Jomblo itu dalam ilmu nahu ibarat suatu kata yang menerima perubahan (mu'rab) atau tidak (mabni)
A.Jomblo mu'rab di sini pun bisa terbagi kepada 3:
1. Isim mufrad pada umumnya; ini jomblo menerima siapa saja yang berminat kepada dirinya dan cepat nikahnya.
2.Isim manqush; ini jomblo yang selektif memilah, dia tidak mau kepada rofa' yang hanya merayu melambungkan korban dengan gombalan maut tanpa ada kejelasan atau khofadh yang hanya merendahkan dalam menolak.
Dia hanya mau kepada nashob yang menancapkan hati dan pengharapan berujung dipelaminan, agak telat sih nikahnya.
3. Isim maqshur; ini jomblo super selektif dan akhirnya belum nikah-nikah,sampai batas waktu yang tidak di tentukan wallahu a'alam.
B. Jomblo mabni; ini hanya satu dia memang tidak niat nikah sama sekali karena asyik dengan dirinya sendiri atau apa yg ada di sekelilingnya, tidak perduli dengan rayuan atau cibiran orang lain, dia lurus selurusnya sampai ajal menjemputnya.
Jadi jomblo yg manakah kamu??😜
☕️🌹
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
KATA "al-KHAIR" BISA DISEMATKAN KAH KE MAYYIT FASIQ?
Sehabis do'a sholat jenazah biasanya disebut kata "al khoir" sebagai kesaksian atas mayyit tsb, dalam hal ini jenazah yg semasa hidupnya sering berbuat baik memang layak disematkan kata ini.
Terus bagaimana dengan jenazah yang semasa hidupnya sering berbuat fasiq seperti penzina,pencuri,perampok,peminum khomar dll?
Hal tsb bisa saja disematkan bukan berarti dia baik dalam hal kehidupannya, namun baik dalam hal dia berhenti melalukan dosa akibat kematiannya.
Berdasarkan hadist periwayatan Imam Bukhori dari Abu Qotadah bin Rib'i bercerita:
Rasulullah yang di ketika itu ada jenazah lewat di depan beliau, lantas beliau bersabda:
Mayyit tsb merupakan mustariiih dan mustarah minhu
Kemudian sahabat bertanya:
Kisah Mu’jizat Rasulullah ﷺ dan Peristiwa Penting Lainnya
Pada suatu malam Nabi Muhammad ﷺ berada di Hijir Ismail dekat Ka’bah al Musyarrofah, saat itu Beliau ﷺ berbaring diantara paman Beliau, Sayyidina Hamzah dan sepupu Beliau, Sayyidina Jakfar bin Abi Thalib.
Tiba-tiba Malaikat Jibril, Mikail dan Israfil menghampiri Beliau ﷺ lalu membawa Beliau
ke arah sumur zamzam, setibanya di sana kemudian mereka merebahkan
tubuh Rasulullah untuk dibelah dada Beliau oleh Jibril AS.
Dalam riwayat lain disebutkan suatu malam terbuka atap rumah Beliau ﷺ
kemudian turun Jibril AS, lalu Jibril membelah dada Beliau yang mulya sampai di bawah perut Beliau ﷺ lalu Jibril berkata kepada Mikail:
Sebelum tiba pada hari Isra Mi’raj, hayyuk ikuti kisah-kisah Mu’jizat Rasulullah ﷺ dan Peristiwa penting lainnya.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
NABI MUHAMMAD ﷺ MEMBELAH BULAN
Di zaman Jahilliyah hiduplah raja bernama Habib bin Malik di Syam. Dia penyembah berhala yang fanatik dan menentang serta membenci agama yang didakwahkan Rasulullah ﷺ.
Suatu hari Abu Jahal menyurati Raja Habib bin Malik perihal Rasulullah ﷺ.
Surat itu membuatnya penasaran dan ingin bertemu dengan Rasulullah ﷺ
dan membalas surat itu Ia akan berkunjung ke Mekah.
Kisah Sayyidina Umar Ibn Khatab dan Salman Al-Farisi
"Salam, wahai Khalifah Umar semoga engkau selalu dalam keadaan baik”
"Semoga engkau juga demikian, wahai anak muda." Kata Umar kepada dua pemuda yg sedang memegangi seorang laki-laki dgn tangan terikat.
Setelah menjawab salam, pandangan mata Umar tidak lagi tertuju ke dua orang pemuda itu, tetapi beralih kepada seseorang dengan tangan terikat yang datang bersama dua pemuda itu. Meski mengetahui bahwa itu adalah "ketidakadilan", Umar tak tergesa-gesa berkesimpulan.
Ia tidak mendahului bertanya sebelum mendengarkan penjelasan langsung dari kedua pemuda itu, mengapa ia membawa seseorang kepadanya dengan tangan terikat.