MENCARI JIWA YANG HILANG
(BUDAYA)
.
.
.

Berbusana daerah dengan segala perniknya seringkali menjadi jawaban kilat kita atas kegelisahan akan kuatnya penetrasi budaya asing yang kini tampak mengkhawatirkan.
Segregasi budaya dan kepercayaan lokal masayarakat itu telah memancing munculnya gerakan perlawanan dari masyarakat. Tentu ini adalah semacam gerakan demi perlindungan diri.

Otomatisasi pola kerja otak dihias emosi sesaat inilah yang melahirkan budaya artificial, budaya dadakan.
Yang penting secara kasat mata dan instan, itu langsung tampak.

Lama sudah kita lupa bahwa kita adalah Indonesia. Sebagian dari kita sudah bangga dengan kebaratannya, dan lebih besar lagi dan sangat mengkhawatirkan adalah ke Arabannya.
Entah kapan itu semua bermula, tiba-tiba saja si pribumi dengan fasihnya berkata bahwa budaya nglarung itu tidak baik dan bukan kebiasaan pantas dipertahankan.
Tiba-tiba dia yang berlogat jawa kental berkata-kata dalam kalimat wagu, busana Jawa tidak lagi mencerminkan moral yang benar.

Ajaran atas etika dan moral nenek moyang kita langsung dipertanyakan. Kearifan lokal kita tak lagi berdiam dalam ruang benar.

Lantas, siapa kita?
Lupa kacang dari kulitnya, mungkin sedikit menjawab.

Lalu tiba-tiba kita berebut kulit. Kulit luar itu kita pakai, kita pamerkan dan kita jadikan propaganda demi melawan kegilaan si penjajah yang berkulit sama seperti kita
namun berhidung pas-pasan dan bahkan memiliki logat tak asing bagi telinga kita.
.
.

Anehnya, mereka berpakaian layaknya bangsa padang pasir dengan bahasa yang mereka percaya pula sebagai bahasa paling ramah pada surga.

"Apakah kita seperti kacang yang lupa dengan kulitnya?"
Lihat Jepang. Lihat juga Korea. Dua negara maju yang masih bangga dengan budayanya sendiri. Mereka tak lantas terlihat kuno apalagi ketinggalan jaman. Mereka tetap modern meski bertutur, bergaya dan kadang berpakaian layaknya nenek moyang mereka bukan?
Rupa asli mereka tampak dalam anggun tindak tanduknya. Pakaian sebagai unsur khas, jelas tentang penegasan betapa mereka menyatu dalam padu selaras atas warna atmosfir di mana bumi dipijak dan air di dulang. Kearifan lokalnya, tidak pernah hilang.
Gak perlu jauh, lihat saja Bali. Kita masih punya saudara yang senang dan bangga mengabdi pada hidup dan budaya nenek moyangnya.

Bali adalah contoh tepat dan baik bagi kita tentang betapa pentingnya selalu melihat kedalam.
Melihat kebanggaan kita sebagai sebuah bangsa yang luhur dan bermartabat. Di sana, ada tampak akar kuat menghubungkan kita dengan bumi dan air dimana kita berpijak.
Baju memang adalah apa yang terlihat, namun seharusnya bukan hanya itu kita ingin jadikan tameng bagi masuknya penjajah tersebut. Itu tampak seperti tanggapan spontan dan refleks kita saja.
Dalam sapa santun kita saat bertutur ada jejak panjang siapa kita dulu. Unggah ungguh, pasti tak pernah lepas. Seharusnya, keseharian seperti itu dapat kita mulai lagi bukan?
Menjadi Jawa atau Sunda atau apa pun suku kita dulu adalah tentang perjalanan pulang sebuah jiwa. Bukan hal mustahil dia pernah tersesat. Pun itu bukan hal memalukan bila pernah salah langkah.
Mungkin, dia hanya sedang gelisah. Sudah saatnya dia ingin mencari jalan untuk pulang.

Pulanglah..! Carilah jalan itu. Seberat apapun, tak akan sebanding dengan bahagianya jiwa yang kembali.
.
.
.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with NitNot ❘

NitNot ❘ Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @__MV_llestari__

14 Mar
JANGAN BIARKAN KERETA ITU LEWAT
.
.
.
Revolusi Industri 4.0
.
.

Kereta malam Jakarta Jogja akan harus sudah berangkat pada pukul 20.00 WIB dari stasiun Gambir Jakarta Pusat. Tak ada regulasi atau tawar menawar dalam bentuk apa pun terkait dengan jadwal tersebut. Image
Selalu tepat waktu, dan bila delay terjadi pasti karena masalah teknis. Pasti bukan karena sebab menunggu seseorang yang terlambat misalnya.

Kereta itu berjadwal ketat demi sebuah kepastian. Ada sebuah keharusan yang nilainya lebih dari apa pun selain keselamatan.
Siapa yang boleh ikut, tentu dia yang memenuhi syarat dan ketentuan. Dia yang memiliki dokumen, dia yang juga sudah beli ticket, dia yang sudah reservasi sebelumnya, dan dia yang datang tepat waktu. Image
Read 48 tweets
10 Mar
DIBALIK AGENDA AS DI ASIA, ADA INDONESIA
.
.
.
.

*Utas panjang
.
.

Pada tahun 2020 lalu, ternyata AS telah mengerahkan 375.000 pasukan dan 60% kekuatan armada perangnya di kawasan Asia-Pasifik.
Kemajuan pesat China diberbagai bidang dan berujung pada meningkatnya kemampuan dalam bidang militer yang berpotensi bagi sebab lahirnya kutub baru kekuatan dunia bukan tak mungkin menjadi salah satu penyebab.
Ketegangan antara dua negara superpower ini tampak meningkat di berbagai bidang dan terasa semakin memanas sejak Donald Trump berada di pucuk kekuasaan pada 2017.
Read 65 tweets
9 Mar
J O K O W I
.
.
.
Beliau Memang Lihai
.
.
.

Siapa mbah Min semua orang paham. Dia paling suka kritik Presiden dengan bawa-bawa pengalaman hebat dia di masa lalu tapi trus buntutnya minta Presiden mundur.
Anehnya, hari ini Presiden justru mau bertemu dengannya di istana. Bersama 6 orang yang lain, mereka ingin berbicara tentang peristiwa KM 50 tol Cikampek.

Setidaknya, ada 3 poin yang mereka telah sampaikan kepada Presiden,
1. Mereka meminta penegakkan hukum peristiwa tewasnya 6 laskar Rizieq Shihab harus sesuai dengan ketentuan hukum.

"Sesuai dengan perintah Tuhan bahwa hukum itu adil," kata si mbah.
Read 13 tweets
8 Mar
ENG ING ENG... DIA MUNCUL LAGI
.
.
.

SBY mengungkap rasa malu dan menyesalnya telah pernah memberikan kesempatan kepada seorang Moeldoko menjadi Panglima TNI. Image
“Termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu beberapa kali memberikan kepercayaan dan jabatan kepadanya dan mohon ampun kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan yang Maha Kuasa, atas kesalahan saya itu,” kata SBY.
Seperti api tersiram minyak, sambaran kilat reaksi Gatot Nurmantyo tak berjarak sedikit pun dalam jeda. Dia ambil dalam seketika. Dia tak lagi mampu menahan hasrat ingin segera menari dalam tabuhan gendang orang lain. Image
Read 13 tweets
7 Mar
P E N S I L
.
.
.

Layaknya sebuah pensil, ketika menulis kau jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkahmu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan. Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya Image
Kadang harus berhenti & menggunakan rautan untuk menajamkan pensil yang kita pakai. Rautan itu membuat pensil menderita tapi setelah proses meraut selesai, pensil itu akan mendapatkan ketajamannya kembali. Image
Begitu juga denganmu, dalam hidup ini kau harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik
.
. Image
Read 7 tweets
7 Mar
MASIHKAH ADA DEMOKRAT DI 2024?
.
.
.

Apa mau dikata, cermin itu kini telah TERLANJUR RETAK. Dua bayangan buram akan muncul manakala kita bercermin di sana. Mana yang asli dan mana yang palsu sudah bukan falam ranah debat lagi.
Bola ada pada Menkumham. Sialnya, sang Menteri, adalah Yasona Laoly. Dia adalah kader PDIP dimana kita tahu bagaimana pandangan Partai ini akan sosok SBY.
Benar, Demokrat AHY sampai hari ini secara hukum adalah satu-satunya Demokrat yang sah. Secara hukum itu ada dan terdaftar di Menkumham.
Read 19 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!