb disampaikan lewat kidung/geguritan yang digemari masyarakat.

Dalam hal filsafat, umat Hindu sudah diajarkan Panca Cradha sejak SD.
Terus diajarkan diulang2 sampai universitas dengan tingkat kedalaman yang berbeda. Ada juga Sad Dharsana (6 aliran filsafat) yang mulai diperkenalkan di tingkat pendidikan tertentu.

Yang paling banyak diajarkan justru adalah etika dan kebajikan (virtues).
Konsep tat twam asi (aku adalah kamu), ahimsa (tidak menyakiti), yoga (penyatuan dengan sang diri), tri kaya parisudha (pikiran, perkataan dan perbuatan suci), catur paramitha (4 perbuatan luhur), dan banyak lagi.
Dlm pengajaranpun tdk pernah disebutkan sikap ini utk orang seagama dan sikap itu utk orang yg berbeda agama. Tat twam asi yg mjd landasan utama sdh mengajarkan: perlakukan orang lain spt kamu ingin diperlakukan. Kita semua adl jiwa yg sama dlm badan dan ikatan karma yg berbeda.
Agama, suku, ras adalah identitas bagi badan, bukan bagi sang jiwa. Di alam jiwa, kita semua adalah atman yang merupakan pantulan brahman. Tidak ada beda antara sinar matahari yang menerpa dedaunan, yang masuk ke kamar tidur melalui jendela, atau yang menjamalah pelataran pura.
Selain ajaran2 etika dan kebajikan tersebut, diajarkan pula hambatan2 yg menjadi penghalang perjalanan sang atman meuju brahman. Uniknya, ajaran ini biasanya justru melihat kedalam diri, bukan menyalahkan hal2 diluar diri. Sad ripu (6 musuh dalam diri), sad atatayi (6 kekejaman),
sapta timira (7 kegelapan), dan banyak lagi. Semuanya adalah “godaan dari dalam” yang perlu dikendalikan dengan meningkatkan kesadaran. Manusia disebut “dewa ya, bhuta ya”: dalam diri manusia ada sifat2 dewa (kebaikan, kemuliaan) dan juga sifat2 bhuta (kegelapan).
Evolusi kesadaran melalui berbagai usaha dalam jutaan kelahiranlah yang membedakan kadar mana yang lebih dominan.

Dalam ratusan tahun perjalanan Hindu (Bali), metode pengajaran itu terbukti efektif. Orang Hindu Bali tumbuh menjadi individu2 yang spiritual sekaligus toleran.
Karena tdk membaca ayat per ayat dari Weda, mereka hampir tdk pernah bertengkar urusan tafsir kitab suci. Kesadaran mereka umumnya adl kesadaran kolektif berbasis hukum karma: ala ulah ala tinemu, ayu kinardi ayu pinanggih. Ini hukum universal yg bisa menegasikan semua perbedaan.
Maka bahkan ketika Amrozi datang membawa bom meluluh lantakkan Bali sambil meneriakkan nama Tuhannya, mereka tdk beranjak dari sikap toleran dan keyakinan akan hukum karma. Mereka lagi2 melihat kedalam, melakukan upacara pembersihan alam dan diri, lalu kembali menata hidup.

🙏🌷

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with HinduGL

HinduGL Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GlHindu

25 Oct
JAYADRATHA

Hari ke 13 Bharatayudha, ketika Abimanyu mjd ujung tombak pasukan Pandawa utk menghancurkan formasi Cakrawyuha yg diterapkan Mahaguru Drona, tiba2 Jayadratha, raja kerajaan Sindhu yg memihak Kurawa, datang dgn ribuan pasukannya dan memotong jalur bantuan Pandawa.
Jadilah Abimanyu bertempur sendiri ditengah kepungan formasi dahsyat yang ia sendiri belum tuntas mempelajarinya. Jayadratha ikut mengeroyoknya secara pengecut, yang bertentangan dengan adab pertempuran para ksatria, yang seharusnya dilakukan satu lawan satu. Abimanyupun gugur.
Arjuna yg sedih bercampur bangga mendengar kisah kematian putranya mengucap sumpah “besok sebelum matahari terbenam, leher Jayadratha harus putus. Bila aku gagal melaksanakan sumpah ini, biarlah aku mati dgn masuk ke api pembakaran. Besok, aku atau Jayadratha yang akan dibakar”.
Read 19 tweets
11 Oct
Baik. Ini agak serius ya.

Panca Cradha itu 5 dasar keyakinan Hindu yg saling terkait berkelindan satu dgn yg lain, jd ini sedikit panjang ya.

Thread utk calon umat 😂
Cradha 1: Percaya adanya Brahman (Tuhan). Ini terdengar tdk istimewa. Hampir semua agama percaya dan menjadikan Tuhan sbg issue sentral. Tp ada yg berbeda dlm Hindu, yaitu:
a. Tuhan bersifat imanen dan transenden sekaligus. Ia didalam dan sejaligus diluar semua ciptaan.
b. Ia Nirgunam dan Sagunam sekaligus. Nirgunam ia illahi, achintya, tak bersifat tak berbentuk tak terpikirkan. Manusia tdk bisa menjangkau memikirkan atau mengatakan apapun. Sagunam ia fungsional. Pencipa=brahma, pemelihara=wisnu, pelebur=siwa, ilmu=saraswati, api=agni, dll.
Read 17 tweets
7 Oct
RUMUS KEHIDUPAN

Secara naluriah, tentu kita inginnya yg enak dan mudah. Jualan kue, ingannya kue kecil2, modal sedikit, tp bisa jual dgn harga mahal dan banyak yg beli.

Sebaliknya saat ingin punya rumah, maunya yg strategis, luas, sejuk, harga murah.
Tp hidup tdk bisa spt itu. Krn kita bukan Tuhan, semua ada limitasi, batasan dan ada konsekwensinya. Kl kue kecil dan kualitas rendah dijual mahal, orang akan pilih toko kue yg lain. Kl ada rumah strategis, asri dan luas dgn harga murah, semua berbondong2 beli dan stok habis
ujung2nya antara tdk kebagian atau harga naik.

Hal yg sama terjadi utk lapangan kerja. Kita ingin gaji tinggi, tenaga kerja dilindungi maksimal, dan investasi melimpah shg lowongan kerja tak terbatas. Semua bahagia.
Read 6 tweets
3 Oct
KESETIAAN JATAYU

Pertapa renta yang lemah itu tiba2 menarik tangan lembut Sita ketika sang dewi mengulurkan tangannya keluar dari pagar gaib yang dibuat Laksmana. Sita tersungkur kedalam dekapan pertapa yang sudah berubah menjadi raksasa.
Ia adalah Rahwana yang menyamar, sementara patihnya, Detya Marica menyamar menjadi kijang emas untuk memancing Rama dan Laksmana menjauh meninggalkan Sita. Rahwana terbahak, suaranya menggelegar, sepuluh kepalanya keluar melambangkan nafsu2 duniawinya.
Sita menjerit, berontak, tapi teramat lemah. Rahwana melesat ke angkasa menggendong Sita, meninggalkan Detya Marica yang tewas di ujung panah Rama yang disusul Laksmana. Dua ksatria itu hanya mendengar sayup2 jerit dan tangis Sita, yang semakin lama semakin menjauh.
Read 18 tweets
1 Sep
Vaksin, Asuransi dan Perlindungan Tuhan.

Ada banyak alasan orang menolak vaksin. Utamanya krn alasan religius. Mirip dgn orang menolak asuransi. Seorang agen asuransi bercerita, calon nasabahnya dgn yakin berkata dia tidak perlu asuransi, krn "asuransi" nya adl Tuhan langsung. Image
Perlindungan Tuhan pasti diatas segalanya. Bila sudah dilindungi Tuhan, apalah isi dunia yg bisa mengganggu?

Sebagai orang beragama dan percaya keberadaan Tuhan, tentu kita setuju dgn keyakinan bahwa bila Tuhan sdh memberi perlindungan, maka tak ada hal buruk yg mungkin terjadi.
Tapi kata "bila" itu sepertinya membawa kita berbeda jauh dalam hal konsep ketuhanan. Ada yang tidak percaya Tuhan melindungi umatnya sedemikian hingga umatnya tidak perlu melindungi diri sendiri. Astronot ke luar angkasa melindungi diri dengan pakaian khusus anti radiasi.
Read 9 tweets
10 Aug
Selamat atas Pelantikan Bapak Tri Handoko Seto, PhD sebagai Dirjen Bimas Hindu Kementerian Agama Republik Indonesia.

Ndherek Mangayubagya
Mugi-mugi tansah pinaring raharja
Kalis ing rubeda anggenipun Hangayahi dharmaning praja saha dharmaning agama.

🌷🙏🌷 Image
Image
Image
Read 4 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!