Nyaris 100 thn, prestasi British Cycling biasa2 saja. Periode 1908-2000, pembalap2 Inggris cuma dpt 1 emas Olimpiade.
Di Tour de France lebih parah. Dlm 110 thn, tak ada satupun cyclist Inggris jd juara.
Nasib Inggris berubah dgn masuknya sosok dahsyat bernama Dave Brailsford.
Mengutip dari buku, Atomic Habits karangan James Clear, saking buruknya prestasi Inggris, pabrik2 sepeda di Eropa bahkan menolak menjual sepeda kpd timnas Inggris.
Mereka takut, citra produk mereka akan hancur jika dipakai pembalap2 Inggris yang terkenal sangat medioker.
Dave Brailsford awalnya bergabung dgn British Cycling pada 1997 sebagai konsultan.
Lalu dia menjadi direktur program. Brailsford akhirnya menjadi performance director pd 2003 untuk menggantikan Peter Keen.
Sejarah sensasional balap sepeda Inggris, bermula dari transisi ini.
Dave Brailsford direkrut utk membawa British Cycling menuju arah baru.
Yang membuat Brailsford berbeda dari para pendahulunya adalah komitmennya yang tiada henti pada sebuah strategi dan filosofi yang dia namakan sebagai marginal gains alias perhimpunan perolehan kecil.
Marginal Gains menurut Brailsford, adalah prinsip yang berasal dari sebuah gagasan sederhana.
Yakni, perbaikan sangat kecil saja, bahkan cuma 1 persen dlm konteks balap sepeda, jika dilakukan secara bersama-sama, maka akan membuat Anda mendulang kenaikan yang sangat siginifikan.
Brailsford dan para pelatih Inggris lalu merancang program2 dan penyesuaian kecil2 saja dalam tubuh British Cycling.
Inovasinya terkesan remeh-temeh. Misalnya merancang ulang jok sepeda agar lebih nyaman dipakai. Atau mengoleskan alkohol agar cengkeraman ban sepeda lebih baik.
Brailsford dan para pelatih Inggris juga meminta para pembalap untuk memakai celana pendek dengan panas yg ideal. Tujuannya agar suhu otot waktu bersepeda menjadi ideal.
Cyclist Inggris juga memakai sensor2 biofeedback untuk memonitor reaksi akurat setiap pembalap saat latihan.
Brailsford dan timnya jg menguji banyak sekali alat dan melakukan macam-macam inovasi.
Misalnya, terus memperbaiki terowongan angin. Juga meminta pembalap road race memakai kostum indoor. Sebab, ternyata, Brailsford menemukan fakta bahwa kostum itu lebih ringan dan aerodinamis.
Inovasi kecil2 dan cuma 1 persen itu tdk berhenti di sana. Brailsford dan timnya berburu perbaikan2 kecil yg tak terduga dan terlewatkan oleh banyak tim lain di dunia.
Misalnya menguji macam2 gel pijat untuk mencari bahan paling pas untuk memulihkan otot para pembalap.
Brailsford dan timnya juga membayar dokter untuk mengajari tiap pembalap cara terbaik untuk mencuci tangan!
Tujuannya ternyata untuk memperkecil peluang cyclist terkena flu.
Brailsford juga mencari jenis bantal dan kasur terbaik agar para pembalapnya tidur dgn sangat nyenyak.
Inovasi lain, tp sangat pintar adalah Brailsford mengecat bagian dalam truk sepeda Inggris dgn warna putih.
Tujuannya: memudahkan mereka utk melihat debu2 yg biasanya jarang terdeteksi. Padahal, debu bisa membuat performa sepeda turun walau sebelumnya sudah disetel dgn baik.
Dan inilah intisari dari filosofi marginal gains yang dikenalkan Brailsford.
Ketika ratusan perbaikan kecil itu diakumulasikan menjadi satu, maka hasilnya sangat dahsyat.
Hasilnya, ternyata jauh lebih cepat, bahkan dari yang Brailsford sendiri bayangkan.
Hanya 5 thn sejak Brailsford jd performance director, tim Inggris sukses mendominasi Olimpiade 2008.
Dari yg awalnya, nyaris 100 thn cuma dpt 1 emas, di Beijing saja, Inggris tampil sangar dgn 8 emas.
Prancis dan Spanyol menempati ranking 2 dan 3 dgn masing2 2 emas saja.
Yang juga luar biasa, tim Inggris tidak cuma meraih emas pada nomor trek, tetapi juga di road race.
Selain itu, Inggris sukses memecahkan empat rekor Olimpiade pada Beijing 2008.
Di nomor trek putra, Inggris merebut 5 dari 7 emas yang tersedia!
Setelah Beijing, Tim Inggris makin menggila empat tahun kemudian pada Olimpiade di kandang sendiri, London 2012.
Nggak tanggung2, Inggris mendulang 8 emas. Sepuluh negara lainnya, cuma mampu meraih satu emas saja.
Cycling jd cabor tersukses Inggris di London 2012.
Sangar!
Setelah memecahkan empat rekor Olimpiade di Beijing 2008, tim British Cycling meningkatkan rekor mereka secara drastis.
Chris Hoy, Geraint Thomas, Dani King dkk, sukses membukukan 9 rekor Olimpiade dan 7 rekor dunia di Olimpiade London 2012.
Sejak 2010, Brailsford jg menjadi GM Team Sky (skrng Ineos Grenadiers).
Baru 2 thn jd GM, Inggris utk kali pertama sukses melahirkan juara Tour de France.
Bintang Inggris, Bradley Wiggins, menjadi orang Inggris pertama dlm sejarah yg jadi juara ajang balap sepeda terbesar itu.
Tim Inggris, Team Sky di bawah Brailsford, tiba2 sangat2 dominan di Tour de France.
Setelah Wiggins, Chris Froome juara pd 2013, 2015, 2016, dan 2017. Gerraint Thomas juara 2018.
Dr yg awalnya nggak pernah juara, Inggris jd kampiun 6 kali dlm 7 tahun!
*Foto cuma ilustrasi.😋
Pada 2019, saat Team Sky berganti nama dengan nama Team Ineos.
Tidak masalah. Dominasi tetap berlanjut. Brailsford membawa tim itu menjadi juara general classification Tour de France 2019 melalui pembalap asal Kolombia Egan Bernal.
Brailsford menjadi sosok yang sangat inspiratif karena menjadikan sekumpulan atlet biasa, menjadi barisan juara dunia dan Olimpiade dgn perubahan2 sangat kecil.
Perubahan yg sekilas tak berdampak signifikan itu, ternyata bs menghasilkan sebuah prestasi yang sangat menakjubkan.
Filosofi Brailsford ini semangatnya sama dgn kutipan dari tokoh reformasi sosial Denmark-Amerika Jacob Riis yang dipasang di ruang ganti San Antonio Spurs.
"Ketika apapun terkesan tak ada gunanya, saya sengaja menyaksikan tukang batu mengayunkan martil ke sebongkah cadas...
...mungkin sampai seratus kali, pukulan itu tak menghasilkan retakan pada cadas itu.
Namun, pada hantaman yang keseratus satu, cadas itu terbelah menjadi dua.
Dan saya tahu, bukan hantaman terakhir yang menyebabkannya. Melainkan semua hantaman yang dilakukan sebelumnya."
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
New York Times menyebut Eliud Kipchoge sbg Zen Master. Orang dgn kekuatan mental dahsyat. Dia fokus, disiplin, dan tahu tujuan hidupnya dgn berlatih lari 230km/pekan.
Hari ini di usia 36, Kipchoge #KEN meraih 2 emas maraton beruntun Olimpiade. Marathoner terbesar dlm sejarah.
Kipchoge dibesarnya oleh ibu tunggal. Dia hanya tahu ayahnya dari foto.
Saat SD, setiap hari, dia berlari 6 sampai 7km dr rumah ke sekolah. Setelah sekolah, utk membantu keuangan ibunya yg seorang guru sederhana, Kipchoge berlari utk berjualan susu di pasar desanya.
Kipchoge suka belajar. Dia ingin bersekolah tinggi. Tp tak ada uang di rumah. Jd, dia memutuskan berlari scr profesional.
Dia menulis surat kpd tetangganya, peraih perak Barcelona 1992 Patrick Sang. Kipchoge ingin Sang melatihnya. Sang setuju. Dr sanalah perjalanan itu bermula.
Bu Risma setahuku nggak pernah bangga dgn penutupan Dolly.
Dia berkali-kali minta maaf karena ekonomi warga lokal terganggu.
Tapi penutupan harus dilakukan, krn dampak Dolly ke anak2 sudah sangat mengerikan. Krn lokalisasi di tengah pemukiman, maka paparan ke anak2 sangat kuat.
Sebetulnya, lokalisasi Dolly nggak pernah digusur. Cuma dialih fungsikan saja.
Pemkot membeli wisma2 prostitusi utk jd unit usaha. PSK dan orang2 yg secara ekonomi tergantung dengan lokalisasi dilatih untuk berbisnis.
Unit usaha warga termasuk mucikari diganti dgn harga layak.
Jurgen Klopp nggak mau komentar soal korona krn itu bukan kapasitasnya. Dia merasa komentarnya nggak penting, walau dia orang terkenal dan berpengaruh.
Harusnya kita mencontoh sikap Klopp. Kalau bukan ahli, nggak usahlah pongah dan sok pinter.
Menolak Formula E krn berbiaya besar dan menyakiti hati krn terlaksana di kota bencana itu sah saja.
Tp menyebut Formula E ajang kelas kambing, ya itu opini luar biasa ngawur. Dr line-up pabrikannya saja, Formula E adl salah satu ajang paling kompetitif dlm sejarah motorsport.
Dari segi tontotan, Formula E juga sangat menarik. Musim lalu saja, ada 9 juara berbeda dari 8 tim berbeda hanya dalam 12 seri!
F1 saja, jelas sangat2 ngiler dengan keseruan balapan seperti ini.
Formula E juga disebut-sebut sebagai balapan masa depan dan paling relevan saat ini.
Terutama dari teknologi yang memang ramah lingkungan.
Makanya, utk membantu mengembangkan teknologi mobil listriknya, 11 manufaktur level top dunia mau ikut ambil bagian di ajang ini.