10 menit udah bisa buat kamu jadi data scientist yang lebih keren?! 🧑‍💻⏳
Intip caranya yuk!
.
.
.
A thread
Dalam 10 menit, apa sih yang bisa kita lakukan?
Tiga-tiganya bener, soalnya 3 hal itu emang bisa dilakuin dalam 10 menit. Tapi tau gak, kalo ternyata ada hal yang cuma butuh 10 menit dan bisa bikin kita upgrade diri sebagai Data Scientist?
Kamu mungkin pernah denger: microlearning.
‘Yaah miin, kok belajar? Gak seru ah:(‘ Eits, jangan patah semangat gitu dong! Liat dulu, kan namanya juga micro-learning. Ada ‘micro’ nya dulu sebelum ‘learning’. Jadi belajar yang ini ga bakal pusing dan membosankan.
Jadi apa sih sebenernya Microlearning itu? Sederhananya: kalo belajar di sekolah diibaratin kayak makan berat, microlearning adalah protein bar yang bantu buat isi nutrisi dan bisa dimakan dengan cepat di jeda istirahat.
Kata kuncinya: padat dan cepat. Kalo kamu nyari soal Microlearning dalam bahasa inggris, kamu bakal menemukan kata ‘chunk’ dan bite-sized. Dua kata ini cukup menjelaskan, nggak?
Intinya, Microlearning adalah proses belajar yang dilakukan dalam waktu yang singkat dan terfokus ke hal yang emang dibutuhkan oleh pembelajarnya. Medianya bisa bermacam-macam.
Bisa dalam bentuk teks (artikel singkat), gambar (foto, ilustrasi), video (yang singkat-singkat, bukan record kelas ya!), Audio (semacam 10-minutes-podcast), ataupun dalam bentuk games.
Btw, Thread Pacmann yang bisa dibaca dalam 10 menit juga termasuk media Microlearning! Kalo kamu mau baca-baca thread Pacmann yang lain, cek disini ya:
‘Ah ngapain min Microlearning segala, belajar di kampus aja udah pusing:(‘ Justru karena belajar di kampus suka bikin pusing, microlearning ini ada nawarin kelebihan-kelebihan dibanding cara belajar konvensional:
1) Lebih efisien. Berdasarkan Journal of Applied Psychology, ditemukan kalo belajar dengan ‘bite-size’ alias dibagi ke bagian-bagian kecil 17% lebih efisien daripada belajar secara konvensional yang berdurasi panjang.
Kok bisa gitu?
Jadi, karena si potongan kecil ini lebih terfokus, jadi isi kepala orang yang mau bakal lebih ‘bersih’ dari informasi yang gak diperlukan. Terus sama kayak perut. Karena yang dicerna ukurannya kecil, effort yang diperlukan juga lebih kecil.
2) Pas sama attention span. Ngerasa gak kalo kita lebih gampang bosen dan mudah buat switch windows kalo lagi browsing?
Kalo kamu ngerasain ini, kamu gak sendirian. Ada penelitian yang nemuin kalo manusia sekarang punya attention span 8 detik.
Ini artinya manusia cuma bisa memperhatikan satu hal selama 8 detik untuk memutuskan akan terus fokus atau nggak. Nah, dengan attention span yang pendek ini, microlearning yang bisa dicerna lebih cepat bakal lebih gampang diterima.
3) Lebih Murah. Karena bahan untuk microlearning ini banyak dan mudah diakses dimana-mana, biaya yang perlu dikeluarkan juga bakal lebih murah. Terus, karena bisa dilakuin dimana aja, nggak ada biaya gedung yang perlu dibayar.
'Terus min, emang apa ngaruhnya Microlearning sama belajar Data Science?’
Kita sama-sama tau kalo belajar Data Science butuh proses dan kesungguhan. Jadi di luar belajar secara ‘macro’ untuk pondasinya, microlearning bakal mendukung lewat membagi materi yang kompleks ke bagian-bagian yang lebih kecil.
Nah, kalimat tadi perlu di highlight nih! Seperti yang tadi mimin bilang di awal, microlearning ini kayak protein bar. Bagaimanapun, kita gak bisa kalo makan cuma pake protein bar kan?
Jadi, microlearning ini cocoknya buat orang yang udah punya pondasi Data Sains dan pengen ngembangin diri di skill tertentu dengan belajar materi yang kompleks. Terutama buat professional yang mau belajar kilat di jeda kerjaan regulernya.
Buat yang baru banget masuk data sains, bisa juga menerapkan metode microlearning sebagai tambahan di sela-sela belajar pondasi data sains secara tradisional.
Gimana, tertarik ga buat mulai mengaplikasikan Microlearning ke keseharian?
Okey, nih tips buat kamu yang mau memulai microlearning!
1. Buat Planning. Yang jadi tantangan buat memulai Microlearning adalah penyusunan modul pembelajaran. Tahapan ini penting, supaya jadi jelas apa yang mau kita capai. Makanya, sebelum mulai kita harus spare waktu dulu buat bikin planning.
2. Bikin to-learn-list a.k.a daftar konsep-konsep yang mau kamu pelajarin. Misal, kamu mau memperkaya mengenai NLP. Coba bikin list konsep-konsep terkait NLP, terus breakdown satu-satu sampe sekecil mungkin.
3. Pastiin Kecocokan. Kadang, konsep butuh pemahaman dalem dan gak cocok dipelajari lewat Microlearning. Cara tergampang buat nentuin konsep bisa dipelajari lewat Microlearning/gak adalah lewat estimasi waktu yg diperlukan buat menguasainnya.
4. Bikin konsep yang seringkas mungkin. Jangan lupa, microlearning intinya adalah belajar dalam waktu yang singkat. Jadi, apa yang dipelajari harus terfokus ke inti yang emang esensial, 1-2 poin penting per belajar juga udah cukup!
5. 10 Menit itu nggak wajib. Kalau konsep yang mau kamu pelajari penting dan nggak bisa dibagi lagi, nggak usah maksain buat paham itu dalam waktu 10 menit. Tapi buat mempertahankan kelebihan dari microlearning, usahain buat selesai dalam 20 menit.
6. Pantau progress lewat tugas-tugas. Meski belajar sendiri, ngecek sejauh mana pemahaman juga penting. Kamu bisa menilai diri lewat bikin semacam ‘ulangan’ dimana kamu nulisin apa yang udah dipelajari. Terus bandingin sama catatan kamu.
Yang terakhir, jangan abaikan ‘macro learning’ nya! Jangan lupa, kamu tetep perlu memperkuat pondasi data sains lewat pembelajaran konvensional sebelum mengeksplor lain-lain lewat microlearning.
Kalau kamu mau pondasi yang lengkap end-to-end untuk jadi seorang Data Scientist, dan kabar baiknya, Pacmann ada buat kamu! Pacmann punya program non-degree dengan kurikulum yang komplit banget.
Coba cek kurikulumnya aja dulu, atau langsung tanya-tannya kami di bit.ly/PacmannioTwitt…. Oh iya, mimin mau ngingetin kalau THR berupa potongan uang pendaftaran sebesar 10% masih berlaku loh hingga tanggal 17 nanti, jangan sampai kelewatan yaa! Image

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with IG: @pacmannai

IG: @pacmannai Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @pacmannai

8 May
Intip keseharian machine learning engineer Airbnb yuk!🧑‍💻👩‍💻
PS: ada bonus tips jadi machine learning engineer di Airbnb loh!
.
.
.
A thread
Siapaa disini yang belum pernah denger Airbnb?
Airbnb sendiri merupakan online marketplace yang mempertemukan penyedia jasa homestay dengan customernya. Platform ini bisa diakses melalui website dan juga aplikasi handphone.
Read 35 tweets
7 May
CNN bisa deteksi psychological disorders pengguna Reddit?! 🤔🤨
.
.
.
A thread
Siapa yang disini sejak pandemi jadi gampang stress??
Kalau lagi stress, sedih, atau lagi badmood, kalian suka ga sih curhat di sosmed atau seengkanya mengungkapkan emosi kalian gitu walaupun ga menjelaskan penyebabnya secara detail?
Read 33 tweets
6 May
Jagain kakek nenek pake machine learning, emang bisa?🧓👵
Sistem deteksi untuk lansia jatuh
.
.
.
A thread
Kalian tau ga siii ada lantai yang punya sensor dibawahnya?
Keren banget ya sekarang ada lantai kaya gitu, eh apa mimin yang baru keluar dari goa ya makanya baru tau?🤔🤔 Ya intinnya hari ini mimin mau bahas tentang lantai yang ada sensornya ini. Tapi disclaimer dulu, lantai yang mimin bahas bukan yang kaya gini nih:
Read 41 tweets
30 Apr
Mau punya model bagus tapi datanya imbalanced? 😢🤷‍♂️
Catat 3 solusinya!
.
.
.
A thread
Suatu hari, kita diminta klien membangun model machine learning yang bisa mendeteksi tumor ganas pada lambung pasien. Kemudian, dengan memakai dataset berisi kumpulan CT-Scan perut, kita buat model yang memprediksi apakah seorang pasien menderita kanker lambung atau tidak.
Tapi masalahnya, ‘Gastric cancer’ atau kanker lambung ini tergolong sangat jarang temen-temen. Bahkan di Indonesia, resikonya itu cuma sekitar 0.0028%. Itu artinya, kalau kita sampling 100.000 orang, kemungkinannya kita cuma akan peroleh 3 sampel data penderita kanker lambung!
Read 34 tweets
30 Apr
Enam alasan kenapa project DS sering gagal. 🥲🤦
Jangan sampai terjerumus ke 6 penyebab ini!
.
.
.
A thread
Pernah gak sih udah cape-cape begadang berminggu-minggu bikin model tapi kok ga selesai-selesai? Atau mungkin modelnya udah jadi tapi ternyata ga memberikan insight sesuai yang diminta atasan? 🥲🥲🥲
Yaa, kita semua setuju lah ya hal-hal di atas jadi nightmare banget, dan sebisa mungkin kita mau menghindari project menjadi gagal. Nah, makanya di thread kali ini, mimin mau bahas beberapa alasan yang bisa menyebabkan project kita fail. Langsung aja ke alasan yang pertama
Read 31 tweets
30 Apr
Butuh kedewasaan untuk mengakui pekerjaan kita gak perlu pakai model/tool yang paling canggih.

Butuh kedewasaan untuk mengakui model yang dibutuhkan gak njlimet pakai Deep Learning Transformers, tapi pakai Logistic Regression aja bisa.
Menurut gue ini penyakit semua orang yang baru masuk ke industry ya, terlepas industry nya apa aja.

Gue juga dulu pas kerja pertama jadi DS di 2015, semua model mau gue deeplearning-kan-saja-semua.
Namun ya gue ke sini mikirnya adalah bikin model yang:

1. Mudah
2. Sederhana
3. Cepat
4. Gampang lo debug
5. Gampang di-tuning, yang ini adalah hasil diskusi dengan teman kemarin di suatu kantor berita.
Read 8 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(