Thread by @kenndaru

"Apakah Yesus benar2 lahir tgl 25 Desember?"

Kita tidak tahu. Bahkan para pendiri Kekristenan pun tidak anggap penting utk mencatat tanggal lahir Yesus. Lalu kapan sebenarnya Yesus lahir? Dan kenapa Natal skrg jd hari raya Kristen yg meriah?

Read on....

(rekonstruksi Nazareth)

Pertama musti diperjelas dulu: para pendiri kekristenan tdk anggap penting utk catat tanggal lahir Yesus secara persis.

Ada 2 alasan utk ini: alasan teologis dan alasan historis.

Alasan teologis: Krn "kabar gembira" (= Injil) yg penting bg org Kristen adalah kebangkitan-Nya.

Keempat kitab yg skrg diakui kanonik sbg Injil sgt teliti ttg wafat dan bangkitnya Yesus. Beberapa sejarawan Romawi spt Flavius Josephus dan Tacitus mengkoroborasi beberapa hal penting yg dikatakan Injil terkait penyaliban Yesus.

Tp nyaris tdk ada koroborasi ttg kelahiran-Nya.

Secara teologis, kisah kelahiran Yesus hanya memiliki satu fungsi: membenarkan bhw Yesus adalah benar Mesiah yg dijanjikan. Ada penekanan (yg berlebihan) atas genealogi Yesus. Bahkan agak dipaksakan. Krn yg keturunan Daud adlh Yusuf, ayah angkat Yesus. Maria bukan keturunan Daud.

Yg secara teologi jg penting adlh penekanan bhw Yesus lahir dlam kondisi yg terbuang, terlunta2. Anak di luar nikah, ditolak di mana2, lahir dlm kondisi darurat dan miskin.

Scr teologis ini sjalan dgn bab sentral dlm Injil, Kotbah di Bukit, inti ajaran Kristianitas.

Jadi, sementara ada koroborasi historis ttg penyaliban Yesus, tdk ada catatan pasti ttg kelahiran-Nya. Kisah kelahiran Yesus, most likely, mrupakan hasil campur-aduk berbagai tutur, yg fungsinya bukan catatan sejarah, tapi lebih ke catatan teologis.

Secara historis, di jaman Yesus, bahkan lama sesudahnya, tanggal lahir memang tidak penting. Saat ini, "kedewasaan" (yg menyangkut banyak hak dan kewajiban sbg warga negara) dilekatkan pd usia. Jaman itu, kedewasaan dikaitkan dgn gejala fisik. Bukan umur, tapi akil-balik.

Ga penting umurmu berapa tp, kalo seorang perempuan sdh mens, artinya dia sdh dewasa. Kalo anak laki sdh mimpi basah, sdh dewasa dia.

Pokmen dewasa = berjembi.

Sesederhana itu cara berpikir org dulu.

Makanya ga penting banget buat mencatat tanggal lahir.

Jangankan Yesus, anak tukang kayu yg lahir di luar nikah, para raja Abad Pertengahan saja seringkali tanggal lahirnya tak tercatat. Kalau lihat huruf c di depan tahun kelahiran tokoh2 sejarah, itu artinya circa (sekitar). Ga pasti tahunnya, krn memang ga tercatat.

Secara historis, umat manusia baru mengenal pencatatan kelahiran sekitar tahun 1500-an. Tahun 1600-an barulah catatan kelahiran ini dijadikan basis bagi hak sipil warga negara. Dan baru di abad ke-20 pencatatan kelahiran jadi sistem kenegaraan yg universal.

Jadi, kapan sebenarnya Yesus lahir?

Agak sulit menentukan waktunya krn narasi dlm Injil, yg menyangkut peristiwa2 penting dlm sejarah (spt sensus oleh Roma), saling bertabrakan dlm kronologi.

Yg banyak diterima sbg petunjuk ttg waktu kelahiran Yesus adlah Bintang Yerusalem.

Kemunculan fenomena penting di alam memang sring jd patokan waktu buat masyarakat kuno. ("Kapan lahirnya?" "Pas Merapi meletus.") Apalagi jika satu anak lahir ketika satu fenomena langit terjadi.

Di masa Herodes ada dua peristiwa langit penting, dua2nya melibatkan Yupiter.

Yupiter, pd jaman itu, dianggap salah satu bintang. Blm ada yg tahu ttg planet di jaman itu. Apalagi ketika Yupiter berkonjungsi dgn planet lain, ia akan "bersinar" terang sekali di langit (yg belum dibanjiri polusi udara dan cahaya).

Konjungsi Yupiter inilah Bintang Yerusalem.

Ada dua kali konjungsi Yupiter, sbg kandidat Bintang Yerusalem, di masa kekuasaan Herodes: tahun 7 SM (dgn Saturnus) dan tahun 2 SM (dgn Venus).

Konjungsi dgn Saturnus terjadi di bulan Oktober, smntara konjungsi dgn Venus di bulan Juni. Mana yg lebih cocok dg narasi Injil?

Jika kita anggap bahwa Yesus lahir di saat penggembala domba membawa kawanannya ke padang rumput, maka seharusnya Dia lahir di musim semi atau panas. Bukan di musim gugur/dingin.

Jadi, lebih mungkin bhw Yesus lahir di bulan Juni, 2 SM, ketika Yupiter berkonjungsi dgn Venus.

Lantas, kenapa skrg Natal dirayakan tgl 25 Desember. Sederhana alasan historisnya: krn pd abad keempat Masehi, penganut Kristen sdh mencakup begitu banyak bangsa, sebagian besar tinggal di kawasan utara bumi. Bagi mereka, perayaan di bulan Desember amat penting.

Org2 yg tinggal di kawasan utara bumi, terutama di Eropa, biasanya memiliki satu festival musim dingin. Ini sangat penting utk memelihara semangat hidup, di tengah suramnya cuaca dan berbagai kesulitan yg terkait dgn dinginnya udara.

Perhatikan bhw 25 Desember adlh deep winter.

Jadi para petinggi gereja masa itu tidak mungkin melarang perayaan musim dingin. Karena tidak mungkin dilarang, ya dikooptasi saja. Diubah saja perayaan pd Odin, atau Dewi Kesuburan, jd perayaan atas kelahiran Yesus.

Ini cultural appropriation, hrs diakui demikian.

Kooptasi budaya ini jamak terjadi dlm rangka penyebaran agama. Di Jawa kita kenal para Wali menggunakan wayang (yg aslinya adalah narasi Hindu) utk menyebarkan Islam. Asal-mula Natal yg kita kenal sekarang mirip spt itu.

Dan itu pula yg membuat Natal sangat meriah.

Dlm teologi Kristen, Paskah adalah hari raya utama. Secara liturgi pun panjang dan rumit. Tp Natal jauh lebih meriah. Bahkan mungkin dikira adlh hari raya utama Kristianitas. Tp kemeriahan ini justru krn festival ini diadakan di tengah musim dingin. Org butuh pesta utk survive.

Buat org Kristen yg tinggal di katulistiwa, kemeriahan Natal memang jd tdk relevan. Ga urgent juga utk merayakan Natal dgn meriah. Tp bagi mrka yg hidup di belahan bumi utara, kemeriahan Natal adlah salah satu cara mempertahankan semangat hidup dan kolektivitas.

TLDR; Natal tdk sgt signifikan secara teologis bagi org Kristen. Tp Natal jd penting sbg momen berbagi kebahagiaan. Dibalut alasan agama, utk mendorong org saling berbagi.

"Saling berbagi, agar bisa survive bersama2", itu pesan Natal yg terpenting.