You’ll find Rosamund Pike nailed her character (again) in this movie! Tapi, apakah filmnya sebagus Pike memainkan karakter Marla Grayson juga? Langsung kita cari tau aja bareng-bareng yuk!
Secara garis besar, I Care A Lot menonjolkan konsep ‘capitalism at its finest’. Hal itu bisa dilihat dari premis film ini, yaitu Marla Grayson memilih dan memanipulasi klien-klien paruh baya agar ia bisa menjadi a legal guardian bagi mereka atau, gampangnya, ‘wali pengurus’.
Secara keseluruhan, tugas Marla adalah mengambil alih semua aset. Tidak hanya itu, ia bahkan menentukan sendiri konsumsi & kesehatan para kliennya. Berkedok peduli, padahal sebetulnya ia hanya ingin memiliki harta mereka.
Marla, tentu aja nggak kerja sendirian. Ia juga dibantu oleh Fran yang merupakan kekasihnya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa Marla juga termasuk seorang pengacara handal yang mampu mengalahkan pihak-pihak tidak setuju yang berkaitan/mempunyai hubungan darah dengan para kliennya.
Basically, she’s the most outstanding scammer and manipulator in this movie. Hingga suatu saat ia memasuki dan terlibat di dalam lingkar kehidupan Jennifer Peterson yang kemudian membawa Marla mencapai titik kesuksesan tidak terduga.
Tapi, tapi.. peran Peter Dinklage terasa kurang maksimal dan agak awkward ya di film ini. Karakter dia digambarkan sebagai seorang mafia misterius yang namanya pun tidak terdaftar di akta keluarga Peterson.
Mungkin memang karena film ini juga dibalut dengan komedi (yang ditujukan untuk satire), jadi kayaknya persona Dinklage emang disengaja untuk nggak terlalu intimidating gitu. Lagipula, fokus plot pun bukan tentang dunia mafia dia juga, hmm.
Cuman ya gitu.. karakter Roman Lunyov-nya malah nggak berbanding seimbang dengan karakter kuat Marla Grayson yang diperankan dengan sangat baik oleh Pike. Padahal bakal semakin menarik kalau kedua peran mereka sama-sama dominan.
Kalau bahas soal cinematography dan settings tempat, let’s describe it with only one word: marvellous. Colour tones film ini enak banget ditonton, ditambah lokasi-lokasi di alam bikin film ini terasa ‘hidup'.
Kita bisa nemuin beberapa plot twist di film ini yang nggak mindblowing juga sih, tapi bisa jadi tambahan daya tarik pula untuk keseruan jalannya alur cerita. Yang bikin kaget ending-nya, bund...
Eh.. thread ini mengandung spoiler nggak sih? Hahaha. Overall, recommended banget apalagi kalau kalian suka nonton film tentang ‘legal’ shady business gini. m.imdb.com/title/tt989325…
Menurut kalian bisnis guardianship ala Marla Grayson beneran ada nggak sih di realita? Apa bisnisnya bisa dalam bentuk lain ya? Coba reply tweet ini dengan opini kalian, ya!
Cara lain memandang Islam ala Ali Syariati: tokoh religius humanistik yang rela dimusuhin ulama sampai dipenjara. Yuk simak ceritanya!
-a thread-
(1/2)
Kepercayaan yang dibatasi taqlid (penerimaan buta), ritual, ibadah keagamaan, dan dogma teologis menciptakan kondisi yang menyebabkan kita kesulitan melihat titik temu tauhid dengan pembebasan.
(2/2)
Tauhid sebagai fondasi Islam malah sering digunakan sebagai pembenaran ketidakadilan (hal yang sebenarnya paling ditentang dalam Islam).
Mental health dapat dipahami sebagai sebuah kesadaran akan kondisi diri. Orang dengan mental yang sehat memahami kondisi dirinya dan, dengan demikian, dapat mencari cara untuk mengatasi gangguan-gangguan terhadap mental.