Agak heran kalau dibilang alutsista Indonesia memprihatinkan. Dari dulu kalau soal pengadaan senjata itu ada istilah gun or butter. SBY pake model minimum essential force. Realistis. Pake UU Indhan agar industri dalam negeri jalan. Lah ini jeleger langsung minta Rp 1 kuadriliun
Nah yg lagi pada nulis soal pengadaan alutsista senilai Rp 1 kuadriliun lebih itu, coba deh lihat lagi dokumen dan regulasi soal minimum essential force. Itu ada tahapan-tahapannya. MEF itu dijalankan sejak 2009 dan dibagi tiga fase. Fase ketiga 2019-2024. Udah pada tercapai blm?
Pada demen banget jumping conclusion. Kapal selam tenggelam, pesawat militer kecelakaan, alutsista jelek, kita mesti beli banyak, butuh duit sekian ribu triliun. Kasihan itu yang cape-cape bikin perencanaan bertahun-tahun agar Indonesia punya minimum essential force
Utk mewujudkan minimum essential force dibikinlah regulasi yg mendukung. Salah satunya UU Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Pertahanan. Di UU ini BUMN pertahanan jd leader pengadaan alutsista utk sampai pada tahap minimum essential force tadi. Jadi ga bisa asal impor aja
Makanya pengadaan fregate, kapal selam, meski awalnya impor tapi PT PAL kebagian ikut bangun. Sebab impor alutsista berdasar UU Industri Pertahanan mewajibkan penjual utk alih teknologi ke industri pertahanan Indonesia. Kalau penjual ga mau alih teknologi gimana? Ya cari yg mau
UU Industri Pertahanan melarang impor alutsista yang bisa dibuat di Indonesia. Contoh, PT DI bisa bikin heli, trus ada user alutsista yg impor heli, ya bermasalah akhirnya. Yg boleh impor kalau industri dalam negeri ga bisa bikin..makanya user suka minta spek yg sulit dan canggih
Bisa ga sih impor alutsista berdasarkan UU Industri Pertahanan? Ya bisa lah. Kan industri pertahanan kita juga ga canggih-canggih amat. PT DI misalnya belum bisa bikin pesawat tempur. Pindad blm bisa bikin tank berat. PAL blm bisa bikin kapal selam nuklir
Makanya pas Indonesia beli alutsista yg canggih2 itu dipastikan penjualnya mau transfer teknologi ga ke kita. Dalam pengadaan alutsista ada istilah defence offset. Salah satu bentuk offset itu ya transfer teknologi dari penjual ke pembeli. UU Industri Pertahanan mensyaratkan ini
Ada produsen alutsista canggih yg ga mau transfer teknologi? Ya banyak. Itu pas kita beli sukhoi. Trus defence offset-nya di mana? Kalau sukhoi ya dg barter pembelian komoditas Indonesia
Makanya kalau beli alutsista mesti pinter. Mantan bossnya pindad pernah cerita, pasar alutsista itu kayak rimba belantara. Kalau pembeli ga kenal wilayahnya ya bisa tersesat, gampang dibodohi penjual
Produsen alutsista dari negara maju, asal Eropa Barat juga bukan jaminan kalau mereka ga tipu-tipu ama pembelinya. Lah itu heli yang jd skandal emang siapa produsennya? Namanya penjual, mereka akan berbuat apa saja biar dagangannya laku
Udah pinter pun kadang dikerjai. Ingat kan join produksi pesawat tempur generasi 4,5 KFX/IFX. Itu sempat mandeg gara2 ada salah satu pemegang lisensi produk asal Amriki ga kasih izin ekspor kalau tu pesawat jadi.
Balik lagi ke soal minimum essential force. Sekarang udah fase terakhir, ya tinggal direview aja. Apa yang tercapai, apa yang belum berdasarkan dokumen pembangunan alutsista jangka menengah itu. Bagaimana evaluasinya? Memuaskan user ga? Usernya siapa? Ya tentara
Kan ada juga keluhan user yg ga puas. Ini mesti didengar karena mereka yg bakal pake alutsitanya. Kapal selam diesel yg dibikin bareng korea katanya kurang sip. Ya dipikirkan gimana biar bisa sip buat yg pakai nanti. Bahas lagi. Ga bisa juga ujug2, oke tahun depan beli Kilo-class
Konsep minimum essential force matang pas di jaman SBY. UU Industri Pertahanan itu juga salah satu produk terbaik pemerintahan SBY. Mestinya pas rame-rame begini, politisi partainya pak SBY yg kenceng mengingatkan warisan-warisan terbaik jaman mereka berkuasa
Sebab banyak yg bagus dari konsep minimum essential force dan keberadaan UU Industri Pertahanan. PAL udah bisa bikin kapal selam, fregate dan kapal2 blue ocean lainnya. Pindad nyerap ilmunya Rheinmetall bikin tank berat. Kalau KFX/IFX jadi, kita bisa bikin pesawat tempur
Jadi masih bilang alutsista kita memprihatinkan? Ya gak lah. Jangan mau dibodohi para pencari rente dalam bisnis pengadaan senjata

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with BiLLY KHAERUDIN

BiLLY KHAERUDIN Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @BiLLYKHAERUDIN

16 Sep 19
Bayangin LHKPN diwajibkan. Yg ga lapor dipidana. Yg punya kekayaan tapi tak sesuai dg profil penghasilannya, kekayaannya bisa disita negara kecuali dia bisa buktikan di pengadilan kekayaannya didapat dg cara yg sah. Jadi ndak ada lagi pejabat gaji 5 juta/bulan kekayaanya miliaran
Negara sekaligus memperbaiki struktur remunerasi pejabat dan penegak hukum. Berapa angkanya biar mereka ga korupsi. Contohnya ada, tiru aja itu struktur remunerasi di KPK. Nanti kalau dah diperbaiki, tapi masih juga korupsi, langsung disuruh kerja paksa di neraka saja
Dulu ada pejabat di KPK, sekarang sih dia dah jadi pejabat di Kejaksaan Agung, yg pernah bilang kalau negara ini menerapkan pembuktian terbalik untuk kekayaan pejabat yg tak sesuai profil penghasilan resminya, bisa bubar nih negara.
Read 7 tweets
13 Sep 19
Gini soal ASN. Ini ada risetnya. Yg bikin pak Amien Sunaryadi. Data menunjukkan sejak tahun 50-an sampai skrg, para ASN mengeluh: penghasilan kurang, kurang dihargai, personal development kurang, sistem merit tidak jalan, urut kacang, dll. Keluhan seperti itu selalu ada
Sistem manajemen SDM ASN tidak mengikuti text book.
Terlihat kesulitan-kesulitan untuk improvement karena saking besarnya jumlah SDM ASN. Kesimpulannya, kecil sekali peluang improvement kalau pakai SDM ASN
Knp KPK gak ASN? Sistem Manajemen SDM KPK dipergunakan sbg lab utk improvement SM SDM ASN. Berbagai bagian atau teknik SM SDM dikembangkan dan dipakai di KPK. Kalau ada yang bisa berjalan dengan baik, maka bagian yang baik tersebut kemudian akan diimplementasikan di SM SDM ASN
Read 9 tweets
9 Sep 19
Kenapa sih ngotot revisi UU KPK?
KPK superbody, lembaganya ga bisa diawasi
SALAH!
KPK ga superbody tapi punya kelebihan, salah satunya dlm menyidik siapa pun termasuk petinggi negara kayak DPR atau menteri, KPK ga perlu izin presiden.
KPK juga diawasi. Yg ngawasi Komisi III DPR
KPK hrs diawasi krn polisi dan jaksa jg diawasi. Polisi diawasi komisi kepolisian nasional, jaksa diawasi komisi kejaksaan.
Gak gitu mainnya.
Dewan Pengawas dlm revisi UU KPK yg kasih izin KPK nyadap. Kompolnas dan Komjak ga ikut kasih izin tuh kalau polisi atau jaksa nyadap
KPK perlu diberi wewenang SP3. Gak gitu juga mainnya malih.
KPK itu saat menyidik dan menetapkan tersangka sudah hrs punya minimal dua alat bukti. Hampir sama kayak hakim dalam memutus perkara. Jadi penyidikan KPK itu dah kayak hakim waktu kasih vonis. Alat buktinya sudah ada
Read 13 tweets
17 Jun 19
Mungkin Johan Budi, satu-satunya staf khusus di Istana yang ndak mau jabatan komisaris BUMN. Berkali-kali Menteri BUMN nawarin posisi komisaris ke Johan Budi, termasuk saat gaji sebagai staf khusus belum cair di awal dia menjabat sbg jubir presiden, Johan Budi selalu menolaknya
Alasan Johan Budi menolak jabatan komisaris BUMN terkesan sepele. Dia gak mau serangan ke Presiden mudah diarahkan ke orang terdekatnya, termasuk ke jubir. Apalagi Johan mantan komisioner KPK. Dlm satu percakapan di kedai kopi, Johan berujar, "Gaji sbg jubir udah cukup buat gw."
Kalau dia mau, Johan Budi bisa memilih jabatan komisaris di BUMN mana pun. Lah wong Bu Rini yang menyodorkan tawaran tersebut. Johan bergeming. Dia tetap merasa cukup dg gaji sbg jubir presiden
Read 7 tweets
11 Aug 18
Buat yang masih ga paham soal sikap Kiai Ma'ruf dalam konteks sidangnya Ahok. Gw kasih gambaran sederhana lagi ya. Ada kiai NU yg juga jd saksi di sidangnya Ahok..malah jd saksi meringankan. Dua kiai malah. Kiai Masdar F Mas'udi dan Kiai Ishomuddin. Keduanya rois syuriah PBNU
Rois syuriah menempati struktur tertinggi di NU. Rois syuriah diisi kiai-kiai besar semua. Keputusan syuriah ini yang dilaksanakan oleh tanfidziyah sbg pelaksana organisasi. Tanfidz ini dipimpin Kiai Said. Syuriah yang mimpin Rois Aam. Sekarang Rois Aam-nya Kiai Ma'ruf.
Jadi Kiai Ma'ruf, Kiai Masdar dan Kiai Ishom itu dihormati betul bagi kami warga nahdliyin. Mereka bertiga beda sikap soal kasus Ahok. Iya. Di NU kiai-kiai beda pendapat itu wajar. Bikin pinter santri-santrinya. Coba yg ndak tau NU sesekali diajak bahtsul masail
Read 10 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(