Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, KH Hasan Abdullah Sahal (kiri) bersama KH Bachtiar Nasir di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Menurutnya, saat ini terjadi teror terhadap Islam. Dimana setelah sebelumnya ramai kasus Perppu Ormas, kali ini negara digaduhkan Image
dengan polemik pencantuman aliran kepercayaan di KTP yang merugikan umat beragama, khususnya Islam.

“Kita terus dikoyak-koyak, sekarang ini dengan aliran kepercayaan,” ujarnya dalam Rapat Pleno Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) di Jakarta, Rabu (22/11/2017)
.

Kiai Hasan menyerukan, agar para tokoh dan umat Islam harus berani melawan teror tersebut dan tidak berputus asa.

“Berjuang mati tidak berjuang juga mati,” ungkapnya.

hidayatullah.com/berita/nasiona…

#tolakpenjajahanbudaya #gerakannasionalbudayanusantara #bangkitagamanusantara

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Agama Kepercayaan Adat Nusantara #lawancorona

Agama Kepercayaan Adat Nusantara #lawancorona Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @agama_nusantara

31 Mar
Di tahun 1950-an saat pecah pemberontakan DI/TII Kahar Muzakar, Bissu merupakan salah satu pihak yang paling menderita. Kahar Muzakkar menganggap kegiatan para Bissu ini adalah menyembah berhala, tidak sesuai dengan ajaran Islam dan membangkitkan feodalisme. Karena itu kegiatan, ImageImageImage
alat-alat upacara, serta para pelakunya diberantas. Ratusan perlengkapan upacara dibakar atau di tenggelamkan ke laut. Banyak sanro (dukun) dan Bissu di bunuh atau dipaksa menjadi pria yang harus bekerja keras.

Penderitaan para Sanro dan Bissu masih berlanjut ketika Orde Lama
(Orla) ditumbangkan oleh rejim Orde Baru (Orba) pada tahun 1965. Keributan yang menyoroti arajang dan pelaksanaan upacara mappalili terjadi di Segeri. Arajang hampir diganyang oleh salah satu ormas pemuda yang berkuasa ketika itu. Para Bissu dan mereka yang percaya akan kesaktian
Read 12 tweets
30 Mar
Atas Nama Percaya - Trailer

Ratusan komunitas penghayat kepercayaan atau agama leluhur telah mengalami sejarah panjang diskriminasi. Komunitas Perjalanan di Jawa Barat dan komunitas Marapu di Nusa Tenggara Timur adalah dua dari ratusan itu. Setelah Mahkamah Konstitusi pada 2017
membatalkan aturan pengosongan kolom agama di kartu identitas, ada kemajuan berarti dalam pengakuan hak yang setara terhadap komunitas penghayat. Namun, sejumlah tantangan masih tersisa. Komunitas Perjalanan dan Marapu mengisahkannya dalam film ini.

"Atas Nama Percaya" adalah
film pertama dari seri "Indonesian Pluralities", kerja kolaborasi antara Center for Religious and Cross-cultural Studies (CRCS) UGM, WatchdoC Documentary, dan Pardee School of Global Affairs, Boston University; dengan dukungan dari the Henry Luce Foundation.

#marapu #perjalanan
Read 4 tweets
29 Mar
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Samin atau biasa Sedulur Sikep saling berinteraksi di acara Temu Ageng Sedulur Sikep 2019 lalu di Sambongrejo, Blora.

Perjuangan Sedulur Sikep dari Tuduhan Komunis sampai Soal Lingkungan

Nationalgeographic.co.id—Sedulur Sikep yang biasa disebut Image
masyarakat Samin terkenal sebagai gerakan protes atas kesewenangan pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Ajaran ini pertama kali dibawa oleh Samin Surosentiko yang kemudian menyebar ke beberapa kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Rembang, Blora, Grobogan, dan
Bojonegoro.

Suryanto Sastroatmodjo dari Kementerian Informasi Republik Indonesia menulis dalam bukunya Masjarakat Samin pada 1952, bahwa perlawanan yang dilakukan Samin dan pengikutnya adalah aksi diam, pembangkangan kerja bakti, dan penolakan pembayaran pajak pada pemerintah
Read 5 tweets
29 Mar
Taufiqur Riza Subthy
Masyarakat Sedulur Sikep atau Samin dari seluruh Jawa Tengah dan Jawa Timur bersilaturahmi dalam Temu Ageng Sedulur Sikep yang diadakan di Blora pada 2019.

"Kami enggak peduli orang menganggap kami apa. Agamaku Adam. Walaupun belum diadopsi oleh pemerintah, Image
enggak masalah, mau diadopsi apa enggak itu wewenang beliau (penguasa)."

"Percuma yang dikomentari agamanya bagus-bagus tapi orangnya malah jelek," Pramugi terkekeh.

Dilansir dari Tempo.co, sejak 2012 pemerintah Jawa Tengah berencana agar kolom agama di KTP
masyarakat Sedulur Sikep dapat diisi sebagai 'Kepercayaan'. Meski ini dianggap sebagai langkah awal yang baik oleh mereka, kebijakan ini dinilai kurang memuaskan.

"Yang dianggap cuma enam agama. Kong Hu Cu, Buddha, Kristen, Katolik, Islam, dan Hindu. Lah agamaku mana? Katanya
Read 4 tweets
29 Mar
Afkar Aristoteles Mukhaer/National Geographic Indonesia
Pramugi Prawiro Wijoyo, salah satu masyarakat Samin di Sambongrejo, Blora Jawa Tengah. Secara struktur, ia dianggap sebagai ketua, tetapi secara adat ia tak menganggap adanya jabatan itu.

Pramugi Prawiro Wijoyo, pengikut Image
Samin dari Sambongrejo, Blora berbagi kisah kepada National Geographic Indonesia tentang diskriminasi terhadap masyarakat Sedulur Sikep.

Saat masa G30S 1965, pihak militer mendatangi kediaman masyarakat Samin di Sambongrejo.

"Karena apa yang kami hayati belum dianggap
kepercayaan, kami dikira PKI, mas," kenangnya. "Kami dipaksa sholat, karena kalau enggak yo dikiranya PKI terus ditangkep. Tapi setelah diberi kejelasan, yang mendatangi kami bisa paham kalau kami ini Sedulur Sikep, dan enggak ada hubungannya dengan partai."

Karena mereka yang
Read 5 tweets
25 Sep 20
Agama Buddha Memiliki “Tuhan” Berkat Islam di Indonesia

Berbekal pengalaman “menyusup” ke kelas agama Buddha, saya menemukan hal menarik. Agama Buddha nyaris gagal memenuhi kualifikasi sebagai agama resmi di Indonesia.

Agama Buddha Memiliki “Tuhan” Berkat Islam di Indonesia
Penggunaan istilah “agama resmi” di Indonesia sebenarnya merupakan hal problematik. Sejak awal kemerdekaan, negara ini mengakui semua agama yang mengakar dan bertumbuh di tengah-tengah masyarakat Indonesia. Kala itu agama masih belum diatur sedemikian ketat. Bahkan belum ada
ketentuan kolom agama di KTP. Agama masih menjadi ranah privat bagi masyarakat.

Hal ini lantas berubah drastis di pertengahan dekade 60-an. Peristiwa 1965 membuat pemerintah memandang perlunya penekanan akan ideologi Pancasila. Dampak paling besar dari kebijakan ini adalah
Read 19 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!