[Berkawan dengan 'Inner Critic'🙎🏻♂️- A Picture THREAD]
Dalam berkehidupan, jelas aja ada orang yang suka dan gak suka sama kita. Sebaik dan seberusahanya kita buat jadi sempurna depan banyak orang, tetap aja ada yang akan mengkritik diri kita.
Tapi, kadang yang terkejam justru...
bukan orang lain, bukan orang yang membencimu, bukan keluargamu, melainkan diri kamu sendiri.
Diri kita, yang melontarkan ucapan terpedas dan tertakpantas untuk didengar oleh diri kita sendiri.
Sebenarnya, mengapa kita justru lebih berani kejam pada diri sendiri?
Berdasarkan sumber" yg kubaca (dilampir di akhir thread)
Bisa jadi, ada sebuah 'Trigger' di masa lalu. Terutama, di lingkungan kita tumbuh kembang saat anak-anak hingga dewasa muda.
Dan bahayanya, kita mbiarin trigger itu menetap di diri kita, tanpa tau dampaknya.... (cnt)
Lama kelamaan, mindset kita ikut kebentuk bersamaan dengan trigger tersebut selama kita tumbuh dewasa (kayak terdoktrin gitu).
Seolah-olah, itu tuh bagian dari pola pikir kita gitu.
Abis itu, jadi tercermin dalam tindakan sehari-hari, salah satunya ya inner critic berlebihan.
Kalo ditanya, 'berbahaya gak sih?'
Bisa dibilang, selama pernyataannya konstruktif dan gak lebay, justru bisa bawa hal yang baik loh. Bisa jadi alarm 'woi lu bisa lebih dari ini aslii wkwk' -> try again!
Tapi kalo sampe 'nyetir' diri kita apalagi bikin demotivasi, yah bahaya.
Ada baiknya, kalo kita temenan sama si Inner Critic biar nggak membuas.
Beberapa tips dari sumber yang kutemu itu, katanya ganti subjek pernyataan dari 'aku aku aku' jadi 'kamu kamu kamu'
Jadi misalnya bilang 'aku kok goblok banget'
coba diganti jadi 'kamu kok goblok banget'
karena bisa aja yang bikin kamu merasa goblok tuh bukan orang" atau diri kamu sekarang,
tapi sesuatu yang nempel dengan kamu di masa lalu yang belum selesai.
Dengan ngeganti subject orang pertama jadi orang kedua atau ketiga, kita jadi punya gambaran
'Oh itu sebenernya bukan aku yang ngomong dan bentuk pikiran itu!'.
Dengan gitu, kita bisa nganggep kritik internal itu seperti kritik dari haters/ orang lain aja.
Langkah keduanya, setelah diubah subjek, kita bisa coba nulisin respon yang lebih realistik terhadap kritik pedas itu.
Misalnya 'kamu kok goblok banget'.
In realnya, kalo emg merasa tll terhadap sesuatu, tulis aja 'iya deh aku emg tll gabisa masak dan dapetin hati doi'
Setelah memberikan penerimaan dngn perasaan kita sekarang, kita bisa coba lanjutkan dengan 2 cara.
1. Reevaluate diri, cthnya "beneran gabisa kah? atau sedang belajar tapi belum jago?"
2. Berwelas asih pada diri, "butuh waktukah untuk menghadapi?, pelan gpp asal jalan"
ps : tentunya beda-beda cara kerjanya untuk setiap orang ya.
Menurutku, at least kita sudah memberikan respon pada kritik-kritik yang muncul dalam diri, itu sudah bisa jadi suatu bentuk pengakuan bahwa emg lu lagi ngerasain hal tersebut, dan itu bisa aja terjadi.
Last but not least, 3. Mencari support system itu penting loh gengs.
Buat aku sendiri, dengan menanyakan pendapat ke orang lain (tentunya pilih yang bisa konstruktif dan objektif ke aku), jadi dapet perspektif dan jadi bisa lihat 'blind spot' kita
kayak 'ooooh gitu juga ya gw
honestly, susah sih nyari orang yang bisa 'enakan' buat ngomong kurang lebih kita di depan kita langsung,
mungkin saran dari aku, bisa cari/join semacam program mentoring atau ikut volunteering, jadi memperluas koneksi dan siapa tau ada yg cocok *eh *loh
Jadi, threadnya sekian dulu! kira-kira, apakah temen-temen pernah ada yang mengkritik diri sendiri secara berlebihan? Dan gimana cara kalian menghadapinya?
Boleh direply-reply disini yaaa~
Sumber-sumber bacaan (diakses tgl 15 Maret 2021) :
[Berkenalan dengan Bipolar Disorder - a Picture THREAD]
Kali ini aku mau berbagi informasi terkait Bipolar Disorder. Isi yang kutuliskan ini kudapat dari ngobrol dngn tmen" yang sudah terdiagnosis Bipolar dan juga dari review literatur
Semoga bisa ngasih manfaat yaaa tmen".
Sebelum memulai ceritanyaa,
Aku harap jika teman" menemukan ke-relate-an antara info" dalam thread ini dngn kondisi tmn", kita tidak mengambil kesimpulan sendiri / self diagnose yah. Sebaiknya, bisa konsultasi dengan ahli.
Awareness itu penting, yang diagnosis para ahli aja yaa
Apa itu Bipolar Disorder?
Bipolar Disorder termasuk sebagai gangguan kejiwaan yang meliputi perubahan mood, energi, konsentrasi, dan semangat beraktivitas secara tidak wajar (umumnya bersifat drastis dan mendadak) dalam jangka waktu tertentu.