Thread by @budimandjatmiko

RRC meluncurkan kargo ke stasiun ruang angkasa buatannya. RRC cepat maju krn semua hal sifatnya teknis,. Yg politis cuma di Beijing. Sbg negeri liberal, semua hal politis di Indonesia. Utk bisa maju, harus diimbangi sains & teknologi
xinhuanet.com/english/2021-0…

Kita tak mungkin (dan tak boleh) balik jd orotriter. Tp agar demokrasi kita lebih produktif & substantif, sains & teknologi harus digenjot spy kebebasan punya tolok ukur obyektif u/ kemajuan & kesejahteraan. Kenapa dgn sains teknologi & bukan niat baik saja?

Supaya kita gak ngawur & juga karena niat baik saja tak bisa bertahan lama...Spt menggantungkan tangan di dahan pohon tak bisa bertahan lama membantu kita spy tak jatuh. Harus ada alat bantu buatan utk tangan (dan otak) kita yg lelah

Ada 2 negara Asia yg sering kami (para aktivis demokfasi1990an).jadikan acuan dlm memperjuangakn demokrasi. Filipina yg sukses menggulingkan Ferdinand Marcos pd 1986 & Korea Selatan yg sukses menggulingkan Chun Doo-hwan pd 1988

Gerakan mahasiswa, kaum miskin kota, buruh & petani di kedua negara tsb sering kami jadikan referensi utk melawan Orde Baru..Keduanya sekarang demokratis (juga Indonesia). Tp nasib Korsel & Filipina berbeda kini. Kenapa?

Kebanyakan eks aktivis Filipina lantas cuma terjun ke politik & bisnis ekstraktif & kurang fokus mengembangkan sains teknologi sehingga militansi mereka tak tersalur ke sana..Beda dgn Korsel. Banyak eks aktivisnya terjun ke binis teknologi (selain ke politik)

Banyak aktivis progresif Filipina terjebak dogmaistme & sektarianisme yg membuat perpecahan. Mereka berkutat dgn teori2 ortodoks sisa Abad ke 20. Seakan problem Filipina kini sama dgn problem era Marcos. Kini lebih kompleks. Yg lama gak tuntas, yg baru muncul

Di lain phak, aktivis2 Korsel lebih sukses bertransformasi menyalurkan militansi mereka ke bisnis kreatif & disruptif berbasis teknologi. Anak muda Korsel ideal pd 1980an adalah pro demokrasi. Saat sdh demokratis, tolok ukurnya adalah kemajuan & kreatifitas

Latar belakang sbg aktifis pro demokrasi yg menggerakkan industri teknokogi di Korsel tercermin dlm visi industrinya. Seorang teman Indonesia di BUMN (eks aktifis juga) pernah cerita ke saya. Dia pernah rapat dgn direktur BUMN teknokogi Korea yg eks aktifis.

Eks aktifis Korea yg mimpin BUMN negaranya ini bilang ke temanku bahwa direksi BUMN kita (yg non aktifis) punya profesionalisme yg TAK ditopang o/ imajinasi dalam business develoment-nya. Gagal melihat gerak laju sejarah masyarakat & global shg tak inovatif

Profesionalisme tanpa imajinasi tak menghasilkan inovasi. Imajinasi adalah thinking the unthinkable, sementara inovasi adalah making something out of the box. Tanpa keduanya di era disrupsi (kocok ulang) sekarang sama dengan kemandegan & akhirnya keusangan

Satu kisah menarik bahwa (eks) aktifis yg profesional & profesional yg inovatif harus jadi penggerak kembar sains teknologi kita.
Inilah yg harus mengimbangi segala hal politis sebagai konsekuensi demokrasi yg kita anut sekarang.
Korsel membuktikan itu bisa

Masa depan manusia di era #Revolusi40 memang jd Manusia Bermain (#HomoLudens). BERMAIN-MAIN dgn imajinasinya. Tinggal pilih: jd produsen atau konsumen.
Saya ingin manusia Indonesia jd homo ludens yg produktif. Tak harus sekaya orang ini tp jgn jd kere juga

Salah 1 ciri negara yg akan tetap relevan di tahun 2045 (saat kecerdasan mesin melampaui kecerdasan total seluruh umat manusia digabung jadi 1) adalah teknologinya nyundul langit & banyak warganya di bumi hidup sejahtera dgn modal melamun/berimajinasi 😊

Jika mau seperti itu:
ubah perilaku politik, bisnis dan belajar kita...

Untuk itulah saya dkk (di mana sebagian adalah eks aktivis pro demokrasi yg terjun ke sains & bisnis inovasi teknologi #Revolusi40) membuat #BukitAlgoritma agar Indonesia jd negara yang relevan mulai tahun 2045.
Kami terinspirasi o/ eks aktivis2 Korea Selatan