Lo pikir kebijakan yang lo buat bakal berdampak, yakin? 🤔🤨
Kenalan dulu sama theory of change!
.
.
.
A thread
Semua orang pasti punya tujuan, mau itu jangka panjang atau jangka pendek. Tentunya, buat mencapai tujuan-tujuan itu, ada tindakan yang harus dilakukan. Tapi, belum tentu semua tindakan itu bakal berhasil dan bisa mencapai tujuan akhir. Kan wajar hidup ada gagalnya, ya gak?~
Konsep ‘punya tujuan → lakukan tindakan → mencapai tujuan / tidak mencapai tujuan’ ini sebenarnya bisa diterapkan dalam pengambilan keputusan. Ada teori bernama ‘theory of change’ yang bisa kalian terapin, entah itu buat tujuan pribadi, bisnis, atau bahkan negara
Singkatnya, theory of change menjelaskan bagaimana sebuah masalah yang dihadapi dapat ditangani oleh program / tindakan sehingga tujuan akhir dapat tercapai.
Dari namanya aja udah ‘teori perubahan’, jadi intinya dengan teori ini, kita mau ngeliat gimana rangkaian kausalitas (hubungan sebab akibat) antara program kita dengan penyelesaian masalah / tujuan akhir kita.
Kenapa sih teori ini penting? Jadi gini guys, program / tindakan yang kita lakukan buat mencapai tujuan itu bisa ga berdampak apa apa karena ga ada hubungan sebab akibat antara program dengan tujuan akhir yang hendak dicapai.
Nah, theory of change berperan buat mencegah kita buang waktu, tenaga, dan materi buat ngelaksanain program yang ujung-ujungnya sia sia. Lalu gimana caranya menyusun theory of change ini?
Secara umum, theory of change ini dibagi jadi 6 tahapan, kita ulik satu satu sambil nyontohin penerapannya dalam program UNICEF yaa.
(1) Menganalisis konteks dan masalah.
Pada tahap ini, kita harus identifikasi dulu nih masalah apa yang mau kita selesaikan. Setelah itu, tentukan juga target populasinya, apa kebutuhan dan peluang dari masalah ini, serta para pemangku kepentingan.
Biar kebayang, kita akan liat theory of change (ToC) nya program Peacebuilding, Education, and Advocacy (PBEA) nya UNICEF di Somalia.
Program ini bertujuan buat memberikan pendidikan di negara berkonflik karena ternyata berbagai penelitian menunjukkan kalau pendidikan bisa membantu meredam konflik. Jadi apa masalah yang melandasi program PBEA Somalia ini?
Di Somalia, mayoritas masyarakatnya ga pernah mengenyam pendidikan formal dan hanya 8.6% aja yang berhasil lulus dari kelas 4 SD. Terus, apa hubungannya pendidikan dengan kedamaian negara Somalia?
Ternyata, anak-anak pengungsi Somalia yang drop out dari sekolah itu direkrut oleh kelompok radikal. Makanya dengan intervensi di bidang pendidikan diharapkan Somalia dalam jangka panjang bisa terbebas dari konflik.
(2) Mengklarifikasi tujuan program.
Pada tahap ini, kita akan memastikan apakah tujuan kita itu masuk akal atau engga. Kalau dalam kasus Somalia tadi, tujuan program PBEA ini ya untuk menciptakan perdamaian di Somalia.
(3) Mendesain program atau kegiatan yang ingin diimplementasikan.
Nah, di sinilah kita mulai merancang kira kira program apa sih yang bisa menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan akhir kita?
Kalau dalam program PBEA ini, UNICEF membentuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan agar agar anak-anak SMP, baik yang pengungsi atau yang bukan untuk ikut ekskul olahraga.
Framework dari program ekskul ini adalah: kalau sekolah menjadi area bebas kejahatan dan para guru memberikan teknik manajemen kelas yang positif, maka kekerasan akan berkurang dan program ini akan mempromosikan resolusi konflik di masyarakat dengan kohesi sosial yang lebih besar
(4) Memetakan hubungan kausalitas antara program dengan tujuan akhir.
Dalam kasus ini, pemberian akses pendidikan akan meningkatkan partisipasi sekolah dan menurunkan angka putus sekolah sehingga semakin sedikit anak yang direkrut oleh kelompok radikal. Akibatnya, konflik di Somalia dapat ditekan.
(5) Menjelaskan asumsi.
Pada tahap ini, kita bisa melihat apakah program bisa gagal karena ketika merancang program, ada asumsi yang kita pegang, dan pada kenyataannya, asumsi ini belum tentu terpenuhi di dunia nyata.
Contohnya, kita tadi mengasumsikan bahwa intervensi berupa pemberian teknik management yang positif oleh guru dapat menyukseskan kegiatan ekstrakurikuler tersebut. Padahal, tidak semua guru mendapatkan pelatihan mengenai management kelas yang positif.
Kalau asumsi ini dilanggar, tentu hasil akhir dari kegiatan kita belum tentu sama dengan yang diharapkan. Selain itu, kita juga berasumsi bahwa kegiatan ekstrakurikuler dapat diikuti oleh anak-anak pengungsi ataupun non pengungsi.
Padahal, kegiatan ekstrakulikuler ini kan kegiatan di luar sekolah, ya berarti tidak ada kewajiban untuk berpartisipasi, dan belum tentu semua anak anak tertarik untuk berpartisipasi.
Kalau asumsi ini dilanggar, maka semakin sedikit anak yang mendapatkan intervensi dan bisa jadi intervensinya gagal.
Intinya adalah, perhatikan asumsi yang kalian pegang. Asumsi ini sangat krusial namun sering diabaikan sama orang-orang. Nah, karena sepenting itu, wajar kalau banyak program yang di test dulu dengan jumlah sampel yang sedikit, biar kebayang apakah asumsi yang dipakai terpenuhi
(6) Merancang indikator.
Indikator ini berfungsi sebagai sinyal perubahan atau alat ukur perkembangan. Dengan adanya indikator ini, kita dapat menilai apakah sebuah program berhasil mencapai tujuan akhir atau tidak
Dalam membuat indikator, kita harus memastikan bahwa indikator ini dapat diukur secara kuantitatif, dapat diukur dalam jangka waktu tertentu, relevan dengan kebutuhan / tidak, realistis / tidak.
Indikator ini bisa diterapkan dalam seluruh rangkaian proses ya, mulai dari input (jumlah guru yang mendapatkan pelatihan management kelas positif), kegiatan (berapa kali ekskul diadakan),
output (jumlah anak yang mengikuti ekskul dari waktu ke waktu), dan dampak (jumlah anak yang direkrut kelompok radikal setelah program berjalan).
Thread ini merupakan salah satu contoh ToC yang simpel. Pada kenyataannya, untuk menyelesaikan sebuah masalah di level negara kaya Somalia gini, banyak program / intervensi yang dilakukan
Dan adanya ToC ini bisa membantu kita buat melihat program / intervensi mana yang paling memberikan dampak pada masalah yang ingin diselesaikan. Tapi tenang aja, ToC ini juga bisa diterapkan buat hal hal simpel kaya yang mimin bilang tadi, misalnya buat pencapaian tujuan pribadi
Atau mungkin bisa juga diterapin bisnis kalian. Tentunya, buat menghitung indikator dan mendapatkan angka angka dalam mengevaluasi sebuah kebijakan / intervensi, kalian bakal butuh skill mengolah data yang memadai.
Nah, non degree program Pacmann.AI menawarkan solusi bagi kalian yang masih bingung gimana cara mengolah data.
Ada program Business Intelligence buat kamu yang pengen nerapin ToC ini di bisnis, dan ada juga program Data Scientist buat yang mau nerapin ToC dengan jangkauan lebih luas lagi
Kalian bisa cek apa yang bakal kalian pelajari di bit.ly/brosurpacmannai atau kalau mau tanya tanya lebih lanjut, kontak kami di bit.ly/WASalesPacmann yaa! See you!👋

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Follow us on instagram: @pacmannai

Follow us on instagram: @pacmannai Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @pacmannai

11 Apr
Emang Bidang Sosial Butuh Data Scientist? 🤨🤔
.
.
.
A thread
Mimin mau survey dulu. Ada berapa banyak sih followers Pacmann yang backgroundnya bukan IPA? Atau, yang backgroundnya IPA tapi sebenernya kepaksa dan ga suka suka banget?
Kali ini mimin mau bahas soal peranan Data Science di bidang Social Science. Jadi seperti yang kita tau, ilmu DS emang bisa dipake dimana-mana karena basicnya adalah data. Yang artinya, selama ada data, data science bisa berperan disana.
Read 30 tweets
10 Apr
Harga ojol tiba-tiba naik drastis? Gara gara dynamic pricing sih!🚕💸
Bagaimana machine learning membantu menyeimbangkan pasar.
.
.
.
A thread
Malem minggu gini, siapa yang keluar rumah naik ojol? Kalo diliat-liat, harganya pasti lebih mahal ya daripada weekdays?
Ga cuma pas malem minggu aja, ada waktu-waktu tertentu harga transportasi online lebih mahal daripada biasanya. Misal nih, jam berangkat sama pulang kerja, pas lagi cuaca buruk kaya hujan deres, dan pas ada acara-acara tertentu kaya tahun baruan
Read 33 tweets
9 Apr
Buat apa bisa regresi tapi ga bisa intepretasiin hasilnya?🙄🤯
Yuk belajar interpretasi hasil regresi!
.
.
.
A thread
Misalkan kalian kerja di produk pulpen, terus bos kalian minta buat sales bulan depan harus ningkat sekian persen atau kalian bakal dipecat. Berarti, kalian harus tau dulu dong faktor faktor apa yang mempengaruhi sales pulpen.
Dengan kemajuan ilmu yang kita punya sekarang, udah ga perlu lagi nganalisa data secara manual. Kalian bisa pakai regresi, metode buat nyari hubungan antara variabel yang punya hubungan dengan topik yang mau diteliti.
Read 34 tweets
9 Apr
Kalau mimin bikin Datacamp versi Indonesia laku gak ya?

Subscription nya misal Rp 150.000 per bulan.
Fasilitas:

- Bisa ngoding di platform.
- Ada video nya.
- Materinya dari basic sampai Adv.
Yes ada kurikulum nya jelas dari awal sampai adv.

Read 4 tweets
8 Apr
Dadah insomnia, halo tidur nyenyak 💤😴
Intro to monte carlo simulation
.
.
.
A thread
Halo semua! Pernah denger nama Monte Carlo gak, nih? Yang kalian tau, monte carlo itu apa, sih?
Buat yang jawab Monte carlo itu kota casino di Monaco, kalian bener banget! Tapi bukan berarti yang jawab algoritma itu salah, loh. Monte carlo yang bakal kita obrolin itu ditemuin sama Stanslaw Ulam yang lagi ngerjain “Manhattan Project”.
Read 29 tweets
8 Apr
Data Scientist Tapi Manipulasi Statistik? Haram, Boss!🤷🤦‍♀️
Manipulasi Statistik: Kesalahan Fatal yang Dilakukan Data Scientist.

.
.
A thread
Seperti yang kita semua tau, data itu penting buat dijadikan acuan untuk mengambil keputusan. Tapi sebelum kita bisa membuat kesimpulan dari data yang dimiliki, ada proses panjang yang harus dilewati nih, dan tentu aja proses tersebut juga rawan dari kesalahan.
Sebagai seorang Business Intelligence dan Data Scientist, kita harus menghindari kesalahan - kesalahan yang fatal yang berujung membuat data dan kesimpulan yang dibuat jadi misleading alias menyesatkan.
Read 38 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!