#TwitterTakeOver
.
.
.
Tips Fokus dan Kreatif di Masa Pandemi, A Thread
Halo! Gue Andin. Gue Head of Content-nya Satu Persen. Di sini gue mau bahas tentang kehidupan seorang pekerja konten kreatif di masa pandemi.
Nggak bisa dipungkiri, kalau selama WFH & remote ini…. Buat konten itu sedikit lebih menguras dari biasanya. Harus mikir mulai dari mau bahas apa, bahasnya gimana sampai sudut pandang kontennya mau gimana itu kepalanya ada di gue.
Selain ngurus konten, gue juga ngurus beberapa hal lain kayak meeting rutin sampai ngasih training. Kadang, ngebuat konten tuh justru harus diselip-selipin dalam keseharian bekerja.
Nah, di sini gue mau kasih beberapa tips buat lo di luar sana buat gimana caranya biar bisa tetap fokus dan kreatif dalam membuat konten di masa pandemi.
Gue pernah ngalamin masa-masa di mana susah fokus dan ngerasa nggak bisa ngehasilin konten apa-apa kok, dan biasanya kalau udah ngalamin ini, hal yang gue bakal lakuin pertama adalah: istirahat.
Istirahatnya itu juga berbagai macam, dari yang menjauh dari laptop, melamun, naik turun tangga, sampai tidur: pokoknya berikan otak buat refreshing.
Karena kalau dipaksa kerja terus walaupun otak ngepul, dari pengalaman gue sebelumnya sih yang ada malah makin buruk.
Kasih aja 5-10 menit buat lepas dari laptop atau alat elektronik lainnya, biasanya habis itu kalo udah ke-refresh, pikirannya jauh lebih jernih dan pastinya lebih fokus.
Sekarang ini sih gue lagi coba pakai teknik Pomodoro pas kerja karena di teknik itu ada sesi-sesi istirahatnya. Coba deh simak tekniknya di video ini:
Kalau gue masih bingung dan mentok ide, gue coba buat reach out ke tim gue atau rekan kerja lain yang bisa gue ajak diskusi, sekitar 15 menitan kalau mereka kosong.
Kadang kalau kita diskusi sama orang lain, mereka bisa kasih insight yang baru and sometimes that is what we need.
Terakhir, kalau gue lagi capek atau jenuh sama perkontenan, gue coba ingat lagi kenapa gue melakukan ini.
Karena kalau gue inget-inget lagi motivasinya, gue seakan-akan dapet motivational boost dari diri sendiri dan perlahan-lahan lebih bersemangat lagi waktu bekerja.
Jadi, bagi lo di luar sana yang membuat konten juga atau bahkan yang bekerja, belajar terus jenuh: jangan lupa buat tanya ke diri sendiri, "Kenapa gue ngelakuin ini, ya?"
Tapi kalau lo ada yang ngerasa kesusahan buat fokus dan tetep aja jenuh, it's okay juga. Gue saranin lo buat coba konsultasi sama Mentor terlatih dari Satu Persen.
Akhir kata, untuk bisa tetep produktif, fokus, dan kreatif di masa pandemi ini tuh udah suatu hal yang menakjubkan kok buat kita semua. So, you're doing a great job!
Hmm setelah gue baca-baca, jawaban lo semua menarik juga, ya.
Attack on Titan memang salah satu anime yang beberapa hari ini lagi ramai dibahas di Twitter. Dari jalan ceritanya yang seru, sampai katanya ada yang bilang ini versi Game of Thrones dalam dunia anime.
Banyak juga yang bisa lo dapatkan dari anime ini, salah satunya pemahaman tentang free will.
Kalo di AoT free will itu digambarkan lewat karakter Eren dan teman-temannya yang ingin bebas dari jeratan Titan.
Tentu aja hal ini nggak gampang untuk mereka dapatkan. Titan bahkan udah ada di Shigansina sebelum Eren lahir, jadi muncul free will dari Eren untuk bisa pergi dari situ.
Hal ini juga ada hubungannya sama filosofi determinisme atau adanya hukum sebab-akibat.
Peter Pan Syndrome
.
.
.
Sudah Tua tapi Belum Dewasa, A Thread
Pict: Pinterest
“All children, except one, grow up.”
Kalimat ini ditulis sama J.M Barrie di novelnya yang judulnya “Peter Pan and Wendy.”
Lo semua pasti tau cerita Peter Pan adalah anak laki-laki yang gak pernah tumbuh jadi orang dewasa, bahkan tubuhnya juga tetep kaya anak kecil.
Tapi menariknya, orang-orang di sekitar lo mungkin ada yang tetap tumbuh secara fisik jadi orang dewasa, tapi ada juga yang 'dalamnya' gak tumbuh jadi dewasa.
Dia gak siap untuk bener-bener jadi orang dewasa dan harus bertanggung jawab sama beberapa hal di hidup mereka.
Yuk, kita mulai bahas soal komunikasi di dunia kerja
Dari pertanyaan yg masuk, pada nanya soal gimana sebaiknya bersikap ke orang yang posisinya di atas, baik senior ataupun atasan
Kalau menurut kalian gimana guys? Apa sih yang seharusnya diperhatikan dalam hubungan kayak gini?
Hal pertama banget yang harus diperhatikan adalah, siapa sih mereka sebelum mereka jadi atasan atau senior kalian?
Ingat bahwa sebelum jadi atasan/senior...
Bahkan sebelum mereka jadi pekerja atau pengusaha...
Mereka adalah...
*jreng jreng*
MANUSIA
Nah, apa pentingnya menyadari bahwa atasan/senior kalian adalah manusia?
Gini, manusia itu punya segudang keanehan, setumpuk kelemahan, mudah terjebak dalam bias dan juga punya masa lalu yang panjang yang udah ngebentuk mereka jadi kayak sekarang