Ada orang yg saking dalamnya rasa cinta di hatinya, ia mendahulukan orang lain dr dirinya. Pokoknya ia selalu menempatkan orang lain first, baru dirinya.
Ada pula orang yg mendudukkan orang lain sejajar dgn dirinya. Dirinya dan orang lain dibuat sejalan, bersamaan, beriringan.
Ada lagi orang yg mendahulukan dirinya dibanding orang lain, tanpa merugikan, merendahkan, atau menzalimi orang lain.

Ini pun bagian dr cintanya kpd liyan.
Ketiganya adalah sama² mengandung cinta, dlm lingkup cinta, dgn maqam masing².

Kita ngerti yg pertama derajat paling agung, yg kedua tengah, yg akhir terendah.

Tetapi, intinya, ketiganya adalah sama² ekspresi cinta yg mulia.
Indikatornya untuk masuk n menanjak pd maqam cinta yg lebih tinggi dan tinggi lagi dimulai dr kita tdk menzalimi, merugikan, merendahkan orang lain. Dgn cara demikian, kita tlh masuk ke jagat cinta. Jika trus istiqmah, kita kan makin ngutamakan liyan, dst.
Makin lama diri makin terkecilkan. Bhasa umumnya "rendah hati", tawadhu'. Dan, jiwa begini mrupakan indikator bg jumenenge Allah Swt di hati --dlm istilah umum "takwa".

Takwa niscaya selalu mengaraskan pd ketawadhu'an, kerandahan hati, pd siapa pun.
Dgn ungkapan sebaliknya, hati yg tak rendah hati takkan tawadhu'; hati yg tak tawadhu' akan intim dgn kefasikan, padaNya dan sesama.

Hati yg fasik tidak dihuni Allah Swt; diganti tegaknya dirinya terus (egois, angkuh, serakah).

Hati begitu tdk dicahayai ketenanangan kedamaian.
Sderhana tuk buktiinya: msl, saat berdebat dgn orang, jk diteruskan, ia akan menegakkan ego diri sbg yg benar, pintar, lurus.

Allah Swt pun hengkang, diganti julangan diri.

Damai bagaiakah?

Tidak.

Yg ada rasa kesal, keras, angkuh, hingga tk enak makan n tidur.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with EDI AH IYUBENU

EDI AH IYUBENU Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @edi_akhiles

24 Nov
Inilah nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib kepada gubernur Mesir-nya, Malik bin Harits al-Asytar:

"Perlakukanlah orang lain bagai timbangan. Lakukanlah kepadanya apa yang ingin orang lain lakukan padamu; jgn lakukan kepadanya apa yg kau tak ingin orang lain lakukan padamu."
Brrikut beberapa turunan nasihat sejenis:

"Bukanlah nasihat dilakukan di tempat umum terbuka; nasihat bukanlah mempermalukan; nasihat adalah welas asih."
"Jangan pernah membuka aib orang karena setiap kalian punya aib yang serapatnya kalian simpan. Sekali kamu membuka aib orang, maka aibmu akan dibukaNya. Tiada yang bisa mencegahNya siapa pun engkau."
Read 5 tweets
24 Nov
Ya RasulaLlahi ahla
Bika inna bika nas'ad
Wa bijahi ya Ilahi
Jud wa balligh kulla maqshad

Duhai Kanjeng Nabi Saw hadirlah
Bersamamu sungguh bersamamu kami berbahagia
Dan dengan kemuliaannya, Duhai Tuhanku
Wujudkan dan penuhilah segala tujuan kami
Ya Nabi salam 'alaika
Ya Rasul salam 'alaika
Ya Habib salam 'alaika
ShalawatuLlah 'alaika
Wahdina nahja sabilih
Kai bihi nus'ad wa nursyad
Rabbi ballighna bijahih
Fi jiwarih khaira maq'ad

Bimbinglah kami ke puncak jalannya
Yang denganya kami terbahagiakan dan tercerahkan
Duhai Tuhanku, sampaikanlah kami dgn kemuliaannya
Berdampingan dengannya di tempat terbaik
Read 4 tweets
23 Nov
Kepada nasab mulia, kuberikan penghormatan selayaknya orang mulia dr trah leluhurnya.

Kepada orang yg tinakdir bernasab mulia, jagalah amanat kemuliaan trah leluhur itu dgn ngopeni wong² awam umum.

Nasab itu given; tidak saling memikul lelaku satu sama lain. Ngoten ayate.
Dlm sejarah Islam, ada nasab mulia yg berkahir ironis. Msl, Umar bin Sa'ad bin Abi Waqash. Dialah pemimpin 4.000 pasukan yg menyebabkan Sayyidina Husein bin Ali wafat dlm tragedi Karballa.

Umar ini berakhir dibunuh oleh Al-Mukhtar.
Sebaliknya, ada nasab olo, yakni Ikrimah bin Abu Jahal. Beliau ini dulunya memusuhi Kanjeng Nabi Saw, lalu masuk Islam pasca Fathu Mekkah, menjadi panglima khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq saat menumpas nabi palsu.
Read 4 tweets
24 Oct
Dear, Hyung....

Mulailah bersikap kritis ya pd unggahan² sosmed dlm bentuk apa pun yg bicara ttg Islam.

Kritislah pd kontennya. Jgn terpukau pd perawakan, kostum, bahkan kendati wasis dlm kutipan ayat² n hadis²nya.

Ya, kontennya. Ini sgt pokok dan besar pengaruhnya bagimu.
Dalil² adalah teks² suci dan sahih, tetapi ia bisa dibawa ke mana-mana sesuai karepe si pembicara. Karenanya, dlm khazanah keilmuan yg ilmiah dan bertanggung jawab, tak dibolehkan semua orang tnpa fondasi ilmu² yg pantas tuk menafsir n menerangkan dalil² krena rawan kepleset.
Al-Mu'minun 71 tlh mengingatkan: "Jika kebenaran tlh diseret hawa nafsu, maka akan rusaklah langit dan bumi beserta seluruh penghuninya."

Kebenaran (haq) dimaksud bs termasuk dalil². Yakni klau dalil² dibawakan oleh orang yg bkn ahli ilmu, apalagi plus hawa nafsu.
Read 10 tweets
23 Oct
هل جزاء الإحسان إلا الإحسان

Apakah balasan bagi kebaikan kecuali kebaikan?

*

Dlm Balaghah, dikenal kaidah bhw penggunaan kata makrifat yg sama mengandung pengertian bhw kata kedua lebih besar/luas dibanding makna kata pertama.
Kata ihsan/kebaikan pertama (yg dilakukan fulan), tentu di dunia di saat hidup, msl sedekah, akan diganjar dgn lipat² kebaikan (lbh besar/luas/unlimited), ya di dunia dan akhirat.
Mari renungkan:

Karena demikian adanya, bukankah masuk akal sekali tuk disimpulkan bhw sejatinya segala amal kebaikan merupakan keniscayaan logis untuk kita lakukan krn manfaatnya benar² balik ke diri sendiri dgn lebih besar/luas?
Read 9 tweets
22 Oct
Adab-adab kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw

1. Usahakanlah dlm keadaan punya wudhu dlm bershalawat.

Memang bkn hukum wajib, sunnah pun tidak. Tp ini perihal adab. Kemuliaan dan pemuliaan.

Ini tdk perlu dijadikan penghalang shalawatan dlm keadaan tak punya wudhu, ya.
2. Jgn sebut nama beliau Saw secara langsung layaknya antarkita. Sematkan sebutan pemuliaan. Msl, Sayyidina, Maulana, Habibina, Syafi'ina, dst.

Bisa Kanjeng, Bagidan, Kekasih, dst.

Hal sejenis patut disematkan pada ahlul bait dan para sahabatnya Saw.
3. Lekatkan selalu ShallaLlahu 'alaihi wa sallam atau Saw pd setiap penulisan/pengucapan/mendengarkan nama beliau Saw.

Selalu. Ya, selalu.
Read 23 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!