Thread by @Greschinov

Siapakah Yakjuj dan Makjuj?
Seperti apakah kemunculannya di akhir zaman?
Apa saja kerusakan yang dilakukan mereka menjelang kiamat?
Berikut ini adalah utas tentang keluarnya Yakjuj dan Makjuj di akhir zaman berdasarkan dalil Alquran dan hadis-hadis sahih.
[Sebuah Utas]

Kemunculan Yakjuj dan Makjuj adalah salah satu tanda kiamat dan merupakan fitnah kedua yang muncul setelah kematian Dajjal di tangan Isa al-Masih.
Setelah kemenangan kaum Muslim melawan Dajjal, Allah berfirman kepada Isa "Aku telah [...]

[...] mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang kuat tidak terkalahkan oleh seorang pun." Dan Allah memerintahkan kaum Muslim untuk berlindung di Gunung Tursina.

Itulah Yakjuj dan Makjuj. Mereka keluar dan menjadi manusia yang paling brutal yang pernah ada. Jumlah mereka ada banyak sekali, selain itu beringas dan sangat kuat, hingga tidak ada tentara di dunia yang dapat mengalahkan atau menandingin mereka.

Yakjuj dan Makjuj muncul setelah kekalahan Dajjal. Bagi kamu yang belum membaca kisah Dajjal, bisa terlebih dahulu membaca di thread-ku berikut:

https://twitter.com/Greschinov/status/1213815934780993537

Fitnah Dajjal berakhir setelah dia dibunuh oleh Nabi Isa di Bab Lud. Kisah turunnya Nabi Isa dapat dibaca pada thread berikut:

https://twitter.com/Greschinov/status/1215987773703745537

Ya'juj dan Ma'juj merupakan keturunan dari Yafits bin Nuh. Berdasarkan riwayat, setelah banjir Nuh surut, Allah menyelamatkan Nuh beserta tiga anaknya: Sam, Ham, dan Yafits. Setiap orang sejak zaman Nuh sampai akhir zaman nanti, adalah keturunan dari tiga anak Nuh ini.

Yafits adalah moyang bangsa Turki. Di antara anak-anak keturunannya, salah satunya ialah Yakjuj dan Makjuj. Nabi Nuh telah membagi bumi untuk ketiga anaknya, untuk Yafits diberikan bagian timur bumi.

Keturunan dari Yafits ini juga merupakan penduduk kawasan Asia, termasuk di dalamnya orang-orang Mongol, Cina, dan mungkin juga orang-orang Indonesia.

Anak Nuh yang lain, Sam, menurunkan bangsa kaukasus dan semit yaitu orang-orang Arab, Yahudi, Romawi (Eropa), dan Persia, sedangkan Ham merupakan moyang dari bangsa kulit hitam (Afrika).

Secara bahasa, Yakjuj dan Makjuj memiliki akar dari "taajjuj" (beringas) yang merupakan karakter mereka. Rasulullah bersabda, "Kalian mengatakan bahwa kalian tidak ada musuh, [...]

[...] ketahuilah bahwa kalian akan selalu berperang dengan musuh hingga munculnya Yakjuj dan Makjuj, yang berwajah lebar, bermata sipit, rambut atasnya putih, mereka turun dengan cepat dari tempat-tempat tinggi. Wajah mereka seperti perisai."

Keluarnya Yakjuj dan Makjuj adalah kepastian yang telah ditetapkan Allah. Alquran dan hadis telah memberikan keterangan mengenai ini secara gamblang. Allah berfirman dalam surah 21: 96-97:

"Hingga apabila (tembok) Yakjuj dan Makjuj dibukakan dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi. Dan (apabila) janji yang benar (hari berbangkit) telah dekat, maka tiba-tiba mata orang-orang yang kafir terbelalak. (Mereka berkata), [...]

[...] "Alangkah celakanya kami! Kami benar-benar lengah tentang ini, bahkan kami benar-benar orang yang zalim." (21: 96-97)
Akankah Yakjuj dan Makjuj keluar sebentar lagi?

Rasulullah bersabda,
"Tidaklah terjadi kiamat hingga munculnya sepuluh tanda: asap, binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa, munculnya Yakjuj dan Makjuj, dan terjadinya tiga gempa: di barat, di timur, dan [...]

[...] di Jazirah Arab, dan yang terakhir adalah keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke Mahsyar."

Setelah binasanya Dajjal, Allah kemudian berfirman kepada Isa, "Aku telah mengeluarkan hamba-hamba-Ku yang kuat tidak terkalahkan oleh seorang pun, karena itu berlindunglah di Gunung Tursina." Allah telah mengeluarkan Yakjuj dan Makjuj, [...]

[...] mereka keluar dari tempat-tempat yang tinggi dan melewati Danau Thabariyyah dan meminum airnya sampai habis. Sewaktu orang terakhir dari mereka lewat, mereka berkata, 'Dahulu di sini kan ada air?'. [...]

[...] Isa dan pengikutnya dikepung hingga seekor kerbau bagi mereka lebih baik daripada seratus dinar kalian pada zaman sekarang. Isa dan pengikutnya berdoa kepada Allah, kemudian Allah mengirim cacing yang menyerang leher mereka, [...]

[...] sehingga mereka mati secara bersamaan seperti matinya satu nyawa saja. Allah memerintahkan Isa dan para pengikutnya turun ke bumi dan mereka menyaksikan setiap jengkal tanah penuh dengan jenazah Ya'juj dan Ma'juj. [...]

[...] Isa dan para pengikutnya berdoa, kemudian Allah mengirim burung berleher panjang seperti unta dan burung-burung tersebut membawa mayat-mayat itu ke tempat yang dikehendaki Allah."

Kebrutalan Yakjuj dan Makjuj tidak dapat tertandingi, hingga Allah memerintahkan Isa dan hamba-Nya untuk berlindung di Gunung Tursina. Hingga saat mereka hampir menguasai dunia seluruhnya, mereka berlaku sombong dan Allah pun membinasakan mereka.

Mengenai kisah hancurnya Yakjuj dan Makjuj, diriwayatkan pula pada hadis lain,
"Kemudian mereka berjalan hingga tiba di Gunung al-Khamr (Gunung Baitul Maqdis). Mereka mengatakan, 'kita sudah menghabisi penduduk bumi. Mari kita sekarang menghabisi yang di langit.' [...]

[...] Setelah itu Ya'juj dan Ma'juj mengarahkan senjata mereka ke langit dan Allah mengembalikan senjata mereka itu dalam keadalan bersimbah darah."

Tidak seperti kisah turunnya Isa atau munculnya Dajjal, kisah tentang Yakjuj dan Makjuj tertuang dalam Alquran secara jelas, yaitu pada surah Al-Kahfi ayat 94-99. Allah berfirman:

Mereka berkata, "Wahai Zulkarnain! Sungguh, Yakjuj dan Makjuj itu (makhluk yang) berbuat kerusakan di bumi, maka bolehkah kami membayarmu imbalan agar engkau membuatkan dinding penghalang antara kami dan mereka?"

Dia (Zulkarnain) berkata, "Apa yang telah dianugerahkan Tuhan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan, agar aku dapat membuatkan dinding penghalang antara kamu dan mereka."

"Berilah aku potongan-potongan besi!" Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, "Tiuplah (api itu!". Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, [...]

[...]. "Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu)." Maka mereka (Yakjuj dan Makjuj) tidak dapat mendakinya dan tidak (dapat) pula melubanginya.

"Dia (Zulkarnain) berkata, "(Dinding) ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila janji Tuhanku sudah datang, Dia akan menghancurluluhkannya; dan janji Tuhanku itu benar."

"Dan pada hari itu Kami biarkan mereka (Yakjuj dan Makjuj) berbaur antara satu dengan yang lain, dan (apabila) sangkakala ditiup (lagi), akan Kami kumpulkan mereka semuanya."

Jumlah Yakjuj dan Makjuj ini sangat banyak, mereka merajalela di bumi, berlari dengan cepat, melakukan pembantaian dan kerusakan di mana-mana. Hingga saat waktu yang dijanjikan Allah tiba, mereka semua mati.

Diriwayatkan oleh al-Hakim secara marfu dari Abu Hurairah, rasulullah bersabda. "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, hewan-hewan bumi sungguh menjadi gemuk dan kenyang dengan memakan daging mereka (Yakjuj dan Makjuj)."

Dalam riwayat ibnu Majah, rasulullah bersabda,
"Maka manusia keluar dan melepaskan ternak mereka. Tidak mereka dapati tempat merumput, kecuali daging-daging mereka, sehingga hewan-hewan itu gemuk dengan daging tersebut, segemuk ketika dulu memakan rumput."

Berdasarkan kisah Yakjuj dan Makjuj di atas, hendaknya kita berlindung kepada Allah dari fitnah tanda-tanda kiamat dan selalu meningkatkan ketakwaan, karena tibanya hari kiamat akan semakin dekat kepada kita.

Aku berpendapat--sekali lagi ini hanyalah spekulasi dan hanya Allah yang tahu--bahwa Yakjuj dan Makjuj di akhir zaman nanti itu adalah manusia-manusia super (superhuman). Mereka adalah manusia yang sudah dimodifikasi sifat-sifat genetiknya sehingga luar biasa kuat dan cerdas.

Saat ini belum ada teknologi seperti itu, suatu saat nanti akan tiba saatnya manusia dapat mengubah struktur DNA/genetik yang mana berdampak pada kekuatan dan kecerdasan manusia. Yep, kloning manusia.

Dan sebagaimana diterangkan bahwa mereka adalah keturunan Yafits, yang merupakan orang-orang Asia/Mongoloid.
Di masa mendatang, orang-orang Asia-lah yang memimpin teknologi, mereka mampu menjadi bangsa terkuat dengan teknologi kloning tersebut.

Kita, orang Indonesia, boleh jadi termasuk keturunan Yafits. Apakah kita nanti merupakan bagian dari Yakjuj dan Makjuj yang disebut merusak bumi di akhir zaman nanti, atau kita justru ada bersama Nabi Isa?
Wallahu a'lam.