MATAHARI DITAHAN TERBENAM UNTUK NABI YUSYA' BIN NUN AS

Sang Penakluk Baitul Maqdis

Nabi Musa as memiliki seorang murid yang menemaninya mencari Ilmu. Dia adalah Yusya’ Bin Nun as dan Allah SWT memberikan hikmah kenabian dan mukjizat yang nyata kepadanya.
Setelah Nabi Musa as wafat, Nabi Yusya’ bin Nun as membawa Bani Israil
ke luar dari padang pasir.
Mereka berjalan hingga menyeberangi sungai Yordania dan akhirnya sampai di kota Jerica.

Kota Jerica adalah sebuah kota yang mempunyai pagar dan pintu gerbang yang kuat.
Bangunan-bangunan di dalamnya tinggi-tinggi serta berpenduduk padat.
Nabi Yusya’ as dan Bani Israil yang bersamanya,
mengepung kota tersebut sampai enam bulan lamanya.
Suatu hari, mereka bersepakat untuk menyerbu ke dalam.
Mereka pun berhasil menghancurkan pagar pembatas kota, kemudian memasukinya.
Mereka juga memerangi sejumlah raja yang berkuasa.
Mereka berhasil mengalahkan sebelas raja dan raja-raja yang berkuasa di Syam.
Hari itu hari Jum’at, peperangan belum juga usai,
sementara matahari sudah hampir terbenam.
Berarti hari Jum’at akan berlalu, dan hari Sabtu akan tiba.
Padahal, menurut syari’at pada saat itu, pada Sabtu dilarang melakukan peperangan.
Oleh karena itu Nabi Yusya’ bin Nun as berkata:
“Wahai matahari, sesungguhnya engkau hanya mengikuti perintah Allah begitu pula aku.
Aku bersujud mengikuti perintahNya.
“Ya Allah tahanlah matahari itu untukku agar tidak terbenam dulu!”.

Maka Allah menahan matahari agar tidak terbenam sampai dia berhasil menaklukkan negeri ini dan memerintahkan bulan agar tidak menampakkan dirinya.
Dari Abu Hurairah ra dia berkata, bahwa Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya matahari itu tidak pernah tertahan tidak terbenam hanya karena seorang manusia kecuali untuk Yusya’.
Yakni pada malam-malam dia berjalan ke Baitul Maqdis (untuk jihad).'”
(HR: Ahmad)
Akhirnya Nabi Yusya’ as dan kaumnya berhasil memerangi dan menguasai kota tersebut.
Setelah itu Nabi Yusya’ bin Nun memerintahkan kaumnya untuk mengumpulkan
harta rampasan perang untuk dibakar. Namun api tidak mau membakarnya.
Lalu Beliau meminta sumpah kepada kaumnya.
Dan akhirnya diketahui ternyata ada dari kaumnya yang berkhianat dengan
menyembunyikan emas sebesar kepala sapi.

Akhirnya orang-orang yang berkhianat mengembalikan apa yang mereka curi
dari harta rampasan perang itu.
Kemudian dikumpulkan dengan harta rampasan perang lainnya.
Barulah kemudian api mau membakarnya.

Demikian syariat yang dibawa oleh Nabi sebelum Nabi Muhammad ﷺ.
Yaitu tidak boleh mengambil harta rampasan perang.
Dan Allah menyempurnakan Syariat Nya dengan memperbolehkan bagi Rasulullah ﷺ untuk mengambil rampasan perang agar dapat diambil manfaat yang banyak
dari harta rampasan perang itu.
Setelah Baitul Maqdis dapat dikuasai oleh Bani Israil,
maka mereka hidup di dalamnya dan di antara mereka ada Nabi Yusya’ yang memerintah mereka dengan Kitab Allah Taurat, sampai akhir hayatnya.
Dia kembali ke hadirat Allah saat berumur seratus dua puluh tujuh tahun, dan masa hidupnya setelah wafatnya Nabi Musa as adalah dua puluh tujuh tahun.

Catatan :
Nabi Yusya' as atau Joshua (dalam Bahasa Inggris), atau Yehoshu (Bahasa Ibrani),
atau Isho (Bahasa Aramaic)
Sumber Rujukan:
Al Qur’anul Karim; Riyadhus Shalihin; Syarah Lum’atil I’tiqod

Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Sayid Machmoed BSA

Sayid Machmoed BSA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @sayidmachmoed

4 Jan
Syair Dan Syiar

Diriwayatkan didalam Sahih Bukhari, salah seorang sahabat bernama Amir bin ‘Uquq ra, memimpin perjalanan, ketika memimpin di baris paling depan maka Amir bin ‘Uquq ini membaca syair-syair menyemangati hadirin yang ikut didalam shaf-shaf (barisan) Nabi ﷺ
ketika selesai membaca syair-syair, Rasulullah bertanya :
"Man farih hadza? Siapa itu yg membaca syair paling depan?

Maka orang-orang berkata : Amir bin ‘Uquq ya Rasulullah.

Rasul menjawab : “Yarhamhullah” Allah SWT melimpahkan rahmat kepadanya.
Selain Amir bin 'Uquq, masyhur kisah Hasan bin Tsabit, Abdulah bin Rawahah adalah penyair yg dimiliki umat muslim di jaman Rasulullah, syair juga merupakan senjata ampuh untuk menghancurkan moral musuh, dan bisa juga sebagai peyemangat kaum muslimin dalam bersyiar
Read 23 tweets
1 Jan
Baik, saya buat utas ya 🙏🏿

Suwaid bin Shamit adalah penduduk Yatsrib (Nama kota Madinah di masa jahiliah), ia merupakan orang yang terkemuka dari kaumnya, bernasab mulia dan mempunyai kedudukan tinggi.
Ia juga seorang penyair yang cerdas sehingga memperoleh gelar Al Kamil (Sang Sempurna) dari penduduk Yatsrib. Ia termasuk sahabat yang memeluk Islam pada masa awal, yakni ketika beliau masih berada di Makkah.
Tetapi sayangnya ia tidak sempat bergaul dengan Rasulullah SAW dan saat mengalami masa keemasan Islam di Madinah.

Saat Suwaid sedang melaksanakan ibadah haji dan umrah di Makkah (masih dengan cara dan tradisi lama, yakni kebiasaan jahiliah)
Read 10 tweets
1 Jan
Sirah Sahabat Rasulullah ﷺ

Masyhur kisah Aisyah putri Abu Bakar As-Siddiq ra dalam berbagai khazanah sejarah. Kali ini saya akan menceritakan sekilas Sayyidina Abdurahman bin Abu Bakar ra (Abdullah)
“Duhai Atikah sayang, aku tak mampu melupakanmu sepanjang mentari masih bersinar.
Dan sepanjang merpati cantik itu masih bersuara indah.
Duhai Atikah, hatiku sepanjang siang dan malam.
Selalu bergantung pada dirimu tentang rasa dalam jiwa.
Tak terbayangkan orang sepertiku menceraikan orang sepertimu hari ini
Tidak juga orang sepertimu yg diceraikan tanpa kesalahan".

Begitulah salah satu syair kesedihan Abdullah bin Abu Bakar setelah ayahnya menyuruh dirinya menceraikan istri tercinta, Atikah.
Read 23 tweets
29 Dec 20
Sirah Sahabat Rasulullah ﷺ
(Daulah Khulafaur Rasyidin)

"Siapa yang ingin melihat orang berjalan di muka bumi sesudah mengalami kematiannya, lihatlah Thalhah!”

Itu adalah ucapan Rasulullah ﷺ saat perang Uhud terjadi.
Saat itu pasukan Muslim telah terpecah pelah sehigga hanya tersisa beberapa orang di antara mereka termasuk Thalhah bin Ubaidillah. Kemudian Rasulullah dan kamum muslimin yg naik ke bukit dihadang oleh musuh.
“Siapa yg berani melawan mereka dia akan menjadi temanku kelak di surga,” seru Rasulullah.
“Saya, wahai Rasulullah,” jawab Thalhah.
“Tidak, jangan engkau! Engkau harus tetap di tempatmu.”
“Saya, wahai Rasulullah,” kata seorang prajurit Anshar.
Read 37 tweets
28 Dec 20
Sirah Sahabat Rasulullah ﷺ
(Daulah Khulafaur Rasyidin)

Bagi yang suka tarikh (sejarah) Sirah Para Sahabat, simak yuuk
☕️🌹

Saad bin Waqqash terekam dalam sahih Bukhari, Muslim merupakan salah satu dari 10 sahabat Rasulullah yang dijamin syurga dalam sabda Baginda Nabi saw.
Beliau memeluk Islam saat usia 17 tahun
Sayyidina Abu Bakar ra berperan besar mengenalkannya kepada agama tauhid ini. Ketika Sayyidina Saad bin Abi Waqqash ra memeluk Islam, menerima risalah kerasulan Muhammad ﷺ dan meninggalkan agama nenek moyangnya, ibunya sangat menentangnya.
Sang ibu ingin agar putranya kembali satu keyakinan bersamanya.
Ibunya mulai mogok makan dan minum untuk menarik simpati putranya yang sangat menyayanginya. Ia baru akan makan dan minum kalau Saad meninggalkan agama baru tersebut.
Read 41 tweets
24 Dec 20
Biar urusan politik kita serahkan ke ahlinya, kita ngaji aja
Deal eaa✌🏿😅☕️

بسم الله الرحمن الرحيم

Apa yang kamu baca saat ruku’, sujud dan salam?

Ada sebagian orang yang begitu kaku atau keras dalam memahami ibadah.
Pokoknya semuanya harus sesuai dengan apa yang Rasulullah contohkan, dan kita harus konsisten mengikuti ajaran Rasulullah. Baginya, hanya ada satu kebenaran, yaitu yang sesuai dengan contoh dari Nabi.
“Apa yang harus kita baca di saat kita ruku’ dan sujud dalam sholat?”
Perbedaan bacaan yang dilakukan oleh Nabi dari Hudzaifah ra :
Hadis pertama menceritakan bahwa Nabi membaca : “Subhana Rabbiyal A’zim” ketika ruku’ dan “Subhana Rabbiyal A’la” ketika sujud.
(Hr an Nasa’i).
Read 18 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!