Suatu ketika seorang Santri baru, yang masih lugu sedang mengikuti pengajian kitab Fathul Izar.
Setelah pengajian selesai ia pun bertanya mengenai hal-hal yang belum pernah ia dengar sebelumnya.
👦: Pak Ustadz JIMA' itu artinya apa?
👳: JIMA' itu ya, MENAIKI
👦: Kalo DZAKAR ?
👳: DZAKAR itu, ya BURUNG
👦: Kalau FARJI apa Pak Ust..?
👳: FARJI itu, artinya TAHU
👦: Kalo INZAL pak, apa artinya?
👳: INZAL itu KELUAR
👦: Kalo ANAH?
👳: emm.. 'ANAH itu RUMPUT udah ya 😓
👦: satu lagi pak Ustad HASYAFAH apa artinya?
👳: oh HASYAFAH itu artinya HELM 😁
👦: Makasih pak Ustad 🙏🏿
Keesokan harinya sang ustadz bersiap-siap ingin bepergian ke kota untuk suatu keperluan dan kebetulan Motor sang pak Guru lagi bocor dan ingin pinjam motor milik santri ndalem.
Tiba-tiba santri baru yang masih polos itu lewat di depan sang Pak Ustad.
👳: Nak!
👦: ia pak Ustad ada yang bisa dbantu.?!
👳: Tolong panggilin Udin ya
👦: Maaf Pak Ustad, Udin Kayake sedang INZAL
👳: 🤔 Keluar ke mana?
👦: Saya Kurang FARJI Pak Ustad
👳: Waduh.. 🤔🤔
👦: Tadi sih Udin saya liat masih mainin DZAKAR di depan kamar.
👳: Astgfirulloh..
👦: Ada apa pak Ustad.?
👳: Gak papa Nak😓
👦: Kelihatannya sih si Udin pergi cari 'ANAH Untuk Kambingnya deh Pak Ustad
👳: 😷😥 sbenernya saya mau pinjem Motor si Udin
👦: Emang Motor pak Ust tak bisa di JIMAK..?
👳:😫.. Udah udah...!! saya jadi pusing, saya mau pinjem Motornya Ari saja.. (dalam hati ustad, saya ngajarin nya udah benar. Tapi dia nangkapnya ngaur🤣)
👦: Pak Ustaaaadz...!! Tunggu.... HASYAFAH nya ketinggalan.. !
Hikmah yang dapat kita ambil, terangkan sesuatu pada orang yang belum paham dengan jelas agar tidak gagal paham.😂😂
Semoga bermanfaat 🙏🏿🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Abdullah ibn Mas’ud dan Bersedakah Untuk Suami Yang Faqir
Ibnu Mas’ud termasuk salah satu sahabat, dari sekian banyak sahabat yang mengumpulkan al Qur'an langsung dari "lisan" Rasulullah ﷺ
Imam Bukhari meriwayatkan atsar bahwa Ibnu Mas’ud bersumpah : "Demi Allah Yang tidak ada Ilah selain-Nya. Tidaklah satu surat pun yg diturunkan dari Kitabullah, kecuali saya mengetahui, di mana surat itu diturunkan.
Dan tidak ada satu ayat pun dari Kitabullah kecuali mengetahui, kepada siapa ayat itu diturunkan. Sekiranya aku tahu, ada orang yang lebih mengetahui tentang Kitabullah dan tempatnya bisa ditempuh oleh Unta, maka niscaya aku akan berangkat menemuinya."
Dari sekian banyak kelebihan Sayidina usman, apa yang paling dikenang para sahabat Nabi dan para Ahlillah tentang Sayyidina usman? Jawabanya adalah kecintaannya pada Alquran dan khidmahnya pada Alquran
Ikatan Sayyidina Usman dengan Alquran itu spesial. Mungkin ikatannya bisa disamakan dengan ikatan Sayidina Ali dengan ruh tasawuf, Sayidina Umar dengan ruh syariat, dan Sayyidina Abu Bakar dengan hakikat muhammadiyah.
Beliau lah yang menjadi salah satu penulis mushaf saat wahyu diturunkan, betapa sering Sayyidina Muhammad SAW berkata padanya saat wahyu turun "tulislah wahai usaimu(panggilan sayang Nabi SAW padanya)"
Habib Umar Bin Hafidz Bin Syeikh Abubakar Bin Salim meriwayatkan bahwa Habib Ali Ibn Hassan Al Attas berkata :
Ada 3 macam wirid yg tdk pernah berpisah dgn para auliya' wa sholihin, krn manfaatnya yg sangat besar dalam hidup, baik didunia maupun akhirat yaitu:
1. Membaca 100x sebelum sholat subuh:
سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم أستغفرالله
Ini dikenal dengan sebutan:
ISTIGHFAR PARA MALAIKAT.
2. Membaca 100x sesudah sholat dhuhur:
لاإله إلا الله الملك الحق المبين
(Lâ ilâha illallôh. Al Malikul haqqul mubin)
Rasulullah SAW bersabda:
'Siapa yang membaca kalimat ini, akan selamat (dijauhkan) dari kemiskinan dan akan menenangkan serta menyenangkan di alam kubur dari rasa kesepian."
3. Dan membaca sebelum tidur :
سبحان الله 33x
الحمدلله 33x
الله اكبر 34x
Kisah Sa'ad Bin Mu'adz yang Mengguncang 'Arsy Jenazahnya Diantar 70.000 Malaikat
Sa'ad bin Mu'adz ra adalah sahabat Nabi Muhammad ﷺ yang juga pemimpin Bani Aus di Madinah. Sa'ad memeluk Islam ketika Nabi ﷺ tiba di Madinah pada 1 Hijriyah (622 M).
Beliau adalah sahabat Anshar yang memiliki karamah luar biasa.
Sa'ad bin Abi Waqash RA menceritakan bahwa ketika Sa'ad bin Mu'adz wafat setelah perang Khandaq, Rasulullah ﷺ tergesa-gesa keluar, sampai memutuskan tali sandal seseorang dan tidak membetulkannya,
tidak melilitkan kembali selendangnya yang terurai, dan tidak menyapa seorang pun. Orang-orang bertanya, "Ya Rasulullah, mengapa engkau mengabaikan kami?" Beliau ﷺ menjawab: "Aku khawatir Malaikat mendahului kita untuk memandikan jenazah Sa'ad bin Mu'adz,
Urwah bin Zubair putra dari Zubair bin Awwam ra.
Zubair bin Awwam adalah pembela Rasulullah ﷺ dan
termasuk satu dari sepuluh orang yang mendapat kabar gembira akan masuk jannah.
Urwah bin Zubair ini saudara Abdullah bin Zubair
Urwah tidak seberuntung kakaknya yang sempat melihat Nabi ﷺ, karena selisih umurnya sekitar 20 tahun, sehingga beliau tidak berkesempatan bertemu dengan Nabi ﷺ.
Yang paling membanggakan,
Allah ﷻ menakdirkan ia lahir dari rahim seorang shahabiah ternama, Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq yang digelari Dzatun Nithaqain.
Urwah kecil dibesarkan dalam nuansa yang sarat dengan nilai-nilai ketakwaan, keilmuan, dan akhlak yang mulia.