SEJARAH PERANG SALIB
27 November 1095, Paus Urbanus II berkhotbah di Clermont dan menyerukan perang suci demi merebut kota suci Yerusalem dari tangan Muslim.
Siapa yg menyangka, bahwa ini adalah awal dari pertumpahan darah selama 200 tahun ke depan antara Islam-Kristen?
[Thread]
Perang Salib merupakan salah satu konflik terpanjang dunia dan mengubah lajur jalannya sejarah serta peta sosial-politik dunia. Konflik ini membenturkan dua peradaban besar: Eropa dan Islam serta membenturkan dua agama besar: Kristen dan Islam.
Cerita ini cukup panjang karena membentang selama nyaris 200 tahun, jadi aku akan bagi menjadi beberapa thread. Kali ini aku akan fokus dulu pada Perang Salib paruh pertama.
Sudah siap? Mari kita naik mesin waktu dan pergi ke abad pertengahan!
Pada abad ke-8 Masehi, ekspansi Muslim telah menaklukkan 2/3 wilayah yang secara tradisional tergabung dalam Kekristenan. Muslim telah menaklukkan Spanyol, Maghreb, Afrika Utara, Palestina, dan Syam.
Bertepatan pada abad ke-11, orang-orang Turki mulai merengsek ke wilayah Anatolia, yang merupakan daerah tradisional Kekaisaran Romawi. Bahkan, ekspansi Turki begitu jauh menusuk hingga mendekati Konstatinopel. Ibukota Romawi Timur saat itu.
Romawi berada dalam bahaya.
Oleh sebab itu, Kaisar Romawi Alexius I memohon kepada Paus Urbanus II untuk membantunya menghadapi ancaman Turki, kendati saat itu terjadi skisma (perpecahan gereja antara Barat dan Timur). Permintaan itu ternyata ditanggapi serius.
Pada masa itu, pemahaman orang-orang di Eropa Barat terhadap umat Muslim di Timur sangatlah minim. Mereka cenderung menganggap Islam dan pemeluknya sebagai penganut sekte Kristiani sesat alih-alih sebagai agama tersendiri.
Para agamawan yg kebanyakan dari mereka pun tidak bisa baca-tulis, turun ke kampung-kampung menyuarakan seruan Paus, menggambarkan kekejaman dan kebrutalan orang Muslim di Timur; tanpa mengetahui bahwa yang terjadi sebaliknya: Orang Islam, Yahudi, dan Kristen hidup berdampingan.
Di Timur, orang-orang Islam sedang memasuki masa kemajuannya dalam bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan. Orang-orang Kristen Timur dan Yahudi yang tinggal tersebar di wilayah Islam juga ikut berkiprah dalam kemajuan peradaban Islam.
Berbeda dengan Kristen di Barat yang bernuansa Latin Katolik, Kekristenan di dunia Muslim Timur saat itu umumnya bercorak Ortodoks dan lebih dekat ritus Romawi Timur daripada dengan Latin Katolik.
Walaupun sama-sama memeluk Kekristenan, mereka memiliki perbedaan teologis yang cukup besar dan perbedaan itu dalam suatu waktu dapat mencuat jadi konflik yang panas dan sensitif. Ada rasa saling curiga antara pemeluk Ortodoks dan Katolik.
Paus menjanjikan keselamatan bagi yang mengikuti seruan Perang Salib. Seruan ini berhasil, banyak rakyat jelata ikut seruan ini dan pergi ke Timur.
Terlebih di Eropa mereka mengalami kesulitan, kemiskinan, dan kemarau. Mereka berharap kehidupan yang lebih baik dalam perang ini.
Lain halnya kaum bangsawan, mereka melihat Perang Salib lebih sebagai unjuk kejayaan dan kehormatan, serta legitimasi kekuasaan. Mereka tidak benar-benar melihat Perang Salib sebagai perang agama, sebagaimana yang dilihat para agamawan, paus, atau rakyat jelata kebanyakan.
Gelombang pertama ke Timur dipimpin oleh Peter the Hermit, mereka berangkat tanpa dukungan finansial atau logistik. Alhasil hukum rimba diterapkan, selama perjalanan mereka membunuh, menjarah, dan membakar kampung yg dilalui, ironisnya itu dilakukan kpd saudara seagama mereka.
Selain itu, kebanyakan dari mereka terdiri dari orang-orang kampung, tidak disiplin, dan tidak memiliki kemampuan perang yang mumpuni. Bekal mereka hanya berupa "iman" dan "semangat juang". Ambisius, tapi tidak realistis.
4 bulan setelah berjalan, akhirnya mereka tiba di Konstantinopel. Terheran-heranlah Kaisar Romawi. "Buset rombongan apaan nech tiba-tiba rame memenuhi kota gua?!" Demi menghindari pertikaian yang tak perlu, ia bertindak cepat dan membantu mereka menyeberang ke sisi Asia.
Tidak begitu jelas bagaimana prosesnya mereka bisa disebrangi, apakah mereka membayar atau secara cuma-cuma, apakah kaisar Romawi tidak memperingati mereka dengan orang Turki yang akan menghadang? Namun satu yang jelas: mereka berhasil menyebrang.
Di sisi Asia inilah untuk pertama kali mereka tiba di wilayah Islam. Mereka ada di tanah orang-orang Turki-Seljuk yang lihai berkuda dan disiplin dalam berperang. Apa yang terjadi? Rombongan pejuang ini kocar-kacir disergap dan hanya sebagian kecil saja yang dapat melarikan diri.
Gelombang pertama gagal total bahkan sebelum tiba di Yerusalem!
Namun nyatanya kekalahan ini hanya secuil dari gunungan kisah Perang Salib. Gelombang baru segera menyusul, yang lebih kuat dan terdiri dari golongan bangsawan dan veteran perang. Perang Salib pertama pun dimulai.
Tidak seperti sebelumnya, kini Kaisar Romawi mau menyeberangi tentara Salib asalkan mereka membantunya merebut kembali kota-kota yg telah direbut oleh Turki-Seljuk. Mereka setuju, dalam waktu singkat mereka disebrangkan ke Asia dan langsung menuju Nicaea, kota utama Turki Seljuk.
Malangnya, sang Sultan sedang tidak ada di tempat. Setelah mengepung Nicaea berbulan-bulan, kota itu berhasil ditaklukkan pada 19 Juni 1097 dan dikembalikan kepada Alexios Komnenos, sang kaisar romawi. Itulah kemenangan pertama mereka.
Pasukan Salib segera bergerak ke Timur dan mengepung Antiokhia pada 21 Oktober 1097, kali ini mereka berhasil lagi. Namun, tidak seperti sebelumnya, kali ini mereka tidak menyerahkan kota untuk Kaisar, melainkan untuk diri mereka sendiri.
Setelah Antiokhia dikuasai, jalan mereka menuju Yerusalem, sang Hadiah Utama, terbuka lebar. Para penguasa Muslim di antara Antiokhia dan Yerusalem lebih memilih berdamai dengan pasukan salib. Mereka tidak mengambil langkah dari awal yang definitif, yang ternyata berakibat fatal.
Ini menjadi penyebab berhasilnya tentara Salib: Lemahnya para penguasa muslim, respon yg lambat dan tak serius, umat Islam yang berpecah. Pasukan Salib saat itu belumlah kuat karena baru sampai dari Eropa, jika andaikata mereka mau bersatu dan melawan, niscaya mereka akan menang.
Seandainya jika pasukan Salib langsung dikalahkan saat itu juga, mungkin tidak pernah ada gelombang-gelombang pasukan salib lain dan perang ini hanya menjadi satu momen kecil di tengah lautan sejarah yang tidak berefek signifikan.
7 Juni 1099. Pasukan Salib tiba di Yerusalem. Setelah berhasil mengepung dan menerobos masuk, penduduk setempat dibantai tanpa pandang bulu, orang Islam, Yahudi, dan orang Kristen setempat yang masih ada di kota dihabisi semua. Darah tertumpah di kota suci.
Konon, diceritakan saking banyaknya orang dibantai di Yerusalem hingga jalan-jalan banjir darah, pengrusakan di mana-mana. Masjid al-Aqsa dinistakan dan dijadikan kandang kuda. Mushaf Utsman yg tersimpan di dalam Masjid, berhasil diselamatkan dan dibawa ke Damaskus.
"Waktu itu kan ada khilafah Gres, apa yang terjadi?"
Khalifah memang ada. Hanya saja saat itu Khalifah Abbasiyah udah nggak punya kekuatan politik dan sekadar simbol saja. Saat mendengar berita jatuhnya Yerusalem, Khilafah al-Mustaszhir, tak benar-benar anggap serius ancaman ini.
Otoritas khalifah sebagai pemimpin spiritual dan politik umat Islam tergerus, di saat yang sama orang-orang Islam terpecah baik secara politik maupun teologis.
To be continued.
Ini adalah thread Perang Salib I paruh pertama. Besok aku akan bahas yang paruh kedua. Ditunggu saja. 😉
Penaklukkan Yerusalem adalah akhir dari Episode I Perang Salib. Yuk ikuti Episode 2 di sini:
PERANG SALIB EPISODE 4
Genderang Perang Salib ketiga telah ditabuh. Raja-raja utama Eropa, Richard dr Inggris, Philip II dr Prancis, dan Frederick dr Jerman, turut bergabung mengemban misi suci ini, mengembalikan Yerusalem ke tangan Kristen.
Seperti apa kiprah mereka?
[A thread]
Thread ini adalah lanjutan dari kisah Perang Salib Episode 3 yang dapat kamu baca di sini:
Dapat dikatakan, tentara Salib pada perang kali ini paling rapi dalam logistik, lebih masif dan besar dalam mobilisasi tentara, dan lebih disiplin dalam kemiliteran, tetapi paling brutal pula dalam membantai.
Tidak heran, raja-raja besar Eropa terjun langsung dalam perang ini.
PERANG SALIB EP.3
Tahun 1147, Edessa telah jatuh ke tangan umat Muslim!
Mendengar berita ini, paus dan raja-raja Eropa murka serta bersumpah untuk mengembalikan kejayaan Kristen sepenuhnya di Tanah Suci.
Bagaimanakah kisah lengkapnya?
Saksikan dalam thread ini!
[Thread]
Thread ini adalah sekuen dari Perang Salib Episode 2 yang dapat kamu baca terlebih dahulu di sini:
Musim Panas 1147, Raja Louis VII dari Prancis dan Conrad III dari Jerman berangkat long-march hingga tiba di Konstantinopel. Macem mengulang sebelumnya, Kaisar Romawi kembali dibuat repot dan pusing dng kebarbaran Tentara Salib dan secara rahasia bekerja sama dengan Turki Seljuk.
SEJARAH PERANG SALIB EP.2
Tentara Salib telah berhasil menguasai Yerusalem dan merebutnya dari tangan Islam. Perjuangan mereka selama 3 tahun berbuah gemilang. Mereka merayakan dng sukacita.
Namun, itu hanyalah pembuka konflik yang berlangsung 200 tahun lamanya!
[Thread]
Thread ini adalah lanjutan dari sekuel Perang Salib Episode 1 yang dapat kamu baca terlebih dahulu di sini:
Situasi umat Islam sedang terpecah belah pada jatuhnya Yerusalem tahun 1099. Kekhalifahan Muslim terbagi dua, yaitu Dinasti Fatimiyah beraliran Syiah di Kairo dan Dinasti Sunni Abbasiyah yang berkedudukan di Baghdad. (Plus Umayah yg kecil dan jauh di Spanyol).
Bahasa internasional idealnya mudah dipelajari, netral secara politik, dan tidak dimiliki oleh bangsa mana pun.
Esperanto memenuhi kriteria tersebut.
Diciptakan 137 tahun lalu oleh L.L Zamenhof, bahasa ini berhasil mempererat persaudaraan antarbangsa. Aku merasakannya sendiri!
Pertama kali aku jadi Esperantis pada 2010, sebelas tahun lalu. Memang bahasa Esperanto masih jarang dipakai dalam bidang politik, ekonomi, atau pendidikan, tapi kalau mau cari teman dari penjuru dunia, bahasa Esperanto akan sangat berguna!
Penutur Esperanto punya ikatan kuat yg tersebar sebagai komunitas-komunitas kecil di penjuru dunia. Dari kuatnya ikatan ini, menjadikan setiap orang yang berbahasa Esperanto menganggap satu sama lain sebagai saudara, walaupun berbeda bangsa, budaya, dan agama.
Saat kamu di level pemula belajar bahasa, kamu sebenernya belum butuh kamus.
yang kamu butuhkan: Daftar (glosarium) kata-kata yang sering dipakai, yang berisi sekitar 500-1000 kata, yang memuat sekitar 60-70% kosakata dari penggunaan bahasa sehari-hari.
Buku belajar bahasa yang bagus, di tingkat pemula dia idealnya kasih glosarium kata-kata untuk dipelajari, biasanya ada di bagian paling belakang bukunya.
Kalau ndak ada, bisa kita buat sendiri atau cari diinternet.
Kalau mau cari di internet, kata kuncinya:
"1000 most common words in [sebutkan bahasa yang kamu pelajari]"
atau
"500 most used words in [sebutkan bahasa yang kamu pelajari]"
Aku bukan anak orang kaya, sadar sepenuhnya bahwa orang tuaku bukan siapa-siapa.
Aku bersyukur dengan apa-apa yang Allah berikan kepadaku, karena saat ini aku bisa sukses bukan karena harta/modal/relasi/ilmu dari ortu, tapi karena doa ibu semata.
Doa ibu memang ajaib. 🙂
Kemiskinan? Ah aku sudah kenyang dengan itu.
Dulu, aku sedih kenapa aku dilahirkan serba kekurangan dan tak bisa seperti anak-anak lain. Setiap aku main ke rumah teman, rumah mereka selalu lebih layak dan baik daripada rumahku.
Begitu mindernya aku, bahkan jarang sekali ada teman-teman bermain ke rumah, sekalinya aku minta izin mengajak mereka ke rumah, mamaku bilang, "Ngga usah ya nak? Rumah kita ngga bagus. Malu."
Sedihnya sampai ke tulang. 🙂