Ada 3 model kerangka berpikir yang sering digunakan untuk mengategorikan dan menguraikan berbagai hal, yaitu (1) Model diagram venn (2) Model mind mapping (3) Model matriks
Contoh 1.
Model: Diagram venn
Topik: Pengategorian kemungkinan hubungan antara sains dan sosial sains yang akan dipetakan berdasarkan definisi keduanya
Sekiranya dari 17 contoh di atas sudah cukup menjelaskan bagaimana ketiga model kerangka berpikir yang dikemukakan (yakni model diagram venn, model mind mapping, dan model matriks) dapat mengategorikan, memetakan, dan menguraikan banyak hal.
Intinya dari pengategorian ini cuman mengelompokkan sesuatu berdasarkan parameter tertentu aja. That's it and that's all.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Salah satu output pembelajaran Berpikir Kritis adalah mampu mengidentifikasi argumen dan menganalisis validitas dari argumen tersebut.
Nah. Seiring dengan makin banyaknya informasi yang membanjiri kita, kemampuan menganalisis validitas suatu argumen/klaim ini jadi makin penting.
Argumen tuh apa sih?
Jadi: (1) Pernyataan adalah segala hal yang dinyatakan, baik secara lisan, tulisan, dll. (2) Proposisi adalah pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah, namun tidak dapat bernilai benar dan salah pada saat yang bersamaan.
(3) Premis adalah proposisi yang akan dijadikan elemen dalam pengambilan kesimpulan. (4) Kesimpulan adalah proposisi yang merupakan hasil akhir dari proses penyimpulan dari premis-premisnya. (5) Argumen adalah satu pake premis-premis dan kesimpulannya.
Indikator kinerja suatu kelompok itu tergantung pada tujuan adanya kelompok tersebut.
Kalo tujuan stafsus milenial ini adalah membantu Presiden menyusun kebijakan publik (KP), maka indikator kinerjanya adalah seberapa besar kontribusi mereka dalam membantu Presiden menyusun KP.
(1) Kenapa "persepsi publik terhadap masing-masing stafsus milenial" dijadikan sebagai indikator kinerja?
(2) Kenapa "aksi nyata masing-masing stafsus milenial" dijadikan sebagai indikator kinerja?
(3) Apa hubungan antara "persepsi publik terhadap masing-masing stafsus milenial" dan "aksi nyata masing-masing stafsus milenial" terhadap tujuan adanya stafsus milenial itu sendiri (yakni membantu Presiden menyusun kebijakan publik)?
Sebagian abang nasgor (nasi goreng) memastikan apakah nasgor bikinan mereka udah pas atau belum sebelum disajikan ke pembeli dengan cara mencicipi nasgornya secuil.
Jadi, secuil nasgor ini adalah sampel yang dianggap sebagai perwakilan dari populasi nasgor secara keseluruhan. 🍛
Populasi adalah seluruh objek yang diteliti dan sampel adalah perwakilan dari populasi.
Dalam kasus nasi goreng bikinan si abang ini, maka populasi adalah nasi goreng secara keseluruhan dan sampel adalah secuil nasi goreng yang beliau cicipi.
Jadi, abang nasi goreng ini pada dasarnya sedang melakukan analisis statistika inferensial dengan menganalisis rasa secuil nasgor (sampel) lalu menginferensikannya (menyimpulkan-menggeneralisasi) sebagai rasa nasgor secara keseluruhan (populatif).
Uraian pada flowchart tersebut hanya menjelaskan 3 hal, yaitu (1) proposisi tunggal dan majemuk (konjungtif, disjungtif, implikatif, dan biimplikatif); (2) quantifier (universal dan existential); dan (3) penarikan kesimpulan (modus ponens, modus tollens, dan silogisme hipotetik).