WAYANG = Wayahe Sembahyang (Waktunya Beribadah)
Dikala itu orang blm mau untuk beribadah (Berbuat Kebaikan).
Maka dibuatlah pertunjukan wayang untuk media Dakwah menyebarkan Islam.
Karena Walisongo kala itu menyebarkan agama Islam tidak mau dgn menggunakan kekerasan, dan menghakimi dgn menggunakan dalil", melainkan dgn kearifan mengikuti kultur Budaya agar mudah diterima oleh masyarakat dan tidak terkesan menggurui dan memaksa.
Maka dibuatlah PUNAKAWAN dari Maqolah (𝘚𝘢𝘮𝘪𝘳 '𝘢𝘭𝘢 𝘬𝘩𝘰𝘪𝘳𝘪𝘯 𝘧𝘢𝘵𝘳𝘶𝘬 '𝘢𝘯𝘪𝘭 𝘣𝘢𝘨𝘩𝘰) yang artinya Bergegaslah menuju kebaikan, tinggalkan kejelekan.
ﻃﻠﻊ ﺍﻟﺒﺪﺭ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﻦ ﺛﻨﻴﺎﺕ ﺍﻟﻮﺩﺍع
Wahai bulan purnama yang terbit kepada kita, dari lembah wada
ﻭﺟﺐ ﺍﻟﺸﻜﺮ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﻣﺎ ﺩﻋﻰ ﻟﻠﻪ ﺩﺍﻉ
Wajiblah kita mengucap syukur, dimana seruan adalah kepada Allah
Suatu hari Kyai Kholil kedatangan tiga tamu yang menghadap secara bersamaan.
kyai bertanya kpd tamu yang 1
“Sampeyan ada keperluan apa?”
“Saya pedagang, Kyai. Tetapi hasil tidak didapat, malah rugi terus-menerus,” ucap tamu pertama.
Beberapa saat Kyai Kholil menjawab, “Jika kamu ingin berhasil dalam berdagang, perbanyak baca istighfar, pesan kyai mantap
Kmd kyai bertanya kpd tamu ke2
Sampeyan ada keperluan apa?
“Saya sdh berkeluarga selama 18 tahun, tapi sampai saat ini masih belum diberi keturunan,” kata tamu ke 2
Setelah memandang kpd tamunya itu, Kyai Kholil menjawab,
Jika kamu ingin punya keturunan, perbanyak baca istighfar
“Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.