al Khalifah Rosyid Umar bin Abdul Aziz ra berkata:
مَنْ عَمِلَ بِغَيْرِ عِلْمٍ كَانَ مَا يُفْسِدُ أَكْثَرَ مِمَّا يُصْلِحُ
"Barang siapa yg beramal tanpa ilmu maka apa yang dia rusak lebih banyak dari apa yang dia perbaiki"
(Kitab az Zuhdu lil Imam Ahmad)
Catatan
🌼 Semua amal shalih harus dilakukan sesuai dengan ketentuan syara'. Karena itu, sebelum seseorang melakukan suatu perbuatan maka dia wajib mempelajari ilmu yang menjelaskan tentang ketentuan perbuatan tersebut.
⛔ Tidak boleh bagi seseorang untuk berjual beli sebelum dia mengetahui ilmu tentang jual beli dalam Islam, tidak boleh seseorang menikah sebelum dia mengetahui ilmu tentang ahkam an nikah,
tidak boleh bagi seseorang melakukan safar/bepergian sebelum dia mengetahui ilmu tentang ahkam as safar seperti tata cara sholatnya dan seterusnya.
🌼 Orang yang beramal tanpa ilmu, bukan hanya amalnya tidak sah dan tidak diterima oleh Allah,
bahkan terkadang dia akan jatuh pada dosa, bahkan jatuh pada riddah dan kekufuran.
🌼 Orang yg beribadah kpd Allah tanpa ilmu seperti orang yg mencari kayu bakar di hutan di waktu malam yg gelap, bisa saja kayu yg dibawanya itu ada ular, kalajengking atau binatang membahayakan.
👆Misalnya orang yang bertakbir dalam adzan atau lainnya. Jika karena kebodohannya dia membacanya dengan memanjangkan ba', mengatakan: الله اكبار maka jika dia mengetahui maknanya maka dia akan jatuh pada kekufuran, karena اكبار adalah jama' كبر yang berarti gendang yang besar.
👆Seperti seseorang yang membaca shalawat dengan memanjangkan lam pada lafadz sholli, dia mengatakan: اللهم صلي على محمد, maka jika dia mengetahui maknanya maka dia bisa jatuh dalam kekufuran.
Karena Lafadz صلي (dengan ya' setelah lam) itu doa kepada Allah, sedangkan lafadz tersebut ditujukan untuk perempuan. Padahal dalam akidah Islam Allah itu buka laki-laki dan bukan perempuan.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Baginda Nabi SAW bersabda, ”Ballighu ‘anni walau ayah”. Akan tetapi tidak semua orang pandai dalam ilmu keagamaan. Orang yang sudah mengerti agama pun masih banyak yang belum dapat menjalankan ilmunya tersebut.
Bahkan masih ada pula yang tergoda oleh bisikan iblis, setan atau hawa nafsunya sendiri. Lalu bagaimana orang yang mengerti agama? Sampai hatikah kita membiarkan mereka tersesat di jalan?
Al Habib Ali bin Husein Al Attas atau lebih dikenal dengan Habib Ali Bungur (ulama masyhur ditanah Betawi) dalam kitab Al Qirthos-nya menyebutkan satu riwayat
يروي ان من صلي ركعتين قبل طلوع الفجر‘يقراء في كل ركعۃ الفاتحۃ وايۃ الكرسي ثلاث مرات والكافرون مرۃ والاخلاص ۱۱ مرۃ ثم يقول بعد الفراغ سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم استغفرالله ۱۰۰ مرۃ‘قضي الله دينه ووسع عليه رزقه.
Barang siapa shalat dua raka'at sebelum terbit Fajar. Dalam setiap raka'atnya ia membaca
1) Al-Fatihah 2) Ayat Kursi 3x 3) Surat Al-Kafirun 1x 4) Surat Al-Ikhlas 11x
Sayyiduna Ali karromallahu wajhah berkata:
الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنَ الْمَالِ، الْعِلْمُ يَحْرُسُكَ وَأَنْتَ تَحْرُسُ المَالَ
"Ilmu itu lebih baik dari pada harta, ilmu itu menjaga kamu, dan kamu yang menjaga harta".
Catatan
💓 Semakin banyak ilmu agama yang dimiliki oleh seseorang maka dia semakin terjaga, semakin tenang hidupnya.
💓 Semakin banyak harta yang dimiliki seseorang, maka semakin terancam dan semakin muncul kekhawatiran serta kegelisahan dalam kehidupannya.
👉 Ilmu agama akan senantiasa mengarahkan seseorang untuk melakukan sesuatu yang membawa kemashlahatan baginya di dunia dan akhirat
Habib Hasyim bin Umar bin Yahya
Merupakan kakek dari Maulana Habib Luthfi
bin Ali bin Hasyim bin Yahya Pekalongan.
Inilah Lukisan Habib Hasyim yang dilukis sendiri oleh beliau Maulana Habib Luthfi bin Ali bin yahya
Beliau adalah orang yang merintis dakwah serta Mendirikan pesantren dan Madrasah diniyah pertama di Kota Pekalongan. Pondok pesantren tersebut didirikan untuk masyarakat umum yang santrinya tidak hanya dari kalangan habaib.
Habib Hasyim dan para ulama merintis Dakwah melalui Maulid Nabi Saw. sehingga masyarakat lebih jauh mengenal dan mengerti Islam, al-Quran dan lain sebagainya dalam syariat Allah serta mengenal pembawa al-Quran yaitu Baginda Nabi Muhammad Saw.
"Seseorang bertanya kepada Habib Umar :
"Ya Habib, apa saja yang dapat menyebabkan hati menjadi teguh dalam meninggalkan maksiat?
Jawab Habib Umar : "Hati seseorang mukmin dapat menjadi teguh dan kokoh untuk meninggalkan maksiat dengan cara menetap di tempat pelarian yang benar!" (Fafirruu ila Allah, Berlarilah menuju Allah).
Untuk dapat menggapainya, tempuhlah cara-cara berikut :