Dari sekian banyak kelebihan Sayidina usman, apa yang paling dikenang para sahabat Nabi dan para Ahlillah tentang Sayyidina usman? Jawabanya adalah kecintaannya pada Alquran dan khidmahnya pada Alquran
Ikatan Sayyidina Usman dengan Alquran itu spesial. Mungkin ikatannya bisa disamakan dengan ikatan Sayidina Ali dengan ruh tasawuf, Sayidina Umar dengan ruh syariat, dan Sayyidina Abu Bakar dengan hakikat muhammadiyah.
Beliau lah yang menjadi salah satu penulis mushaf saat wahyu diturunkan, betapa sering Sayyidina Muhammad SAW berkata padanya saat wahyu turun "tulislah wahai usaimu(panggilan sayang Nabi SAW padanya)"
Beliau sangat cinta pada Alquran, maka dari itu hidupnya sehari-hari digunakan untuk berkhidmat pada Alquran. Sampai hadis yang beliau sampaikan pun dipenuhi Alquran.
Jika kita perhatikan Sayyidina Usman sedikit meriwayatkan hadis, tapi uniknya hadis yg beliau riwayatkan hampir semua berkaitan dengan alquran. Salah satu hadis paling terkenal yg diriwayatkan Sayidina Usman adalah "sebaik-baik kalian adalah yg belajar Alquran dan mengajarkannya"
Sebagaimana kita ketahui bahwa beliau adalah salah satu penghafal Alquran yang menghafal Alquran sampai khatam pada masa hidup Rasulullah saw, beliau tidak mau melewati malam kecuali dengan membaca Alquran dengan melihat mushaf
dan beliau pernah berkata bahwa beliau sangat tidak bisa jika sehari saja tidak melihat Aquran
Karena wirid utama beliau itu ya Alquran, siang dan malam beliau hidup dan mati dengan Alquran.
Beliau pernah berkata jika beliau akan sangat malu dengan Allah jika ada malam berlalu tanpa Alquran. Maka dalam tahajud pun shalat beliau dipenuhi dalam membaca Alquran.
Sangking cintanya beliau pada Aquran, diceritakan saat beliau ke makkah beliau shalat dibelakang maqam Ibrahim, dan dalam shalatnya itu beliau mengkhatamkan Alquran dalam satu rakaat shalat.
Tidak ada yang aneh jika itu dilakukan oleh seorang Sayyidina Usman, karena beliau pernah berkata "seandainya hati kita ini bersih, maka kita akan selalu lapar menginginkan Kalamullah"
Kecintaan beliau pada Alquran ini diungkapkan melalui lisannya "Allah menghadiahkanku 3 cinta dari dunia ini: memberi makan orang yang kelaparan, memberi pakain orang yang membutuhkan, dan membaca Alquran".
Karena kecintaannya pada Al-Qur'an ini, memberi hadiah besar bagi sayyidina usman yang berkaitan dengan Alquran:
Pertama, karena khidmad beliau seumur hidupnya pada Alquran, pada masanya pembukuan mushaf sempurna dan hilanglah semua perbedaan,
oleh karena itu mushaf Alquran kita dinisbatkan pada nama beliau yaitu mushaf imam atau mushaf Usman dan tulisannya pun dinisbatkan pada nama beliau yaitu Rasm Usmany
Kedua, karena hidupnya dipenuhi dengan Alquran dan kecintaan pada Alquran maka Allah memberi hadiah padanya bahwa akhir nafas beliau juga saat bersama Alquran, beliau wafat sebagai syahid yang dibunuh dalam keadaan sedang membaca alquran.
Sehingga darah beliau menetes pada mushaf yang beliau baca, dan darah itu bercampur dengan tinta Alquran.
Beliau adalah Sayyidina Usman Bin Affan menantunya Rasulullah SAW, dimana saat pernikahan beliau dengan Sayidatuna Ruqayah, Sayidah Khadijah begitu gembira dan berkata:
“Pengantin yang paling serasi yang pernah dilihat oleh umat manusia, Ruqayyah dan suaminya Usman".
Allah Allah ala hazal kalam ya Ummah!!!. Itu tidak terlepas dari Nur yang diberikan Allah pada beliau melalui Alquran.
Nur Alquran inilah yang membuat Alquran menyatu dengan akhlaq beliau. Pada suatu hari Sayyidina Muhammad SAW masuk ke rumah Sayidatuna Ruqayyah, beliau melihat putri beliau sedang mencuci rambut suaminya Usman bin Affan, beliau SAW bersabda:
"wahai putriku, lakukan yang terbaik pada Aba Abdillah, sesungguhnya dia adalah sahabatku yang akhlaqnya paling mirip dengan akhlaqku"
Dan apakah akhlaq Nabi SAW itu? Akhlaq beliau adalah Alquran!!
Dengan kecintaan kita kepada Sayidina Usman semoga kita dan keturunan kita dijadikan pelayan dan penghafal Alquran, hati kita dipenuhi dgn alquran, lidah kita dibasahi dgn tilawah Alquran,
anggota tubuh kita beramal dgn ajaran Aquran, dan darah kita mengalir akhlaq Alquran
Amiin ya Raab🤲🏿
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Abdullah ibn Mas’ud dan Bersedakah Untuk Suami Yang Faqir
Ibnu Mas’ud termasuk salah satu sahabat, dari sekian banyak sahabat yang mengumpulkan al Qur'an langsung dari "lisan" Rasulullah ﷺ
Imam Bukhari meriwayatkan atsar bahwa Ibnu Mas’ud bersumpah : "Demi Allah Yang tidak ada Ilah selain-Nya. Tidaklah satu surat pun yg diturunkan dari Kitabullah, kecuali saya mengetahui, di mana surat itu diturunkan.
Dan tidak ada satu ayat pun dari Kitabullah kecuali mengetahui, kepada siapa ayat itu diturunkan. Sekiranya aku tahu, ada orang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dan tempatnya bisa ditempuh oleh Unta, maka niscaya aku akan berangkat menemuinya."
Suatu ketika seorang Santri baru, yang masih lugu sedang mengikuti pengajian kitab Fathul Izar.
Setelah pengajian selesai ia pun bertanya mengenai hal-hal yang belum pernah ia dengar sebelumnya.
👦: Pak Ustadz JIMA' itu artinya apa?
👳: JIMA' itu ya, MENAIKI
👦: Kalo DZAKAR ?
👳: DZAKAR itu, ya BURUNG
👦: Kalau FARJI apa Pak Ust..?
👳: FARJI itu, artinya TAHU
👦: Kalo INZAL pak, apa artinya?
👳: INZAL itu KELUAR
👦: Kalo ANAH?
👳: emm.. 'ANAH itu RUMPUT udah ya 😓
👦: satu lagi pak Ustad HASYAFAH apa artinya?
👳: oh HASYAFAH itu artinya HELM 😁
Habib Umar Bin Hafidz Bin Syeikh Abubakar Bin Salim meriwayatkan bahwa Habib Ali Ibn Hassan Al Attas berkata :
Ada 3 macam wirid yg tdk pernah berpisah dgn para auliya' wa sholihin, krn manfaatnya yg sangat besar dalam hidup, baik didunia maupun akhirat yaitu:
1. Membaca 100x sebelum sholat subuh:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفرالله
Ini dikenal dengan sebutan:
ISTIGHFAR PARA MALAIKAT.
2. Membaca 100x sesudah sholat dhuhur:
لاإله إلا الله الملك الحق المبين
(Lâ ilâha illallôh. Al Malikul haqqul mubin)
Rasulullah SAW bersabda:
'Siapa yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian."
3. Dan membaca sebelum tidur :
سبحان الله 33x
الحمدلله 33x
الله اكبر 34x
Kisah Sa'ad Bin Mu'adz yang Mengguncang 'Arsy Jenazahnya Diantar 70.000 Malaikat
Sa'ad bin Mu'adz ra adalah sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang juga pemimpin Bani Aus di Madinah. Sa'ad memeluk Islam ketika Nabi ﷺ tiba di Madinah pada 1 Hijriyah (622 M).
Beliau adalah sahabat Anshar yang memiliki karamah luar biasa.
Sa'ad bin Abi Waqash RA menceritakan bahwa ketika Sa'ad bin Mu'adz wafat setelah perang Khandaq, Rasulullah ﷺ tergesa-gesa keluar, sampai memutuskan tali sandal seseorang dan tidak membetulkannya,
tidak melilitkan kembali selendangnya yang terurai, dan tidak menyapa seorang pun. Orang-orang bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau mengabaikan kami?" Beliau ﷺ menjawab: "Aku khawatir Malaikat mendahului kita untuk memandikan jenazah Sa'ad bin Mu'adz,
Urwah bin Zubair putra dari Zubair bin Awwam ra.
Zubair bin Awwam adalah pembela Rasulullah ﷺ dan
termasuk satu dari sepuluh orang yang mendapat kabar gembira akan masuk jannah.
Urwah bin Zubair ini saudara Abdullah bin Zubair
Urwah tidak seberuntung kakaknya yang sempat melihat Nabi ﷺ, karena selisih umurnya sekitar 20 tahun, sehingga beliau tidak berkesempatan bertemu dengan Nabi ﷺ.
Yang paling membanggakan,
Allah ﷻ menakdirkan ia lahir dari rahim seorang shahabiah ternama, Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq yang digelari Dzatun Nithaqain.
Urwah kecil dibesarkan dalam nuansa yang sarat dengan nilai-nilai ketakwaan, keilmuan, dan akhlak yang mulia.