Thread by @WidasSatyo

[MINI THREAD]

THE PRICE OF FAME - The More Famous You Become, The More Hate You Get

Berita BTS ndak menang di Grammy mewarnai media massa dari kemarin. Sampai yg terparah ada karikatur BTS yg digambarkan babak belur disitu.

Yg seperti ini akan terus ARMY temui ke depannya..

Aku sih meyakini peribahasa lama kita yg bilang,

"Semakin tinggi pohon, semakin keras angin yg menerjang nya".

Semakin populer BTS, semakin banyak achievement BTS, semakin besar pula potensi mereka diterjang angin gede juga.

Karikatur BTS itu mungkin bukan jd yg terakhir.

Untuk mempermudah penjelasan, aku pake analogi BTS sama Manchester United.

Keduanya punya kemiripan. Manchester United merupakan salah satu klub terbesar di Inggris yg sempat mendominasi liga selama bertahun-tahun.

Lebih tepatnya saat masih di manage Sir Alex Ferguson (SAF).

Kemiripan Man United dgn BTS adalah... Saat ini BTS ada di masa mereka sangat dominan di segala sektor. Mulai sektor penjualan album, rekor streaming, hingga meraih banyak awards.

Situasi yg PERNAH (😭) dialami Man United juga di masa jaya-jayanya dulu.

Segala kesuksesan yg diraih itu membuat Man United menerima banyak spotlight. Fanbase mereka semakin besar. Stadion yg selalu penuh. Hingga pemberitaan yg ndak pernah sepi.

Selalu menjadi pusat perhatian fans, media, dan.............. haters dari tim rival.

Coba kita perhatikan judul headline kedua berita berikut ini.

Pict pertama :
Man United dibantai 1-6 sama Tottenham Hotspurs. Solskjaer dianggep coreng sejarah klub

Pict kedua :
Man United hajar Southampton 9-0. Disebut pesta gol.

Hayooo can you spot the difference? 👀

Coba kita ulas pict yg pertama dulu :

Media menggunakan istilah Man United dibantai 1-6. Seolah ingin menegaskan buruknya perfomance Man United disitu. Bahkan sampe dinilai mencoreng sejarah klub.

Kenapa judulnya gak dibuat fokus apresiasi Spurs yg berhasil menang telak??

Lalu geser ke pict kedua :

Dalam artikel ini disebutkan Man United menghajar lawannya 9-0. Memuji permainan Man United yg impresif dan gak kebobolan.

Kenapa media kalo gini fokusnya muji Man United? Kenapa gak fokus sama bobroknya permainan tim lawan yg sampe kebobolan 9 gol?

Disini kita kenalan sama konsep Search Engine Optimization (SEO).

SEO simpelnya dipahami sbg upaya memaksimalkan situs web kita untuk lebih mudah ditemukan di mesin pencari.

Semakin bagus visibility situs kita, makin besar peluang website kita nongol di first page Google.

Alasan utama kita melakukan upaya optimalisasi search engine tentu agar situs web kita menarik visitor masuk. Web traffic semakin tinggi.

Dengan web traffic tinggi dan punya adsense atau online advertising lain, tentu akan memberikan keuntungan bagi publishers content.

Ketika sebuah website traffic nya tinggi, mulailah berdatangan tawaran-tawaran online advertising, seperti adsense misalnya.

Dan dari sini Anda bisa mendapatkan sejumlah keuntungan tergantung dari seberapa banyak internet user yg ngeklik adsense tersebut.

Oleh karna itu, pemilihan keywords menjadi salah satu elemen penting dalam SEO. Keywords yg pas akan membuat situs web Anda jadi lebih mudah ditemukan.

Kerja SEO lebih kompleks sebetulnya. Cuman ku jelaskan sampe sini aja untuk menekankan gimana keywords menjadi aspek penting.

Keywords "BTS" dan "Man United" berpotensi punya engagement tinggi dalam setiap pemberitaan, baik itu berita baik atau buruk.

Berita baik :
- Engagement dari army yg heboh dan haters yg kejang2.

Berita buruk :
- Engangement dari haters yg ketawa dan army yg triggered marah2.

Jadi berita apapun terkait BTS, baik atau buruk, basically akan tetap menguntungkan media. Mereka tetap kecipratan engagement nya.

Ya karna emang itu sengaja dibuat demikian. Supaya traffic nya naik. Supaya Anda ikut engage. Dan ini akan semakin sering Anda temui nantinya.

That's what I called the price of fame.

Dalam artikel yg ku lansir dari @Reuters, dijelaskan gimana pressure psikologis public figure bisa memberikan dampak destruktif yg cukup besar.

Sebab Anda dituntut untuk tetep bisa bertahan di level paling tinggi.
reuters.com/article/us-cel…

Aku pernah bilang ini ke salah satu mutual ku, mbak @thiazaindn, kalo saat ini emg posisi BTS lagi di atas. Lagi masa jayanya.

Cuman ada harga yg harus dibayar dari semua popularitas itu. Yg berharap Anda jatuh juga banyak. Jatuh dari lt. 3 tentu lebih sakit drpd yg di lt. 1.

Itu juga yg sebenernya ditunggu-tunggu rival Man United sejak Sir Alex Ferguson pensiun. Mereka berharap dominasi Man United runtuh.. and we did.

Makanya tiap ada pertandingan dimana Man United kalah, pada keluar ngetroll semua itu fans team lain. They wanted us fail so bad.

Jadi menurutku saling ejek, saling sindir, itu dinamika yg wajar dalam fandom apapun. Mau itu kpop ataupun bola.

Cuman kita tetep menarik batasan. Kalo BTS udah jd objek rasisme kayak gitu, maka itu sah-sah aja kalo fansnya bereaksi keras.

Sepakbola juga sama.

Ada empat fans chelsea yg kedapatan rasis sama salah satu pemain lawan akhirnya dapet sanksi cekal gak boleh masuk stadion.

Dan tiga Cagliari fans kena cekal seumur hidup gak bisa masuk stadion karna ngechant rasis ke salah satu pemain lawan.

Semakin tinggi nanti posisi BTS, segala drama melelahkan itu akan terus bermunculan.

Media gak peduli apakah BTS happy atau ndak. Media gak peduli BTS menang award atau kena skandal. Mereka cuman peduli traffic.

Sebab pd akhirnya yg peduli beneran sama BTS ya cuman Army.