1. Januari sudah jadi bulan pertama jauh sebelum kelahiran Kristus.
Numa Pompilus, Raja Roma ke-2 dari total 7 raja menurut legenda Romawi, merevisi Kalender Republikan Romawi pada abad ke-7 SM, sehingga Januari menggantikan Mars sebagai bulan pertama di kalender tahunan Romawi.
Itu kata legenda.
Kalo menurut bukti sejarah, 1 Januari baru dijadikan sebagai awal Tahun Baru Romawi secara resmi kira2 setelah tahun 153 SM.
Setelah Julius Caesar (46 SM) melakukan perubahan lebih lanjut, 1 Januari tetap dipertahankan sebagai awal tahun oleh Kalender Julian.
Kalender Julian ini digunakan sebagai sistem penanggalan resmi di seluruh wilayah Kekaisaran Romawi.
Itulah kenapa perayaan kelahiran Kristus dicatat berdasarkan versi "25 Desember" bukan dalam bahasa penanggalan Ibrani, apalagi Arab yg ga dipake secara resmi di wilayah Romawi.
2. Kristus datang untuk menyelamatkan dunia, bukan merevisi kalender.
Orang yg lahir di lingkungan tradisi Jawa, tgl lahirnya pasti dicatat berdasarkan sistem penanggalan Jawa, misal Selasa Wage, sekalipun agamanya bukan Kejawen.
Kelahiran pasti mengikuti konteks budaya lokal.
Iya memang nama bulan di Kalender Julian tersebut ada diambil dari nama Kaisar & nama2 dewa Pagan.
Tapi itu konteks budaya yg sudah berlangsung selama sekian abad di hampir seluruh wilayah kekaisaran. Sejarah & administrasi pemerintahan juga dicatat berdasarkan sistem tersebut.
Justru karena Gereja mula2 pake Kalender Julian, kita tahu bahwa perhitungan kita cukup reliable & bisa dikroscek dgn catatan para sejarawan non-Gereja.
Kalo gak pake Kalender Julian, jadinya ntar kayak server tertentu yg bikin klaim beda sendiri tapi saksinya cuma dia sendiri.
3. Kalender Gereja bukan Kalender Pagan
Kekristenan sudah bebas dari penganiayaan sejak abad ke-4 M, dan sejak Roma runtuh di abad ke-5 M, agama Kristen semakin memperoleh kekuasaan sebagai agama "resmi" di Kekaisaran Romawi / Bizantium.
Paganisme semakin ditentang & diberantas
Kepercayaan Paganisme hilang, namun produk budaya yg dihasilkan sudah mengalami transformasi menjadi hal baru.
Kalender Julian diadopsi menjadi Kalender Gereja secara resmi.
Bingung? Gini...
Garuda Pancasila itu lambang negara, bukan lagi dimaknai sebagai kendaraan dewa Wisnu.
Cuma org tolol yg menganggap bahwa Republik Indonesia ini negara Hindu hanya karena lambang negaranya terinspirasi dari mitologi Hindu.
Demikian juga cuma org tolol yg menganggap Gereja menganut paganisme hanya karena mengadopsi Kalender Julian.
Budaya & bahasa bersifat dinamis
4. Sistem penanggalan terus berkembang.
Pada abad ke-5 M, setelah jatuhnya Roma ada banyak negara Kristen yg menggunakan Kalender Julian dgn semakin merefleksikan Iman Kristen, misalnya 25 Maret (Perayaan Annunciation) atau 25 Desember (Natal) sebagai patokan Tahun Baru Gerejawi
Ada bbrp perspektif dlm Kalender Julian.
Misal sistem perhitungan Anno Martyrium yg memperingati Kaisar Diokletian yg menganiaya & membantai orang-orang Kristen.
Pada tahun 525 M, Rahib Dionysius Exiguus memperkenalkan sistem Anno Domini untuk mengubur kenangan akan Diokletian.
Perkembangan ilmu pengetahuan juga berhasil menemukan kelemahan dari sistem Kalender Julian yg kurang tepat memperhitungkan leap years.
Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memperkenalkan sistem baru yaitu "Kalender Gregorian" yg sampai sekarang digunakan sebagai world standard.
5. Ada 2 jenis tahun baru: tahun baru Sekuler & Tahun Baru Gereja.
Tahun baru sekuler emang 1 Januari sejak 20 abad yg lalu.
Ini warisan sejarah & budaya yg gak bisa dibuang, malah jadi world standard.
Indonesia merdeka standarnya 17 Agustus, bukan Hijriah apalagi Jumat Legi.
Menurut Konsili Ekumenis I di Nikea (325 M), pergantian Tahun Baru Gerejawi justru dihitung dari 1 Sept, mirip tahun baru Yahudi yg jatuh di awal Sept.
Tradisi ini sudah melemah sejak jatuhnya Konstantinopel tahun 1453, namun masih dilestarikan oleh Gereja Orthodox & Oriental.
Perayaan tahun baru sekuler di 1 Januari tidak bentrok dgn Tahun Baru Gerejawi 1 September, karena pada tgl 1 Januari tersebut ada peringatan akan peristiwa yg juga penting dalam menjaga kebenaran ajaran iman Kristen, yaitu Penyunatan Yesus Kristus (8 hari setelah kelahiran-Nya).
Melalui peristiwa Penyunatan-Nya kita mengumumkan bahwa Tuhan Yesus benar-benar menjadi manusia yg taat, bukan cuma menyamar.
Baru setelahnya, sekitar abad ke-18 M, tgl 1 Januari juga diajukan oleh Raja Joseph sebagai hari untuk merayakan Sang Perawan Maria sebagai Bunda Allah.
Perayaan Maternity of the Blessed Virgin Mary (Theotokos) ini baru jadi perayaan Gereja Katolik Roma yg universal pada tahun 1931 oleh Paus Pius XI.
Kemudian pada tahun 1960an, Paus Yohanes XXIII menghapuskan penyebutan Penyunatan Yesus Kristus dari Kalender Gereja Katolik Roma.
Meskipun ada beda perayaan antara Timur & Barat, keduanya sepakat bahwa Inkarnasi bukan sebatas peristiwa "kelahiran" saja.
Kehamilan Sang Perawan Maria & Penyunatan Tuhan Yesus Kristus juga merupakan kesaksian penting dlm menegaskan bahwa Sang Firman Allah lahir sbg manusia.
Tahun Baru Gerejawi 1 September yg semakin tenggelam oleh Perayaan 1 Januari, membuktikan bahwa Kalender itu dinamis.
"Tahun Baru" itu perayaan yg relatif, tergantung konteks & perspektifnya.
Yg mutlak hanyalah Kebenaran Iman Kristen.
Happy New Year !!!
Best regards,
- Rohman
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Fitnah ini sempat dilontarkan oleh oknum #ParaKadrunPenyebarHoax yg baru bisa "baca" doang udah ngerasa dapat pahala.
Mari kita bongkar sadis pake data yg saya ambil dari artikel "The Harvard Theological Review"
- Rohman
1)
Apa yg diklaim sebagai "injil" Barnabas hanya didukung oleh 2 teks "kuno," yaitu 1 Italian manuscript (akhir abad ke-16) & 1 Spanish manuscript (abad ke-18).
Buat mereka yg bungsu itu, teks abad belasan mungkin terlihat "kuno" tapi bagi umat Kristen, ini teks yg terlalu muda
2)
Rasul Barnabas dibunuh abad pertama, kanon PB udah ada sejak sekitar abad ke-4M.
Teks maupun manuskrip kuno dari karya tulisan Para Bapa Gereja dari masa ke masa tetap tersimpan, jadi gak mungkin sampe ada teks "injil" bisa ilang ga kesimpen gitu aja.
Ketika orang kudus digambar dengan lingkaran emas di kepalanya, bukan berarti bahwa semasa hidupnya dia jalan-jalan pake lingkaran emas secara fisik begitu.
Demikian juga, lukisan kelahiran Kristus juga tidak bisa dinilai seperti hasil jepretan kamera.
Semua detil di dalam lukisan tersebut punya makna simbolis dan latar belakangnya sendiri.
Misal figur orang Majus yg ditonjolkan di lukisan tengah, ada kaitannya dengan sebuah katedral di kota Cologne yg pada abad ke-12 M dikenal karena konon katanya menyimpan relik orang Majus.
Ada Bapa Gereja yg menolak tuduhan Islam dgn cara mengutip Quran, misal Yohanes dari Damaskus.
Beliau belajar Quran karena Syria ditaklukkan Muslim & keluarganya melayani Kekalifahan Umayah. Quran cuma salah 1 dari sekian banyak literatur Arab yg harus dia pelajari.
Kutipan Quran untuk membantah tuduhan Islam itu juga sangat minor sekali, hanya 1 bab singkat dari sekian banyak tulisan beliau.
To be fair, beliau baca Quran karena tuntutan profesional untuk belajar bahasa dan kesusastraan Arab. Beliau gak baca Quran hanya supaya bs berdebat.
Jadi, kalo mau niru Yohanes Damaskus, coba tiru:
- Tanah airnya dijajah Muslim, namun tetap jadi Kristen yg taat.
- Jadi Pejabat di pemerintahan Muslim, namun tetap Kristen yg taat.
- Selain teologi, juga belajar musik, astronomi, aritmatika, dan geometri.
[Thread]
BAGAIMANA SEHARUSNYA CARA UMAT KRISTEN MEMBACA ALKITAB?
Kalo liat trending #BertaubatlahWahaiOrangDzalim kalian bakal temuin kutipan / link ceramah dipake "menghibur diri" atau "menghasut org lain."
Alkitab TIDAK BOLEH dibaca & digunakan dgn cara urakan gitu.
- Rohman
#1 SEGALANYA HARUS DIBACA BERDASARKAN YESUS KRISTUS
Iman Kristen menyembah Tuhan Yesus Kristus sbg Allah & Juruselamat.
Kristen bukan agama yg "mengultuskan" buku, sehingga Alkitab hanya merupakan naskah suci yg disusun oleh Gereja untuk kepentingan pengajaran doktrinal Gereja.
Wahyu = misteri yg diungkapkan oleh Allah bagi manusia.
Tidak ada Wahyu yg bisa lebih sempurna dari pada Allah sendiri yg menjadi manusia & mengajar manusia.
Karena Tuhan Yesus adalah Wahyu Sempurna, kami menolak tegas segala "nabi" / "wahyu" berbeda yg baru muncul setelah-Nya.
Ada yg bisa bantu statement ini sumber referensinya dari mana?
Kita coba bahas:
1. Apa itu radikalisme?
2. Apa itu fanatisme?
3. Boleh gak sih menganggap kitab agama lain sesat?
Biar jarimu ga cuma asal nulis.
- Rohman
#1 APA ITU RADIKALISME?
KBBI: paham yg menginginkan perubahan sosial & politik dengan cara kekerasan / drastis.
Belajar 1 kitab secara eksklusif hanya bisa menimbulkan sikap radikalisme jika isi KITAB / ajaran agama tersebut membenarkan aksi kekerasan sbg perlawanan politik.
Alkitab memberikan standar KEBAIKAN yg tidak akan kamu temukan dalam agama lain di luar Kekristenan, misalnya dalam Mat. 5:39-44.
Dengan "kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu" bagaimana mungkin orang yg hanya membaca Alkitab bisa menganut radikalisme?
- Bakso itu pake daging tikus
- Warung bakso itu ga higienis shg tikus berkeliaran
Seenak apapun baksonya, gw ga bakal sudi makan di tempat itu lagi.
Salah makan bakso, mulesnya mentok seminggu.
Salah asupan rohani, binasanya selamanya.
Sayangnya di zaman secanggih ini, pendidikan semaju ini, masi ada aja orang yg suka "mengambil risiko" untuk asupan rohaninya.
Mau semirip apapun, faith yg melandasi kitab-kitab itu jelas beda. Kalo sama, mereka sudah menyembah Allah Tritunggal dalam roh & kebenaran bersama kita