Hari Tuberkulosis (TB) Sedunia dan TB tidak pergi ke mana-mana ketika pandemi Covid-19 melanda. Yang jelas, pengobatan pasiennya terganggu, petugas kesehatan teralihkan dan sistem kesehatan di beberapa negara kewalahan.
Sebuah utas…
Meski TB telah ada sejak zaman firaun, satu-satunya vaksin yang disetujui telah berusia 100 tahun dan tidak sepenuhnya berfungsi, terutama pada orang dewasa.
Pengobatan lini pertama TB juga sudah berusia beberapa dekade, dan resistansi obat terus meningkat. Mengkhawatirkan.
Sampel TB paling kuno diketahui terdapat pada mumi firaun yang hidup 2.000 tahun silam. Mumi itu dicek seluruh DNA-nya dan para ahli menemukan DNA mycobacterium pada tulang belakangnya.
Dengan pandemi yang memasuki tahun kedua, Covid-19 terus mengalihkan sumber daya medis untuk TB. Termasuk diagnosis, obat-obatan dan perawatan.
Saran saya, Indonesia harus giat menjalankan program skrining TB nasional untuk kelompok berisiko tinggi—dalam rangka mengontrol TB.
Sebuah studi yang dimuat di The Guardian menyatakan pandemi Covid-19 mengakibatkan 25 persen penurunan diagnosis dan pengobatan TB di seluruh dunia.
Bahkan dinyatakan sebagai sebuah kemunduran hingga delapan tahun.
Untuk diketahui, data dari India dan Afrika Selatan menunjukkan orang yang terinfeksi TB dan Covid-19 tiga kali lebih mungkin meninggal dibandingkan mereka yang hanya terinfeksi TB.
Di Indonesia itu 300 orang per hari meninggal akibat TB. Sementara bicara angka kematian di dunia, TB telah membunuh setidaknya tiga orang setiap menit, 160 orang setiap jam, 4000 orang setiap hari, serta 1,5 juta orang setiap tahun.
Hari Tuberkulosis Sedunia adalah peringatan untuk mewaspadai penyakit yang bersifat sistemik ini. Sebab, TB dapat menginfeksi hampir semua organ tubuh. Namun, lokasi terbanyak itu di paru yang biasanya merupakan lokasi infeksi primer.
Terima kasih.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Ada wacana sertifikat vaksin Covid-19 akan digunakan sebagai syarat bepergian ke luar kota atau naik transportasi publik seperti pesawat terbang.
Apakah kita benar-benar membutuhkan sertifikat vaksin Covid-19 ini?
Berikut jawaban saya:
Ini wacana menarik. Bayangan saya, calon penumpang pesawat harus menunjukkan sertifikat vaksin pada bagian kontrol dan tak ada lagi testing atau karantina pada saat kedatangan.
Padahal, kita belum tahu, sejauh mana vaksin mencegah penerimanya untuk menularkan virus korona.
Sebab itu, sebelum muncul kebijakan ini, kita harus tahu dulu, kapan orang itu akan terlindungi dari infeksi setelah divaksinasi.
Apakah jika sekarang divaksin, besoknya kebal? Kan tidak. Seminggu? Belum juga. Sebulan? Itu baru muncul kekebalan yang lumayan.
Sedang ramai soal vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diduga menyebabkan pembekuan darah. Alhasil, sejumlah negara di Eropa menangguhkan pemakaian vaksin itu.
Bagaimana dengan Indonesia? Dan, apakah benar AstraZeneca menyebabkan pembekuan darah?
Ini jawaban saya:
Yang terang, WHO telah menyatakan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah.
Mereka saat ini sedang meninjau data-datanya. Kita tunggu saja bagaimana nanti perkembangannya.
Penting dipahami, penangguhan AstraZeneca yang dilakukan sejumlah negara itu, karena mereka sedang meneliti data-data kematian di sana. Bukan menolak.
Dus. Tidak ada pengaruhnya juga di Indonesia. Karena vaksin ini sudah melalui uji klinis yang baik. Bisa dilihat studinya.
Sebanyak 48 kasus mutasi N439K telah terdeteksi di Indonesia. Kemudian, apa yang harus kita ketahui tentang varian N439K ini?
Ini penjelasan saya:
Varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah. Pertama kali itu di Skotlandia. Pada waktu awal pandemi. Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa—dan saat ini sudah sampai Indonesia.
N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia. Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris. Dus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas.
Apakah Anda merasa stres selama pandemi? Coba perhatikan ulang makanan Anda. Banyak studi menunjukkan pola makan sehat seperti buah, sayur dan ikan dapat membantu melawan stres.
Sebenarnya, bagaimana makanan itu dapat membantu atasi stres?
Singkatnya. Jika Anda stres, maka produksi hormon kortisol atau hormon stres akan melonjak tinggi.
Nah, sejumlah makanan yang direkomendasikan untuk atasi stres adalah olahan kunyit dan lada hitam. Contohnya: jamu, nasi kuning, spaghetti lada hitam dan banyak lagi.
Studi menunjukkan bahwa bahan aktif dalam kunyit yang bernama kurkumin itu dapat meningkatkan ekosistem mikroba usus.
Dampaknya, kurkumin ini bisa meningkatkan hormon serotonin dan dopamin serta menurunkan kortisol.
Ada korelasi langsung antara obesitas dan risiko kematian Covid-19. Dari data, orang dengan obesitas itu 74 persen lebih berisiko memerlukan penanganan ICU.
Dus, angka kematiannya juga lebih tinggi 48 persen ketimbang pasien Covid-19 non obesitas.
Kenapa?
Sederhananya, seseorang dikatakan obesitas itu jika IMT-nya sama dengan atau di atas 30.
IMT adalah Indeks Massa Tubuh (IMT) yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui rentang berat badan ideal. Bahasa Inggrisnya BMI: Body Mass Index.
Tidak sedikit juga orang yang IMT-nya mencapai 40. Artinya, kondisi orang itu lebih serius lagi. Jangan diremehkan.
Sebagai informasi, Anda bisa menghitung IMT di google. Coba saja ketik kalkulator BMI atau IMT. Maka akan keluar nanti hitungannya. Mudah.